NovelToon NovelToon
Cinta Sang Penguasa

Cinta Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Cintapertama / Balas Dendam
Popularitas:524.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: TereLiye21

Warning 21+
Dosa tanggung sendiri jika melanggar😚😚

Jonathan, seorang penguasa pemilik Asian Grup, berusaha mencari cinta pertamanya yang bernama Keynara Anastasia, untuk membalas dendam atas pembullyan yang terjadi saat masa sekolah..

Setelah beberapa tahun mencari, keduanya di pertemukan di sebuah acara pernikahan. Jonathan tidak ingin kehilangan lagi, sehingga jeratan pernikahan langsung di lilitkan kuat pada leher Nara..

Setelah pernikahan terjadi, Jonathan baru menyadari jika Nara tidak seperti dulu. Dia bukan lagi Nara yang jahat dan penuh ambisi dan berubah menjadi Nara yang polos bahkan cenderung bodoh..

Namun di balik sikap polosnya, Nara menyembunyikan sisi gelap yang mungkin akan bisa bangkit kapan saja. Sisi yang tidak di ketahui oleh siapapun tidak terkecuali Ayahnya sendiri...

Cerita ini mengandung unsur dewasa💦 Kekerasan 💢dan bahasa yang sedikit fulgar...
Harap bijak dalam membaca...

Ini karya pertamaku...
Silahkan klik ♥️, like dan share sebanyak-banyaknya..

~Tere Liye

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TereLiye21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 16

Haikal berhenti di depan rumah Tama, namun Tama tidak langsung turun karena merasa khawatir dengan Haikal yang tengah mabuk berat.

"Buruan turun." Pinta Haikal.

"Kau yakin pulang sendiri."

"Aku sudah terbiasa!!"

"Oke hati-hati." Tama turun. Haikal segera melajukan mobilnya lagi. Bibirnya bersenandung kecil seraya menikmati perjalanannya. Namun saat Haikal akan berbelok, sebuah mobil menghadang laju mobilnya. Kebetulan saat itu, Haikal tengah melewati perumahan elit yang jarang di tempati oleh pemiliknya. Sebagian besar pemiliknya berada di luar negri dan hanya menjadikan rumah itu tempat istirahat saat akhir tahun.

Haikal turun dari mobil dan melihat sekitar yang sepi. Dia melangkah pelan menuju mobil yang terlihat kosong. Namun tiba-tiba, seseorang membungkam mulut Haikal dengan sapu tangan yang sudah di beri obat bius. Hingga Haikal tidak sadarkan diri.

"Pastikan dia tidak bangun agar tidak tahu lokasinya nanti. Aku akan beri kabar selanjutnya." Andra tersenyum dan berlalu pergi. Sementara anak buahnya, mengangkat tubuh Haikal ke dalam mobil untuk di bawa ke tempat persembunyian.

__________________________________________________

Joy tersenyum saat membaca pesan singkat dari Andra, dia membalas pesan tersebut kemudian kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku.

"Nanti aku ada perlu sebentar sayang." Nara menegakkan pandangannya dengan bibir yang penuh noda saus. Joy meraih tisu lalu membersihkannya.

"Kemana?" Tanya Nara mengira jika Joy ingin ke tempat Lisa dan memikirkan itu terasa membuatnya kesal.

"Nada bicaramu terdengar indah."

"Jawab Joy."

"Aku ada perlu sebentar saja."

"Iya tapi kemana?" Tanya Nara merengek.

"Ini urusan lelaki sayang, kamu tidak perlu tahu."

"Hm..." Nara melanjutkan makannya dan merasa tidak puas dengan Jawaban Joy.

Kenapa aku jadi seperti ini? Bukankah sejak awal Joy memang pencinta wanita? Aku tidak boleh egois, dia sudah baik dan mau menerima keadaanku jadi aku harus menerima kesenangannya.

"Apa yang kamu fikirkan?"

"Aku sedang makan dan tidak memikirkan apapun." Nara mempercepat makannya sementara Joy hanya jadi penonton.

"Ingat untuk tetap menutup korden, jika bosan menonton televisi saja."

"Jika dingin?" Joy tersenyum tipis.

"Aku tidak akan pergi jika kamu ingin ku hangatkan. Bagaimana? Beri aku lagi yang seperti tadi.."

