NovelToon NovelToon
Dihamili Adik Dinikahi Sang Kakak

Dihamili Adik Dinikahi Sang Kakak

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / One Night Stand / Pengantin Pengganti / Aliansi Pernikahan
Popularitas:308.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: Sonata 85

Jihan Lekisha, seorang gadis cantik yang mempunyai rasa sosial tinggi terhadap anak-anak. Ia selalu membantu anak korban kekerasan dan membantu anak jalanan. Karena kesibukannya dirinya sebagai aktivis sosial , pekerja paruh waktu dan seorang mahasiswa ia tidak tahu kalau kekasihnya berselingkuh dengan sahabatnya. Hingga suatu hari ia melihat sang kekasih tidur dengan sahabatnya. Karena hal itu ia sampai jatuh sakit, lalu dirawat ibu bos tempatnya kerja. Tetapi ujian hidup tidak sampai disana. Siapa sangka anak bosnya maalah merusak kehormatannya dan lari dari tanggung jawab. Tidak ingin nama baik keluarganya jelek di mata tetangga, Rafan Yaslan sang kakak menggantikan adiknya menika dengan Jihan.
Mampukah Jihan bertahan dengan sikap dingin Rafan, lelaki yang menikahinya karena kesalahan adiknya?
Lalu apakah Jihan mau menerima bantuan Hary, lelaki yang menghamilinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sonata 85, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masuk Rumah Sakit

“Apa ada masalah lain?”

“Karyawanku melarikan kantor.”

“Ha? Karyawan?”

“Ternyata dia bersekokongkol untuk orang yang menjual peti kemas itu.”

Hary  ternyata  punya kantor jasa desain interior dan furniture,  ia mendirikannya  bersama temannya beberapa bulan lalu karena itu jugalah ia pulang ke Indonesia. Sepertinya Hary ingin mengikuti jejak ayahnya yang memiliki pabrik furniture.

Baru beroperasi beberapa lama sudah bermasalah. Karyawan dan temannya melarikan uang Hary. Ia duduk lemas setelah menceritakan sama Jihan.

“Saya meminta maaf padamu Jihan, aku tidak menduga akan seperti ini,” ujar Hary ia duduk dengan tubuh lunglai.

“Berapa denda  yang akan kamu bayarkan kalau melanggar?”

“Aku bisa dituntut dianggap penipuan,” jelas Hary.

“Kita akan kerjakan.”

“Bagaimana caranya?”

“Pinjamkan aku ponselmu.” Ia memikirkan nomor sebentar.

Jihan akhirnya memberanikan diri menelepon seseorang yang  memberinya pekerjaan  mendesain sebuah hotel. Pria itu pernah mengajaknya bekerja sama tapi Jihan menolak karena ia  ingin kuliah saat itu. Kali ini, ia memberanikan diri meminta bantuan. Setelah menjelaskan panjang lebar lelaki itu  memberi uang tapi sebagai gantinya Jihan akan menjual desainya atas  nama perusahaan mereka.

“Jihan, darimana kamu mendapatkan uang sebanyak ini?” tanya Hary kaget.

“Ada teman yang punya usaha pinjam uang .”

“Maksudnya kamu meminjam uang dibungai?”

“Jangan pikirkan itu yang penting mari kita selesaikan dulu nanti baru kita bahas yang lainya.”

Hary bigung, kalau ia menolak akan mendapat masalah besar, kalau ia menerima tidak enak  pada Jihan. Niatnya ingin memberikan pekerjaan pada Jihan malah dirinya yang diberi pekerjaan. Ia masih diam tidak percaya kalau Jihan akan percaya padanya begitu saja dan meminjamkann uang sebanyak itu. Hary juga bigung dari mana Jihan dapat pinjaman uang sebanyak itu.

“Kenapa kamu percaya padaku?’

“Kalau kamu membohongiku maka itu akan kematian untukku,” ujar Jihan  berjalan menuju pantai.

“Aku akan melunasinya. Kita akan berkerja sama dan aku akan bekerja keras.”

Jihan hanya mengangguk, ia juga baru sadar kenapa dia bisa  begitu percaya pada Hary  lelaki yang mendapat cap berandalan. Padahal uang yang diminta Jihan pada orang tersebut bukan puluhan juta melainkan ratusan.

“Kita akan beli peti yang baru,” ujar Hary.

“Baiklah, mari  kita pilih sendiri.”

“Tapi barangnya ada  malam Jihan. Bagaimana kalau kamu pulah saja.”

“Tidak usah kita tunggu  bersama-sama dan kita harus bekerja keras.”

