Aruna, namanya. Gadis biasa yatim-piatu yang tidak tau darimana asal usulnya, gadis biasa yang baru memulai hidup sendiri setelah keluar dari panti asuhan di usianya yang menginjak 16 tahun hingga kini usianya sudah 18 tahun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tiga puluh
Sedangkan di tempat lain, Tama hari ini sudah berdiri di depan kantor ayahnya. Dia akan membincangkan mengenai dirinya dan juga Aruna, atau lebih tepatnya hubungan pernikahan mereka.
Dirinya langsung saja masuk dan menaiki lift untuk menuju ruang kerja ayahnya yang letaknya paling atas, Tama mengetuk pintu sebanyak dua kali, kemudian masuk ke dalam.
"Tama...? "
"Yah... " Tama semakin mendekatkan langkahnya menuju meja kerja Jaedan, menatap wajah ayahnya dengan tatapan penuh keyakinan.
"Ada apa? Tumben kamu ke kantor? Bukannya kamu bilang akan masuk kerja sebulan lagi? " tanya Jaedan, menatap kebingungan pada kedatangan tiba-tiba Tama ke kantornya.
"Tama ada yang mau di bicarakan sama ayah, ayah sekarang lagi sibuk? "
Jaedan menggelengkan kepalanya, membiarkan anaknya itu untuk melanjutkan pembicaraan yang yang ingin di sampaikan. Kemudian, keduanya pindah tempat ke sofa untuk membicarakan yang mungkin sangat penting ini, pikir Jaedan.
Jaedan membulatkan mulutnya saat nama Aruna terdengar saat Tama mulai pembicaraan, selanjutnya, Jaedan yang mengalihkan pembicaraan dengan memberikan Tama wejangan yang di angguki mengerti oleh laki-laki itu. Sekarang tujuan Tama adalah pergi ke tempat cafe Arjun, membicarakan niatnya yang ingin memperbaiki hubungan pernikahannya dan menjemput kembali Aruna dari rumah orangtua Arjun.
"Semoga berhasil, Semangat! "
Tama tersenyum, dia mengangguk setelahnya. Mungkin inilah awal kebahagiaan keluarin kecilnya nanti, dan Tama berharap sekali bahwa semuanya akan berjalan dengan lancar.
••••••
Menempuh perjalanan hingga tiga puluh menit lamanya, di sinilah dirinya sekarang. Berdiri menatap bangunan cafe dengan hembusan nafas yang dibuangnya,menyemangati dirinya sendiri untuk menghadapi Arjun nanti.
Setelah mengumpulkan keberanian dan tekadnya, Tama dengan mantap memasuki cafe yang terlihat tidak begitu ramai akan pengunjung.
"Kamu suami Aruna, kan? Ada keperluan apa datang kesini? " tanya Kinan, dia yang tadi duduk di tempat kasir langsung beranjak menuju Tama yang terlihat celingak-celinguk.
"Hah? Iya, saya datang ke sini mau ketemu sama, mas Arjun. Mas Arjun nya ada? "
Kinan terdiam sejenak, dia bukan tidak kalau hubungan Aruna bersama laki-laki di depannya tidak baik-baik saja sekarang, Aruna sudah bercerita semuanya kepadanya. "Ada, kamu duduk dulu, saya panggilkan mas Arjun dulu ke belakang. "
Tama mengangguk, dia duduk di salah satu meja yang kosong bagian pojokan, jarinya mengetuk meja dengan perasaan gugup, matanya mengedar melihat-lihat ke penjuru cafe hingga akhirnya muncullah Arjun dengan wajah datanya dan duduk di hadapan Tama.
"Ada apa? Kenapa datang dan ingin bertemu sama saya? " tanpa basa basi apapun, Arjun langsung saja melontarkan pertanyaan saat bokongnya baru saja terduduk di kursi.
Dan itu membuat Tama mati kutu, dia menelan ludahnya dengan susah payah. Arjun benar-benar memberikannya aura permusuhan yang sangat kentara.
"Kedatangan saya ke sini menemui, mas Arjun. Karena saya ingin membicarakan soal Aruna dengan serius. "
Arjun diam, tidak ada niat untuk membalas ucapan Tama. Dan itu semakin di buat Tama ketar ketir, dia dengan keberanian yang tinggal setengah kembali berbicara.
"Saya sudah siap untuk membawa Aruna kembali kepada saya dan menjalankan kewajiban saya sebagai suami dan calon seorang ayah yang lebih baik. "
Cukup lama Arjun menjawab, dia menatap penuh wajah Tama yang menampilkan aura penuh tekad. "Kamu yakin? Kamu bisa jamin untuk tidak memperlakukan Aruna seperti yang kemarin-kemarin? Saya tidak mau ya mendapatkan kabar lagi kalau Aruna meminta ingin bercerai. "
Tama dengan cepat mengangguk penuh yakin, dia berjanji pada dirinya sendiri untuk membahagiakan Aruna dan juga memperlakukannya dengan baik dan penuh sayang, dia akan belajar untuk membuka hatinya kepada istrinya itu.
"Saya sangat yakin, mas. "
Lagi-lagi Arjun terdiam tak langsung menjawab, cukup lama dirinya menatap dan mencari cela kebohongan dari mata Tama, namun nihil. Arjun tidak menemukannya. Lalu helaan nafas panjang dia keluarkan.
"Walau saya bukan kakak dan keluarga kandung, Aruna. Dia sudah saya anggap sebagai adek keluarga sendiri yang harus saya lindungi bila di dalam masalah, rasa sakit Aruna kemarin, bisa juga saya rasakan bagaimana walau hanya melihat dari tatapan matanya. Sebelum Aruna belum menikah, saya akan selalu memastikan bahwa dia selalu aman dan nyaman."
Tama sendiri hanya menundukkan kepalanya mendengar ucapan Arjun, merasa bersalah karena baru beberapa bulan Aruna tinggal bersamanya, tidak pernah sekalipun Tama membahagiakan Aruna.
"Saya minta maaf, mas Arjun. Saya janji akan memperlakukan Aruna dengan baik seperti apa yang mas Arjun memperlakukan Aruna. Yang saya butuhkan sekarang ada kepulangan Aruna kembali kepada saya, dan kepercayaan mas Arjun. "
Arjun menghembuskan nafas sebelum kembali berucap, "Saya akan memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kamu, tapi bila kamu kembali menghancurkan kepercayaan dan kesempatan yang sudah saya kasih ke kamu, saya tidak akan segan-segan lagi untuk membawa jauh Aruna bersama anaknya, surat cerai akan kamu terima di depan pintu rumah kamu. "
Tama mengangguk, dia siap menerima hal itu semua bila dia mengingkari janjinya. Dan Tama sendiri yakin bahwa dirinya tidak akan pernah membiarkan Aruna kembali pada Aretha dan Arjun dan mengajukan gugatan cerai kepadanya.
Pertemuan mendadak dan perbincangan serius ini pun akhirnya berakhir dengan baik, Arjun sudah kembali memberikan kepercayaannya kepada Tama dan sikap kaku dan tatapan datarnya sudah tidak ada lagi, Tama cukup lega dibuatnya. Untuk langkah selanjutnya, dirinya akan menyakinkan Aruna dan mau kembali mengikutinya ke apartemen.
•
•
•
Part pendek dan penulisan acak-acakan, semoga untuk part kembalinya Aruna dan Tama kalian suka, kalian setuju kan kalau kedua pasangan suami-istri itu rujuk?
jangan lupa vote dan komennya, guys. bintang limanya jangan lupa ya🥰🥰