NovelToon NovelToon
CEO Dan Pasukan Khusus

CEO Dan Pasukan Khusus

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:717
Nilai: 5
Nama Author: Khresno Bayu

Seorang tentara bernama Refendra Wijaya ditugaskan di medan tempur berjuang untuk mempertahankan kedamaian dunia. Rafendra bertugas sebagai pasukan khusus yang memiliki kemampuan diatas semua tentara bahkan jendral tidak bisa memberikan perintah kepada pasukan khusus ini. Pasukan ini disebut pasukan bayangan yang berada langsung dibawah komando presiden.

Pasukan ini diturunkan karena pasukan utama yang menegakan keamanan dan ketentraman di satu negara tetangga kalah dan atas perintah presiden pasukan bayangan ini turun untuk membantu.

Singkat cerita Rafendra dan timnya berhasil dalam perang tersebut, tetapi ketua tim yaitu rafendra mengalami cedera dan harus cuti selama 2 minggu penuh. Dan setelah cuti dari tugas Tim yang di komando ni oleh Rafendra dibubarkan dan dia beserta timnya bekerja untuk perusahaan terbesar. disini lah dimana sorang CEO akan mengubah hidup Rafendra ke depannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khresno Bayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15

Didesa Karet Rafendra dan keempat tamannya sedang mempersiapkan barang barang yang akan mereka bawa ke ibukota selamat empat hari ini. Dan di hari ini mereka semua berkumpul di rumahnya Rafendra untuk melakukan pengecekan terakhir.

"Coba kalian cek apakah peralatan kalian sudah semua kalian bawa" Ucap Rafendra kepada ketiga anggotanya. "Emmm sepertinya sudah semua Fen" Ucap Zaki yang sambil mengecek alat alat mereka.

"Oke kalau begitu, oh iya Sher untuk berkas berkasmu sudah kamu bawa yang akan digunakan untuk mendaftar pekerjaan nanti?" Ucap Rafendra bertanya kepada Sherly sambil melihat ke arah Sherly.

"Udah Fen, semua sudah aku masukan ke tasku" Ucap Sheryl kepada Rafendra. "Untuk barang barangmu yang digunakan di jakarta nanti aman kan?" Ucap Rafendra kembali kepada Sherly.

"Aman kok, sebagian sih dibawa oleh Ahmad" Ucap Sherly sambil melihat ke Ahmad. "Iya udah kalau begitu, Oh ya nanti kita semua berangkat naik kereta Bisnis kelas supaya kita bisa segera sampai kesana dan badan kita tidak capek" Ucap Rafendra kepada mereka berempat.

Sherly yang mendengar itu pun bingung karena dia hanya memiliki ongkos untuk naik bis, sedangkan untuk naik kereta dia tidak memiliki ongkos. Rafendra yang melihat Sherly gelisah memutuskan untuk menjelaskan ke Sherly.

"Udah kamu tenang aja Sher semua kebutuhanmu di perjalanan nanti sudah ditanggung oleh Jendral kami dengan memotong biaya akomodasinya Ahmad" Ucap Rafendra kepada Sherly.

Sherly yang mendengar itu pun merasa tidak enak denga Ahmad. "Ehhh jangan gitu Fen kasihan Ahmad kalau gitu" Udah Sherly sambil memandang lengan Ahmad.

"Udah Sher enggak apa apa toh itu semua permintaanku juga ke Jendral untuk menanggung biayamu ketika di ibukota nanti" Ucap Ahmad sambil mengusap rambut Sherly.

Sherly yang menyadari bahwa rambutnya sedang diusap oleh Ahmad hanya diam saja menikmati sentuhan lembut Ahmad di kepalanya. Dan tanpa disadari Sherly wajahnya mulai memerah.

Fikri yang melihat itu pun menyindir Ahmad dan Sherly "Belai terus sampai rontok itu rambut, heran deh bisa bisanya mesra-mesraan didepan temen" Ucap Fikri yang mencoba menggoda Ahmad dan Sherly.

"Udah Fik namanya juga lagi kasmaran sehingga berasa dunia milik berdua dan kita - kita ini cuma ngontrak" Ucap Zaki yang menambahi godaan Fikri.

