Menceritakan kisah Raditya Sukma yang terjerat dengan Seorang CEO cantik bernama Amelia Artmaja.
Sebagai manusia terkuat dibumi ini.Raditia terpaksa patuh pada Amelia. dan berperan sebagai pengawalnya.
Tidak hanya itu, Raditia juga terjerat hubungan dengan beberapa wanita selama menjadi pengawal amelia. Hinga pada akhirnya, dia memutuskan menikahi setiap wanita yang memiliki ikatan cinta denganya..
So bagaimana kelanjutannya? langsung aja baca ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SATO_WOW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RADITIA YANG MISTERIUS
Di Dalam Villa tua.
Dengan tatapan itu, Selama Raditia berani mengatakan beromong kosong lagi, maka dia akan langsung menembak kepalanya.
"Hm, sepertinya itu tidak terlalu besar, Mungkin hanya ukuran C." ujar Raditia, sepertinya dia tidak memperhatikan tangan wanita cantik itu dipinggangnya, tatapi matanya makin pokus menatap gunung kembarnya.
"Cantik, jika kamu ingin menggembangkan ukurannya menjadi D, maka kamu bisa menghubungiku kapan saja, aku akan membantumu dengan senang hati," tambahnya.
Tiba-tiba muncul niat membunuh di wajah si cantik itu, tampak seperti Macan tutul betina kecil yang akan menerkam mangsanya, dan pada saat yang sama, tangannya yang memegang Pistol sedikit bergerak.
"Uhuk!"
Melihat situasi ini, Herman tiba-tiba terbatuk.
Si cantik segera membuang niat membunuhnya, dan pada saat yang sama dia melepaskan pegangan tangan dari pistolnya.
Namun, tatapan matanya masih terkunci erat pada dahi Raditia.
Segera, Herman membuka dokumen dan membacakan perlahan pada Raditia.
"Raditia Sukma, tentara bayaran dari puncuk Gunung Jaya Wijaya di papua, dikenal dengan sebagai Garuda Hitam oleh organisasi gelap di seluruh negara, setahun yang lalu, kamu memimpin 100 orang dalam pertempuran dingin di Moskow, Rusia, kamu berhasil membunuh 5.000 orang korps tentara bayaran paling terkenal di Rusia, dan tidak ada satu orang pun yang meninggal dari pasukan yang kamu bawa, Julukan Garuda Hitam sendiri terkenal sebagai senjata pemusnah massal dalam bentuk manusia!"
Setelah berbicara, Herman meletakkan dokumen di tangannya dan menatap serius Raditia.
"Garuda hitam, Apa yang kamu lakukan di Kota Bandung?" tanyanya.
"Kenapa kau menanyakan ini?" Tanya balik Raditia, mulutnya berhenti menghisap roko dan mematikan roko-nya di Asbak.
"Apa kau keberatan dengan keberadaanku?" Raditia juga menatap serius ke arah mata Herman.
Saat ini, mata Raditia dan Herman sama-sama memancarkan niat membunuh yang kuat, seolah-olah ada kebencian yang dalam.
Tiba-tiba!
Raditia berdiri! Menyalakan sebatang roko lagi dan datang ke sisi Herman.
Dia menjulurkan tangannya dan meraih kerah baju Herman dengan lembut.
"Lelaki tua, apa kau pikir dengan dua orang sniper, tiga kendaraan rantis, 500 petugas anti huru hara, dan seorang gadis liar seksi ini, bisakah mereka membunuhku?" tanyanya main-main.
"Huh!" ketika ditanya Raditia, keringat dingin Herman menetes dari dahinya.
Setelah beberapa saat, momentum Herman melemah dan berkata, "Garuda Hitam! Tenanglah! Aku benar-benar tidak punya pilihan lain! Aku harus menjalankan perintah orang-orang diatas."
"Ha ha ha!" cibir Raditia, melepaskan kerah Herman. Dia berbalik dan berjalan perlahan kembali ke tempat duduknya, lalu menunjuk si Cantik.
"Wanita liar seksi! Siapa namamu? Aku menyukaimu! Datanglah padaku nanti dan biarkan aku mengajarimu dengan bernar." ujarnya
"Kamu--" Siska, yang selalu menatap marah Raditia sejak memasuki ruangan, tidak tahan lagi dengan sebutan wanita liar seksi ini."
Kali ini, dia langsung mencabut pistol dari samping pinggangnya dan menodongkannya ke arah dahi Raditia.
Siapa sangka, Herman tiba-tiba menyentuh siska dengan sikunya dari samping.
Membuat Siska harus menahan lagi Amarahnya.
