NovelToon NovelToon
Partner Ranjang Om Duda

Partner Ranjang Om Duda

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahkontrak / Cintamanis / Mafia / Duda
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: gustikhafida

Dijual oleh Ayah kandungnya sendiri sebagai pengganti taruhan berjudi, Zena gadis berusia 21 tahun yang pergi dari rumah, dia meminta pertolongan dari ibu kandungnya, tidak disangka, ditempat ibu kandungnya dia hampir dilecehkan oleh Ayah tirinya,
Depresi, trauma sempat mengguncang jiwa Zena, lalu tidak disengaja dewa penyelamat datang, Steven Fernando, pria berusia 35tahun yang sudah 3 tahun bertahan dengan statusnya yang Duda,
Setelah diselamatkan oleh Steven, siapa sangka hidup Zena semakin hancur, Steven meminta Zena menjadi partner ranjangnya,
Ancaman akan dikembalikan pada rentenir paruh baya itu dan keselamatan keluarga ibunya mengakibatkan Zena menurut patuh menyetujui semua syarat dan peraturan yang diberikan Steven

Hari demi hari Zena menjadi partner ranjang dari seorang Steven yang mempunyai libido akut,
Akankah Zena bisa bertahan dan mencintai Steven

Jika berjalan maju membuat Zena menelan kepahitan, dan jika berjalan mundur Zena akan membuat keluarga ibunya hancur.

Seperti apa kisahnya, ayok kita simak cerita Zena dan Steven

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gustikhafida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17_Istirahat di Rumah

Steven mendesah, dia tak habis pikir istrinya akan mempunyai teman yang sangat cerewet

"Zena!!! " Pekik Nida membuat Steven terkejut dari lamunannya

"Ekhem, saya hanya ingin memberitahu bahwa Zena dalam beberapa hari ini tidak bisa masuk kerja karna Zena sakit" Suara Steven membuat Nida menutup mulutnya, dan berfikir suara pria siapa, setahu Nida, Zena tidak mempunyai kekasih atau suami,

"Maaf ini siapa! Dan dimana Zena sekarang, aku akan menjenguknya"

"Tidak perlu, Zena tidak perlu dijenguk, dia membutuhkan waktu untuk beristirahat"

Panggilan diputus oleh Steven dan dia mengecek sekali lagi ponsel istrinya, kontak nama Mas Riski (MasBoss) membuat Steven penasaran dengan isi pesan didalamnya, puluhan pesan dari kontak itu sangat membuat tangan Steven gatal

Perlahan Steven membuka, tak ada yang istimewa bahkan istrinya tidak merespon selain urusan pekerjaan,

Melihat pergerakan tubuh istrinya, Steven langsung meletakkan ponsel Zena di atas nakas.

Zena langsung membuka mata saat bayangan rentenir tua itu terlintas di otaknya,

"Hemph.. Hemph.. " Nafasnya tersenggal-senggal dia melihat sekitar ruangan, hatinya terasa lega saat tubuhnya masih berpakaian rapih

"Putri tidur sudah bangun" Senyum sinis Steven yang berada disampingnya begitu membuat Zena terkejut

Zena segera bangkit lalu memohon pada suaminya, dia meminta ampun

"Jangan jual aku ke rentenir tua itu Tuan, aku mohon hikss.. hikss dan kasihanilah keluarga ibuku, karna bagaimanapun ibu selalu menjadi tempat aku berteduh saat Ayah ku bertindak kasar, tolong maafkan aku Tuan, aku berjanji akan melakukan apapun asalkan Tuan mau memaafkanku" Ucap Zena yang mengatupkan kedua tangannya di depan dada berharap suaminya mau mengampuninya

"Apapun? " Tanya Steven dengan senyum misterius membuat Zena memundurkan tubuhnya, mendadak dia menjadi takut

"Iy-iya Tuan"

Steven turun dari ranjangnya lalu berjalan menuju kaca besar yang memperlihatkan bangunan gedung yang menjulang tinggi

"Aku ingin kau hamil secepatnya, dan panggil aku dengan sebutan Mas, seperti kamu menyebut bossmu itu" Ucap Steven menatap bangunan besar dengan tangan dimasukan ke saku celananya

"Ha-hamil? " Gumam Zena

"Ba-bagaimana aku hamil, aku selalu rutin meminum pil KB, dan aku juga belum siap hamil, bagaimana setelah aku hamil dan melahirkan anaknya, dia langsung mencampakkan aku, aku tidak mau, " Batin Zena dalam hati

"Iya hamil anakku, aku ingin mempunyai anak, bukankah sudah 1 bulan lebih kita menikah, apa kau belum merasakan tanda-tanda kehamilan? " Ucap Steven berbalik menatap Zena yang sedang mematung

"Aduh kepalaku sakit, ahh sakit!" Ringis Zena sambil memegang kepalanya, dia berpura-pura mengadu kesakitan agar pembicaraan konyolnya segera berakhir