Jihan dudukdi kursi  dan mulai membuat sketsa untuk restoran yang akan mereka bangun. Hary  harus mengatur ulang semua struktur pekerjaanya. Ia menelepon ulang tukang  yang akan mengerjakan proyek besok.  Ia memastikan lahan yang akan dibangun sudah dapat surat ijin. Ia meminta pekerja mulai mengerjakan hari itu juga dan sesekali ia melakukan videocall untuk memantau pekerjaan mereka. Dihianati karyawan dan rekannya tidak membuatnya patah semangat. Justru semakin bersemangat karena ia berhutang pada Jihan.

Kini keduanya menjadikan sebuah meja cafe di dekat pelabuhan jadi kantor sementara. Mereka berdua sibuk di depan laptop masing-masing Jihan sibuk dengan gambarnya dan Hary sibuk mengatur ulang semua berkas kerja sama dengan clientnya. Sampai-sampai keduanya melawatkan makan siang.

Jihan merasa perutnya terasa nyerih dan memegang perut sembari meringis.

“Kamu tidak apa-apa?” tanya Hary menatap Jihan .

“Perutku perih.”

Hary menoleh jam di tangannya sudah jam tiga sore,” Astaga! Sudah jam tiga ternyata, kita makan dulu ya.”

“Tolong minta air hangat untuk  dong,” ujar Jihan masih meringis  memegang perut

Hary berlari ke dalam dan  meminta air hangat. “Apa perlu minum obat?” tanya Hary menyodorkan gelas.

“Aku tidak bisa minum obat sembarangan  karena dia,” jelas Jihan.

“Lalu bagaimana?” Hary tidak tahu harus berbuat apa. Saat Jihan menundukkan kepala sambil memegang perut ia juga panik.

“Tunggu sebentar lagi, habis ini kita akan makan.”

Setelah minum air hangat Jihan meletakkan kepalanya di atas meja. Hary masih terdiam, ia merasa ber salah terlalu fokus kerja sampai melupakan makan siang. Ia lupa kalau Jihan sedang hamil.

“Maaf,” ucap Hary pelan.

Jihan tidak menyahut sebalikmnya ia semakin meringis,  perutnya semakin sakit. Jihan meraih tangan Hary sembari berkata, “aku tidak tahan lagi, tolong bawa aku ke dokter.”

Hary buru-buru membereskan barang-barang  mereka meminta tolong pada seorang pengunjung cafe untuk mengantar mereka ke rumah sakit.

Dalam perjalanan ke rumah sakit Hary ingin menelepon Rafan tapi Jihan menolak.

“Dia harus tahu Jihan,” ujar Hary

“Tolong jangan beritahu dia, aku tidak ingin merepotkannya. Saat kamu menelepon dia untuk menjemputku dia  gagal pergi dengan  Mbak Naya, jangan lakukan itu lagi. Aku tidak ingin menganggu hubungan mereka,” ujar Jihan.

Mendengar hal itu Hary  diam, ia tidak tahu kalau Rafan masih berhubungan  dengan kekasihnya setelah menikah dengan Jihan. Ia tidak percaya kalau Rafan melakukan itu. Ia tahu pak Polisi itu tidak suka macam-macam.

'Apa dia berubah sekarang?' Hary membatin.

Tiba di rumah sakit Hary menjelaskan kondisi Jihan.  Mendenagt penjelasan Hary dokter  lansung memberi penanganan dan memberi Jihan cairan infus. Sementara Hary duduk di ruang tunggu dengan wajah panik.

“Jangan khawatir Pak, istrinya dan bayinya baik-baik saja. Hanya saja istrinya ada mag dia tidak bisa terlambat makan,” jelas dokter.

“Apa saya bisa masuk.”

Hary masuk Jihan masih tidur, Hary duduk menatap wajah Jihan yang tertidur pulas. Tiba-tiba Hary  merasa sangat sedih, tidak diduga lternyata berandalan seperti dia bisa menangis juga. Ia merasa  hidupnya dan Jihan sama, sama-sama ditolak keluarga dan hidup  sendirian. Mendengar ada orang yang terisak-isak Jihan membuka mata, ia kaget melihat Hary menangis.

“Kamu tidak apa-apa?” tanya Jihan bigung.

“Aku minta maaf Jihan, aku minta maaf,” ujar Hary  berulang-ulang.

“Untuk apa?”

“Untuk semuanya. Melihatmu tadi kesakitanmembuatku ketakutan aku takut melukaimu dan bayimu.”

‘Apa berandalan seperti dia bisa menangis juga? Kenapa dia  menangis seperti anak kecil ini bukan salahnya. Ini salahku lupa makan’ Jihan membatin.

