Terlahir dari keluarga broken home membuat Nirmala yang kerap dipanggil dengan Mala, sangat susah diatur oleh sang ibu sampai akhirnya dia di masukkan ke pesantren dengan harapan bisa membuatnya dapat berubah. Tetapi saat di dalam pesantren bukannya berubah, tetapi tingkahnya menjadi-jadi membuat guru-guru sampai gusnya pun pusing akan tingkahnya. Sampai suatu hari terjadi tragedi diantara keduanya, mereka terpaksa dinikahkan takut terjadi fitnah. Akankah Mala berubah sikap setelah menikah dengan gusnya atau malah semakin Badung ?. Yuk ! Baca Selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 Terbongkarnya Kejahatan ning Sinta
Gus Zayan telah mendapatkan berita bahwa Mala di usir oleh kakaknya karena ketahuan berselingkuh dengan santrinya, dia langsung menelpon sang kakak pagi itu juga.
Drrrt Drrrrt Drrrrt
“Assalamu’alaikum a” Ucap gus Zayan
“Wa’alaikumsalam. Ada apa kamu sepagi ini menelpon aa ?” Tanya gus Ahtar merasa aneh sang adik menelponnya sepagi ini
“Aku mau tanya apa benar Mala di usir sama aa tadi malam ?” Tanya gus Zayan langsung to the poin
“Kamu tahu berita ini dari siapa ?” Gus Ahtar balik bertanya
“Aku tahu dari teh Putri, teteh memberitahu aku kalau aa ngursir Mala dari rumah” Jawab gus Zayan
“Dia sudah melakukan hal yang tercela, aku tidak terima akan hal ini Zayan” Ucap gus Ahtar
“Apa aa gak cari tahu kebenarannya dan langsung mempercayainya ?” Tanya gus Zayan
“Itu sudah ada bukti, ada santri yang melihatnya dan santri putra itu mengatakan bahwa Mala ingin bercerai dengan ku” Jawab gus Ahtar
“Dan aa langsung percaya begitu saja ?” Tanya gus Zayan
“Kan itu sudah ada buktinya Zayan” Jawab gus Ahtar
“Kalau itu sebuah fitnah gimana a ?” Tanya gus Zayan
“Itu adalah kebenaran Zayan” Jawab tegas gus Ahtar
“Kalau Mala kenapa-napa aku gak akan memaafkan aa. Kalau aa udah gak mau lagi sama Mala aku siap kok jadi pengganti aa untuk menjaga dan mencintai Mala sepenuh hati aku. Malah aku lebih mencintainya melebihi aku mencintai diriku sendiri” Ucap gus Zayan
“Jaga bicaramu Zayan, dia sekarang sudah menjadi istriku dan kakak iparmu” jawab gus Ahtar
“Aa masih menganggapnya istri setelah apa yang aa lakukan sama Mala. Ingat aa itu mengusrinya dari rumah kita” Ucap gus Zayan marah kepada sang kakak dan langsung di matikan oleh gus Ahtar karena membuatnya semakin pusing
Cika dan teman-teman Mala yang lainnya merasa gak percaya kalu Mala berani melakukan hal keji hanya agar di ceraikan oleh gus Ahtar mereka mencari tahu. Siapa yang telah memfitnah Mala.
“Menurut kalian, hari ini kita selidiki gerak-gerik ning Sinta dan ning Ratu. Kita bagi tugasnya sekarang” Ucap Cika
“Gimana kalau aku, Luthfi, memata-matai ning Sinta dan untuk Cika, Ririn, Sri memata-matai ning Ratu ?” Tanya ning Hani kepada teman-temannya
“Siap ning” Jawab Sri
“Aku setuju mulai hari ini kita selidiki gerak-geriknya” Jawab Ririn
“Siap ayo kita berangkat ke sekolah” Ajak ning Hani
Di tengah jalan ning Ratu tidak berhenti mengoceh dan merasa senang karena Mala telah di usir kepada temannya.
