Alisha seorang desainer muda yang mengalami perpindahan tubuh , akibat pembunuhan yang dilakukan oleh salah satu musuhnya .
Apa yang sebenarnya terjadi dengan alisha ?
Tubuh siapa yang saat ini ia tempati ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan siang bersama
Feng Yin dan Shui mempersiapkan makan siang untuk semua orang . Karena banyak yang datang jadi Feng Yin meminta tolong pada pengawal untuk membelikan bahan makanan yang banyak .
Kini yang ada di ruang tamu hanya ada para lelaki . Ada Jenderal Feng , Pangeran Juan , panglima Arsen dan dua pengawal pribadi pangeran Juan .
" Kenapa pangeran bisa ada di sini ?" tanya Jenderal Feng dengan serius .
Pemuda di depannya bukan lah orang biasa . Bisa dibilang dia adalah pangeran yang berkedudukan sebagai Jenderal perang kerajaan angin . Karena kehebatannya orang sering menjulukinya si dewa perang.
Namanya Lee Juan putra kedua dari kaisar Lee .
" Apakah paman tidak suka saya kesini ?" tanya Juan dengan santai .
" Bukan begitu pangeran ... jangan salah paham . Saya kira pangeran masih ada di istana."
" Saya tidak terlalu akrab dengan pihak istana . Hanya paman yang yang saya kenal akrab selain mendiang kakek guru . Untuk itulah saya mengunjungi paman dirumah tetapi paman tidak ada. Kata pengawal paman ke sini , jadi terpaksa saya menyusul ke sini ," lanjut pangeran Juan memberi penjelasan.
" Jadi pangeran sudah kerumah?"
" Sudah paman ."
" Bagaimana kabar kaisar Lee ?"
" Ayahanda sering sakit-sakitan, tidak lama lagi pangeran mahkota akan naik tahta ."
" Apa pangeran tidak ingin menjadi kaisar ? bukankah kaisar Lee sebenarnya lebih suka jika pangeran yang naik tahta ."
" Aku tidak suka terkekang paman . Dan tinggal di istana sangat membosankan."
" Pangeran selalu saja begitu ."
" Oh iya paman ... ada yang membuatku bertanya-tanya. Tapi mungkin ini akan membuat paman bersedih ."
" Apa itu ?" tanya jenderal Feng penasaran. Sebab setahunya, pangeran Juan bukanlah orang kepo .
" Maaf ya paman ... yang saya tahu , pangeran mahkota A Ming itu tunangan putri jenderal. Tetapi kenapa ...?"
" Pertunangan mereka telah putus pangeran . Itulah yang membuat putri saya kabur dari rumah . Dia marah sama saya , karena menyetujui pemutusan itu . "
" Terus bagaimana dengan putri paman sekarang ?"
" Syukurlah... putri hamba semakin dewasa sejak tinggal disini . Dia juga sudah menyerah pada putra mahkota."
" Oh ... baguslah kalau begitu . Itu lebih baik paman . Mungkin putri paman bisa mendapatkan lelaki yang tulus mencintainya."
" Itulah harapan saya pangeran."
Perbincangan mereka berlangsung cukup lama . Setelah Shui menyuruh mereka makan , barulah mereka berhenti .
" Silahkan pangeran ... kita makan siang dulu . Meskipun agak terlambat ha ha ha ."
" Bagi kami yang sering tinggal di perbatasan hal itu sudah biasa paman . Betul tidak Zhu ?"
Zhu yang sedari tadi diam akhirnya menjawab dengan canggung .
" Pangeran benar . Selain itu kadang kita juga kekurangan pangan ."
Akhirnya mereka tiba di ruang makan . Berbagai makanan sudah terhidang di atas meja . Ada capcay, sop ayam , perkedel, ayam goreng kecap , risoles , ayam krispi dan tak lupa sambal . Belum lagi makanan penutupnya ada puding buah .
" Wah .... silahkan pangeran . Ternyata putriku menyiapkan makanan spesial untuk kita ," ucap jenderal Feng dengan riang .
Sedangkan pangeran Juan dan tangan kanannya terperangah melihat aneka masakan di depannya. Bukan karena banyaknya tetapi lebih karena aroma yang keluar dari makanan itu sangat kuat .
