Rasya cewek yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang bekerja sebagai pekerja malam termasuk sang ibu,namun dia masih bisa mempertahankan mahkotanya. di pertemukan dengan Rangga yang cuek dan dingin terhadap perempuan karena masa lalunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bag 21
Sesampainya di kediaman keluarga Sudibyo,Rangga turun terlebih dulu untuk membukakan pintu untuk Rasya.
"Sebenarnya aku bisa sendiri kak"ucap Rasya saat Rangga membukakannya pintu mobil
"Aku tau sya,tapi apa salahnya kalau aku ngetret kamu like a queen"balas Rangga sambil menjulurkan tangannya untuk di gandeng oleh Rasya
"Terserah deh,memangnya aku bisa apa selain nurut?"pasrah Rasya karena malas untuk berdebat, apalagi mereka sedang di rumah orang
Di depan pintu sudah ada tuan dan nyonya Sudibyo yang sudah menunggu Rangga. Jangan lupakan putri mereka yang sudah berdandan dengan sangat seksi,namun wajahnya seperti enggan untuk menyambut tamunya.
"Selamat malam tuan dan nyonya"sapa Rangga kepada pasangan paruh baya tersebut
"Selamat malam Rangga,siapa yang kamu bawa itu?"jawab tuan Sudibyo,kemudian bertanya karena penasaran dengan wanita yang di bawa Rangga
"Oh,perkenalkan tuan,ini adalah tunangan saya,sayang perkenalkan mereka sahabat almarhum papa tuan Sudibyo"ujar Rangga memperkenalkan mereka
Rasya kemudian menyalami mereka dengan mencium punggung tangan mereka.
"Tapi Rangga,,,,"tuan Sudibyo tidak jadi melanjutkan kata-katanya karena sudah di potong oleh istrinya
"Sudah,sudah lebih baik kita masuk dulu,ini sudah lewat jam makan malam"potong nyonya Sudibyo
"Maaf kalau kami terlambat Tante,tadi ada kendala sedikit di jalan"ujar Rasya dengan sopan karena Rangga tidak memberi tanggapan
"Tidak masalah sayang,ayo kita masuk dan langsung makan malam dulu"nyonya Sudibyo menggiring mereka menuju ruang makan
Sudah banyak makanan yang terhidang di meja makan,dan semuanya sudah di hangatkan kembali oleh para pelayan.
"Ayo silahkan di nikmati hidangannya, setelah ini kita akan bicara di ruang keluarga,ada yang mau om bahas"ujar tuan Sudibyo
"Terimakasih paman"jawab Rasya mewakili Rangga yang enggan untuk mengeluarkan suaranya
Mereka makan dengan tenang,putri dari tuan Sudibyo makan dengan ogah-ogahan,entah ada apa dengan dirinya sebenarnya.
Tiga puluh menit mereka menyelesaikan makan malam mereka dan berpindah tempat ke ruang keluarga.
"Rangga,om ingin menyampaikan amanat papamu saat beliau masih hidup"ujar tuan Sudibyo to the point
"Memangnya apa amanah papa yang tidak beliau sampaikan kepada saya?saya rasa semua amanah papa sudah tertulis dan sudah beliau sampaikan sendiri sebelum beliau menghembuskan nafas terakhirnya"jawab Rangga dengan nada dinginnya dan muka datarnya
"Mungkin papamu lupa belum menyampaikannya"jawab tuan Sudibyo
"Memangnya apa yang belum sempat beliau beritahukan kepada saya?"masih dengan nada yang sama Rangga bertanya
"Kalau kami sudah menjodohkan kamu dengan putriku"jawab tuan Sudibyo dengan senyuman miring sambil melirik ke arah Rasya
Rasya yang di lirik tidak ada reaksi apapun,dia bahkan santai saja menanggapi ini semua. Dia suda percaya dengan Rangga,Rangga pasti tidak akan pernah mengecewakannya.
