NovelToon NovelToon
Cinta Terlarang Dengan Mantan

Cinta Terlarang Dengan Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Angst / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:321
Nilai: 5
Nama Author: Vitra

" Iya, sekalipun kamu menikah dengan wanita lain, kamu juga bisa menjalin hubungan denganku. Kamu menikah dengan wanita lain, bukan halangan bagiku “ Tegas Selly.

Padahal, Deva hendak di jodohkan dengan seorang wanita bernama Nindy, pilihan Ibunya. Akan tetapi, Deva benar - benar sudah cinta mati dengan Selly dan menjalin hubungan gelap dengannya. Lantas, bagaimanakah kelanjutan hubungan antara ketiganya ? Akankah Deva akan selamanya menjalin hubungan gelap dengan Selly ? atau dia akan lebih memilih Nindy ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vitra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nurani Hati yang Menghilang

Hari ini, Martha punya janji temu dengan Lisa. Sejak kemarin, ia sudah mulai menyusun rencana untuk membalas dendam atas perbuatan Kevin selama ini.

Ia telah bangkit dari keterpurukannya dan tidak ingin lagi menjadi wanita lemah yang tiap hari hanya menangisi keadaan dan melukai dirinya sendiri. Ia sadar, sikap lemahnya selama ini tidak menyelesaikan apa pun, justru hanya menambah masalah.

Martha sudah duduk di salah satu kafe, menunggu kedatangan Lisa. Ia memesan segelas Americano kesukaannya. Kakinya bergoyang-goyang kecil, sementara sesekali ia menyeruput kopi pahit itu.

Wajahnya terlihat tegas. Ia tidak sabar ingin menceritakan semuanya—keluh kesah, luka, dan juga rencananya untuk membongkar siapa Kevin sebenarnya di mata semua orang.

Dari kejauhan, ia melihat Lisa turun dari mobil. Martha langsung menoleh dan menatap penuh antusias. Di tengah ramainya kafe, Lisa langsung mengenali keberadaan Martha dan menghampirinya.

Sambil meletakkan tas, Lisa membuka percakapan.

“Ada hal penting apa, Mar? Nggak biasanya kamu ngajak ketemuan mendadak kayak gini,” tanyanya.

“Maaf ya, kalau aku ganggu waktumu,” jawab Martha.

“Enggak kok. Kebetulan aku memang lagi nggak ada jadwal,” ujar Lisa.

Martha mulai bercerita. Ia membuka semua isi hatinya tentang pernikahannya yang menyakitkan, tentang dirinya yang sempat melukai diri sendiri, dan tentang rencana balas dendamnya pada Kevin. Tapi bukan dendam dalam bentuk kekerasan. Martha hanya ingin menjatuhkan Kevin sehancur-hancurnya.

Ia ingin menunjukkan pada semua orang bahwa Kevin bukan pria baik seperti yang mereka pikirkan.

“Menurutku, itu bukan ide yang buruk, Mar. Asal kamu nggak melakukan hal-hal ekstrem. Lagi pula, kamu memang perlu menunjukkan siapa dirimu sebenarnya. Ini menyangkut harga diri,” kata Lisa, tegas tapi lembut.

“Iya, Lis. Setelah semua yang aku lalui, aku sadar… ini bukan cuma soal cinta yang rusak. Ini juga tentang harga diriku. Aku juga punya hati dan perasaan,” ucap Martha sambil menatap mata sahabatnya.

Mendengar itu, Lisa terlihat sedih. “Tapi Mar, sebelum kamu melanjutkan rencanamu... aku mau minta maaf,” katanya dengan suara pelan.

Martha mengernyit. “Maaf? Emangnya kamu salah apa ke aku?”

Lisa menghela napas. “Maaf karena aku terlalu terlambat tahu semua masalahmu. Kamu udah anggap aku sahabat, tapi di saat kamu terpuruk, aku nggak ada buat kamu. Aku merasa gagal sebagai temanmu.”

Martha tersenyum hangat. “Lis, kamu nggak salah. Kamu nggak tahu karena memang aku yang nutupin semuanya. Bukan karena kamu nggak peduli.”

Lisa menggenggam tangan Martha. “Aku bakal tebus semuanya, Mar. Aku akan bantu kamu bongkar siapa Kevin sebenarnya. Dia laki-laki sampah!”

Martha menahan haru. “Terima kasih, Lis. Kamu sahabat terbaikku. Aku udah nggak tahu harus minta tolong sama siapa. Bahkan orang tuaku sendiri nggak berpihak padaku. Tapi kamu... kamu ada buat aku.”

"Aku sungguh berjanji kepadamu, Mar. Kali ini, aku akan totalitas membantumu, agar rasa bersalahku sedikit terobati. Mulai sekarang, kita susun rencana kita," ucap Lisa.

Lalu, Martha dan Lisa pun mulai membahas rencana mereka.

Saat Martha menceritakan dengan siapa Kevin berselingkuh, Lisa sangat terkejut. Bahkan, untuk meyakinkan dirinya, Lisa meminta Martha menunjukkan foto.

“Mar, kamu yakin wanita ini simpanan Kevin?” tanya Lisa dengan nada terkejut.

