NovelToon NovelToon
Hamil Diluar Nikah

Hamil Diluar Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa
Popularitas:446.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Butterfly93_

Nadia Nata hamil diluar nikah tanpa sepengetahuan kekasihnya. Mereka sudah menjalin hubungan selama satu tahun. Karena janji manis dan rayuan sang kekasih, mereka melakukan hubungan yang tidak sepantasnya hingga Nadia mengandung.

Aditya Bima Mahendra, seorang CEO salah satu perusahaan terkenal milik keluarganya. Dia sudah satu tahun menjalin hubungan dengan sekretarisnya bernama Nadia Nata.

Tetapi saat mantan kekasihnya Nindi muncul kembali, satu tahun pengorbanan Nadia seolah-olah tidak berarti bagi Aditya. Dia lebih memilih Nindi dan berencana menikahinya tanpa tahu jika Nadia sedang mengandung anaknya.

Merasa dibuang dan tidak dihargai lagi. Lagi pula hubungan Aditya dan Nadia tidak mendapat restu dari orang tua Aditya karena alasan asal usul Nadia yang tidak jelas, membuat Nadia akhirnya memilih menyerah dan pergi.

Bagaiman kisah mereka selanjutnya? Ikuti ceritanya hanya eksklusif di NOVELTOON saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22. Bocil Si Mulut Comel

Nadia mengusap punggung Lenonel dengan lembut ketikan sang anak yang sudah rebahan. Perlahan-lahan pun sang anak memejamkan mata hingga tidur pulas.

Nadia mencium keningnya hingga tak terasa dia kembali meneteskan air matanya.

"Apa pun yang terjadi, mami tidak akan membiarkan orang-orang jahat itu mengambil mu dari mami. Bahkan untuk mendekati mu pun jika mereka tahu kamu ada, mami tidak akan memperbolehkan mereka." Nadia berbicara dengan suara lirih.

Saat dia ingin beranjak dari tempat tidur ingin membersihkan dirinya, tiba-tiba suara ponselnya berdering.

Nadia langsung bergegas mengambil benda pipih itu untuk menghindari Leonel tidak terbangun oleh suara bising dari nada dering ponselnya.

"Siapa orang yang masih menelepon malam begini, sih?!" batin Nadia yang merasa tidak punya kenalan yang bisa menghubunginya di malam hari seperti itu.

Nadia pun melihat nomor tidak dikenal terpampang di layar ponselnya. Merasa tidak mengenalnya, Nadia pun langsung menolah panggilan tersebut. Nadia juga langsung mengubah nada dering ponselnya ke mode silent.

Berselang beberapa detik saja, Nadia kembali mendapatkan notifikasi pesan.

"Nadia, tolong angkat teleponnya. Ini aku Aditya."

Setelah membaca pesan tersebut, panggilan masuk pun kembali muncul. Bukannya menerima panggilan itu, Nadia kembali menolaknya. Dan kemudian dia langsung mengnonaktifkan ponselnya.

Masih marah, apalagi Nadia mengingat kembali bagaimana sakitnya Nadia rasakan setelah mantannya itu membuangnya layaknya sampah yang tidak dibutuhkan lagi. Dan laki-laki itu lebih memilih wanita lain yang jelas-jelas sudah meninggalkannya. Nadia benar-benar masih tidak bisa menerima kejadian itu.

"Aku tidak boleh takut dan aku harus menghadapinya. Leonel adalah milikku seorang. Bukankah dia dulu yang memintaku untuk menggugurkannya? Itu artinya dia sudah tidak punya hak dan tidak punya hubungan apa pun dengan Leonel. Sekarang aku akan menghadapinya."

Nadia langsung bergegas mandi dan setelah selesai, dia naik ke atas tempat tidur memeluk Leonel yang sudah tidur pulas. Malam ini dia harus istirahat karena besok dia akan membawa Leonel mendaftar untuk masuk sekolah TK.

Persetan dengan Aditya, di sudah tidak peduli lagi dengan pria itu.