"Apakah tuan ada buktinya?"tanya Rangga
"Jangan terlalu formal nak,sebentar lagi kita akan menjadi sebuah keluarga "ujar tuan Sudibyo
"Maaf saya tidak bisa,bagi saya anda adalah orang asing meskipun anda sahabat almarhum papa saya"ucap Rangga masih dengan ekspresi dan nada bicara yang sama
"Papa,bukanka sudah ku bilang kalau aku tidaak mau di jodohkan dengannya?!"marah putri tuan Sudibyo
"Diamlah Della,ini sudah menjadi keputusan dua keluarga"ujar tuan Sudibyo dengan tegas kepada sang putri
"Keputusan dua keluarga atau keputusan anda sendiri tuan?!"tanya Rangga dengan senyuman smirknya
"Apa maksudmu nak,tentu saja keputusan dua keluarga"jawab tuan sudibyo
"Dimana tempat anda membicarakan perjodohan ini dengan papa saya?"tanya Rangga dengan tatapan mengintimidasi sambil duduk menyender dan bersidekap melipat kedua tangannya di dada
"Tentu saja di rumahmu "jawab tuan Sudibyo
"Bukankah papa saya tidak menyetujui perjodohan ini?papa berkata kalau saya bebas memilih pasangan saya sendiri saat itu"ujar Rangga
"Kamu kata siapa?itu semuanya tidak benar,papamu sudah menyetujuinya"sangkal tuan Sudibyo
"Saat kalian membicarakan masalah perjodohan itu saya berada tepat di belakang Anda tuan,bahkan saya juga mendengar kalau anda mengancam akan menarik saham anda kalau papa tidak mau menjodohkan saya dengan putri anda"jawab Rangga dengan tenang
"Baiklah,aku tidak akan basa basi lagi,kamu harus mau menikah dengan putriku atau aku akan mencabut semua sahamku yang ada di perusahaan papamu"ancam tuan Sudibyo
"Akhirnya anda memperlihatkan siapa diri Anda yang asli tuan,dan kalau anda ingin mencabut saham anda maka silahkan,saya tidak akan menahannya,saya masih bisa mencari penanam saham yang baru"tantang Rangga
"Kau sungguh angkuh Rangga,memangnya kamu bisa apa kalau sahamku aku cabut?kamu hanya anak ingusan yang baru bisa bekerja di perusahaan"cibir tuan Sudibyo
"Anda ini sungguh lucu tuan,apa sebenarnya tujuan anda dengan memaksa saya untuk menikahi putri anda?"tanya Rangga pura-pura tidak tahu,padahal dia sudah mencari tahu semuanya tentang keluarga Sudibyo.
"Tidak ada tujuan tertentu aku hanya ingin menggabungkan dua perusahaan agar bisa lebih besar"ujar tuan Sudibyo
"Dan menurut anda saya pasti mau?!"tanya Rangga dengan senyum meremehkan bukan maksud tidak sopan,namun manusia serakah tidak bisa di baikin bukan?
"Tentu saja kamu harus mau"tekan tuan Sudibyo
"Maaf tuan saya dengan tegas menolaknya,jangan anda kira saya hanya anak kemarin sore yang tidak tahu apa-apa,saya bukan orang yang bodoh tuan"aura Rangga mulai berubah
"Apa maksudmu?"tanya tuan audibyo dwngan bingung,memangnya apa yang pemuda di depannya ini tahu?
"Anda ingin saya menikah dengan putri anda agar anda tidak malu dengan aib yang putri anda buat,dia saat ini tengah hamil dengan anak dari kekasihnya,namun karena kekasihnya hanya orang biasa maka anda ingin saya yang menikahi putri anda dengan membawa nama papa saya,sungguh tidak habis thinking saya"ujar Rangga
Putri tuan Sudibyo yang bernama Della sudah pucat saat Rangga mengetahui keadaannya. Tidak jauh berbeda dengan sang ayah,tuan Sudibyo membulatkan matanya karena kaget Rangga bisa mengetahui niatnya.
"Apakah saya salah tuan?!cih,siapa yang menanam siapa yang di suruh bertanggung jawab,apa anda pikir saya mau?kalau saya mau berarti saya orang paling bodoh di dunia ini"ujar Rangga dengan pandangan mencemooh
"Saya tidak akan melepaskan tunangan saya,gadis baik-baik yang masih bisa menjaga dirinya dari godaan dunia luar,demi wanita yang tidak mampu menjaga dirinya sendiri dari kenikmatan dunia"lanjutnya
"Jangan sembarangan kamu kalau ngomong Rangga"akhirnya tuan Sudibyo sadar dari keterkejutannya
"Saya bicara sesuai fakta tuan,jangan anda kira saya tidak tahu,memang apa salahnya jika dia menikah dengan pacarnya toh dia juga sudah hamil,anda sungguh orang tua yang egois, mengorbankan kebahagiaan putri anda demi ambisi anda,kalau anda ingin menarik kembali saham anda silahkan,saya tunggu kedatangan anda si kantor besok,permisi"Rangga kemudian menarik dengan lembut tangan Rasya dan mengajaknya pergi dari sana
Rasya masih sempat menundukkan kepalanya sebagai tanda pamit meskipun hanya nyonya Sudibyo yang meresponnya.
Rangga dan Rasya melangkah menuju mobil rangga di parkirkan dan kemudian masuk ke dalam mobol,masih sama seperti saat berangkat tadi dimana Rangga akan membukakan pintu untuk Rasya.
Mereka meninggalkan kediaman Sudibyo dengan pikiran masing-masing. Rangga mulai memikirkan untuk mencari penanam saham yang baru dan Rasya memikirkan bagaimana caranya bisa membantu Rangga.
Mereka tiba di rumah Rasya sekitar jam sepuluh malam,karena sudah terlalu malam untuk bertamu, akhirnya Rangga memutuskan untuk langsung pulang dan tidak mampir terlebih dulu.
___________________
Terimakasih buat yang sudah mau membaca🥰🥰🥰
Mohon dukungannya dengan like dan komentarnya 🙏🙏🙏
