NovelToon NovelToon
Falling In Blue

Falling In Blue

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Starry Light

✍🏻 Spin-off Dearest Mr Vallian 👇🏻


Cinta itu buta, tapi bagaimana jika kau menemukan cinta saat kau memang benar-benar buta? Itulah yang di alami Claire, gadis berusia 25 tahun itu menemukan tambatan hatinya meskipun dengan kekurangannya.

Jalinan cinta Claire berjalan dengan baik, Grey adalah pria pertama yang mampu menyentuh hati Claire. Namun kenyataan pahit datang ketika Claire kembali mendapatkan penglihatannya. Karena di saat itu juga, Claire kehilangan cintanya.

"Aku gagal melupakanmu, aku gagal menghapus bayang-bayangmu, aku tidak bisa berhenti merindukanmu. Datanglah padaku, temuinaku sekali saja dan katakan jika kau tidak menginginkanku lagi." Claire memejamkan matanya mencoba merasakan kembali kehadiran kekasih hatinya yang tiba-tiba menghilang entah kemana.

📝Novel ini alurnya maju mundur ya, harap perhatikan setiap tanda baca yang author sematkan disetiap paragraf 🙂
Bantu support dengan cara like, subscribe, vote, dan komen.

Follow FB author : Maria U Mudjiono

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Starry Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17

Hari ini, aku mengajak Claire ke pusat kota untuk melihat festival api unggun. Meskipun Claire tidak bisa melihat, tapi dia bisa merasakan suasana semarak saat orang-orang berkumpul dalam rangka menyambut datangnya musim semi.

Satu musim telah berlalu sejak aku bertemu Claire, musim dingin yang biasanya terasa lama dan membosankan, kini berlalu dengan cepat. Biasanya aku akan menghabiskan waktu musim dingin dengan lebih banyak berdiam diri di rumah atau sesekali pergi bersama Ben. Namun musim dingin kali ini berbeda karena ada Claire yang membuatnya terasa istimewa.

Claire sangat antusias saat aku ajak ke pusat kota, tapi setelah beberapa saat disana, dia mengajak pulang. Padahal acara belum selesai, Claire bilang lelah, hingga akhirnya kami pulang.

"Babe, kau kenapa?" tanyaku. Wajah Claire terlihat berbeda, padahal tadi Claire terlihat senang dan baik-baik saja.

Setelah aku desak, ternyata Claire merasa insecure. Aku tidak tahu pasti apa sebabnya, yang membuat wanitaku merasa insecure. Bahkan Claire mengatakan jika hubungan kami tidak akan berhasil, bukankah itu konyol? Padahal aku sangat yakin memilih Claire sebagai teman hidupku, bukan hanya seratus persen, lebih dari sejuta persan jika itu bisa.

Aku meyakinkan Claire jika hubungan kami pasti akan berhasil, bagiku Claire adalah kesempurnaan, aku sangat tidak suka melihat Claire merasa rendah diri seperti ini. Satu yang aku tangkap dari kata-kata Claire adalah, Claire ingin bisa melihat. Mungkin saat di festival api unggun membuat Claire ingin berpartisipasi memeriahkan festival tersebut.

Bernyanyi, menari dan melihat kobaran api unggun yang selalu dinanti orang-orang, mengingat festival ini hanya terjadi setahun sekali. Lalu Claire hanya bisa merasakan kemeriahan, canda tawa dalam kegelapan. Aku yakin tidak mudah bagi Claire, dan aku mengerti itu.

...

Setelah cukup lama meyakinkanku dan menenangkan Claire, aku menemani Claire tidur. Tidak ada niat buruk atau mengambil kesempatan dalam kesempitan. Ingat, jika aku adalah pria baik dan terhormat, aku tidak akan melakukan hal-hal yang tidak pantas dan tidak seharusnya, kecuali jika Claire yang meminta, aku tidak mungkin menilai bukan?.