"Aku serius dengan pertanyaanku."

"Matikan pendingin, jika aku pulang, baru ku hangatkan."

"Ya sudah." Nara berdiri, di ikuti oleh Joy.

"Tidak tambah?" Nara menggelengkan kepalanya, dia kehilangan selera makan. "Tunggu di sini, aku bayar dulu." Joy pergi membayar, sementara Nara berdiri menunggu.

Seorang lelaki yang tepat berada di belakang Nara, memperhatikan lekuk tubuh Nara dari atas sampai bawah. Dia melakukannya berulang-ulang. Nara memang terlihat lebih berisi dan terawat karena selama ini Joy selalu memenuhi kebutuhannya dengan baik.

"Kembaliannya Kak." Tutur pemilik kedai tidak di perdulikan Joy sebab dia menyadari mata nakal lelaki itu.

Rasa cemburu menjalar, apalagi melihat tatapan menjijikan dari lelaki tersebut. Tanpa pikir panjang Joy meraih kerah lelaki itu dan menghadiahkan satu pukulan pada wajah hingga tubuhnya terpental dan menghancurkan beberapa kursi kayu di sana.

Nara melebarkan matanya, itu terjadi begitu saja dan membuatnya kaget.

"Akan ku congkel kedua matamu!!! Kenapa kau menatap istriku serendah itu!!" Joy kembali menarik kerah lelaki itu dan menghantamnya lagi.

"Joy apa ini??" Nara meraih jemari Joy saat Joy akan memukul lelaki itu lagi.

"Di mana rumahmu sialan!!" Suara Nara bahkan tidak di perdulikan namun Joy membiarkan tangannya di genggam erat oleh Nara.

"Kenapa kau memukulku!!!" Lelaki itu berdiri dan akan membalas namun dengan cepat Joy menendang dadanya sehingga tubuhnya kembali terpental.

"Tuan, biar saya." Seseorang datang dan menengahi perkelahian tidak seimbang tersebut. Tujuannya tidak lain untuk menjaga nama baik Joy.

"Aku mau matanya!!!" Bisik Joy berlalu pergi.

"Kak tempat ini jadi hancur." Pemilik kedai itu akan menyusul Joy namun anak buah Joy menghalangi.

"Biar saya yang bereskan Nona. Ini kartu nama saya." Memberikan sebuah kartu nama." Nanti Nona total berapa biayanya kerugiannya sehingga saya bisa menyiapkan uangnya."

"Em baiklah, nanti saya hubungi."

"Permisi..." Anak buah Joy berjalan menuju lelaki tersebut dan mengulurkan tangannya." Mari saya bantu." Tuturnya ramah. Lelaki itu tidak menaruh curiga dan membalas uluran tangannya." Di mana alamat rumah anda?" Tanyanya ramah.

"Saya bawa motor."

"Hm baik. Kalau begitu saya antarkan ke klinik untuk pengobatan luka-luka anda."

"Hm baik. Siapa lelaki tadi? Sialan sekali langsung main pukul saja!!!"

Kau menyebut Tuanku sialan?!!! *Kau bahkan tidak pantas berada di sekitarnya..

Anak* buah Joy mencoba tersenyum saat mengiring lelaki itu masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil, sudah ada satu orang yang menunggu. Mereka melajukan mobilnya dan membawa lelaki itu di tempat yang sepi.

"Kok ke sini? Katanya ke klinik?"

Dooooorrrrrr!!!!

Satu peluru sudah cukup untuk membuat lelaki itu tewas.

"Tuan menginginkan matanya.." Salah satu dari mereka mengambil sebilah pisau dan dengan tega mencongkel kedua mata lelaki tersebut lalu memasukkannya ke dalam kantung plastik. Mereka mengambil dompet dan melihat identitas dari lelaki itu.

"Belum menikah."

"Cari informasi dulu, jika dia memiliki seorang Mama, segera siapkan uangnya." Mobil kembali melaju, keduanya harus mengurus mayat itu agar tidak ada jejak yang tertinggal.

Sudah bertahun-tahun Joy melakukannya, membunuh tanpa jejak bahkan sangat rapi. Sehingga kejahatannya tidak dapat terendus. Itu tidak di lakukan tanpa alasan, terkadang anak buahnya terpaksa membunuh karena ingin melindungi nama baik Joy seperti yang di lakukannya tadi.

