Anak Genius: Jadilah Ayahku, Tuan Presdir
Badan yang meriang dan juga kepala yang pusing, mau tak mau dia harus mengerjakan semua pekerjaan rumah. Tangan lentik yang penuh dengan luka bekas siraman air panas, sakit yang dia rasakan tidak sebanding dengan sakit hatinya. Ketika sang ayah lebih mempercayai seorang anak tiri.
Hardi menikah lagi setelah 10 tahun kematian sang istri, dia menikahi seorang janda bernama Linda yang memiliki anak bernama Sheila.
"Ya tuhan.. kenapa nasip ku sangat buruk. Kapan aku bahagia? semenjak papa menikah lagi, mereka selalu menyiksa ku, hiks.. hiks" monolog Dita yang menangis tersedu-sedu di sudut kamar yang sangat kecil, kamar yang jauh dari kata layak. Karena hasutan dari istri barunya membuat Dita tidur hanya beralasan tikar tanpa bantal dan juga selimut.
Suara gebrakan pintu membuat Dita menghentikan tangisannya, mengelap sisa-sisa air mata di pipi.
"Mana sarapan nya?? ayo cepat siapkan!! dasar tidak berguna, " ucap wanita paruh baya itu.
"Iya ma, " dengan langkah tergopoh-gopoh, Dita memasak dengan lihai nya.
Makanan yang selesai di masak, di susun dengan sangat rapi. Dita melihat sang ayah bergandengan tangan dengan istri barunya dan di susul oleh adik tirinya di belakang.
Mereka menghampiri meja makan dan duduk di kursi tersedia. Di saat Dita mendudukkan dirinya, dengan cepat Linda mencekal tangannya "jangan makan di sini, sana!! makan di luar. "
"Please deh, jangan merusak selera makan ku, " tambah Sheila sinis.
Seperti biasa, Dita makan di bawah pohon yang tak jauh dari rumahnya, menahan air mata yang sebentar lagi akan jatuh.
"Pa, Sheila ingin ulang tahun Sheila di rayain, " ucapnya dengan raut wajah penuh harapan.
"Iya Pa, Mama ingin merayakan ulang tahun Sheila yang sebentar lagi. Kita rayaain di hotel bintang lima, " bujuk Linda dengan tersenyum.
"Iya boleh, apa sih yang enggak buat Sheila. "
"Hore. Makasih ya, Pa. "
"Sama-sama, sayang. "
"Oh ya, dalam beberapa hari papa tidak akan pulang, papa harus memantau usaha kita yang di luar kota. "
"Iya, papa hati-hati, " ucap Sheila tersenyum.
Dita melihat ke pergian sang ayah yang hanya menatap pilu, bagaimana tidak! Hardi seakan tidak menganggap nya ada.
"Heh, papa kamu sudah pergi! sekarang pergi lakukan pekerjaan mu, " bentak Linda. Dita hanya mengangguk patuh, menyelesaikan semua pekerjaan. Badan yang belum fit dia gerakkan dengan terpaksa.
Di saat mengepel lantai, Sheila yang hanya fokus dengan ponsel tak sengaja menjatuhkan ponselnya di dalam ember bekas air pel.
"Ponselku?? " gumam nya dengan nanar, Dia menatap Dita seakan ingin mencabik-cabik membuat Dita tertunduk ketakutan.
"Kamu sengajakan melakukan nya kan? ayo jawab? " bentak Sheila yang mencengkram lengan Dita.
"Ada apa ini ribut-ribut? " ujar Linda yang menghampiri mereka.
"Ini ma, Dita menjatuhkan ponsel ku" rengek nya.
"Apa? sini kamu, dasar anak kurang aja, " Linda menyeret paksa lengan Dita tanpa menghiraukan ringisannya.
Linda menyeret Dita menuju gudang dan mendorongnya, mengambil ikat pinggang yang tergantung di dinding.
Suara ikat pinggang yang terdengar sangat keras mengenai tubuh lemah Dita, "Ampun....Ma.... ini sangattt aaaa saakittt" teriakan Dita seakan tak terdengar oleh Linda yang terus saja mencambuk tubuhnya, Sheila tersenyum puas karena telah berhasil membuat Dita tersiksa.
Tubuh mungilnya terkulai dengan lemas dan pingsan membuat Linda tersenyum puas, dia lempar ikat pinggang kesembarang arah dan berlalu pergi meninggalkan gudang itu.
