MOHON BACA CERITA SEBELUMNYA ( Cerita dibalik seragam SMA) agar kalian tahu alurnya.
Sebuah tragedi 10 tahun yang lalu sangat meninggalkan luka yang mendalam. Kehilangan istri tercinta dengan sangat tiba-tiba membuat Elvin Zayyan Pradipta kehilangan semangat hidupnya.
Keinginan untuk mengakhiri hidup selalu berada di benaknya, namun ia harus bangkit demi sang putra, Jun Seo.
Kematian sang istri telah menjadi misteri. Tidak ada yang tahu seperti apa hingga istrinya bisa jatuh ke jurang.
*
Ketika Elvin tengah mencari tahu sebuah kasus yang terjadi bersama para bawahan grandma, saat itu pula ia harus kehilangan sang putra angkatnya, Jun Seo. Untuk kedua kalinya ia harus hancur kembali.
Namun sebuah hal mencengangkan terjadi, ia menemukan seseorang menjadi bahan percobaan ekstrim oleh pria yang ia kenal sebagai orang tua dari temannya.
Hal gila itu tidak mempunyai membuatnya berkata-kata melihat keadaannya yang sungguh membuat tubuhnya hancur berkeping-keping.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yaya haswa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CRDT 23
Hari-hari kembali berlalu. Semua aktivitas berjalan dengan baik. Belum ada tanda-tanda munculnya anggota Wibhawa yang lain setelah penangkapan 2 anggota sebelumnya.
Pagi itu, Jun akan berangkat ke sekolah. Seperti biasa Owen yang mengantarnya, sedangkan Bintang di antar oleh supir mommy, karena kakinya belum sembuh dan belum bisa membawa motor.
Setelah kepergian Jun dan Bintang, giliran Elvin yang akan pergi ke kantor. Saat akan menuju pintu keluar, mommy memanggilnya. "Elvin "
Elvin berbalik badan menatap mommy. "Nanti jam 10 datanglah ke rumah ayah Joseph " ucap mommy.
"Untuk apa?"
"Melamar Gita . Mommy kan sudah bilang 2 Minggu yang lalu"
Elvin melupakan itu. Ia menghela nafas kasar dan menatap mommy datar. "Sudah kubilang, mom, aku gak mau. Jangan memaksa ku. Jangan sampai aku bertindak dan membuat mommy kecewa. Mommy gak perlu ikut campur dengan urusan hidup ku. Biarkan aku memilih jalan hidup ku, mom. Mommy gak perlu mengaturnya, aku masih bisa mengatur hidup ku"
"Tap...."
"Jangan membawa nama Jun sebagai alasan. Aku masih bisa merawat Jun sendiri kalau mommy gak mau mambantu ku mengurusnya " sela Elvin dengan menaikkan sedikit intonasi suaranya sebelum mommy berbicara.
Terdengar kasar memang, tapi Elvin sudah lelah menghadapi sikap mommy yang memaksanya.
"Berani sekali kamu berbicara seperti pada mommy mu!!" seru Daddy dari arah belakang. Entah dari mana, namun ia mendengar perkataan putranya pada sang istri.
Daddy terlihat marah menatap Elvin. Elvin hanya diam menatap tajam sang Daddy. "Kamu sangat berubah setelah Clara meninggal. Sikapmu sang acuh pada mommy mu. Mommy mu hanya ingin yang terbaik untukmu dan kamu malah berkata seperti itu. Itu sangat kasar"
"Bukan aku yang berubah, tapi KALIAN!!! Kalian gak pernah lagi mendengar ku. Kalian gak mau menghargai keputusan ku. Kalian yang dulunya selalu mendukungku, tapi sekarang apa?? Kalian memaksa ku untuk menikah kak Gita dengan alasan Jun membutuhkan seorang ibu. Jun bahkan menolak kak Gita menjadi ibunya. Terus.... untuk apa lagi?? Bisakah kalian menghargai keputusan ku?"
Elvin sudah sangat kesal. Suaranya sudah naik 1 oktaf terhadap kedua orang tuanya yang belum pernah ia lakukan sama sekali. Namun hari ini ia melakukannya karena sudah lelah dengan paksaan keduanya.
Elvin langsung berbalik dengan amarah yang tertahan. Ia keluar dari rumah, masuk ke dalam mobil menuju kantor.