___________________________________________________

"Apa kesalahan lelaki tadi Joy?" Tanya Nara saat perjalanan menuju rumah.

"Dia melecehkanmu sayang."

"Aku tidak merasa tadi."

"Dia melihatmu dengan rendah." Nara menarik nafas panjang mendengar itu.

"Hanya melihat Joy, biarkan saja."

"Aku tidak menyukai tatapannya!" Nara menoleh dan melihat raut wajah Joy benar-benar kesal. Tangannya melingkar erat pada lengan Joy lalu bersandar mesrah.

"Kau benar-benar berubah Joy, itu seksi." Joy tersenyum simpul lalu mengusap puncak kepala Nara sebentar.

"Kau suka?"

"Hmm..." Nara mengangguk-angguk." Tapi lain kali, gunakan pada waktu yang tepat."

"Itu sudah tepat sayang."

"Itu masalah sepeleh Joy."

"Semua tentangmu itu penting!" Nara tidak sanggup berkata-kata lagi sehingga dia lebih memilih diam. Dia hanya berharap semoga Joy senangtiasa bisa bersamanya seperti sekarang.

Setibanya di rumah, keduanya kembali memperlihatkan kemesraan tanpa perduli pada sekitar. Nara bergelayut manja pada punggung Joy dan sesekali berciuman. Para pembantu yang tidak sengaja melihat hanya bisa tersenyum sebab itu semua masih batas wajar mengingat Nara merupakan istri syah Tuannya.

"Duh jadi ingat waktu muda." Gumam Bik Yanti tersenyum.

"Sejak menikah, Tuan jadi betah di rumah ya Yan."

"Syukurlah jika begitu daripada main wanita sembarangan."

"Tapi mungkin juga karena Non Nara Yan, aku pernah mendengar mereka mengobrol. Duh suara Non Nara kalau lagi minta sesuatu, bikin merinding. Adem dengernya Yan."

"Iya juga, sampai Tuan klepek klepek hehe. Sudah ah, aku pulang dulu Rim, jaga rumah ya."

"Iya Yan hati-hati."

Karim berjalan masuk dapur untuk membuat kopi sementara Bik Yanti pulang.

Di dalam kamar, Nara tidak juga melepaskan kalungan tangannya meski Joy sudah beberapa menit duduk di pinggiran tempat tidur. Joy sendiri tidak sanggup berkutik, tidak dapat di pungkiri jika dia semakin menyukai cara Nara manja padanya.

"Aku berjanji hanya sebentar." Joy kembali mengecupi bibir Nara.

"Iya aku tahu. Aku dengar Joy."

"Jika dengar kenapa tidak di lepas?" Nara tidak bergeming membuat Joy kembali mengecup bibir manis Nara." Paling lama dua jam, tapi aku usahakan hanya sebentar." Imbuh Joy merajuk.

Dia pasti ke tempat Lisa...

"Apa perlu ku temani tidur dulu." Imbuh Joy namun Nara menggelengkan kepalanya." Lalu lepaskan." Pinta Joy untuk kesekian kalinya.

Entahlah, kenapa aku tidak rela..

"Sayang..."

"Katakan dulu, apa keperluanmu?"

"Aku pastikan jika ini bukan tentang wanita."

"Lalu apa?!" Joy membaca nada bicara Nara yang penuh curiga.

"Oke Baby sebentar." Joy menghubungi Andra, dan beberapa menit kemudian Andra menerobos masuk sebab kamar memang tidak di kunci." Aku pergi bersamanya, jadi ini hanya masalah perkerjaan." Andra tersenyum seraya melirik ke tangan Nara yang masih menggalung erat.

"Kenapa aku tidak kau ajak? Aku berjanji tidak akan banyak bicara." Andra menahan tawa sebab baru kali ini Tuannya tidak bisa berkutik pada seorang wanita. Biasanya dia tidak pernah perduli pada wanita-wanita yang di kencaninya.

Joy menarik nafas panjang lalu memberikan isyarat mata pada Andra. Dari saku jas, Andra mengeluarkan minuman dan memberikannya pada Joy.

