PELANGI SEHABIS BADAI
Itulah nama yang cocok untuk Liu Ryu. Seorang Anak desa yang mencari keberuntungan di dunia Kultivator.
Masalah demi masalah yang selalu menimpa dirinya justru membawa Ryu mencapai kesuksesan hingga dia tau latar belakangnya yang berasal dari sebuah Klan besar di dunia Abadi.
Saat itulah Ryu berniat untuk membalaskan dendam kepada kelima Sosok Misterius yang telah membantai anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu.
Mampukah Liu Ryu menggapai mimpinya dan membalaskan dendam kepada kelima sosok yang membunuh anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CH 10.KEMBALI KE SEKTE
" Begini saja... Bagaimana kalau kita periksa terlebih dulu dan ambil semua yang sudah berusia 1jt Tahun sambil mengukur seberapa luas hamparan tanaman Rumput Emas ini. nanti kita bisa tau apa yang harus dilakukan Nanti. " Ucap Huli Yue.
" Baiklah... lebih baik kita mengambil yang sudah berumur 1juta Tahun saja dulu. kalau dibiarkan pasti akan mati. " ucap Ryu.
" Ka Ryu... Kamu menyelam ke Arah Hilirnya dan aku akan menyelam ke arah hulunya." Huli Ryu langsung Terjun ke Sungai.
Melihat Huli Yue yang sudah menuju ke Sungai, Ryu pun dengan segera langsung terjun ke sungai juga.
Setelah menyusuri dasar Sungai, Huli Yue yang diikuti Ryu kini telah kembali dan berjalan ke arah Liu Meng.
“ Ryu'er... Bagaimana?" Tanya Liu Ming.
“ Dari arah Sini 300 Meter ke arah Hilir.“ Ryu memperlihatkan Rumput Air Emas berjumlah 27 Buah.
“ Dari sini 900 meter ke arah Hulu.“ Huli Yue menunjukkan 62 Buah Rumput Air Emas.
" Sepertinya 3 Tahun kedepan akan ada banyak Rumput Air Emas yang akan Mencapai 1jt Tahun.“ lanjut Huli Yue.
“ Sepertinya begitu." ucap Ryu.
“ Aku akan membuat pelindung Agar Rumput Air Emas ini tidak bisa ditemukan oleh Para Kultivator atau Siluman.“ Huli Yue menjatuhkan Kotak berwarna hitam.
" Selesai... Ka Ryu, Paman... aku pulang duluan." Huli Yue berjalan santai.
" Baiklah... Sekarang kita bekerja lagi." Liu Meng beranjak dari Tempat mereka untuk melanjutkan Pekerjaan.
Matahari sudah condong Ke Barat, Liu Meng dan Ryu pula menyudahi aktifitas mereka untuk Pulang ke Kediaman.
Sesampai di Rumah, kini para Warga terlihat antusias menunggu kedatangan mereka mulai yang muda sampai Tua, Pria dan Wanita.
Ryu melihat itu, hanya tersenyum bergegas untuk membersihkan Badannya tidak lupa untuk mengganjal Perut.
Setelah semua selesai, Ryu keluar untuk menyapa para Warga langsung menjelaskan secara detail tentang Jalan Kultivator.
Tidak lupa Ryu menyisipkan nasehat agar kelak tidak disalah gunakan bahwa Jalan Untuk melindungi, Bukan untuk saling melukai.
Setelah menjelaskan secara detail Dasar dari Kultivator, Ryu meminta mereka untuk Berkultivasi.
Tanpa terasa waktu telah menunjukkan Pukul 9 Malam yang menandakan waktunya telah selesai.
Dalam Pelajaran kali ini ada beberapa para Warga ada yang mencapai Level 1, Level 2, bahkan ada beberapa dari mereka mampu mencapai Level 3 sesuai tingkat pemahaman dan konsentrasi mereka.
Para Warga yang berjalan pulang kini sangat puas dimana mereka telah merasakan bahwa tubuh mereka terasa ringan dan enteng dari sebelumnya.
......................
Pada Keesokan pagi tukang bangunan yang dijanjikan sudah datang dan sudah menempati dimana Lokasi yang telah disiapkan Liu Meng dan Ryu sebelumnya.
Tidak jauh dari tempat itu terdengar suara bising dari aktifitas para warga yang juga ikut membantu Ryu dan Ayahnya.
Tiga Bulan telah berlalu, Para Tukang telah menyelesaikan pekerjaan mereka sesuai dengan apa yang telah dijanjikan oleh Saudagar Siao.
