Lima tahun lalu saat usia lima belas tahun Naomi ditinggal kakak angkatnya dikampung.
Dua tahun pernikahan kakaknya, kakak angkatnya meninggal karena penyakit leukimia.
Naomi tergolong anak yang jenius, saat usia delapan belas tahun sudah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas.
Saat diusia sembilan belas tahun masuk Universitas di kota kecil, kampungnya.
Dan saat memasuki tahun ke-dua Universitas, Naomi dipanggil suami almarhum kakak angkatnya, Jacob.
Jacob memanggil Naomi untuk tinggal dirumahnya, karena istrinya pernah berpesan padanya sebelum meninggal agar merawat Naomi.
Jacob pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, masih menduda semenjak istrinya meninggal tiga tahun lalu.
Jacob dikenal pria yang dingin dan kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Dicegat lagi.
Jacob tidak bergerak ditempatnya masih dengan posisi Naomi dalam pangkuannya, tangannya masih berada di balik baju Naomi.
Naomi dengan perlahan menarik tangan Jacob yang masih bertengger didadanya, menariknya keluar dari dalam bajunya.
Lalu membetulkan letak bra nya dengan tenang, tidak tahu entah kenapa dia bisa setenang itu.
Jacob hanya diam saja melihat Naomi menarik tangannya, dan membetulkan bra dan pakaiannya yang kusut akibat ulahnya.
Perlahan Naomi turun dari pangkuan Jacob, kembali untuk duduk ditempat duduknya.
Baru saja dia bergerak mau turun, tangan Jacob menahan tubuh Naomi.
Jacob mendekap tubuh Naomi dengan erat.
"Mau kemana?" tanya Jacob tajam, suaranya terdengar bergetar.
"Mau duduk kembali kesitu!" tunjuk Naomi pada kursinya.
"Disini saja!" kata Jacob sembari semakin erat memeluk Naomi, kepala Naomi kembali dia rebahkan ke dadanya.
Mereka pun kembali menonton flim saling diam satu sama lain.
Tangan Jacob yang memeluk Naomi sesekali mengelus perut Naomi perlahan, dan mengecup leher Naomi.
Tapi pikiran Jacob tidak bisa tenang mengingat perkataan Naomi tadi, tanpa sadar Jacob menggigit bahu Naomi merasa kesal.
"Aow..!" Naomi tersentak menjerit merasa sakit, reflek dia menjauhkan lehernya dari wajah Jacob.
"Maaf, aku tidak sengaja!" Jacob mengecup bahu Naomi yang baru di gigitnya tersebut.
Dia bingung dengan dirinya, dia seperti anak kecil yang merajuk pada Naomi.
"Aku duduk saja disana, sepertinya kak Jacob lagi marah padaku!" kata Naomi melepaskan tangan Jacob dari pinggangnya.
"Tidak!" Jacob semakin mengeratkan pelukannya, "Filmnya sudah mau selesai, kita sudah mau pulang!"
Benar saja flim tidak lama kemudian selesai.
Jacob menurunkan Naomi dari pangkuannya, lalu menggenggam tangan Naomi.
Mereka akhirnya memutuskan malam ini hanya menonton film saja, karena suasana terlihat begitu suram.
Asisten Jacob yang menunggu mereka dari tadi didalam mobil, bergegas membuka pintu mobil begitu melihat Tuan nya datang.
Jacob mempersilahkan Naomi terlebih dulu untuk masuk kedalam mobil, baru setelah itu dia pun masuk.
Mobil perlahan berjalan meninggalkan pelataran parkir bioskop.
Jacob dan Naomi saling diam satu sama lain, terasa suasana begitu sunyi dan suram.
Asisten Jacob merasakan kalau ada sesuatu yang terjadi antara Tuannya dan Naomi, matanya sesekali melirik melihat kebelakang lewat kaca spion.
Mobil melaju dengan tenang dengan kecepatan normal dijalan tol, tapi suasana dibangku belakang masih terlihat dingin.
Sebuah cahaya dari depan tiba-tiba menghalangi pandangan Don, mendadak dia mengerem dengan reflek.
Ckittt!
Dan, itu membuat tubuh Naomi terpental kedepan, dengan cepat Jacob meraih Naomi.
Untung gerakan reflek Jacob dengan cepat menangkap tubuh Naomi, kalau tidak tubuh Naomi terpental kedepan dan mengalami luka dikepala.
Jacob mendekap tubuh Naomi dengan erat, lalu menatap dengan tajam kedepan.
Jacob menyadari ada lagi orang yang mencoba mengusiknya, dan kali ini sepertinya mereka sudah melakukan persiapan untuk menghadangnya.
"Tuan, sepertinya ada yang mencoba mencari masalah lagi!" sahut Don dari depan.
"Kau perhatian dulu apa mau mereka!" kata Jacob memberi sinyal.
"Baik Tuan!" angguk Don.
Naomi yang berada dalam dekapan Jacob, tidak berani bergerak begitu mendengar apa yang dikatakan Jacob kepada Asistennya.
Mereka bertiga diam menunggu pergerakan mobil didepan, melihat apa yang diinginkan oleh si penghadang.
Tampak pintu mobil didepan terbuka, lalu keluarlah beberapa pria kekar dari dalam mobil tersebut.
Mata Naomi tidak berkedip melihat para pria yang ada didepan mobil, sepertinya ingin mencoba berbuat kekerasan.
Bersambung...