"Apa itu Joy?" Tanya Nara tertarik pada minuman berwarna kuning.

"Ini minuman viral, kamu mau?"

"Apa enak?"

"Coba dulu." Nara melepaskan kalungan tangannya dan duduk, Joy membuka tutup botol tersebut lalu memberikannya pada Nara.

Tanpa rasa curiga, Nara meneguk minuman tersebut dan memberikan sisanya pada Joy.

"Bagaimana?"

"Enak." Andra tersenyum lalu berjalan keluar bersamaan dengan ambruknya tubuh Nara karena obat tidur yang di masukkan pada minuman tadi.

"Sleep well Baby.." Joy mengangkat tubuh Nara dan membaringkannya." I love you so much." Joy mencium kening Nara sebelum berjalan keluar kamar.

"Apa obat tidurnya aman untuknya?"

"Saya pastikan aman Tuan."

"Ketatkan penjagaan."

"Semua sudah beres Tuan." Andra membukakan pintu mobil dan Joy pun masuk untuk menuju lokasi di mana Haikal di sekap.

"Aku tidak yakin video itu asli!"

"Memang bukan Tuan, Riko sudah mengecek jika itu semua hanya editan."

"Sialan!!! Aku ingin tahu modusnya apa!!" Tangan Joy mengepal kuat dan merasa tidak sabar menemui Haikal.

Setibanya di lokasi, Joy menyuruh anak buahnya keluar ruangan sebab ini termasuk urusan pribadinya. Sebelum keluar, ikatan tali di buka, Joy ingin mengadu ketangkasan dan membalas penghinaan yang Haikal lakukan dulu.

"Bukannya kau suami Nara?!" Tanya Haikal setelah tersadar dari pingsannya.

"Hm ya. Aku suami Nara, Jonathan atau bisa kau sebut Nathan dan b*bi tidak tahu diri." Haikal tertawa terkekeh, dia tidak percaya jika orang yang duduk di hadapannya adalah Nathan.

"Omong kosong!! Mana mungkin!"

"Aku tidak memintamu untuk percaya. Aku hanya ingin bertanya baik-baik, untuk apa kau membuat video itu?" Joy mengambil remote lalu memutar video di layar yang berada di belakangnya.

"Itu atas suka sama suka." Joy mendorong meja yang terletak di antara mereka sehingga membuat Haikal terpojok di dinding. Haikal berdiri seraya menahan rasa nyeri pada dadanya." Kau sakit kan mendengar kenyataan jika istrimu sudah lebih dulu ku nikmati."

Bugh!!!

Satu pukulan menghantam wajah Haikal hingga tersungkur.

"Bangun!!! Katakan omong kosong apalagi yang bisa kau ucapkan!!" Haikal kembali bangun seraya tertawa renyah. Dia tidak juga sadar sedang berhadapan dengan siapa.

"Itu video asli sialan!!!"

"Kau yang sialan!!!" Joy menendang dada Haikal, tubuhnya terpojok, lalu Haikal dengan cepat berdiri dan akan membalas namun Joy malah mencekik lehernya dan memojokkannya di tembok hingga Haikal kesulitan bernafas. Andra yang melihat itu langsung berjalan mendekat agar Joy tidak lupa diri dan terbawa emosi.

"Tuan maaf, bukankah ini bukan rencananya?" Joy melepaskan cekikan tangannya hingga tubuh Haikal terkulai di lantai.

"Aku masih berbaik hati Haikal!! Siapa saja yang sudah mengetahuinya!!" Haikal masih tersenyum kecut meski wajahnya sudah penuh dengan darah.

"Kau menikahi wanita bekasku haha.." Joy akan kembali menghajar Haikal namun Andra kembali mengingatkan.

"Jika Tuan bertindak sekarang, maka kasus ini tidak bisa di bawa melalui jalur hukum dan akan berhenti begitu saja. Maaf Tuan saya hanya mengingatkan." Joy sudah merencanakan sesuatu untuk memberi pelajaran Haikal. Selain itu, Joy juga ingin tahu apa video tersebut ada kaitannya dengan kehidupan Nara yang berantakan.