“Iya, Lis. Ini memang wanita simpanan Kevin. Kamu kenal dengan wanita bernama Selly di foto ini?” tanya Martha sambil menunjuk foto Selly.

“Wanita ini... Dulu dia teman dekatku saat SMA,” jawab Lisa sambil memandangi foto itu.

“Lalu, kamu masih berhubungan baik dengan Selly?”

Lisa menggeleng. “Tidak. Dia pernah mengkhianatiku. Sejak saat itu, aku benar-benar memutuskan semua hubungan dengannya. Ternyata, sifatnya yang suka merebut kebahagiaan orang lain masih terbawa sampai sekarang,” ungkap Lisa, mengenang masa lalu.

“Dulu, dia mengkhianatimu dalam hal apa?”

“Sama seperti yang kamu alami, Mar. Waktu SMA aku punya kekasih, dan dia merebutnya. Aku kira sekarang dia sudah menikah dengan mantan kekasihku, ternyata tidak. Rupanya dia masih saja mencari mangsa lain. Wanita murahan!” cerita Lisa dengan nada penuh emosi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sepulang dari kantor, Deva diliputi rasa takut. Kata-kata Ardi terus terngiang di benaknya, membuat pikirannya berkecamuk. Bagaimana jika benar Ardi mengetahui semuanya? Bagaimana jika hubungannya dengan Selly yang selama ini ia jaga rapat-rapat, ternyata telah terbongkar? Bukan lagi cinta yang murni, tapi sebuah perselingkuhan.

“Dev,” panggil Bu Lastri, membuyarkan lamunannya.

Deva terlonjak kecil, tak menyangka mendengar suara ibunya.

“Eh, iya? Ada apa, Bu?” tanyanya sambil berusaha tersenyum meski jelas terlihat gugup.

“Kamu kenapa, sih? Dari tadi Ibu lihat kamu cuma melamun terus. Ada masalah di kantor?” tanya Bu Lastri, nadanya penuh perhatian.

“Enggak kok, Bu. Cuma capek aja. Tadi aku dinas ke luar kota, jadi pulangnya agak telat,” jawab Deva, mencoba terdengar tenang.

Ia pun bangkit dari sofa.

“Aku tidur duluan, ya, Bu. Badanku rasanya capek banget.”

“Iya, sana istirahat,” sahut Bu Lastri, masih menatapnya dengan raut khawatir.

Di dalam kamar, Deva membaringkan tubuhnya dan menatap kosong ke langit-langit. Dadanya terasa sesak.

“Gimana kalau Ardi memang tahu tentang rahasiaku selama ini? Tapi... dari mana dia tahu? Aku merasa selama ini cukup hati-hati.”

Ketakutan itu kembali menyergapnya, perlahan merayap seperti kabut yang menyesakkan dada.

 Sebuah risiko besar bagi Deva karena telah memilih jalan yang salah. Andai saja ia tidak memutuskan untuk menjalin hubungan gelap dengan Selly, hari-harinya pasti akan berjalan tenang. Ia tak perlu repot-repot menyusun taktik demi menutupi perbuatannya dari orang-orang di sekitarnya.

Untuk mengalihkan pikirannya yang kalut, Deva menyalakan ponselnya, mencari sedikit hiburan. Ia membuka status dari beberapa kontak di aplikasi pesan. Pandangannya tertuju pada unggahan Nindy—sebuah foto bunga kering yang diletakkan di dalam sebuah tabung kaca. Di bawah foto itu, tertera kalimat puitis yang menyentuh.

“Bunga kering ini tidaklah sepenuhnya layu. Karena, dengan keringnya bunga ini, tercipta kenangan indah yang abadi.”

Dalam hati, Deva bergumam, “Rupanya Nindy sudah terperangkap dalam rencanaku. Rencanaku semakin dekat untuk terwujud.”

Deva pun mulai kembali melemparkan umpan kepada Nindy. Ia memberikan respons terhadap status tersebut:

[ Deva: Akhirnya, kamu memahami apa yang aku berikan. Aku tidak sembarangan memberimu hadiah itu. Terlebih, kamu termasuk orang yang spesial bagiku.]

Setelah mengirimkan pesan itu, Deva tersenyum. Bukan karena ia benar-benar menyukai Nindy, melainkan karena ia merasa jebakan cintanya yang palsu mulai berhasil. Nindy mulai masuk ke dalam perangkapnya.

Rasa takut yang sempat menggelayut di benaknya pun kini sirna.

Terlintas di benak Deva, mengapa ia harus merasa takut, bahkan jika Ardi mengetahui kenyataan di balik kisah cintanya yang rumit ini.

"Kenapa aku jadi seperti orang bodoh? Memangnya kenapa kalau Ardi tahu yang sebenarnya tentangku? Toh, dia cuma rekan kerja. Dia nggak punya hak untuk terlalu mencampuri urusanku," gumam Deva pada dirinya sendiri.

Semakin hari, tanpa ia sadari, perlahan-lahan sifatnya mulai berubah. Ia tak lagi peduli pada perasaan orang-orang di sekitarnya. Cinta buta yang selama ini menguasainya, benar-benar telah membutakan hati nuraninya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!