"Halah suka suka aku lah, toh hatiku juga yang lagi jatuh cinta" Ucap Ahmad yang kesal dengan ucapan kedua sahabatnya itu. Sherly yang mendengar ucapan Ahmad tadi sontak melihat ke arah Ahmad dengan wajah sudah sangat merah.

"Udah udah kita berangkat sekarang atau kalian masih mau berantem dulu" Ucap Rafendra kepada ke empat temannya itu. "Iya berangkat lah Fen masak enggak jadi bisa kena hukuman sama Jendral" Ucap Fikri kepada Rafendra.

"Ya udah kalian siap siap aku mau pamit dulu sama orangtuaku" Ucap Rafendra sambil berjalan ke dalam rumah. Rafendra yang melihat ayah ibunya yang sedang berjalan dari arah dapur.

"Ayah ibu Rafendra pamit mau berangkat ke ibukota lagi, do'ain Rafendra supaya kerjaan dijakarta lancar" Ucap Rafendra kepada orangtuanya sambil melenggang tangan ayahnya.

"Iya nak ayah dan ibu pastii do'ain kamu yang terbaik, dan jangan lupa permintaan ayah yang pengen segera kamu menikah" Ucap Wijaya sambil memegang tangan anaknya.

"Iya yah nanti Refan usahakan" Ucap Rafendra kepada ayahnya. "Sini nak ibu mau peluk kamu sebentar" Udah Asih kepada Rafendra sambil membuka kedua tangannya.

Rafendra yang melihat itu pun langsung memeluk ibunya. "Nak ingat ya jaga kesehatan dan sering seringlah pulang biar ayah dan ibu enggak kangen tapi jangan lupa kalau pulang bawa calon mantu buat ibu dan ayah" Permohonan Asih kepada Rafendra sambil melepaskan pelukannya.

"Iya ibu Rafendra usahakan tapi enggak bisa cepat cepat bu semua itu butuh proses" Ucap Rafendra yang mencoba meyakinkan ibunya.

"Iya nak ibu tau, tapi jangan lama lama ya ibu pengen sesegera menimang cucu dari kamu" Ucap Asih yang meminta anaknya untuk segera menikah.

Rafendra yang kehabisan kata kata akhirnya cuma mengangguk dan mencium tangan ibu dan ayahnya. "Iya udah Refan berangkat dulu ya bu keburu siang nanti" Ucap Rafendra kepada orang tuanya.

"Iya udah nak hati hati di jalan" Ucap Wijaya sambil mengantarkan Rafendra kedepan rumah bersama Asih.

Setelah sampai didepan rumah keempat temannya kemudian menyalimi orang tua Rafendra secara bergantian. Setelah berpamitan Rafendra dan keempat temannya menaiki taksi online yang sudah dia pesan tadi untuk menuju ke stasiun kota.

Perjalan dari desa Karet ke stasiun kota memerlukan waktu kurang lebih empat puluh lima menitan. Selama perjalanan mereka terus mengobrol untuk membahas pekerjaan mereka nanti.

Setelah perjalan empat puluh lima menit akhirnya mereka semua sampai di Stasiun kota, setelah turun dari taksi online Rafendra segera berjalan ke loket untuk membeli tiket kereta.

Setelah beberapa menit akhirnya Rafendra kembali ke tempat dimana teman-temannya duduk. "Ni tiket kalian, untuk Zaki nanti sama Fikri, Ahmad sama Sherly dan aku sendirian" Ucap Rafendra sambil memberikan tiket mereka.

Rafendra yang melihat Fikri yang mau protes langsung di tahan oleh Rafendra "Tidak ada protes Protestan lagi, mau tidak mau kita berangkat" Ucap Rafendra yang membuat Fikri agak takut.

"Hemmm iya iya Fen galak amat jadi orang" Ucap Fikri sambil senyum senyum sendiri. "Halah kalau enggak galak emang kamu mau dengerin ucapanku hah" Ucap Rafendra kembali ke Fikri.

Fikri yang mendengar itu hanya senyum sendiri dan ke tiga temannya malah ketawa karena melihat Fikri kena semprot kapten mereka.

"Makanya Fik kalau punya mulut itu dijaga, nah sekarang tau rasa kan kamu kena semprot hahahahaha" Ucap Zaki yang meledek Fikri.