"Istirahatlah, jangan bekerja aku sudah memberitahu temanmu jika dalam beberapa hari ini kamu izin " Steven melangkah keluar kamar meninggalkan Zena yang mematung dikamar

"Memberitahu temanku? Siapa yang dia maksud, jangan-jangan-" Zena langsung mencari ponselnya lalu mengecek pesannya,

Mata Zena membulat saat Nida mengirim pesan, mengatakan bahwa siapa pria yang menelfon dan apa hubungannya dengannya karna pagi buta Zena sudah bersama seorang pria

"Kenapa dia bisa ceroboh seperti ini si, kan dia yang pernah bilang jangan sampai pernikahannya terbongkar, kenapa tidak kirim pesan pada Nida saja, kenapa harus menelfon Nida, bagaimana aku menjelaskan semuanya" Keluh Zena, dia meletakkan ponselnya diatas nakas lalu kembali berbaring merutuki kebodohan suaminya

Ponselnya berdering membuat Zena mau tak mau mengecek ponselnya

Ternyata Riski yang menelfonnya, tak berniat mengangkat telfon dari bossnya dia meletakkan ponselnya kembali,

Cukup menganggu telinga Zena karna beberapa kali deringan telfon itu berbunyi,

Krek, pintu terbuka, Steven masuk kedalam kamar dengan bi sari dibelakangnya yang membawa sarapan pagi untuk Nyonya mudanya

"Letakan saja bi, biar dia memakan sarapan paginya sendiri" Ucap Steven saat mendengar ponsel istrinya berbunyi terus menerus

"Bibi keluar saja"

"Baik Tuan"

Setelah pintu tertutup dan tinggal Steven dan Zena, Steven menyuruh Zena mengangkat telfon di ponselnya, berhubung panggilan video call, Steven menyuruh Zena mematikan kamera,

Zena sangat patuh membuat Steven tersenyum bahagia, pelajaran yang diberikan kemarin cukup membuat Zena takut.

"Hay Mas" Ucap Zena pelan, dia melirik sekilas pada Steven yang berada di sampingnya

"Zen, daritadi aku telfon kenapa baru diangkat, aku cemas saat mendapat kabar dari Nida kalau kamu sakit, kirimkan alamat rumahmu dan aku akan segera kesana menjengukmu, apa yang kamu butuhkan, apa kamu sudah makan apa ada yang mengurusmu? Aku dengar kamu tinggal seorang diri, aku takut terjadi sesuatu padamu Zen, "

"Dan kenapa kameranya harus dimatikan, aku ingin melihat wajahmu, aku ingin melihat wajahmu apa masih pucat atau tidak"

Glek, Zena semakin ketakutan saat tatapan tajam Steven menembus netra miliknya, tangannya sudah mau mematikan telfonya tapi Steven mencegahnya,

Zena menggelengkan kepalanya, lalu menangis memeluk Steven, "Jangan hukum aku, aku tidak bersalah, aku berusaha menjauhinya, sungguh" Tangis Zena pecah saat Steven tak membalas pelukannya, ketakutan dikembalikan oleh rentenir tua itu kembali menghantui dirinya

"Zen, apa kamu menangis, apa kamu merasakan sakit, tolong jangan buat aku cemas memikirkanmu Zen,"

"Nyalakan kameranya Zen, jangan buat aku khawatir"

Tut.

Telfon dimatikan oleh Steven, lalu Steven berusaha melepaskan pelukan istrinya tapi Zena semakin mengeratkan pelukannya

"Maafkan aku, aku tidak mempunyai hubungan apapun dengan dia, kita hanya sebatas partner kerja hiks.. hiks."

"Hentikan tangisanmu, air matamu bisa membuat jasku kotor" Steven melepaskan pelukan istrinya lalu membersihkan air mata Zena yang melekat di jasnya dengan tissue

"Istirahatlah, persiapkan dirimu, malam ini kita bermain, aku sudah memberimu cuti 1 hari" Ucap Steven yang keluar dari kamarnya

***

"Cari tau pemilik SC Group, dan cari tau biodatanya secara rinci! " Ucap Steven pada sekertaris Nanda saat sudah berada di dalam mobilnya

"Baik Tuan"

"Kau sudah mengembalikan semuanya agar normal kembali kan? "

"Sudah beres Tuan"

Di belahan bumi lain, Jack sedang kewalahan menangani penyelundupan senjata yang dikirim oleh Tuan mudanya,

Karna sebagian dikirim dalam bentuk setengah jadi membuat anak buah Steven yang di negara J harus menyelesaikan perakitannya

"Boss, lihatlah, bukankah ini bermasalah! " Salah satu anak buah Steven menyuruh Jack melihat hasil perakitan yang dikirim oleh anak buah Steven lainnya

Jack mengecek lalu membanting senapan itu "Sial! Siapa yang telah menukar bahan ini dengan bahan KW hah! "

"Hentikan semuanya! Jangan ada yang meneruskan rakitannya, kita akan mengklarifikasi pada Tuan Muda dahulu"

"Baik Tuan"

Dor!!!!