💕💕💕

Pagi hari, jam lima subuh Nadia sudah sibuk berkutat di dapur. Dia memasak serapan pagi mereka berdua. Setelah setengah jam dia menghabiskan waktunya di dapur, akhirnya serapan mereka pun sudah tersaji di atas meja makan.

Leonel, si bocil tampan itu masih tidur. Nadia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Baru setelah selesai nanti dia membangunkan anaknya itu mandi baru sarapan. Itu kebiasaan yang dilakukan Nadia di pagi hari.

Terkadang juga kalau Leonel bangun cepat akan langsung pergi ke rumah depan. Rumah yang sudah dia anggap sebagai kakek dan neneknya. Tak jarang juga si bocil itu mandi dan serapan di sana. Karena baju-baju Leonel juga sebagian ada di rumah itu.

"Mami...?"

Kaki Nadia dipeluk oleh lengan mungil Leonel. Saat Nadia masih menyisir rambutnya, ternyata anak kesayangannya itu sudah bangun dan diam-diam turun dari kasur.

"Eh, anak mami sudah bangun rupanya" ujar Nadia langsung menggendong Leonel dan memberikan kecupan bertubi-tubi pada pipi anak kecil itu. Tindakan Nadia itu membuat Leonel tertawa geli.

"Aaaah, mami geli!" Leonel berusaha menghindari kecupan sang mami dengan menahan wajah Nadia agar berhenti.

"Tumben anak mami sudah bangun? Biasanya kan mami bangunin dulu."

"Mami upa ya? Onel kan Ari ini mau aftal cekola, mamiii...!"

"Ya ampun, mami hampir lupa sayang" kata Nadia pura-pura tidak mengingat.

"Ampuuu, mami upa" balas Leonel sambil menepuk jidatnya dengan kedua tangan mungilnya. Dan tingkah Leonel itu mengundang gelak tawa Nadia.

"Hahaha..." Nadia tertawa sambil kemudian dia mencium pipi Leonel.

"Kalau begitu, setelah Onel masuk sekolah nanti mami tidak perlu bangunin Onel lagi ya? Onel harus bisa bangun sendiri."

"Oke, mami" jawab Leonel tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya sambil mengacungkan kedua jempol nya.

"Oke deh. Sekarang jagoan mama mandi dulu, habis itu kita serapan ya?"

"Iya, mami."

Nadia pun membawa Leonel mandi dan setelah itu mereka sama-sama serapan. Selesai serapan, Nadia membersihkan mulut sang anak dari sisa-sisa makanan yang belepotan.

"Onel, kalau sudah sekolah nanti dan juga kalau Leonel besar nanti. Jangan pernah nyakitin orang lain, apalagi perempuan ya? Onel harus baik sama orang. Oke?"

"Mmm..." Leonel menganggukkan kepalanya seolah-olah dia sudah sangat paham dengan apa yang dikatakan sang maminya.

Di setiap kesempatan Nadia memang selalu memberikan nasehat secara pelan-pelan agar Leonel tumbuh menjadi anak yang baik dan bertanggungjawab. Jangan sampai punya kelakuan seperti ayahnya.

"Mami, anti Onel di sekolah apain aja?"

"Belajar dong sayang, nanti diajarin sama gurunya."

"Uus, mami?"

"Mmm, ngapain lagi ya habis belajar?" tangan balik Nadia pura-pura berpikir tidak tahu. Nadia sengaja seperti itu agar memicu otak sang anak bekerja dan mau mengungkapkan isi pikiran dan pendapatnya.

"Main ama eman-eman dong, mami...!"

"Mami tidak auu, yaaa?" pekik Leonel merasa senang karena dia melihat lawan bicaranya diam tidak bisa menjawab.

"Kok anak mami tahu yaaa...?" Nadia melihat tawa senang pipi gembul sang anak. Kulit putih bersih Leonil, hanya itu yang diwarisinya. Lainya sudah tidak ada lagi yang diharapkan Nadia punya kemiripan dengan anaknya itu.

Aaah, mungkin satu-satunya wajah kalem Leonel. That's it...!

melihat wajah riang sang anak membuat hati Nadia tentram. Dia selalu berdoa agar putranya tumbuh kembang dengan baik. Dijauhkan dari segala penyakit. Biarlah dia hanya selalu melihat tawa riang sang anak.