*

Jihan masih berbaring di ranjang rumah sakit, tiba-tiba ia meminta suster melepaskan infus di tangannya. Hary menolak ia meminta, ia meminta Jihan tetap di sana ia  sendiri yang akan  datang melihat  peti kemas yang akan mereka gunakan. Waktu pengerjaannya sudah mepet, Jihan menolak  dan berangkat kembali  ke lokasi.

“Kamu yakin kuat?” tanya Hary.

“Jangan khawatir, aku kuat,” sahut Yolanda  fokus ke layar laptop di depannya.

“Baiklah.” Hary tidak ingin memaksa Jihan untuk istrihata karena ia tidak punya hak. Kalau saja saat itu ia menikah dengan Jihan ia masih berhak melarang . Tapi saat ini Hary bahkan memendam rasa bersalah.

Ternyata barang pesanan mereka  sampai malam  belum juga datang. Hary sudah berjalan mondan-mandir ia sangat khawatir dengan Jihan. Tapi wanita itu  masih sibuk menyelesaikan gambar, setelah mengganti bolak balik akhirnya ia mendapatkan gambar yang tepat. lalu menunjukkan pada Hary dan lelaki itu juga setuju dengan gambar buatan Jihan.

Bersambung

Bantu vote, like dan komen setiap babnya ya terimakasih

1
Fajar Ayu Kurniawati
.
Lies Atikah
aku jadi gak suka sama wilson egois dan gak adil memaksakan keinginan tanpa peduli perasaan orang jahat kamu wilson semoaga ada jln Jihan jodoh takan kemana
Lies Atikah
cinta memang tak bisa di paksakan itu nyata dan perasaan tak bisa di bohongi semoga ada jln untuk kalian bisa bersama
Lies Atikah
awas nanti ummi lampir sama naya genggong berkunjung untuk hal yang buruk kalau sama hari bikin gemes sama Revan garing
Lies Atikah
jihan bodoh
Lies Atikah
ada yah lelaki begitu macam si Revan ngaca Revan masih gak nyadar dasar turunan ummi lampir udah kawintuh si lenna bidadari mu geuleuh ih
Lies Atikah
semoga dipersatukan Harry dan Jihan
Lies Atikah
ayo Ri jadikan Hilda istrimu jangan sampai dia dirumah itu bisa jadi kerangka hidup nanti menyedih kan sekali nasib mu Hilda
Lies Atikah
bodoh jangan di pelihara jihan jangan mengemis cinta si Revan Jihan nyadar gak kamu dia udah cinta mati si naya mengalah jihan jangan memaksa orang
Lies Atikah
apa Jihan gak cantik X yah sampai 2 cowo itu gak tertarik apa lagi berharap dicintai kasihan banget Jihan semoga nanti ada seseorang mencintai menyayangi dan menerima mu apa adanya
Lies Atikah
ih geuleuh ka si Revan teh jadi pengen muntah
Lies Atikah
si Repan keterlaluan se x kaya bukan manusia AJ semoga dapat karma
Lies Atikah
mending pergi jihan ngapain dipertahan kan udah di rendah kan tak ada harga diri mu jangan ngemis minta di kasihani apa yang di harap dari si Revan batu gak punya hati apalagi si hari gak jelas banget buat mereka menyesal tunjukan pada mereka bahwa kamu tuh cantik pintar dan berkelas semangat Jihan
Alaric Zikri
Luar biasa
Irmaya Prasetyo
padahal jihan & hary saling mencintai.
tapi kenapa mereka semua gk mengizinkan jihan & hary hidup bersama.
Ira Sulastri
Jihan Aqila lebih baik menjauh termasuk jauh dr Hary, lebih baik hidup ber2 demi mental kalian ber2, kl memang suami tulus dan jodoh dia akan berusaha memperbaiki semua dan ga mudah terhasut. Kl sdh ga jodoh jangan jg balik ke Hary, lanjut kan hidup dg orang yg benar tulus sayang dan bertanggung jawab
Ira Sulastri
Jihan lebih baik kamu pergi jauh bersama Aqila, hidup ber2 jauh dr orang yg kamu kenal dan sdh membuat kamu menderita itu lebih baik
Irmaya Prasetyo
emg lbh bagus jihan itu cerai saja sm rafan.
{A}lixn
Luar biasa
Irmaya Prasetyo
lebih baik jihan itu sm hary.
dan jelas hary itu ayah kandung aqila.
kalo emg takdir nya sama hary,jngn muter² lg dech crita nya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!