Area 21+ bocil menyingkir!!
Berbekal ijasah SMA, Putri memberanikan diri mengadu nasib di Ibukota.
Seorang gadis yatim piatu mengadu nasib di kota besar yang secara tidak sengaja memiliki hubungan dengan pengusaha muda dan menguak misteri masa lalu.
Sky Putra Grandratama, pengusaha muda yang sukses membawa perusahaannya mencapai puncak kejayaan.
Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang gadis belia yang secara tidak sengaja dia undang masuk kedalam kehidupannya.
Bagaimana kisah mereka?
Mesteri apa yang terjadi dimasa lalu?
Ikuti kisah mereka dengan membaca setiap bab sampai selesai.
FB : Momy Ida
IG : frd_95
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy Ida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabar yang menyakitkan
Happy Reading 🌹🌹
"Baiklah, satu bulan lagi kita akan adakan pernikahan kalian." Ucap Agung pada keduanya.
Putri kaget bahkan Sky juga tak kalah kaget.
"Ayah, kita ingin pernikahan ini dirahasiakan dulu. Karena Putri masih muda juga." Ucap Sky dengan cepat.
"Iya, Ayah. Putri masih ingin sekolah, jadi pernikahan kami sah secara agama dan negara dulu saja." Jawab Putri mendukung ucapan Sky.
Ambarsari menelisik keduanya "Kalian tidak sedang bermain nikah-nikahan kan?" Tanyanya.
"Ti.. tidak Mah, Putri meniliki cita-cita menikah hanya sekali seumur hidup." Jawab Putri sedikit tergagap.
"Baiklah, sampai Putri selesai sekolah pernikahan akan dirahasiakan. Tapi secepatnya kalian harus memberikan kami cucu." Jawab Agung dengan tenang.
Sky dan Gabriel yang sedang minumpun tersedak, Sky tersedak karena kaget dengan permintaan yang tiba-tiba dari Ayahnya.
Gabriel kaget, bagaimana mungkin seorang Sky benar-benar membina rumahtangga dengan kehadiran seorang anak.
"Iya benar kata Ayahmu, setelah menikah kalian cepat beri kami cucu. Agar rumah kita tidak sepi." Jawab Ambarsari dengan mata yang berbinar.
Putri yang melihat wajah Ambarsari habya tersenyum masam, bagaimana mau memberi cucu. Perbikahan mereka hanya sebatas kontrak yang saling menguntungkan.
"Mah, untuk cucu bukankah lebih baik sampai Putri selesai sekolahnya." Saran Sky kepada orang tuanya.
"Yang penting kalian jangan menunda memiliki anak." Jawab Agung dengan tenang
...**...
Kini di perusahaan Dave.
Ruangan yang terkesan suram dan dingin tersebut semakin suram, setelah Dave menerima laporan dari bawahannya.
Gadis yang selama ini dia cari, sudah di depan mata. Meskipun membutuhkan pengorbanan akan Dave terjang.
Kenyataan yang lebih pahit dia dapatkan hari ini. Puput, akan menikah dengan teman dekatnya Sky. Apakah dia harus merebut kebahagiaan temannya?
Perasaan yang berkecamuk di dalam hati kian menggerogoti jiwanya, hilang sudah harapannya.
Pandangan Dave dia arahkan keluar jendela ruangannya, dia menatap nanar gedung-gedung tinggi yang berada di depannya.
Dave mengepalkan kedua tangannya di dalam saku celana. Seandainya, seandainya dulu dia memiliki kekuatan seperti sekarang dia tidak akan mau dijadikan boneka oleh ayahnya.
Seandainya dia memiliki sedikit keberanian sejak pertama mengetahui kenyataan, mungkin ceritanya akan berbeda.
Dalam hati Dave penuh penyesalan yang teramat dalam, penyesalan karena tidak memiliki keberanian untuk memperjuangkan orang yang dikasihinya.
Setitik air mata turun dari mata nan tajam milik Dave. Sakit, satu kata yang mungkin dapat menggambarkan perasaannya hari ini.
Toni asisten Dave yang berada di ruangan tersebut bahkan tidak memiliki keberanian untuk mengingatkannya jika ada rapat hari ini.
Dia ikut bersedih setelah sekian tahun melihat Tuannya hanya berwajah dingin dan datar, akhirnya dapat membuatnya tersenyum.
Belum genap satu minggu, kini senyum itu seakan di rampas paksa oleh takdir.
Apakah aku harus bertemu dengan Putri agar dia tahu jika Tuan Dave adalah teman masa kecilnya?
Begitulah pemikiran Toni saat ini.
...**...
Hari ini Putri dan Sky akan pergi melakukan fitting kebaya yang akan di gunakan dalam acara ijab qobul.
Selama di perjalanan baik Putri maupun Sky hanya diam tanpa pembicaraan satu patah katapun.
Sedangkan mata Gabriel hanya mencuri-curi suasana di belakangnya melalui kaca spion.
"Briel, apa kau ingin ganti mata kuda?" Tanya Sky tanpa mengalihkan pandangannya dari tablet.
Seketika tubuh Gabriel gugup "Tidak, Tuan." Jawab Gabriel cepat.
Putri yang tidak paham arah pembicaraan kedua laki-laki tersebut hanya menyerengitkan dahinya bingung.
Ck, bos dan asisten sama saja, sama-sama aneh. Gumam Putri dalam hati.