"Babe, apa kau pernah memeriksakan matamu? Maksudku apa ada kemungkinan kau bisa melihat lagi?" tanyaku. Aku ingin agar Claire bisa melihat, jika memang hal itu masih memungkinkan. Aku akan melakukan apapun asalkan Claire bisa melihat.

Claire bilang jika dia bisa melihat asalkan mendapat donor kornea mata. Sayangnya memang tidak mudah bagi orang biasa mendapatkan donor kornea, mereka harus menunggu antrian panjang karena banyak yang membutuhkan. Selain itu, untuk mendapatkan donor kornea mata tidaklah murah.

Uang, suka atau tidak memiliki banyak uang adalah suatu keuntungan. Dengan uang dan nama besar, kita punya banyak privilege yang membuat semuanya jadi mudah dan lancar. Itulah cara kerja dunia, meskipun terdengar tidak adil bagi kalangan masyarakat menengah kebawah.

Sialnya, kenapa saat aku nyaman dengan kehidupan sederhana dan pas-pasan seperti ini, aku membutuhkan privilege itu untuk membantu Claire. Jika saja aku sudah mendapatkan hak ku, tidak perlu menunggu lama untuk bisa membuat Claire melihat lagi. Tapi sekarang aku bisa apa? Tidak mungkin aku minta bantuan Daddy, bisa-bisa tua bangka itu akan semakin meremehkan aku.

...

Hari ini seperti biasa, aku berada di rumah kaca merawat semua tanaman bunga. Aku sangat betah berlama-lama dirumah kaca, karena keindahan dan semerbak harum bunga membuatku merasa nyaman dan tenang. Aku juga memetik beberapa tangkai bunga mawar yang sudah siap dipanen.

Saat aku membawa bunga mawar ke toko, aku melihat sebuah mobil hitam berada di sebrang jalan. Tempat dimana dulu aku sering gunakan untuk melihat Claire. Dan satu lagi, aku sangat kenal dengan plat mobil itu.

"Sial!" umpatku segera menghampiri Claire yang berada didalam toko. Aku mengatakan pada Claire, jika aku akan pergi membeli bibit dan pupuk, untungnya Claire tidak curiga dan percaya begitu saja.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanyaku menatap tajam orang yang berada didalam mobil.

"Aku tidak melakukan apapun, kenapa kau sangat ketakutan?" katanya tersenyum miring mengejekku.

"Sebaiknya kau pergi dari sini dan jangan pernah datang lagi!" usir ku. Bukannya pergi, pria yang tak lain adalah Casper Anderson itu malah turun keluar dari mobil. "KAU!" seruku melihatnya turun.

"Jangan mengancamku, kau sama sekali bukan apa-apa bagiku." kata Daddy dengan tenang, matanya menatap kearah rumah Claire, lebih tepatnya kearah toko.

Pyarrrrrr...

Secepat kilat Daddy melemparkan sesuatu kearah toko hingga membuat pintu kaca toko itu pecah. Aku bahkan tidak menduga jika Daddy akan melakukan itu.

"APA YANG KAU LAKUKAN!" aku menarik kerah baju Daddy. Tapi pria tua itu hanya tersenyum seolah tidak melakukan kesalahan.

"Aku hanya memecahkan kaca murahan, aku belum menyakiti gadis cacat itu."

Bugh.......

Aku langsung meninju wajahnya karena mengatakan wanitaku gadis cacat. Aku sama sekali tidak perduli jika dia ayah kandungku.

"Ini belum selesai!" kataku berlari kearah toko karena sempat mendengar teriakan Claire.

Benar saja, saat aku sampai dalam toko, bunga-bunga yang tadinya akan di rangkai Claire terlihat berserakan dan kaki Claire terlihat berdarah. Aku segera membopong Claire masuk dalam rumah, dan aku masih melihat Daddy tersenyum miring sambil menyandarkan tubuhnya di pintu mobil.