“Akhirnya gadis itu di usir juga. Sekarang gak ada lagi yang bisa merebut gus Ahtar dari aku” Ucap ning Ratu
“Bukannya ning Sinta juga suka sama gus Ahtar ?” Tanya santri itu
“Itu mah urusan kecil. Aku akan meminta bantuan kepada abiku untuk segera melamar gus Ahtar untukku sebelum keduluan oleh ning Sinta, abiku kan punya segalanya dan seorang donator terbesar di pondok ini” Jawab ning Ratu
“Yuk kita ke kelas, hari ini jadwal gus Ahtar kan. Udah gak sabar aku pengen lihat wajah tampannya hari ini” Ajak ning Ratu
Ning Ratu tidak sadar kalau di belakang ada ning Hani dan teman-temannya yang mendengar ocehan mereka.
“Fix ini ulah ning Ratu, tapi gimana caranya kita membongkar kejahatan ning Ratu” Ucap Cika
“Gimana kalau kita minta bantua ustad Dani dan ustad Malik buat pasang cctv di pondok ini, jadi kita bisa memantau hal lainnya juga, agar kasus kaya gini tidak terulang kembali” Ujar Ririn
“Oh iya bener, kamu pintar Rin. Ya udah pulang dari sekolah kita temui mereka” Jawab ning Hani
“Iya ning” ucap mereka
Ning Hani dan teman-temannya gesat-gesit masuk ke kelas, dan akan menemui ustad Malik dan ustad dani nanti sepulang sekolah.
Di rumah Mala, Mala mengurung di kamarnya membuat kedua orang tuanya merasa khawatir.
TOK TOK TOK
“Mala makan dulu yuk, bunda sudah masak makanan kesukaanmu. Gak papa kalau kamu belum siap cerita sama bunda dan ayah setidaknya kamu makan ya nak jangan biarkan perut kamu kosong” Ucap bunda Amalia
Mala tidak menjawab sama sekali
“Gimana bunda ?” Tanya Ayah Ridwan
“Mala gak mau buka pintu masi dia gak mau keluar ataupun bicara” Jawab Bunda Amalia
“Ya sudah biar ayah tanyakan kepada kyai Rais, apa yang sebenarnya terjadi” Ucap Ayah Ridwan
Dred Dred Dred
“Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam”
“Gimana kabar kyai ?”
“Alhamdulillah baik pak, kabar bapak gimana ?”
“Alhamdulillah saya juga baik, begini kyai. Semalam Mala pulang ke rumah dia menangis tapi tidak menceritakan apapun kepada saya. Bahkan dia tidak mau makan samapai sekarang, kalau boleh tahu kenapa ya pak kyai. Apa Mala bertengkar dengan gus Ahtar ?"
“Jadi begini pak kemarin Mala di pergoki gus Ahtar sedang berduaan dengan laki-laki dan yang melihat mereka menyangka Mala telah selingkuh di belakang Ahtar” Ucap Abah Rais menceritakan semuanya kepada besannya
“Astagfirulloh gak mungkin anak saya seperti itu kyai. Walaupun Mala bandel dan susah diatur Mala masih punya adab”
“Bapak tenag dulu, saya sedang mencari tahu kejadian yang sebenarnya jadi saya mohon bapa tenang. Maaf kalau saya semalam gak bisa cegah Mala pulang dan tidak bisa mengantakannya karena semalam Mala dan Ahtar sama-sama emosi dan susah di kendalikan. Semalam niatnya mau di antar pagi tapi Mala emosi dan pulang naik taksi”
“Ya sudah kalau begitu saya tunggu klarifikasinya ya pak kyai”
“Iya pa, sekali lagi saya mohon maaf assalamu’alaikum”
“Iya gak papa, wa’alaikumsalam”
“Apa kata kyai Rais mas ?” Tanya Bunda Amalia
“Mala di fiptnah orang mah, katanya Mala selingkuh di belakang gus Ahtar” Jawab Ayah Ridwan
“Astagfirulloh, kok bisa di pondok ada orang yang kaya gitu yah” Ucap Bunda Amalia
“Namanya juga manusia bun gak ada yang sempurna. Bunda nanti coba bujuk Mala lagi buat makan jangan sampai di sakit” Jawab Ayah Ridwan
“Iya yah” Ujar Bunda Amalia
“Kalau begitu ayah pergi ke kantor ya bun” Pamit Ayah Ridwan
“Iya ayah” Jawab Bunda Amalia
“Assalamu’alaikum” Ucap Ayah Ridwan
“Wa’alaikumsalam yah, hati-hati” Jawab Bunda Amalia
\*\*\*\*\*
Teman-teman Mala menemui ustad Dani karena ustad Malik ada urusan mendadak jadi tidak bisa membantu mereka.
