Petualangan seorang pemuda tampan melaksanakan tugas dari sang guru gaib
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pekerja Keras
Panas terik mentari tak mengendurkan semangat seorang pemuda yang sedang bekerja di sebuah bangunan. seluruh tubuhnya penuh dengan keringat yang bercampur dengan adukan semen , dia belum lulus dari SMK dan tentu saja tak bisa bekerja di kantoran
Perawakannya bagus, karena sering bekerja keras ototnya terbentuk sempurna, dengan roti sobek yang menghias di perutnya.
..." Bim , istirahat dulu" Asep teman seperjuangan berteriak mengingatkan ....
" ya jojong aja, nanggung ini dikit lagi" Sahut Bima sambil terus mengangkuti batu bata yang akan di pasang.
Asep yang tak mau makan sendiri, dengan cepat membantu Bima agar cepat selesai.
" nah kan beres" , ucap Asep .
Bima dan Asep tak pernah malu untuk bekerja apa saja, yang penting halal, terkadang menjadi kondektur atau berdagang keliling
Tiba tiba sebuah mobil datang dan seorang wanita muda memanggil Bima, setelah berbincang bincang sebentar wanita mengeluarkan beberapa lembar uang lembaran merah.
" itu tadi siapa?" tanya Asep ,
" oh, itu Intan dia mesen pempek dan minta anterin ke rumahnya " jawab Bima
" wah job gede itu " seru Asep yang memang selalu mendukung Bima
."Mungkin rejeki gw buat ngumpulin uang berobat ibu sep" ucap Bima , ya saat ini ibu Bima lagi terbaring sakit ada benjolan sebesar telur di paha nya yang kata dokter tumor
"Iya mungkin semoga lekas terkumpul uang buat berobat ibu loe ya" ucap asep menyemangati Bima
"Amiin, thanks " sep, nanti anter ke rumah Bu polisi" kata Bima , Bu polisi pedagang pempek , Bima dan Asep sering ikut berdagang dengan Bu polisi
" siap bos" jawab Asep bersemangat
" yuk kerja lagi biar cepet kelar , ini malem kamis nanti malem kita latihan " ajak Bima, pada asep, Bima aktif dalam puncak silat sudah setahun ia ikut puncak silat di gang dempo, berjarak 2 km dari rumahnya
"Ayo , untung di ingetin sama loe kalau nanti malam kita latihan, kata pak Endang malem ini kita di suruh sparing" asep beranjak dari duduknya
" iya tah , kok gw ga tau???" Tanya Bima
" gmana mau tau kan malem minggu kemarin loe ga dateng" kata asep sambil meninju kecil Bima
" he he he gw lupa , kan malem minggu kemarin gw di suruh nganterin Lesta ke kemiling " Bima nyetir
" huuuh, bilang aja pacaran " ucap asep sewot ,
"Asep , Asep pikiran loe mah pacaran mulu, emang ada yang mau sama cowo kere kaya gw, buat makan aja harus dagang keliling dulu" Bima menghela napas panjang, tapi ucapan Bima malah membuat asep sewot
"Makanya loe ngaca pea, loe itu ganteng ga nyadar loe , apa ga ada kaca di rumah loe? Asep melangkah pulang sambil murang muring
" wei tunggu, kok malah ninggalin " uber Bima setengah berlari mengejar Asep
"Bodo amat , kesel ge punya temen ga percaya diri amat" asep masih kesal , menurut asep Bima tergolong tampan dengan body ok
" iya sory, tapi gw belum mau mikirin kesana, gw mau fokus nyari uang dan sekolah " Bima tersenyum sambil ngangkat jari tengah dan telunjuk nya
" ya udah ayo lanjut kerja keburu mandor marah " ajak Bima yang melihat Asep masih terlihat kesal
Asep dan Bima kembali bekerja , mereka selama tenaga masih ada mereka tak mau bermalas malasan, karena mereka sadar tak kerja tak makan, mereka bukan pewaris jadi harus merintis sendiri untuk ke suksesan mereka.Bima datang agak terlambat di tempat latihan karena dia menyuapi ibunya dulu sebelum berangkat
" Bima, push up 100 kali karena telat" pelatih langsung memberi hukuman melihat Bima datang terlambat
" baik guru" Bima langsung push up, apapun alasannya ia memang terlambat jadi ia menjalani hukuman tanpa protes
" ok sekarang pemanasan bagi yang lain , sesudah itu kita sparing , karna bulan depan kita ada latih tanding dengan perguruan merpati " ucap pelatih kepada murid yang lain nya. Perguruan silat Bima hanya beranggotakan 20 murid karena baru di bentuk, di pimpin oleh pak Jendra pensiunan brimob, ada 6 wanita dan 14 pria , semua seumuran, jadi tidak ada peringkat dalam perguruan.