Kini Rumah baru milik Liu Meng terlihat sangat luas dan mewah beserta telah dilengkapi berbagai perabotan, hiasan, sampai berbagai perlengkapan kamar tidur dan yang Lain.
Ryu, Liu Meng, Huli Yue bahkan Para Warga pun Sangat kagum dengan apa yang di depan mereka begitu menyatu dengan halaman yang luas.
Selama Tiga bulan itu juga Kultivator didikan Ryu ada yang telah mencapai Level 5. Hingga hasil potongan Kayu yang dikumpulkan semakin hari semakin bertambah karena kekuatan dan daya tahan mereka juga semakin meningkat.
Kini Ryu juga tidak Sungkan membagikan Pil Kultivasi untuk beberapa Muridnya yang masih nampak kesulitan menaikan Level mereka agar bisa seimbang dengan yang Lain.
Tepat 10 Bulan, Kini Pesanan Kayu milik Saudagar Siao telah rampung dikerjakan berkat bantuan dari Murid Ryu yang penuh dengan Antusias.
Kini tingkat Kultivasi Ryu telah mencapai Level 27, Liu Meng telah mencapai Level 12, dan Murid Ryu juga rata-rata Level 10 dan 11. bahkan Ada 2 Pemuda yang sebaya dengan Ryu sudah mencapai level 12 tanpa bantuan Pil Kultivasi.
“ Mulai sekarang, Level kalian semua sudah berada di Level 10 keatas.“ Ryu membagikan satu persatu Inti Roh Siluman Ular yang pernah Ryu bunuh sebelumnya kepada seluruh Murid.
“ Ini adalah Inti Roh Tingkat Raja yang sudah berusia 100 Tahun dimana Sangat Sulit untuk didapatkan. Jadi kuharap kalian Harus lebih berkonsentrasi lagi waktu proses penyerapan. dimana itu kelak sangat menentukan perkembangan kalian selanjutnya" Lanjut Ryu.
" Baik Guru..." Jawab mereka serempak.
" Baiklah... Sekarang seraplah Inti Roh yang ada di tangan kalian." ucap Ryu.
Mendengar instruksi dari Ryu, seluruh Murid mulai memejamkan mata mulai menyerap inti Roh secara perlahan.
Beberapa menit kemudian, kini terlihat Aura Elemen Petir, Elemen Api, Elemen Air, Elemen Angin Bahkan terlihat 2 Pemuda yang telah mencapai level 12 sebelumnya juga mengeluarkan Aura Elemen Tanah kini menyebar berbagai arah namun seakan membentuk satu kesatuan dimana terlihat sangat Indah dipandang.
" Yue'er... Tolong jaga mereka! aku ingin mencoba menyerap Inti Roh yang keduaku. untuk itu aku harus mencari tempat yang jauh agar tidak mengganggu mereka. " ucap Ryu.
" Baik Ka Ryu. “ ucap Huli Yue.
Ryu pun melesat menuju Ke arah di balik kaki bukit yang lumayan jauh dari tempat para murid.
" Akhirnya dapat juga hal yang aku inginkan, bahkan diluar perkiraan. “ Gumam Ryu, mengingat Inti Roh Abadi sangatlah langka bahkan mustahil untuk didapatkan yang masih berusia 100 Tahun.
Inti Roh Abadi usia 100 Tahun hampir setara dengan Inti Roh Abadi dasar usia 1000 Tahun. Namun semua ada Kekurangan dan Kelebihannya tersendiri.
Dengan duduk Bersila, Ryu pun mulai melakukan Proses Penyerapan inti Roh dari Siluman Ular Hitam.
Tidak lama Aura Petir yang begitu kuat dari sebelumnya kini mulai perlahan masuk ke Tubuh Ryu.
Udara di sekitar pun seakan ikut ditarik ke arah Ryu yang membuat tubuhnya bergetar.
Namun karena sekarang Ryu telah mencapai Level 27 maka tidak terlalu sulit baginya untuk mengontrol Energi tersebut.
Seharusnya pada Saat Level 20 Ryu sudah bisa menyerap kembali Inti Roh, namun baginya hal itu tidak harus buru-buru karena Ryu hanya memilih Inti Roh Siluman yang sangat Cocok untuknya agar saling mendukung dan tidak bertolak belakang yang mengakibatkan penurunan dalam proses berkembangnya tingkat Kultivasi.
......................
Dua hari telah berlalu, kini Ryu telah berhasil melakukan proses penyerapan Inti Roh tanpa ada kendala.
Ryu pun bergegas menuju kediaman baru mereka berniat untuk melihat proses penyerapan inti Roh para Muridnya.