Mommy menatap sang putra dengan tatapan nanar. Ia tidak menyangka Elvin meninggikan suaranya tepat di depan wajahnya.
"Mommy gak bermaksud memaksanya, dad. Mommy hanya ingin Elvin gak merasa kesepian. Jun masih membutuhkan sosok seorang ibu di sisinya. Jun memang menolak, tapi mommy sangat yakin Jun pasti bisa menerima Gita nantinya. Seorang anak...hatinya akan mudah luluh ketika sering diberikan perhatian yang lebih" ucap mommy dengan masih menatap pintu rumah yang masih terbuka lebar.
"Daddy tahu, mom. Enggak usah pikirkan perkataan Elvin . Anak itu memang jadi keras kepala semenjak Clara udah gak ada. Lebih baik mommy bersiap kalau memang mau ke rumah Joseph hari ini "
"Iya" mommy mengangguk. Ia pergi ke kamarnya untuk menyiapkan beberapa hal yang akan ia bawa ke rumah ayah Joseph.
Pukul 10
Daddy dan mommy sebentar lagi akan sampai di rumah ayah Joseph. Mereka hanya berdua tanpa me bawa siapapun. Mereka hanya membawa seserahan untuk diberikan pada Gita nantinya.
"Assalamualaikum" ucap Daddy dari luar. Keduanya telah tiba di rumah ayah Joseph.
"Waalaikumsalam" sahut ayah. Ia membuka pintu rumah.
"Dipta, Vika....ayo masuk" ayah mempersilakan keduanya masuk.
"Tumben sekali kalian datang ke sini, apa ada suatu hal?" tanya ayah. Kedua besannya memang belum pernah menginjakkan kaki di rumahnya.
"Ini mengenai pembicaraan kita 1 bulan yang lalu. Kami ingin melamar Gita untuk menjadi istri Elvin " ucap Daddy.
Ayah diam. Sangat cepat sekali mereka melamar putrinya. Ia memang belum memberitahu mereka tentang keraguan Anggitha , karena Anggitha sendiri belum menyepakati, apakah tetap ingin melanjutkan perjodohan atau memilih pasangan sendiri.
"Emm...aku sungguh minta maaf pada kalian. Aku bukannya plin-plan, tapi ini mengenai perasaan. Aku melihat Gita menyukai seseorang. Aku gak mungkin memaksanya untuk menikah dengan Elvin kalau Gita gak mau"
"Gita kan setuju dengan perjodohan ini" sahut mommy.
" Bukan Gita yang mengatakan setuju, tapi aku. Gita memang mau, tapi dengan catatan....gak ada paksaan dengan kedua belah pihak. Gita gak mau menjalani pernikahan dengan paksaan, karena itu gak akan berjalan baik"
"Kenapa kau tidak bilang dari awal dengan keputusan mu ini ?" tanya Daddy.
"Aku juga menunggu kepastian dari Gita. Rencananya aku ingin memberi tahu kalian, tapi aku tidak menyangka kalian akan melamar secepat ini" ayah berfikir mereka akan melamar bulan depan.
"Di mana Gita ? Panggil dia kesini ?" tanya mommy. Sejak tadi ia tidak melihat keberadaan calan menantunya itu.
"Gita masih ada di sekolah. Biasanya dia pulang jam 12"
"Beri tahu Gita kalau kami ada di sini!! Siapa tahu dia sudah gak ada jadwal mengajar lagi dan bisa pulang" ucap mommy.
"Tunggu sebentar !" ayah mengambil hanphone nya di kamar dan menelpon sang putri.
Sementara di luar rumah ayah, ada Felix yang diam terpaku di depan pintu. Ia sebenarnya ingin berbicara sesuatu dengan ayah, namun ia malah mendengar perjodohan Anggitha dengan Elvin .
Sakit? Tentu saja. "Kenapa kisah cintaku gak pernah berjalan baik. Selalu saja di dahului. Baru juga mulai berjuang, eh malah udah ada yang mau nikung. Gue bisa apa kalau harus melawan keluarga Elvin yang memiliki banyak uang darinya. Apa ini alasan Gita menolak ku?" gumam Felix.
Ia pun mengurungkan niatnya untuk menemui ayah dan memilih pergi ke bengkel dengan perasaan kecewa. Ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan kasar.
.
.
NEXT
smga Elvin menolak perjodohan nya.