“Ayo kita temui ustad Dani” Ajak ning Hani
“Iya ning. Tapi jangan sampai ada yang tahu soal rencana kita” Jawab Luthfi
“Yasudah kalau gitu aku tunggu kamu sama ustad Dani di ndalem. Nanti bicara di sana biar aman” Ucap Ning Hani
“Oke siap ning” Jawab mereka
“Yau dah kita duluan ya” Ucap ning Hani
“Iya ning” Jawab mereka
TOK TOK TOK
“Cari siapa ?”
“Saya mau cari ustad Dani”
“Ada apa ya nanyain saya ?”
“Itu ustad ning Hani minta bantuan ustad”
“Ning Haninya dimana sekarang ?”
“Di ndalem ustad”
“Ya sudah saya ke sana”
Ning Sinta kepo kenapa ning Hani memanggil ustad Dani untuk pergi ke ndalem menemui ning Hani.
“”Kenapa yang ning Hani, sudahlah mending akua tur rencana selanjutnya dan segera suruh Lukman pergi mala mini juga”
TOK TOK TOK
“Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam”
“Maaf ning sebelumnya mau tanya. Apa benar ning memanggil saya ?”
“Sebaiknya kita bicara di teras belakang saja ustad, ayo semuanya”
“Iya ning”
Sesampai di teras belakang ning Hani segera menceritakan semua yang akan iya lakukan.
“Jadi sudah tau kan apa yang harus ustad Dani lakukan ?” Tanya ning Hani
“Baik ning akan saya lakukan sekarang” Jawab Ustad Dani
“Oh ya ustad, jangan ada oarng yang tahu soal ini” Uca ning Hani
“Baik ning” Jawab Ustad Dani
“Emang santri baru itu dari mana asalnya ?” Tanya ning Hani
“Katanya sih masih orang sini, ning” Jawab Ustad Dani
“Kalau gitu ustad lakukan ini sa orang-orang kepercayaan ustad yang deket sama ustad jangan banyak orang yang tahu soal ini” Ucap ning hani
“Iya ning, kalau begitu sama permisi. Assalamu’alaikum” Ucap Ustad Dani
“Wa’alaikumsalam, terimakasih ustad” Ujar ning Hani
“sama-sama ning” Jawab Ustad Dani
Ustad Dani langsung memasang cctv itu dengan santri kepercayaannya, setelah selesai dia kembali lagi ke ndalem.
“Assalamu’alaikum” Ucap Ustad Dani
“Wa’alaikumsalam Ustad Dani, ayo duduk” Jawab Abah Rais
“Terima kasih bah” Ucap Ustad Dani
“Ada apa ustad ?” Tanya Abah Rais
“Begini pak kyai, tadi siang ning Hani menyuruh saya memasang cctv untuk mengantisipasi kejadian seperti masalah kemarin yang menimpa ning Mala” Jawab Ustad Dani
“Bagus itu nak, kok kamu bisa kepikiran kaya gini ?” Tanya Abah Rais
“Iya bah soalnya penasaran soal kejadian kemarin aku merasa kalau Mala di pitnah sama seseorang” Jawab ning Hani
“Sekarang kita langsung saja lihat dan a Ahtar harus ikut melihatnya” Lanjut ning Hani
Mereka semua mulai mengcek cctv dan saat itu juga melihat ning Sita tengah memulai rencananya. Mereka yang berada di sana sangat terkejut. Dan gus Ahtar langsung menyuruh santrinya untuk memanggil ning Sinta.
Setelah ning Sinta ke ndalem Abah Rais menginrogasinya sampai dia bicara jujur, saat semuanya terbongkar. Ning sinta di usir dari pesantren dan di kembalikan kepada orang tuanya.