Selain itu makanan yang berada di atas meja nampak asing bagi mereka . Tetapi yang lebih membuat mereka terkejut...
" Apa yang paman katakan tadi ?"
" Yang mana ?"
" Tentang _"
Pangeran Yuan tidak melanjutkan ucapannya saat Feng Shui masuk dengan membawah buah yang baru saja ia cuci . Dibelakangnya ada shui yang membawa air .
" Dia ?" tunjuk pangeran Juan pada Feng Yin .
" Itu putri saya Feng Yin dan yang kecil itu Feng Ying ."
" Oh ..."
Pangeran Juan menatap Feng yin dengan tatapan menyelidik. Dari yang dia dengar putri dari jenderal Feng adalah sampah . Tapi ...
" Maaf pangeran ... lebih baik anda jaga tatapan mata Anda, jangan sampai anda jatuh cinta dengan wanita sampah macam saya ," ucap Feng yin tanpa mengalihkan perhatiannya dari buah yang ia susun .
Bukan hanya pangeran Juan yang kaget , semua yang ada di ruang makan itu pun ikut kaget akan keberanian Feng Yin .
" Kenapa kalau saya jatuh cinta ?"
" Wah ... itu akan sangat sulit sekali . Tapi silahkan mencicipi hidangan yang telah hamba buat ini . Maaf bila ucapan saya menyinggung pangeran," ucap Feng yin dengan sopan . Kini dia menatap pangeran Juan secara langsung sambil menundukkan kepalanya sebentar.
" Tidak masalah!"
Pangeran Juan duduk terlebih dahulu diikuti yang lain . Pertama pangeran Juan mencoba perkedel yang menurutnya aneh . Tetapi begitu perkedel itu ia masukkan mulut terasa sekali kelembutannya.
" Ini enak sekali renyah di luar lembut didalam . Kentang nya juga terasa ." yang berbicara tangan kanan pangeran Juan . Semua setuju dengan hal itu .
" Ini benar-benar luar biasa ... meskipun tidak makan nasi jug tidak masalah . Sejak kapan kamu suka masak dik ? " tanya Feng Zhu.
" Sudah sejak lama sebenarnya, tetapi karena dirumah banyak pelayan yang masak Yin'er tidak bisa membuatnya. Kalau sekarang Yin'er bisa masak sesuka hati ."
" Apakah kamu benar-benar tidak ingin menambah pelayan , sayang ?" tanya nyonya Feng .
" Tidak perlu Bu lain kali saja ," jawab Feng Yin enteng .
Pangeran Juan hanya mendengar tanpa berniat untuk ikut campur dalam pembicaraan itu . Fokusnya kali ini pada makanan di depannya, yang benar-benar membuat mulutnya tak henti mengunyah . Padahal dirinya sangat pemilih dalam hal makanan.
" kres ... kres ... kres !!"
Feng Ying memakan ayam krispi yang sedari tadi menjadi incarannya. Dia sangat suka dengan semua olahan daging ayam.
" Renyah kak ... enak banget!"
" Habiskan sayang ... nanti kalau kurang boleh ambil lagi ," jawab Feng Yin .
Satu persatu makanan dalam piring habis tak tersisa. Mereka sangat suka denhan hasil masakan Feng yin .
" Kini tinggal menu penutupnya. Silahkan!"
" Perut rasanya sudah tidak muat dek !"
" Cobalah sedikit kak ... pasti kakak akan suka ," bujuk Feng Yin sambil mengambilkan sepotong untuk sang kakak . Mau tak mau Feng Zhu mengambilnya .
" Anda tidak ingin mengambilkan untukku juga putri ," ucap pangeran Juan tiba-tiba. Membuat semua yang ada disitu menatapnya.
" Silahkan pangeran!" Feng Yin mengambil satu potong lagi untuk pangeran Juan .
" Terimakasih!"
" Sama-sama pangeran."
" Ini ... enak sekali . Meskipun perut sudah kenyang tapi tak membuat mual . Apa putri tidak berniat menjadi seorang koki pribadi ?"
" Maksudnya?"
" Putri memiliki keahlian dalam memasak . Sayang kali tidak dimanfaatkan."
" Terus ?"
" Apa putri mau jadi pelayan pribadi saya ?"
" Ha ?"
" Enak saja ... nggak bisa !"