"Babe, ini cukup dalam. Sebaiknya kita pergi ke dokter saja," kataku melihat luka bekas tusukan gunting di kaki Claire. Pasti rasanya sangat sakit, tapi Claire tidak mau aku ajak ke dokter.

"Bagaimana kau bisa datang?" tanya Claire setelah aku selesai membalut lukanya dengan kain kasa.

"Aku tidak jadi pergi, aku merasa tidak tenang meninggalkanmu seorang diri." kataku asal. Untungnya Claire percaya tanpa banyak bertanya.

Aku meminta Claire untuk istirahat dirumah, sedangkan aku membereskan kekacauan yang disebabkan oleh Daddy. Pria tua itu benar-benar tidak membiarkanku hidup dengan tenang, awas saja besok. Aku akan membuat perhitungan dengannya.

Malam harinya, aku dan Claire berada di sofa beranda samping. Seperti biasa, aku dan Claire membicarakan banyak hal sambil berpelukan, lalu aku akan menciumi tangan Claire. Tangan yang hangat dan harum, aku sangat suka aroma tangan Claire, apalagi rasa hangat saat aku menggenggamnya.

Claire bertanya tentang keluargaku, aku mengatakan jika aku tidak tahu siapa orang tuaku. Itu tidak sepenuhnya bohong, karena aku dibesarkan oleh mendiang kakek. Meskipun sampai saat ini aku masih punya Daddy, tapi pria tua itu tidak pernah melakukan perannya sebagai seorang ayah.

Seperti yang pernah aku bilang, jika Daddy lebih seperti musuh dari pada seorang Ayah. Karena ulah Daddy hari ini, aku jadi mengarang tentang tetangga yang bermain baseball. Entah siapa yang bermain baseball, sebab didaerah sini aku juga jarang melihat anak-anak berkeliaran, untungnya Claire percaya meskipun sempat meragukan kebohonganku.

*

*

*

*

*

TBC

1
Sleepyhead
In the end, God is the ultimate of scripwriter 🥰🥲🥲
Sleepyhead
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/ I can't hardly stop my tears
Sleepyhead
thanks Jobs, kamu akhirnya berhasil mempertemukan salah satu berlian Nick Dan Sara
Sleepyhead
seperti nya bakal jd jodoh Ben 🤭
Sleepyhead
modus detected 😁
Sleepyhead
keep going through, Just the way you are thor.. jangan terusik dengan apapun.. tetap jadi dirimu saja..
Sleepyhead
Ya wajar lah karena Daddy Harry merasa sudah bekerja sama lama dengan Daddy Nick..
Harry merasa tak bisa menempatkan diri, padahal Nick sudah menganggap Harry seperti sahabatnya. Gua rasa Sara Dan Nick bs menerima nya..
Sleepyhead
Oh ya ampun cinta Henry tak berubah pada Sara.. Cinta mati ya Hen Dr jaman bocah 🤭😁
Sleepyhead
yeah yea I heard you 😅
Sleepyhead
That's what friends are for, to helping each other
Sleepyhead
wkwkk Asem, kena lagi gua
Sleepyhead
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ray Aza
mantab!!! mmg hrs pny ciri khas thor. 😁
Ray Aza
wkwkwkkkk.... benar2 sempurna spti pohon pete dgn benalunya... lama2 ben kurus dan akhirnya mati krn dihisap olehmu.. 😂😂😂😂
Sleepyhead
Yah, syukurlah.. kupikir cinta Claire hanya sepihak. ternyata u both had a same feelin'
Sleepyhead
yeah, I know..
Sleepyhead
Benar yg dikatakan Claire,Visual Grey sesuai ekspetsinya
Sleepyhead
You can count on my vote, I'll be supporting you 😁😎
Sleepyhead: anytime 😁
Starry💫: thanks 🤩
total 2 replies
Sleepyhead
oh I see dlm beberapa chapter yg lalu, Grey pernah mengatakan kalo dia bekerja di salah satu bengkel temanya, he doesn't lies..
Sleepyhead
O MY... Grey is that you
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!