"Guru " Bima bergabung dengan murid yang lainnya setelah hukuman nya beres.
"Baik semuanya duduk melingkar, yang pertama bertanding Ata lawan asep" pelatih langsung memulai sparing, sparing ini sang guru ingin melihat daya tahan daya serang dan berapa pemahaman yang sudah di pahami murid muridnya
Sparing pertama di menangkan oleh Asep , tendangan memutar nya tak mampu di bandung oleh Ata, tapi walau menang Asep juga terkena sikutan di pahanya yang membuat kakinya linu, dan tak bisa bertanding dengan yang lainnya lagi
Sparing berjalan seru rata rata kekuatan murid imbang kini giliran Bima yang berhadapan dengan Idrus, teman sekolah sekaligus teman dalam perguruan tapi mereka tidak akrab malah terkadang ada gesekan emosi , Idrus selalu memandang rendah Bima karena orangtua nya lebih mampu dari golongan kelas menengah keatas.
"Hayo maju loe pedagang pempek, jangan salahin gw kalau kaki loe pincang besok" Idrus memprofokasi Bima yang hanya di balas senyum saja
" mulai " pelatih memberi aba aba, Bima berdiri tenang di tengah sedangkan idrus berkeliling bergaya memutari Bima,
"Hiaaat," idrus menyerang dengan tendangan mengarah perut yang di enakan Bima dengan mundur menjauh, berapa kali idrus menyerang tapi di elakkan terus oleh Bima
"Hoi banci lawan menghindar terus" teriak Idrus karena kesal serangan nya tak ada satupun yang kena
"Bima lawan yang bener " pelatih menegur Bima yang di lihatnya tidak serius
" baik guru" Bima memasang kuda kuda untuk serius setelah di tegur guru nya. Bima memang tak mau melawan dan mengalah karena fokus nya bukan untuk latihan tanding yang memakan waktu tapi lebih fokus ke mencari uang buat kebutuhan nya sehari hari
" hiaaat " Idrus langsung menyerang melihat Bima baru memasang kuda kuda, pikirnya Bima pasti belum siap , tapi ia salah tendangan di tangkap dan dia di apung kan ke atas oleh Bima membuat Idrus terbanting keras dan tak bisa bangun hanya meringis memegang pinggang nya yang terasa mau remuk.
" cukup ganti Rio " ucap sang guru yang membuat Bima bengong.
"Guru ga salah ?? Kok bergilir?" Ucap Bima bingung
"Ya buat kamu bergilir sampai kamu kalah atau saya suruh mundur" ucap sang guru santai
" baik guru" Bima memasang kuda kuda lagi menanti serangan Rio, Rio satu geng dengan idrus yang sama sama orang kaya, geng mereka ada 5 orang idrus , Rio ,Ata , Ucu dan Hendri. Idrus pimpinan nya karna ia lebih kaya
Pertandingan terus berjalan saat ini Bima melawan lawan yang ke lima, sebenernya ia telah letih tapi karna sang guru tidak menyuruh untuk mundur dia tetap melawan terus .lagi lagi Bima menang tapi kaki nya sudah mulai gemetar, batas tenaganya hampir terkuras semua
"Sekarang teguh lawan bima" ucap sang guru setelah melihat Rio terungkap
"Bima dan teguh sekarang bertanding seru semua jurusan dan teknik serta trik di keluarkan oleh teguh, Bima hanya bertahan karena kakinya sudah mulai gemetar karena tenaga hampir habis
"ciaaat"
Bima mengumpulkan seluruh tenaganya dan langsung berubah dari posisi bertahan menjadi penyerang.
" plak, plak dag dugh"
Bima dan Teguh saling tangkis dan serang, tangkisan bertemu tangkisan tapi mereka sama sama terkena serangan kaki lawan, teguh terjengkang saat dadanya kena tendangan Bima dan Bima pun terduduk oleh sikutan teguh pada pahanya
" cukup , pertandingan Bima lawan teguh seri" ucap sang guru, sang guru menyadari bila sama-sama memiliki stamina awal dia yakin teguh bukan lawan Bima , harusnya menang Bima, berhubung teguh masih ada persaudaraan dari pihak guru pelatih jadi di nyatakan seri.
lanjutkan bang dhani, semoga menjadi yang terbaik.. 👍
salam santun 🙏