NovelToon NovelToon
RAKHA

RAKHA

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: kimshu

mengisahkan tentang petualangan Rakha di negara orang,bertemu dengan arwah perempuan yang sedang hamil dan mencoba untuk membantunya.

langsung baca aja yuk😊😊😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 12

Juan datang dengan penampilan seperti biasanya dengan rambut putihnya. Semua yang melihat Juan menunduk hormat,mereka yang belum tahu siapa Juan sebenarnya hanya menganggap remeh dirinya.

Apa Juan peduli akan hal itu?tentu saja tidak,dia sih bodo amat mereka mau anggap dia apa. Juan langsung masuk keruangan pemimpin tanpa menghiraukan cibiran dan pandangan anggota yang lainnya.

Tok

Tok

Tok

"Masuk"teriak Juan dari dalam

"Ada hal apa?kenapa para penghianat itu belum juga di tangkap?apa kalian menunggu kita mengalami kerugian yang lebih banyak lagi?"tanya Juan tanpa melihat ke arah orang yang datang

"Apa ada informasi tentang para penghianat itu signor?kenapa kami tidak tahu?"tanya Pedro tangan kanan Juan

"Bukankah sudah aku kirimkan ke emailmu?"tanya Juan namun sedetik kemudian dia langsung melotot kan matanya

"Oh s**t,panggil semua anggota ke aula,aku sendiri yang akan meng eksekusi mereka"perintah Juan saat menyadari kalau email milik tangan kanannya di retas.

Pedro langsung melaksanakan perintah Juan,sedangkan Juan sendiri langsung menelfon sang mama dan opanya. Dia sudah kecolongan karena sibuk kerja dan kuliah,kali ini dia mengakui kecerobohan ya sendiri.

Setelah menelfon keduanya Juan menuju aula tempat pertemuan yang ada di markas. Juan masuk dengan gaya angkuhnya,dia tidak memperhatikan sekitar dan berjalan begitu saja.

"Juan,banyak juga penghianat di sini"bisik Ratih yang dari tadi berada di sisinya itu

"Biarka saja,sebentar lagi juga akan tahu akibatnya"jawab Juan cuek

"Juan arah jam dua ada yang mau menembak kamu" beritahu Ratih.Juan langsung menembak orang tersebut tanpa melihatnya.

DOR

"AARRGGHH"teriak otang tersebut yang terkena tembak pundaknya

"Aku paling tidak suka dengan orang yang main belakang,jika kamu berani kenapa tidak melawan aku dari depan?!!"ujar Juan dengan nada dinginnya serta muka yang super duper datar

"Apa semuanya sudah kumpul Pedro?"tanya Juan

"Sudah signor,"jawab Pedro

"Apakah tidak ada yang kabur?"

"Sudah saya pastikan mereka tidak ada yang kabur signor,sebab tadi tidak ada yang tahu kalau signor Juan akan datang"jawab Pedro

"Bagus,kita tunggu opa dan mama,yang akan ke sini, nanti biar mereka yang akan memberikan hukuman, aku hanya akan memberitahu siapa saja yang berkhianat"Juan sudah duduk di kursinya yang berada di depan

"Mau kamu apain para pengkhianat itu Juan?" Tanya Ratih

"Biar itu menjadi urusan mama sama opa,"jawab Juan

Juan:Thor ngomong-ngomong kok jadi horor sih?ini kan cerita fiksi?

Othor:Tenang Juan ini bukan cerita horor,soalnya kan dia masih idup,

Juan:ya tapi masak ada arwahnya sih Thor?

Othor: suka-suka yang buat cerita lah Juan

Juan:terserah lu lah Thor

Othor:iya lah terserah aku

Tak lama kemudian opa Marcus dan Kanaya datang mereka langsung memasuki aula tempat para anggotanya di kumpulkan oleh Juan. Kanaya juga memakai topengnya seperti biasa saat bertemu dengan para anak buahnya..

"Bagaimana Juan?mau kamu apakan mereka?"tanya sang mama

"Bukan Juan tapi mama sama opa yang akan memberi hukuman sama mereka"jawab Juan masih dengan nada dinginnya dan muka datarnya

"Kenapa tidak kamu boy?"tanya sang opa

"Sebab kepemimpinan masih di tangan mama dan tanggung jawab masih di pegang opa,Juan hanya tangan kanan calon pemimpin"jawab Juan sambil memberi kode kalau ada orang lain di antara mereka

Kanaya dan opa Marco yang mengerti kode Juan hanya mengangguk saja. Mereka duduk di kursi masing-masing di depn sana,Kanaya merasakan hal yang berbeda saat tadi berada di depan Juan.

Dia tahu kalau ada yang tak kasat mata di dekat mereka,tapi Kanaya mencoba mengesampingkan hal tersebut dan fokus dengan masalah di organisasi miliknya.

"Baiklah Juan,panggil siapa saja yang kamu maksud" perintah Kanaya

Juan pun menyuruh Pedro untuk memanggil mereka,Pedro tidak memanggil mereka dari depan namun mendatangi mereka satu persatu. Bukan karena apa Pedro mendatangi mereka satu persatu,Pedro hanya tidak ingin mereka kabur saat di panggil dari depan sana.