"Garuda Hitam, seperti yang kamu tahu bahwa melawan organisasi Asing adalah tanggung jawab kami, selain itu. Aku dan seluruh jajaran kepolisian tidak ingin menjadi musuhmu." ujar Herman dengan nada memohon, dia juga mengeluarkan sebatang roko dan menghisapnya.
"Sekarang kamu telah datang ke kota bandung dan keberadaanmu membuat pihak kepolisian gelisah, tolong katakan niatmu dengan jujur. Sehingga kami tidak akan salah paham kepadamu." tambahnya.
"Kota bandung adalah tanah kelahiranku, aku akan datang jika aku mau, itu urusan kalian jika merasa tidak nyaman dengan keberadaanku," ujar Raditia, kepalanya mengeleng-geleng.
"Katakan pada atasan kalian untuk menjauh dari urusanku. Kalau tidak, Tragedi Siliwangi berdarah akan terulang lagi!" tegasnya.
"Apa!!?" peringatan Raditia membuat Herman menarik nafasnya dalam-dalam.
"Tragedi Siliwangi Berdarah."
Ini adalah kasus pembunuhan yang belum terpecahkan hingga saat ini.
Lima tahun lalu, kota bandung memiliki 10 keluarga besar terkemuka dan mereka membentuk sebuah aliansi dengan nama keluarga Siliwangi.
Dalam aliansi ini memiliki ciri Khas yaitu terdapat simbol dua kujang di depan pintu rumah keluarga.
Pada saat itu, semua simbol kujang di setiap pintu rumah dipenuhi dengan darah.
Semua pengawal yang menjaga kediaman setiap keluarga Mati mengenaskan dengan cara tak manusiawi.
Tragedi sadis ini menyebabkan kegemparan di kota bandung kala itu.
Perlu diketahui bahwa 10 orang kepala keluarga ini sangat terkenal di Indonesia, bahkan setiap keluarga memiliki Setidaknya 20 pengawal Ahli dengan berbagai jenis ilmu bela diri.
Dan mereka merupakan jenis pengawal yang bisa bertarung melawan 50 orang sekaligus.
Dengan adanya tragedi Siliwangi berdarah ini, bisa dikatakan juga sebagai kehancuran dalam Aliansi keluarga Siliwangi dalam semalam.
Jadi setelah itu, seluruh jajaran kepolisian Polrestabes bandung mulai menyelidiki tragedi Siliwangi Berdarah.
Tapi hasilnya sangatlah nihil.
Menurut pendapat seorang detektif handal, orang yang membuat tragedi Siliwangi Berdarah sangatlah kuat. Sampai-sampai sepuluh keluarga tidak berani bertindak gegabah.
Namun, masalah ini sangat Rahasia dan tidak ada banyak orang yang tahu, kecuali para sesepuh dari sepuluh keluarga dan orang-orang kelas atas seperti Herman, bahkan Siska saja tidak tahu Apa-Apa.
Pada saat ini, ketika Raditia menyebutkan tragedi Siliwangi berdarah. Herman hanya bisa terkesiap.
Dia pikir, mungkinkah orang dibalik tragedi Siliwangi berdarah adalah Raditia?
"Hm, sepertinya gadis liar seksi itu tidak ingin mengikutiku, Baiklah aku akan pergi saja." ujar Raditia agak kecewa, segera bangkit dari sofa dan berjalan keluar.
Ketika siska disebut lagi, tubuhnya yang seksi tidak bisa menahan gemetar, bahkan ekspresi di wajahnya menjadi semakin marah.
Jelas dia sangat ingin menembak kepala Raditia.
Tapi dia dihentikan lagi oleh Herman.
Siska langsung menatap Herman dengan tatapan bingung.
Keduanya hanya bisa melihat gerak-gerik Raditia dari belakang.
Pada saat ini, Raditia sudah berjalan ke pintu Villa dan hendak mengeluarkan sebatang roko lagi, tetapi itu sudah habis.
"Apa-apaan! Kenapa aku bisa kehabisa roko? Pak tua, Bagi roko sebatang dong?" serunya, berbalik dan menatap Herman.
Setelah berbicara, Raditia menjentikkan jarinya dengan ringan.
Di depan mata Herman dan Siska, bungkus roko yang ada di meja tiba-tiba terbuka dan sebatang roko terbang ke belahan jari Raditia.
Siska dan Herman melotot pada saat yang sama, mereka benar benar terkejut dengan adegan ini.
"Lihat! Ini adalah kemampuan Garuda Hitam!* bisik Herman kepada Siska
"Bukankah ini salah satu ilmu Mandraguna?" tanya Siska dengan wajah tak percaya
"Kupikir hal semacam ini sudah hilang di era modern." ujarnya
Ditelapak tangan Raditia, bahka sebatang roko itu langsung menyala tanpa bantuan korek api.
Hal ini membuat Siskan semakin Penasaran.
BERSAMBUNG..