Setelah sampai di kediaman mereka, terlihat juga sudah menyelesaikan proses penyerapan tanpa ada kendala.
“ Guru.. " Sambut mereka serempak.
“ Ternyata kalian semua sudah berhasil. “ Ryu terlihat puas.
“ Ini semua berkat bimbingan Guru" ucap salah satu muridnya.
" Sekarang kembalilah ke tempat kalian Masing-masing. Ingat... tetaplah terus berlatih meskipun tanpa kehadiranku nantinya" ucap Ryu.
" Baik Guru" ucap mereka seraya beranjak meninggalkan tempat tersebut.
" Ryu'er... Kabarnya Saudagar Siao akan kesini pada hari ini" ucap Liu Meng saat semua Murid sudah jauh.
" Ayah... Sekarang semua aku serahkan Kepadamu. Bagaimanapun juga aku telah lama meninggalkan Sekte dimana aku juga sudah lama meninggalkan tanggung jawabku sebagai bagian dari Sekte Gunung Persik" Ryu menyerahkan 5 Buah Inti Roh Siluman Ular Hitam yang tersisa.
" Karena Pil Kultivasi ku telah habis, Paling tidak Inti Roh ini masih berguna untuk membantu memperkuat Elemen Petir Milik Ayah. Dimana Kelima inti Roh ini masih sama dengan Inti Roh yang Ayah serap pertama kalinya." Lanjut Ryu.
" Ryu'er... ini sudah cukup bagi Ayah. Ayah tidak menyangka dengan pencapaianmu sekarang terlebih lagi..." Liu Meng menatap ke arah Huli Yue yang masih terbayang dengan kekuatan mengerikan dari seorang Gadis yang berbanding terbalik dari parasnya.
" Untuk sementara Paman jangan memberitahukan keberadaan dari Rumput Air Emas disana kepada siapapun. Tapi Paman bisa mengambilnya sebagai Keperluan Paman. " ucap Huli Yue.
" Benar Ayah... Untuk sementara Ayah hanya mampu menyerap Rumput Air Emas yang masih Berusia 1000 Tahun saja. Tapi saat sudah mencapai Level 20 Ayah bisa mengambil Rumput Air Emas yang sudah mencapai usia 1 Juta Tahun." Timpal Ryu.
" Baiklah akan Ayah ingat. Ryu'er... Meskipun kekuatan Yue'er lebih kuat darimu. Tapi sebagai seorang Pria Sejati kamulah yang terdepan untuk melindunginya." Liu Meng mengingat saat dia tidak berdaya menyembuhkan penyakit Istrinya yaitu Ibu dari Ryu.
" Baik Ayah... Nasehat ayah akan selalu aku ingat. " Ryu menatap Huli Yue penuh makna.
" Ayah... Kami mohon Pamit." Ryu memberi hormat seraya meninggalkan tempat tersebut diikuti Huli Yue.
......................
Di Depan Sekte Gunung Persik kini terlihat pasangan muda-mudi sedang berjalan santai masuk ke dalam Sekte.
Melihat kedatangan Ryu dengan sosok Wanita Cantik disampingnya, banyak yang bertanya-tanya.
“ Siapa yang di samping Guru Ryu itu. Apa itu Kekasihnya?" Tanya salah satu murid kepada yang lain.
" AAhh... Itu tidak mungkin. Mungkin dia murid Baru dari tingkat Kultivasinya seperti masih dibawah Level 5." ucap murid yang lain.
" Jika wanita itu murid baru, aku lah yang layak berkenalan dengannya. " Ucap murid lain.
" Ahh... mimpi saja kamu! Apa kamu lihat siapa disampingnya. " ucap murid yang lain.
Mendengar ucapan tersebut semua orang terdiam mengingat Ryu adalah Guru mereka. Lagipula Ryu adalah Kultivator paling jenius sepanjang sejarah di Sekte Gunung Persik.
" Guru Ryu." Sambut Huang Do, Xin Mei dan Xin Chie berlari ke Arah Ryu.
" Guru Ryu... Akhirnya kamu datang juga." Xin Mei langsung memegang tangan Ryu.
“ Saudara Do, Mei'er, Chie'er... Ada apa ini? mengapa kalian memanggilku Guru?" Ryu merasa heran.
" Guru Ryu... Beberapa bulan yang lalu Paktriak telah mengumumkan kepada seluruh murid, kalau Guru Ryu telah resmi menjadi Guru di Sekte ini." ucap Xin Chie yang juga memegang tangan Ryu yang satunya lagi tanpa peduli keberadaan Huli Yue.