"Sudah ayu kita masuk kita tunggu didalam" Ajak Rafendra kepada Keempat temannya itu. Sherly yang berjalan disamping Ahmad merasa keheranan dengan sikap tegas Rafendra yang tanpa dia sadari Ahmad memperhatikannya.

"Sudah jangan kaget sekarang Rafendra sudah beda dari yang dulu dan jangan di pandangi terus nanti cinta lo kamu" Ucap Ahmad yang sedikit cemburu dengan Rafendra karena dulu memang Sherly sangat menyukai Rafendra.

Sherly yang mendengar itu pun tau kalau  Ahmad memang sedang cemburu kepada Rafendra, walaupun mereka belum resmi jadian tapi sikap mereka sudah seperti seorang kekasih yang saling perhatian dan berharap salah satu dari mereka yang mengungkapkan terlebih dahulu isi hatinya.

Sherly yang melihat itu cuma tersenyum manis dan berkata kepada Ahmad "Hemmm enggak mungkin Mad sekarang hatiku sudah diisi dengan pria lain" Ahmad yang melihat senyuman Sherly membuat hatinya dah dig duh tidak karuan. Setelah menunggu kurang lebih tiga puluh menit akhirnya kerta mereka jurusan pasar senen pun tiba.

Setelah kereta berhenti mereka berlima langsung masuk ke gerbong bisnis yang memiliki kursi yang lumayan enak untuk perjalanan yang cukup jauh dan langsung menempati tempat duduk mereka masing - masing.

Dalam perjalan mereka mengobrol kembali hanya Rafendra sendiri yang tidak mengobrol karena Rafendra fokus dengan informasi perusahaan yang akan mereka tempati nanti.

"Kemungkinan nanti aku akan bertemu lagi dengan dia, semoga saja dia tidak mengenaliku" Ucap Rafendra dalam hatinya yang berharap kalau Kristina tidak mengenalinya.

Perjalanan memerlukan waktu kurang lebih sekitar tujuh sampai delapan jam perjalan karena kereta masih berhenti di beberapa stasiun yang sejalur ke arah pasar senen.

Disela sela mereka ngobrol Rafendra menengok ke belakang dan karena ingin menyampaikan informasi dari Jendral mereka.

"Kalian tolong dengarkan aku sebentar" Ucap Rafendra yang menjeda obrolan mereka berempat yang dari tadi asik mengobrol sendiri.

"Iya Fen ada apa?" Tanya Ahmad yang penasaran dengan yang akan disampaikan oleh Rafendra. "Nanti setelah kita sampai di Pasar Senen kita akan langsung menuju tempat Jendral dan sementara nanti kita akan tinggal disana sampai hari minggu dan untuk Sherly nanti ikut kita kerumah Jendral juga" Ucap Rafendra yang memberitahukan informasi dari Jendral Herman.

"Nah setelah kita di tempatkan di perusahaan kita akan di berikan kos di dekat perusaan subroto itu" Ucap Rafendra menambahi informasi dari Jendral Herman.

"Oh iya dan untukmu Sher nanti kamu akan di tempatkan di bagian Administrasi satu lantai dengan Ahmad yang sama sama staf administrasi" Ucap Rafendra kepada Sherly.

Sherly yang mendengar itu hanya mengangguk saja menerima informasi Rafendra, dia cuma berharap bisa segera bekerja dan mengirimkan uang gajinya ke ayah dan ibunya di kampung.

"Terus kami diposisi apa Fen" Tanya Zaki yang penasaran dengan posisi mereka nanti. "Kalu untuk Zaki nanti di tim Cybernya sama Fikri dan aku di pantai atas sebagai public consultan" Ucap Rafendra menjelaskan posisi mereka masing masing.

Setelah menyampaikan informasi kepada mereka Rafendra kemudian kembali ke tempat duduknya dan bersiap untuk istirahat sambil tiduran. Dan keempat temannya masih saling mengobrol dengan teman duduknya.

1
Jenny Ruiz Pérez
Wow, bagus banget thor! Dalem banget rasanya.
Tumpang: terimakasih kak
total 1 replies
Lah_
Keren! 😍
Tumpang: terimakasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!