Suara tembakan dari luar yang menembus kaca membuat semua orang yang berada di markas geng codet terkejut, mereka langsung mengambil senjatanya dan berjaga-jaga

"Kalian lindungi aku, aku akan mengecek di luar" Titah Jack yang diangguki oleh para rekannya.

Jack berjalan kearah jendela, dilihatnya gulungan kertas bersama peluru dari musuh

Jack mengambil dan membaca pesan itu

"Bagaimana permainan kami, kami telah berhasil membawa rakitan aslimu, selamat bersenang-senang hahaha"

Diremasnya surat itu lalu Jack menelfon sekertaris Nanda,

"Bedebah! Bagaimana bisa! " Ucap sekertaris Nanda di sambungan telfonnya, dia yang baru saja membereskan dokumen meeting pun langsung berlari menuju ruangan Tuan Mudanya

Tok.. Tok.. Tokk..

"Masuk! "

Setelah mendapat perintah dari Tuan Mudanya, sekertaris Nanda masuk kedalam dan memberi informasi yang diberikan Jack, kekesalan menyelimuti hati dan pikiran Steven,

"Serang markasnya, siapa tahu kita akan menemukan rakitan asli kita dan bunuh semua yang ada disana! "

"Baik Tuan"

Setelah mendapat perintah, sekertaris Nanda langsung menghubungi Jack untuk menyerang markas geng bandit, dan Jack menyetujuinya karna tangan Jack pun sudah gatal ingin menghabisi para musuh

"Jeff! Persiapkan semuanya, kita akan menyerang markas musuh, dan bunuh semua orang yang berhubungan dengan musuh, aku tahu mereka melakukan ini karna Maria sudah kita tahan"

"Pancing ketua abal-abal geng bandit untuk keluar dari tempat persembunyiannya"

"Siap bos, mereka memang sudah keterlaluan, beraninya mereka mengibarkan bendera perang pada kita! "

"Semuanya!! Hari ini kita akan bermain di markas musuh, persiapkan senjata kalian, dan persiapkan pelurunya,"

"Hore akhirnya kita keluar dari persembunyian"

"Kita harus balas dendam,"

***

Dari kediaman markas geng bandit, terlihat seseorang sedang menghubungi pria misterius yang di duga ketua geng mereka

"Kami sudah melakukan yang Tuan arahkan, setelah geng codet murka dan menyerang kita, saya dan rekan yang lain akan membebaskan Maria Tuan"

"Hahaha bagus, aku akan memantaunya dari sini, biarkan mereka bertindak, dan biarkan mereka melakukan penyamaran, aku sudah mengetahui wajah ketua geng codet itu, sekarang aku sedang mencarinya"

"Kabari saja aku setiap perkembangannya"

"Baik Tuan"

Panggilan itu berakhir, terdengar suara tawa yang menggema di sudut ruangannya membuat laki-laki bernama Putra yang baru masuk terheran-heran

"Kak ada apa? Menang lotre lagi? " Tanya putra

Bersambung😘

1
Anonymous
Biarksn sj persh aysh tiri hancur
Lamta V.S.J Harianja 18210016
Biasa
Lamta V.S.J Harianja 18210016
Kecewa
Frisnand
mangkanya JD wanita itu jgn murahan hrs punya sikap apalagi sdh bersuami
Frisnand
zena kurang tegas sprti watina murahan TDK bisa bersikap sebagaimana menjadi seorang istri bisa di peluk teman lelakinya
Frisnand
sebenarnya Steven mencintai istrinya dan berusaha melindungi nya cuma caranya yg salah
Frisnand
zena jg aneh bukannya belajar ikhlas dg pernikahan nya dan berdamai dg keadaan malah egois dg dirinya sendiri dan terlalu memikirkan keluarganya. keluarga yg tk pernah menganggap dirinya ada
Sarita
ga tau aja bosnya lagi main jungkat jungkit 🤣🤣🤣🤣
Frisnand
di kasih kebebasan untuk bekerja seharusnya cari kerjaan yg aman dari kontak fisik dg laki" dan dia jg TDK kekurangan materi kan krn sudah di kasih fasilitas oleh suaminya..
Sarita
sungguh zena itu keras kepala .penginnya di siksa terus
Sarita
hukuman yg sungguh nikmat .tp kalo mainnya kasar ya sakit lah stef
Win Kuncung
udah terima saja Riski dan tiggalkn laki2 bergsek itu
Win Kuncung
wkwkwk mampus kau zena,niat hati mau ngerjain suami malah kena batunya 🤣
Win Kuncung
huuuuuf kayak nya mati lebih baik bagimu Zen 🙄
Adinda Bramantio
Luar biasa
Masjae Masjae9090
kok gantung Thor,lanjutan y mn
Nisa Sugiarti
Luar biasa
Devi Sartika
ga tuntas cerita novel ini 🤪🤪
adning iza
dn pd akhiry tak berujung
adning iza
ikutan mewek thoorrr ksihan jeff
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!