" Guru Ryu... itu adalah aturan yang sudah baku yang harus ditaati oleh semua Murid." ucap Huang Do.
" Hah... " Ryu menghela nafas panjang.
" Selamat datang Kembali Guru Ryu." Patriak Son menyapa diikuti beberapa guru lain.
" Salam Patriak... Salam semuanya... " Ryu memberi Hormat.
" Guru Ryu... Siapa dia? " Patriak Son menatap Huli Yue merasakan Aura yang dimilikinya melebihi Guru Agung Lin Feng meski menyembunyikan Tingkat Kultivasinya.
" Ah... Itu... " Ryu terlihat kebingungan.
" Salam Paktriak Son... Salam Semuanya. Namaku Huli Yue, Adik angkat Kaka Ryu." Huli Yue memberi hormat.
" Aahhh... Yue'er... Senang berkenalan denganmu. Kamu Terlihat Sangat Cantik Sekali." Xin Mei dan Xin Chie yang dari tadi terlihat Cuek kini langsung melunak.
" Senang juga berkenalan dengan Kalian" Huli Yue menyapa dengan lembut.
“ Hahaaa... Yue'er... Perkenalkan namaku Huang Do. Sangat senang berkenalan denganmu.“ Huang Do terkesima melihat wajah Huli Yue.
" Salam kenal" Huli Yue menundukkan kepala.
" Guru Fan... Antarkan Guru Ryu ke Kediaman barunya.“ ucap Patriak Son.
" Baik Patriak" jawab Fan Li.
" Guru Ryu... Mari.!" Fan Li memberi jalan.
Ryu berjalan di belakang Fan Li yang diikuti Huli Yue, Huang Do, Xin Mei dan Xin Chie.
Setelah mencapai di sebuah Bangunan yang Cukup besar dan memiliki halaman yang cukup luas.
" Guru Ryu... Ini Tempat Tinggalmu Sekarang." Fan Li menunjukkan Bangunan tersebut. “ Aku mohon pamit. Jika sudah selesai, Patriak menunggumu di Ruang kerjanya" Fan Li membalikan badan meninggalkan tempat tersebut.
" Terimakasih Guru Fan. Sebentar lagi aku akan menemui Paktriak." jawab Ryu.
Fan Li menghentikan langkahnya “ Guru Ryu... kamu tidak perlu memanggilku Guru lagi, sekarang Status kita sama. Jadi Panggil saja Senior Fan" melanjutkan Langkahnya.
" Baiklah Senior Fan" Ryu memberi hormat lalu masuk ke tempat kediaman barunya
" Sepertinya tempat ini sangat bagus." Ryu sambil memperhatikan ruangan di kediamannya. " Apa ini terlalu berlebihan." Ryu menuju sebuah kursi lalu mendudukinya
" Ka Ryu.. Sepertinya halaman juga sangat bagus dan banyak pemandangan yang indah. sangat cocok sebagai tempat kita tinggal" Huli Yue yang sedari tadi memperhatikan pemandangan di luar bangunan terlihat seperti dikelilingi beberapa bukit dengan hamparan hutan yang menghijau.
"Apa..? apa kamu akan tinggal serumah dengan Guru Ryu? " Huang Do kaget seakan tidak terima jika Huli Yue akan tinggal serumah dengan Ryu.
“ Iya... lalu kamu mau Apa? Siapa yang akan memasak untuk Ka Ryu kalau bukan aku. Siapa yang akan membersihkan sakaiannya kalau bukan aku. " Huli Yue terlihat kesal.
" Adik Yue... kamu bisa tinggal bersama kami. masalah memasak dan mencuci kan ada pelayan di Sekte ini." Xin Mei juga tidak senang kalau Huli Yue tinggal serumah dengan Ryu.
" Itu Benar adik Yue... kamu bisa tinggal bersama kami... " Xin Chie juga ikut membujuk Huli Yue.
" Tidak mau.." jawab Huli Yue tegas. " Aku yang bertanggung jawab tentang apa saja untuk keperluan Kaka Ryu.".
" Hah... Sudah bertengkarnya..." Ryu menatap Huli Yue. "Yue'er... kamu pilih kamar yang kamu suka. kebetulan disini ada dua kamar. jadi aku akan tinggal di kamar lainnya." Tegas Ryu mengingat Huli Yue bukan dari bagian Sekte. terlebih lagi mengingat kekuatannya sangat besar takut menimbulkan masalah nantinya.
"Aku pergi dulu menemui Patriak Son... Yue'er... Tolong Rapikan beberapa barang." Ryu melangkah keluar meninggalkan mereka bertiga