NovelToon NovelToon
Menjadi Wanita Kedua

Menjadi Wanita Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:420
Nilai: 5
Nama Author: Afifah Dewi Masithoh

dari aplikasi salah satu dating ku install di ponsel ku, untuk mengisi waktu gabut ku dan juga aku baru saja kehilangan pekerjaan ku, karena seseorang yang ku anggap baik ternyata dia lah yang membuat ku kehilangan pekerjaan ku, lalu aku juga menulis novel, ketika menggunakan aplikasi dating itu aku mengenal pria yang membuat ku nyaman untuk mengirim pesan singkat, dia selalu menyempatkan waktu untuk merespon pesan dari ku melalui ponsel kita masing masing, dan dari awal aku hanya iseng mengenal pria tersebut dan karena dia lebih matang usianya dari ku, yang selalu ku panggil suhu yang sudah ku anggap seperti seorang kakak, semua keluh kesah ku selalu ku curahkan kepada dia, dan aku semakin merasa nyaman mengenal dengan pria yang ku kenal secara online, dan tidak tahu perasaan itu tumbuh begitu saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afifah Dewi Masithoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mandi berdua

Livy setuju dengan ajakan mandi berdua dengan Richard, kemudian keduanya membuka pakaian hingga telanjang bulat tanpa kain sehelai pun.

"kita berfoto di depan kaca" ucap Richard dan Livy mengangguk setuju, Livy mengambil ponsel miliknya lebih tepatnya ponsel tersebut hadiah dari Richard ketika dirinya berulang tahun, Livy berada di depan dan Richard berada di belakang nya sambil memeluk Livy dari belakang dengan berbagai gaya dari dia menci*m leher Livy, mereka saling berpelukan, mereka berdua ber_ci*man, hingga Richard menggendong Livy depan maupun belakang, dan akhirnya mereka berdua tak lupa membuat video ketika saat mandi berdua, saat ini keduanya sedang di mabuk asmara berasa dunia milik mereka berdua.

"apakah kamu merasa bahagia" ucap Richard dan Livy mengangguk sebagai jawaban, kini mereka berdua berada di bawa air shower dan menikmati air yang membasahi tubuh, Richard membantu membersihkan punggung Livy dan begitu pun Livy membantu menggosok punggung Richard secara bergantian, tak lupa mereka menautkan kedua bibir mereka dan Livy tak lupa memutar musik yang cocok untuk momen saat ini, mereka melakukan hubungan suami istri untuk yang ketiga kalinya dan keduanya sangat menikmati permainan nya, dan Richard merasa sangat puas atas pelayanan dari Livy, meski Livy masih harus banyak belajar dalam bermain, akan tetapi Richard menyadari jika Livy bukan seorang wanita pemain, dia hanya mau bermain dengan dirinya saja dan saat itu mereka berdua masih LDR, dan Livy tidak pernah melakukan hal itu kecuali dengan dirinya dan itu yang membuat dirinya semakin mencintai Livy, karena masih bisa jaga diri meski jauh dari dirinya, hingga 30 menit mereka mandi bersama dan menyelesaikan permainan nya, Richard memakaikan handuk untuk Livy setelah dia memakai handuk dirinya, lalu berinisiatif untuk menggendong Livy lalu membawa nya keluar dari kamar mandi, dan ci*man mesra tak lupa Livy melingkar kan kedua tangan nya ke leher Richard.

"aku akan mengeringkan rambut kamu" ucap Richard dan Livy mengangguk patuh setelah itu kini bergantian, Livy yang mengeringkan rambut Richard setelah itu Richard menggunakan pakaian nya, sedangkan Livy masih enggan memakai baju lebih memilih menggunakan handuk, lalu dia segera membuatkan minuman hangat untuk Richard.

Richard memeluk Livy dari belakang dan menci*m leher nya lagi dan lagi.

"aku sangat mencintai mu ay" ucap Richard dan Livy pun menjawab pengakuan cinta dari Richard, dan Richard mengambil alih karena tidak ingin membuat Livy kelelahan, karena setelah melayani dirinya, meski begitu Livy masih mau membuat kan minuman hangat untuk dirinya.

"kamu harus segera pakai baju jika seperti ini siapa yang ingin pulang" ucap Richard yang melihat Livy masih menggunakan handuk nya, dan dia hanya bisa tertawa melihat Richard.

"bagus dong kamu harus tidur disini" ucap Livy dengan enteng nya dan memang dirinya ingin di temani Richard malam itu, akan tetapi dia tahu jika hal itu sangat lah mustahil bagi Richard untuk bermalam disana.

"aku harus pulang sekarang sudah jam 11 malam" ucap Richard dan dirinya baru menyadari jika waktu cepat berlalu, dan kini dirinya harus berpisah meski kini mereka tidak lagi LDR, akan tetapi Livy merasa sangat bahagia kini bisa bertemu dengan sang kekasihnya.

