Azril Fathurlutfi adalah seorang remaja yang merantau ke Jakarta untuk meraih prestasi nya demi mewujudkan impian kedua orang tua nya
Di tinggalkan banyak harapan dan impian oleh kedua orang tuanya membuat azril menjadi terobsesi akan keberhasilan
Apa jadinya jika di tengah obsesi itu ada kisah percintaan yang cukup rumit antara sahabat nya, dan kedua teman perempuan nya
Apakah Azril mash bisa fokus dengan obsesi itu atau malah goyah karena percintaan yang cukup rumit ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ezama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabar Bahagia
..." sebuah persahabatan yang kuat tidak butuh bertukar kabar atau bertemu setiap hari, selama persahabatan itu tetap hidup di hati masing-masing, teman sejati tidak akan pernah terpisah ".....
...-AuthorManjalitah-...
***
Azril sudah berada di ruang kelas nya sama seperti hari-hari biasanya azril membaca buku
ini adalah hari Azril mengikuti Olimpiade tadi malam azril tidur larut dan bangun saat subuh hari dan kembali belajar lagi
saat jam sudah menunjukkan pukul enam Azril bersiap kesekolah setelah itu dia pergi ke sekolah dan kembali belajar lagi di mejanya
Sasha duduk di kursi nya meletakkan tas di bawah mejanya dan melirik ke belakang dekat jendela
terlihat Azril yang sama sekali tidak terganggu dengan ke berisikan teman-temannya di kelas
saat guru masuk Sasha mengembalikan pandangan ke tina teman baiknya semasa SD
" Azril, kamu bisa ke Aula sekarang, pak sarwani sudah menunggu di sana "
Azril segera menutup bukunya dan mengambil tas lalu berdiri melangkah maju menuju guru itu
" baik Pak, saya permisi dulu "
" semoga lancar "
Azril mengangguk dan keluar dari kelasnya
Sasha menepuk jidatnya kenapa dia bisa lupa begini
" Pak, saya izin ke belakang sebentar "
" ya ampun Sasha, ini masih pagi dan saya juga baru mulai pelajaran, kenapa kamu hendak ke belakang "
guru itu nampak kesal ntahlah dia kenapa hanya Tuhan yang tau..
( nenek tapasya bilek : hanya dewa yang tau )
" plis pak, perut saya sakit banget "
Sasha memasang wajah yang sangat memelas sambil memegangi perutnya seolah sakit perut sehingga guru itu percaya dan mengizinkan
" ya sudah saya izinkan, jangan lama-lama "
Sasha segera mengangguk dan keluar dari kelas di ikuti Oleh Tina dan Vina
" eh kalian mau kemana "
" mau ikut Sasha pak, permisi " Mereka menjawab kompak dan langsung keluar kelas menjual Sasha
tidak ada sopan-sopan nya Tina dan Vina itu berbicara kepada guru
Guru itu mengelus dada sambil menggeleng pelan
" nggak saya kasih nilai nggak naik kelas kalian " gumamnya
***
Azril kini bersama dengan 2 kakak tingkat nya tengah berjalan menuju pos satpam dekat gerbang sekolah
mereka duduk di sana sambil menunggu pak sarwani mengambil mobil
dari kejauhan Sasha berlari dengan menenteng totebag di tangan kanannya di ikuti oleh Tina dan Vina di belakangnya
" Huh.. Huh.. Azril "
Sasha mencoba mengatur nafasnya saat sudah berada di depan azril yang tengah duduk di sana
" Gila sha, lu lari cepet banget huh.. " ucap Vina yang baru saja berdiri di samping kanan Sasha dan Tina di samping kiri Sasha
" iya bener banget vin, kalo lu ikut lomba lari gw yakin lu pasti menang " Titin pun juga bersuara membenarkan ucapan Vina
" kalian kenapa kesini? bukannya bell masuk udah bunyi ya "
" iya nih, mau bolos ya lu pada, gw laporin ke wali kelas kalian, biar mampus "
Tina menatap 2 kakak tingkat yang berjenis kelamin perempuan itu dengan kesal
lalu mengangkat telunjuknya dan menempelkan di bibirnya
" Shuttt, kalian diem deh, nggak usah ikut campur "
" Titisan dakjal emang si Titin " batin Vina tak sadar diri