Saat berada pada orang terakhir yang di panggilnya,Pedro merasa kalau gelagat orang itu aneh.

"Juan,orang yang di panggil oleh Pedro yang terakhir itu mengambil senjata dari balik jaketnya,"beri tahu Ratih

Juan langsung berdiri dengan senjata yang dia arahkan kepada orang terakhir yang di panggil Pedro dan.

DOR

tepat mengenai bahunya. Pedro sungguh kaget di buatnya,dia yang akan berbalik dan mendengar suara tembakan. Pedro menoleh ke arah rekannya yang dia panggil terakhir ,an betapa terkejutnya dia saat mengetahui bahu yang di tembak tuannya tepat dengan tangan yang sedang memegang senjata.

"Apa yang kau lakukan Juan?"tanya Kanaya yang kaget

"Menembak penghianat,apa lagi memangnya?"Juan kembali duduk setelah menjawab pertanyaan sang mama

"Iya tahu,tapi kenapa kamu tembak dia?"geram Kanaya dengan sifat anaknya yang satu ini

"Terus mama maunya aku gimana?dari pada Pedro yang di tembak,lebih baik dia yang aku tembak duluan"jawab Juan cuek

Kanaya rasanya ingin menjewer putranya tersebut, tapi tidak mungkin dia jewer di sini kan? akhirnya Kanaya memilih kembali fokus dengan para penghianat itu.

"Apanyang akan mama dan opa lakukan terhadap para penghianat itu?"tanya Juan

"Kalau kamu apa yang akan kamu lakukan?"tanya balik opa Marco

"Yakin opa tanya sama Juan?"

"Tentu saja,bukankah kamu harus belajar untuk bertanggung jawab atas organisasi ini?"

"Kalau itu aku,maka aku akan mengembalikan mereka kepada orang yang mau membayar mereka untuk mencuri senjata dan cetak biru senjata yang akan di buat"jawab Juan santai

"Kenapa kamu akan melakukan itu?"tanya Kanaya

"Sebab mereka tidak akan selamat di sana,asal mama dan opa tahu,kalau cetak biru dan senjata yang mereka curi itu tidaklah sempurna"

"Aaah,mama ngerti maksud kamu,mau di sini atau di sana mereka sama-sama akan mati juga pada akhirnya dari pada kita yang berdosa lebih baik biarkan musuh yang membunuh mereka"ujar Kanaya

"Wahhh sungguh mama hebat,bisa mengerti anaknya ini"Juan bertepuk tangan kecil atas penjabaran sang mama

"Kamu pinter itu turunan dari siapa Juan kalau bukan mama?!!"kesal Kanaya

"Astaghfirullah,hampir saja aku lupa kalau aku tuh anak mama"ujar Juan menggoda sang mama

"Maaf signor,mereka mau di apakan kira-kira?"tanya Pedro

"Kamu buat mereka pingsan dan kirim mereka kepada orang yang sudah membayar mereka" perintah Juan

"Baiklah signor akan segera saya laksanakan"jawab Pedro dan membawa para penghianat itu dengan di bantu oleh rekannya

"Maaf lady,sipa sebenarnya signor Juan ini?kenapa anda membiarkan dia yang memberi hukuman?dan kenapa hukumannya sangat ringan?"tanya salah satu anggota yang sudah lama ikut dengan Kanaya

"Apa aku belum memberitahu kalian kalau dia adalah penerusku berikutnya?"tanya Kanaya pura-pura lupa

"Bukankah penerus anda itu signor Riski?"tanya anggota yang di sebelahnya

"Bukan,Riski hanyalah pengalihan atas keinginannya sendiri,dan itupun sudah di ketahui oleh para tetua di sini,mereka sengaja diam saja karena ingin tahu seperti apa kalian terhadap sesama anggota dan ingin tahu siapa yang berkhianat "jawab Kanaya santai

Semua yang mendengar penjelasan Kanaya di buat kaget,sebab mereka tidak menyangka kalau bocah yang selalu keluar masuk markas itu adalah calon pemimpin mereka yang baru.

"Mama,bolehkah aku pulang sekarang?aku sudah ngantuk dan capek"izin Juan kepada sang mama

"Pulanglah,tapi besok mampirlah ke mansion opa,kamu harus menjelaskan sesuatu sama mama Juan"

"Ay ay Captain"Juan pun pergi meninggalkan aula dengan tetap di ikuti oleh Ratih si arwah wanita hamil

"Apa kamu merasakan ada sesuatu princess?"tanya opa Marco

"Yes Dad,entah kenapa aku merasa ada yang mengikuti Juan dan Juan menyembunyikan hal tersebut"jawab Kanaya

"Tenanglah,dia pasti cerita saat dia sudah siap"ujar Marco

Para anggota Kanaya sudah di bubarkan dari aula oleh Kanaya setelah putranya tersebut keluar dari dalam aula. Kanaya dan opa Marco pun memilih untuk pulang saja,sebab Kanaya sudah di tunggu oleh sang suami.

Yang berangkat ke markas

Si arwah hamil Ratih

______________

Selamat membaca 🥰🥰🥰

Jangan lupa dukungannya dengan like ❤️ vote dan giftnya komentarnya juga 😊😊😊

1
Anonymous
lanjut thor
Anonymous
semangat terus Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!