"sekarang sudah malam dan sebaiknya aku yang mengantarkan kamu pulang, aku tidak mau kamu kenapa kenapa saat perjalanan pulang" ucap Livy dan Richard menolak nya karena dia juga tidak ingin merepotkan Livy, dan dia tidak mau Livy mengantarkan dirinya pulang, dan membiarkan dirinya naik taksi online saat malam, akan tetapi Livy merasa sangat khawatir jika sang kekasihnya harus menyetir saat malam.

"aku baik-baik saja jadi kamu gak perlu khawatir, jika sudah mau sampai aku segara menghubungi kamu, jadi kamu tidak khawatir atau takut" ucap Richard dan Livy mengangguk paham dan menurut karena Richard juga berusaha untuk meyakinkan dirinya.

"jika mau sampai rumah segara hubungi aku, jika terjadi sesuatu segara hubungi aku, kamu harus hati-hati tidak boleh kencang kencang saat menyetir, tidak boleh terburu-buru saat pulang nanti, tidak boleh atau sebaiknya kita" ucap Livy terpotong karena Richard menci*m bibir Livy berkali kali, sehingga dia tidak bisa berbicara lagi karena bibir nya kini sedang bermain dengan bibir milik Richard.

"sudah selesai ngomong nya" ucap Richard yang menahan tawanya karena melihat Livy kesal, karena merasa sudah di permainkan oleh Richard, di saat dia merasa menikmati permainan bibir pria itu akan tetapi berhenti.

"kamu sangat menyebalkan sekali" ucap Livy yang menahan kesal tetapi menggemaskan bagi Richard dia hanya ingin membalasnya, hal yang biasa di lakukan Livy kepada dirinya sengaja menci*um bibir Richard di saat dia sedang berbicara dengan dirinya.

"kamu duluan yang main cium dan bagaimana kesal bukan" ucap Richard dan tetapi Livy tidak kesal akan tetapi dia tertawa, mengingat hal biasa dia lakukan kepada Richard dan dia berencana akan melakukan hal itu kepada sang kekasihnya.

"aku akan mengantarmu ay" ucap Livy dan Richard pun mengangguk setuju karena dirinya baru pertama kali mengunjungi apartemen Livy.

Livy pun mengantar kan Richard menuju ke lobi dan dia merasa sedikit tidak nyaman, jika Livy berada di apartemen tersebut dengan posesif dia memeluk pinggang Livy di saat berada di dalam lift, pria itu mengangguk seperti menyapa tanpa bersuara karena Livy dan pria itu bertetangga, meski lantai mereka berdua berbeda dan mereka menuju ke lantai yang sama dimana letak parkir mobil, Richard segera membawa nya ke mobil ketika mereka bertiga keluar dari lift, dan berpisah karena arah nya berbeda dan pria itu pun menuju ke mobil miliknya.

"apakah kamu mengenal pria itu" ucap Richard dan Livy menggeleng kepala sebagai jawaban jika dirinya tidak mengenal pria asing tadi.

"kita hanya sering bertemu di lift ketika pagi saat aku pergi kerja, dan ketika saat pulang terkadang kita bertemu lagi" ucap Livy dan memang benar adanya jika selama ini Livy tidak mengenal pria tadi, meski mereka berdua di gedung yang sama, akan tetapi keduanya saling tida menyapa.

"baiklah kamu tidak boleh menyapa dia atau berkenalan dengan dia, ingat kamu milik aku ay" ucap Richard dan Livy menci*m bibir merah ranum sang kekasih nya.

"aku selalu ingat kata kaya kamu ay, dan dia hanya tetangga ku" ucap Livy dan menganggap jika pria itu sudah memiliki kekasih, dan Livy tidak ada niatan untuk menyukai pria itu.

"apakah dia lebih tampan dari aku" ucap Richard memberikan pertanyaan secara tiba-tiba dan Livy hanya bisa tertawa, dan segera menyuruh Richard bergegas pulang, jika dia menjawab pertanyaan absurd membuat nya menunda kepulangan nya, lalu menci*m beberapa kali bibir nya dan itu sebuah jawaban bagi Livy tanpa harus menjelaskan, lalu dia memasang kan sabuk pengaman untuk Richard.

"ingat ay kamu gak boleh dekat dengan pria tadi" ucap Richard dan Livy mengangguk sebagai jawaban, dan dia pun menyalahkan mobil lalu meninggalkan area parkir tersebut, dia merasa jika pria tadi sangat tampan dan menggunakan kacamata, terlihat sangat kerena jika dia melepaskan kacamata nya dan itu membuat Richard merasa takut jika Livy menyukai pria itu, dan dia juga seorang pria yang memahami arti tatapan dan senyuman pria itu kepada Livy, meski Livy tidak pernah berfikir hal lebih karena baginya dia pria yang ramah, dan tidak banyak bicara sehingga dirinya tidak pernah menyapa atau mengobrol dengan tetangga nya tersebut, akan tetapi Richard memahami arti tatapan pria itu kepada Livy.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!