" zril, ini buat lu, buat jaga-jaga aja kalo lu tiba-tiba haus atau laper gitu "
Sasha menyodorkan totebag kecil itu kepada Azril tapi tak kunjung di ambil oleh Azril
" Ambil " Sasha menyodorkan dengan senyuman cantik nya
kesal karena Azrik tak kunjung mengambil totebag nya akhirnya Sasha mengambil tangan kanan Azrik dan menaruh tapi totebag di telapak tangan laki-laki itu
" ambil, buat lu, semoga lu suka "
Di sisi lain seorang Adinda Amelia kini tengah menatap Sasha yang menyodorkan totebag kepada Azril
dia melirik totebag di tangannya niat hati ingin memberikan kepada laki-laki itu sebagai tanda bahwa dia sedang berusaha mengangkap Azril teman biasa tanpa ada rasa apapun
ternyata lebih duluan Sasha gadis itu mundur secara perlahan dan berbalik berjalan menuju rooftop sekolah dengan mata berkaca-kaca
sedangkan Sasha juga mundur secara perlahan dengan senyum cantik nya kepada Azril juga Azril yang menatap gadis cantik itu
" gw balik ke kelas dulu zril, bye "
Sasha melambaikan tangannya dengan senyuman yang tidak luntur dari wajah cantik itu
dengan itu mobil pak sarwani juga datang segera Vina dan Tina lari terbirit-birit saat pak sarwani keluar dari mobil
***
Kalimantan Selatan, Anjir serapat, Km 15
" lis, kamu mau sekolah lagi nggak? "
lilis menatap adik dari ibunya itu lekat-lekat lalu beralih menatap ibunya yang mengangguk
" mau si tan, tapi ibu sama bapak udah nggak ada uang buat biayain sekolah lilis " lirihnya
" biar tante yang biayain sekolah kamu, mau nggak? "
Lilis tak menjawab melainkan menatap kedua orang tua nya takut
" Fir, lilis mau kok, tapi beneran kamu yang biayain sekolahnya lilis? " ucap ibunya lilis
" iya kak, biar aku aja, kasian lilis kalo nggak sekolah, sayang umur mbak "
" bagaimana mas? "
" ya, kalo anaknya mau ibunya juga udah izinin mas ikut gimana baiknya aja bu, selagi fira mau membiayai sekolah lilis mas sama sekali tidak keberatan "
" yasudah, lilis besok sama aku daftar sekolah nya "
Semua keluarga setuju dengan niat baik adik dari ibunya lilis itu untuk membantu membiayai sekolah Lisa Deliana
" Lilis yang rajin sekolah nya ya " ucap Reno suami dari Fira
" iya om, in sya allah "
" Aku bakalan sekolah? azril aku sekolah lagi " batinnya
Malam hari nya lilis menatap bulan dari jendela kamar kecilnya dengan senyuman yang tidak pernah luntur saat tadi siang
" tak pernah ku bayangkan bahwa aku akan kembali bersekolah "
" kembali menuntut ilmu, dan mencapai cita-cita ku "
" terimakasih orang baik, yang sudah mau membantu untuk membiayai sekolah ku "
" terimakasih tante Safira dan om Reno, kalian orang baik, semoga rezeki kalian bertambah berkali-kali lipat dari saat ini "
" semoga kalian cepat di berikan keturunan oleh sang Khalik "
Safira dan Reno sudah menikah selama 2 tahun tetapi belum juga mendapat keturunan
Harta yang berlimpah dan kian bertambah tak juga membuat Safira cepat hamil
Segala cara dan upaya sudah mereka lakukan dari medis sampai non-medis telah mereka coba
tetapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda kehamilan itu datang
memiliki harta yang berlimpah membuat mereka lupa akan orang yang sangat membutuhkan dan berharap kelas kasih dari mereka yang berkecukupan
sehingga sang Khalik tak kunjung mempercayai mereka untuk menjadi orang tua dari seorang bayi
sang Khalik mungkin hendak mereka sadar akan mereka yang sangat membutuhkan
janganlah kamu ( yang mempunyai harta yang cukup) lupa akan mereka yang membutuhkan, jangan pernah lupa jika roda kehidupan itu berputar
berikan sedikit dari harta kalian dan dia ( Tuhan) akan memberikan berkali-kali lipat dari yang kalian minta
-AuthorManjalitah-
^^^Kuala kapuas, 28 Februari 2025^^^