"Kok Onel tahu ya kalau di sekolah ada main juga?"

"Au dong mami. Kan, nenek Imah emarin udah asih au Onel" jawab bocil itu sambil tersenyum penuh kemenangan.

Nadia hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Terkadang dia sangat suka mengajak Leonel berbicara karena suka mendengar suara cadel dan mulut comel sang anak.

"Baiklah, sekarang kita ke rumah kakek nenek depan."

💕💕💕

Seperti biasa yang menemani Nadia pergi mendaftarkan Leonel masuk sekolah adalah Ibu Imah. Wanita paruh baya itu mematikan mesin mobilnya setelah terparkir dengan baik. Di parkiran salah satu sekolah TK terkenal di sana.

"Bu, bukannya sekolah TK ini terlalu mahal buat anak sekecil Leonel?" ujar Nadia dengan ragu-ragu. Karena sekolah TK Twings itu merupakan sekolah swasta termahal di sana. Dan Nadia merasa tidak sekaya itu untuk menyekolahkan Leonel di sana.

"Nadia, Onel kan cucu ibu juga. Lagian kemarin pas bapak tahu Leonel akan masuk sekolah langsung nyuruh ibu daftarin dia sekolah di sini saja. Bapak nggak setuju kalau Leonel sekolah di TK yang lain" jawab Ibu Imah.

Nadia sangat terharu melihat Pak Bayu dan Ibu Imah sangat perhatian kepada mereka. Terlebih kepada Leonel. Mata Nadia berkaca-kaca mengingat betapa sesayang itu pasangan suami istri yang awalnya bukan siapa-siapanya.

Dulunya Nadia hanya sebatas orang yang mengontrak di rumah kontrakan pasangan suami istri itu. Tapi setelah mereka tahu kondisi Nadia pas awal-awal pindah ke sana, membuat hati pasangan suami istri itu tergugah menolong Nadia.

Dan pada akhirnya, lambat laun hubungan mereka semakin dekat. Mulai dari Nadia menjalani hamil tua hingga Leonel lahir ke dunia ini membuat Pak Bayu dan Ibu Imah malah menganggap keduanya seperti anak dan cucu mereka.

1
Rossmawar
lanjut
Cahaya
bukannya paragraf sebelumnya sudah mengeluarkan semua kartu Thor?
Cahaya
lah bukannya dia suruh bunuh anaknya yang belum lahir jika hamil.
bahkan sebelum tau hamil Thor?
Cahaya
bukannya mau empat tahun Thor?
Queeny Geulitz Syahputri
up
Lee Mba Young
kasian nadia, dulu di buang sekarang ngotot mau di pungut lagi tanpa mikirin perasaan nadia yg hamil dan berjuang sendiri. bgitulah laki laki gk mikir mau menang sendiri.
semoga nadia dpt jodoh yg baik gk kayak aditya itu. buang dan pungut orang seenaknya.
Rizal Zal
Kecewa
Rizal Zal
Buruk
Jannah Mumtaz
Luar biasa
Rossmawar
lanjut dong
Noona Han
Peran bapaknya aditya gak ada apa, sampai istrinya keg lepas kendali gak ada yg mantau, udah kya binatang liar yg dilepas dari kandang, gak sadar²😂🙏
Hesti Bonitinho
alur ceritanya sama bngt SMA novel sebelah..
Ifan Richaniyah
q kok sedih y liat aditya , emak ny aditya egois bgt , pen tak hiiiiiiihhhh
RATNA
maaf Thor masih menyimak alur cerita nya,🙏🙏🙏
RATNA
Lumayan
RATNA
Kecewa
Rohmi Yatun
iihh dikit amat.. double up dong Thor 🙏👍
Endah Nigel Moms Nigel
kenapa di waktu seru" nya malah kepotong muluu thour🥺🙏
Widi Widurai
halah mbelgedhes. ga kangen nindii?? kan jg pernah sempet tinggal bareng
Rossmawar
lanjut dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!