"Aku masih memberimu kesempatan untuk menghirup udara segar besok, ingat namaku. Aku Joy, Jonathan alias Nathan! Suami Keynara Anastasia dan akan menjadi mimpi buruk untuk hidupmu kecuali kau mengakui perbuatanmu sendiri." Haikal mendongak dan tersenyum penuh ejekan menatap Joy.

"Apa buktinya jika kau Nathan!!"

"Ingat ini." Joy memperlihatkan luka bakar pada telapak tangan kanannya. Mata Haikal melebar melihat itu, dia ingat jika pernah memberi tanda itu pada Nathan.

Mulai sekarang, kau b*bi peliharaanku!!

Tidak mungkin, dia tidak mungkin Nathan. Bagaimana mungkin dia bisa seperti sekarang?

"Kau ingat hah!!"

"Bagaimana mungkin.." Gumam Haikal.

"Itu mungkin! bahkan sudah kau lihat!! Lalu bagaimana? Katakan padaku bagaimana bisa video itu di buat!! Aku masih memberikanmu waktu jika kau tidak mau jujur! Kau akan menderita dengan caraku!!"

"Memangnya kau siapa? Aku tidak takut!!" Joy tersenyum lalu kembali meraih remote dan memutar video yang sama namun wajah dari pemeran wanita adalah Mama kandung Haikal.

"Kau mau video ini tersebar? Bagaimana? Lihatlah bagaimana indahnya video Mamamu itu hahahaha."

Sial!! Kenapa bisa begitu dan seperti asli!? Menjijikan sekali!! Umpat Haikal dalam hati. Rasanya sangat menjijikkan melihat Mamanya melakukan itu dengan dirinya, bahkan video milik Joy kelihatan lebih bagus seperti video asli. Aku harus berpura-pura menyerah, aku merasa jika Nathan sekarang bukan orang biasa. Aku akan mencari cara lain untuk merebut Nara nanti..

"Hm oke. Aku minta maaf. Video itu tidak asli." Ucap Haikal lirih.

"Siapa saja yang tahu video tersebut?"

"Hanya aku dan Nara. Aku tidak pernah memberikannya pada siapapun."

"Modusnya?" Tanya Joy.

Sialan!!! Dia sok sekali!!

"Aku menyukainya..."

"Oke. Aku memaafkanmu. Kau ingat, aku membiarkanmu hidup agar kau bisa melihat aku hidup bahagia bersama Nara. Dan b*bi tidak tahu diri ini yang akhirnya berubah menjadi pangeran dan bisa membahagiakan putri Nara bukan Haikal, yang pada akhirnya mengantikan posisi si b*bi tidak tahu diri!!! Kau ingat itu sialan!!!" Joy berjalan keluar ruangan.

Lihat saja!! Aku akan menghancurkan pernikahan kalian!!

~Tere Liye

1
Liliek Soetjipto
yg hebat pengarangnya..
Lisa Icha
Masih nyimak dulu Thor
Susi saswita kunum
sabar dulu lah tunggu sampai kamar napa kasian tu yg lagi jomlo🤣🤣
itu joy naranya dijaga benar benar jangan disia sia in kasian dia🥰🥰
Susi saswita kunum
berjanjilah nara kalau kau ngak akan kaget nanti 😁
Susi saswita kunum
ahaha...joy niat hati ingin mengerjai malah terbalik dia yg dikerjai ternyata nara bisa cemburu juga...
Zackya Amalia76
Kecewal
keong' racun 88
bagus ceritanya
elita cantik
oke
Resa Dwi
hahhhh....
korban selanjutnya....
Jihan Putri Khaerunnisa
bagus sekali bikin ikutan JD bucin😘😘
Jihan Putri Khaerunnisa
🥰🥰🥰🥰😘😘😘
Jihan Putri Khaerunnisa
ayo semangat💪💪😘😘
Jihan Putri Khaerunnisa
jdjikutan baper nih😍😍
Nengah Oka
kurang garam yg cewek katak ya
Eli agha
bagus novelnya mantap alur cerita jelas , mantap lah
chaaa
bucin akut bang Joy 🤣
chaaa
lucu bgt mereka berdua 🤣
chaaa
yg mau bls dendan siapa, yg frustrasi siapa 🤣 suka karakter ceweknya.kayaknya tangguh dan gak cengeng 👍
Lulu Nasya
Soo sweet
Lulu Nasya
keren bgt ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!