kehidupan malang seorang gadis bernama Aria,awalnya ia mengira telah diselamatkan oleh lelaki yg Ramah dan perhatian tanpa tau di balik itu ,pria tersebut memiliki sifat obsesif yg mengerikan.
saat Aria melakukan satu kesalahan fatal sifat asli pria tersebut akhirnya keluar.
apakah Aria dapat bertahan atau memilih pergi meninggalkan pria yg menurut nya ramah dan perhatian.
ataukah dirinya telah menemukan tempat ternyaman nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zippo:(, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
membuat cookies yg enak
Andrea yg sudah menunggu Adrian yg tidak kunjung datang kerumahnya,merasa resah .
karena terlalu lama menunggu akhirnya Andrea memutuskan untuk langsung menuju kantor Adrian
Sesampainya di depan gedung kantor Adrian ,Andrea segera masuk menuju lantai atas saat diperjalanan ternyata Andrea berpapasan dengan Adrian yg baru saja ingin pergi.
"Adrian..., kau mau ke mana kau sudah janji untuk makan malam di rumah ku ,ayah dan ibu sudah menunggu".
"aku sibuk".Adrian hanya berjalan lurus tanpa mempedulikan Andrea.
"kau mau ke mana lagi sih Adrian!!!".
"jangan menggangguku,kau paham Andrea".
"tapi kau sudah janji !!!"
Adrian hanya meninggalkan Andrea sendirian.
Tetapi Andrea yg keras kepala memutuskan untuk menyuruh orang untuk menyelidiki Adrian dan mengikuti kemana lelaki tampan itu pergi.
Beberapa hari kemudian.
Aria saat ini sedang menyantap sarapan bersama Adrian,ia ingin mencoba meminta ijin pada Adrian agar bisa berjalan jalan keluar rumah.
Ia sungguh merasa bosan.
"Adrian....bolehkah aku meminta sesuatu".
"apa itu ".Adrian menghentikan aktivitasnya.
"bolehkah aku ijin untuk jalan jalan diluar rumah?".
"tidak".
"aku hanya ingin pergi ke bazar makanan ,saat ini sedang ada acara event besar di mall".
"kau bisa meminta koki untuk memasakkan mu makanan yg kau mau".
"tapi aku juga mau mencari hiburan ,aku tidak akan lari aku tau tanggung jawab ku".
"hm ...baiklah tapi harus pergi bersama dengan pengawal".
"aku tidak membutuhkan pengawal ,cukup Lucia saja ".
"jika tidak mau tidak usah keluar ".
"baiklah baiklah cukup satu pengawal ya supaya tidak terlalu rame".
"hm, kapan kau akan jalan jalan keluar?".
tanya Adrian penasaran.
"2 hari lagi di saat hari libur ".
"kalo begitu bolehkah kau membuatkan ku cookies lagi?".
Tanya Adrian dan menatap dalam Aria .
"tentu saja boleh,mau sekarang?".
"terserah mu...".
Setelah menyelesaikan sarapan mereka melanjutkan berjalan ke arah dapur ,Aria akan memenuhi permintaan pria tampan itu.
Saat Aria menyiapkan bahan dan alat untuk membuat cookies dan melengkapi aktivitasnya ,ia merasa diperhatikan dalam dirinya oleh Adrian,itu membuat Aria sangat tidak nyaman.
Sedangkan Adrian yg sedang duduk tepat di seberang meja tempat Aria membuat cookies adalah pelakunya.
"ada apa".tanya Adrian yg melihat kegelisahan Aria.
"jangan tatap aku seperti itu".
"aku hanya sedang melihat cara membuat cookies yg enak".
"t-tapi aku jadi tidak fokus".
Adrian menyeringai, kemudian turun dan berjalan perlahan mendekati Aria .
perlahan juga tangan Adrian terangkat untuk menyibak rambut Aria yg tergerai di pipi lembutnya,tangan kekar itu turun perlahan mengusap pipi Aria dan berhenti tepat di bibir merah muda Aria yg menurut Adrian menggoda.
ibu jari Adrian mengusap perlahan bibir itu,dan mendekatkan wajah tampannya ke wajah Aria yg sudah memerah seperti kepiting rebus.
Aria yg terlena seketika menutup mata perlahan,tetapi yg tidak di sangka Aria adalah.
Adrian bukan berniat menciumnya melainkan membisikkan sesuatu yg kembali membuat Aria semakin memerah.
"cookies yg enak dan memuaskan, mungkin...kau akan seperti itu...".
Blusss wajah Aria memanas
(apa maksud Adrian enak dan memuaskan seperti ku)
Aria mendorong kuat tubuh Adrian menjauh.
Adrian yg tiba tiba menerima dorongan kuat itu hanya menyeringai, sebenarnya ia tidak sabar untuk mencicipi Aria yg menurutnya akan sangat menyenangkan dan memuaskan.
"lanjutkan membuat cookies mu,aku akan pergi karna aku ada pekerjaan".
(kenapa tidak dari tadi sih kalo memang ada pekerjaan,aku jadi tidak fokus apa lagi dia ku akui tampan sangat tampan)