****
Tibalah di saat perayaan ulang tahun Sheila di hotel bintang lima yang di adakan dengan sangat meriah, Dita yang hanya berani menatap dari kejauhan.
Dia melihat Hardi memberikan hadiah kepada Sheila dan membuat nya sangat iri kepada adik tirinya. Dia bahkan lupa kapan terakhir kali sang ayah memberikan hadiah ulang tahun.
"Ya tuhan.. **P**apa bahkan tidak pernah memberi ku hadiah semenjak kematian Mama. "
Tatapan Dita dan Sheila bertemu, Sheila tersenyum menyeringai menghampiri Dita dengan membawa kado dan juga 2 buah minuman di tangannya.
"Kakak, apa yang kamu lakukan di sini? kenapa kamu tidak bergabung dengan kami? " tanya Sheila dengan tersenyum.
"Tidak!! aku lebih nyaman di sini. "
"Ini ambillah, kado kecil dariku. Aku tau kakak ulang tahun 5 bulan yang lalu. Maaf, aku telat memberinya karena aku di sibukkan dengan jadwal pemotretan, " ucap Sheila menyodorkan kado dan juga segelas minuman yang dia bawa sedari tadi.
"Terima kasih telah mengingat ulang tahun ku, " ucap Dita tersenyum dengan tulus, dan mengembalikan segelas minuman itu "tapi maaf, aku tidak minum, " tolaknya.
"Oh ayolah kak, ini hari bahagia ku. Anggap saja sebagai kado ulang tahunku dari mu, " bujuk Sheila.
"Tapi, aku tidak pernah minum"
"Please, hari ini aja ya! ayolah kak, ini hari ulang tahun ku, " rengek Sheila.
Dita yang merasa segan akhirnya mengambil minuman itu dan meneguknya hingga tandas. Tak lama minuman itu bereaksi membuat Dita merasakan pusing dan juga panas.
"Kakak kenapa? " tanya Sheila berpura-pura cemas.
"Kepalaku pusing dan juga sekujur tubuhku sangat panas, " ucap Dita yang terus mengipasi tubuhnya.
"Istirahat lah, ini kunci hotel untuk mu, ingat di kamar 109," balas Sheila menyodorkan kunci kamar.
Tak lama Dita pergi, Sheila menelfon seorang preman yang akan menunggunya di kamar itu.
Nathan seorang Ceo muda yang banyak di gemari oleh kaum hawa menderita mysophobia yang alergi jika di dekati dan di sentuh oleh wanita. Dia memiliki sahabat bernama Daniel sekaligus asisten dan tangan kanannya di kantor.
Nathan dan Daniel sedang mengadakan acara kantor yang kebetulan berada di hotel yang sama dengan perayaan Sheila.
Daniel menyodorkan minuman yang telah di campur dengan obat perangsang dengan dosis yang tinggi
kedalam minuman Nathan.
"Maafkan aku Nathan, aku melakukan ini agar phobia mu segera sembuh, aku mohon kamu jangan membenciku. "
Nathan mengeguk minuman yang di berikan Daniel hingga tandas, sehingga obat itu bekerja dengan sangat cepat.
"Auhh kepala ku sangat pusing, " gumamnya sembari memijat kepala untuk mengurangi pusing.
Daniel yang melihat reaksi obat itu mulai bekerja, dia memberikan kunci kamar, "sepertinya kamu sedang tidak sehat? istirahat lah, ini kuncinya!! kamar 106."
Nathan mengambil kunci itu dan bergegas meninggalkan Daniel. Daniel mengambil ponsel dari saku celananya menghubungi seseorang.
" Hallo, bagaimana dengan perempuan nya? apa sudah kau siapkan. "
"tenang saja tuan, wanita itu sedang berjalan ke kamar. "
" Bagus"
Nathan membuka kamar itu, melihat seorang gadis yang hanya berpakaian sangat tipis, membuat hasrat nya kian memucak. Nathan menutup dan mengunci pintu itu dengan sangat rapat, mendekati wanita dan melakukan aksinya yang di respon oleh wanita itu.
Dalam semalam Nathan berhasil melakukan 4 ronde membuat nya dan wanita itu terbujur lemas, kamar 106 menjadi saksi bisu cinta satu malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 231 Episodes
Comments
Lilisdayanti
aku mampir lagi ini yg ke dua kali aqu baca🤭
2023-10-17
1
salwa Iftinan Zakiyah
sih baca berapa yang geas
2022-12-30
0
Asih Ningsih
kisah anak tiri yg menderita
2022-07-17
0