NovelToon NovelToon
Revenge Took Me To Hell

Revenge Took Me To Hell

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Identitas Tersembunyi / Balas dendam pengganti
Popularitas:637
Nilai: 5
Nama Author: nerissa ningrum

Bagaimana jika dendam yang kita simpan sangat lama jatuh pada orang yang salah
dan bagaimana jika upaya pembalasan dendam yang sudah di susun dengan seapik mungkin malah berbalim menyerang kita dengan bertubi-tubi, mengikis tubuh kita, dari kulit sampai ketulang dan begitu teramat menyiksa sampai mendarah daging


"Kamu jatuh hati pada orang salah"

Kata itu lebih menyakitkan dari sasaran dendam yang salah alamat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Menggetarkan Hati

Danica mulai bersiap untuk ke kantor karena ini sudah jam 11 siang, dan ia rasa harus cepat karena Danica berangkat kerja dengan berjalan kaki dari kantornya yang berjarak 20 menit saat berjalan kaki

Masih sibuk memoles make up tipis di wajahnya, tiba-tiba saja bel pintu apartemennya berbunyi "lah siapa di depan" Danica cukup heran ada yang memencet bel pintu apartemennya padahal Danica termasuk orang baru dan belum ada yang tahu tentang rumahnya

Mengobati rasa penasarannya, Danica berjalan ke arah pintu dan membukanya, dan tatapan pertama yang ia perlihatkan adalah terkejut, dengan debaran jantung yang tak beraturan

Pria yang baru tadi pagi ia lihat sedang menyodorkan satu kantung kecil ke arahnya "sepertinya ini punyamu" ucap pria itu

"hah" Danica tentu terkejut mendengar kata-kata itu terlontar dari pria yang ia tak kenali sama sekali biarpun dua kali Danica melihat pria itu

"ah aku tinggal di unit sebelah" pria itu menunjuk ke arah pintu tepat di sebelah apartemen Danica "sepertinya pakaianmu terbawa angin ke balkon apartemenku " lanjut pria tersebut

Danica melihat isi kantong plastik di tangannya "bagaimana anda tahu ini milikku" tanya Danica

"karena yang sedang menjemur pakaian hanya anda" balas pria tersebut

"ah baiklah, terima kasih tuan..." Danica menggantungkan ucapannya karena tidak tahu nama pria yang ada di depannya

"saya Al " balas pria muda yang ternyata adalah Alarich Darien Aditama

Danica mengajak Al untuk berjabat tangan "nama saya Danica " ucap Danica

Al meraih tangan Danica dan berjabat tangan dengan Danica "karena saya suda mengantarkan pakaian anda yang terbang ke tempat saya, maka itu saya permisi " ucap Al

"ah sekali lagi terima kasih " buru-buru Danica mengucapkan kata terima kasih karena Al begitu cepat melangkah pergi

Tak ingin menunda waktu, Danica segera bersiap untuk ke kantor, karena waktu makin siang dan dia tidak ingin terbakar matahari

***

Baru saja sampai kantor, Danica di beritahukan akan ada rapat dadakan di mana Lionel nanti akan hadir juga dalam rapat internal tim 1 Divisi marketing

"sudah hadir semua, kalau begitu kita mulai rapatnya " ujar Dody dengan dingin

Ema mengangkat tangan "maaf tuan Dody, Safiya belum datang " ucap Ema

Dody melirik ke arah tim kerjanya dan benar saja tidak ada Safiya di sana " biarkan saja, abaikan orang yang tidak bisa menghargai waktu " Dody tak mau menunda rapat hanya karena ketidakhadiran Safiya yang menurutnya tidak penting sama sekali

"Danica coba kamu sampaikan apa yang kita dapat kemarin saat ke kota B" titah Dody

"baik tuan" dengan sigap Danica segera berjalan ke arah depan proyektor dan mulai mempresentasikan hasil yang di dapat selama melakukan survei lokasi di kota B

Dan di tengah presentasi Danica, Lionel bersama Emira dan Bara memasuki ruangan rapat membuat Danica berhenti sejenak "silahkan lanjutkan saja presentasinya " titah Lionel

Lionel memilih duduk di kursi kosong, tepat di seberang Danica. Mata Lionel begitu berbinar melihat Danica yang nampak lancar mempresentasikan hasil surveinya kemarin

"kenapa dia begitu memukau " batin Lionel begitu takjub melihat Danica yang begitu lancar berbicara padahal Danica terhitung keturunan luar negeri dan lama tinggal di luar negeri tapi kenapa bahasa Indonesia Danica cukup lancar

"bagaimana Lionel, apa ada masukan" pertanyaan Dody membuyarkan lamunannya mengenai Danica yang begitu memukau baginya

"ah" apa tadi yang di ucapkan, Lionel tidak mendengarkannya

"mengenai lokasi yang di pilih apa sudah bisa mulai di kerjakan, karena kita sudah harus mulai memasarkan produk kita " tanya Dody

Lionel sekilas melirik ke arah layar, di mana lokasi yang di pilih di perlihatkan gambarnya "kalau menurutmu ini sudah cocok, lakukan saja, aku percaya dengan pekerjaanmu Dody" Lionel mengambil cara paling aman untuk menutupi dirinya yang sempat tidak fokus

"oke, kalau begitu aku akan memberikan laporan ini untuk kamu tandatangani agar bagian keuangan mencairkan dana yang di butuhkan " ucap Dody

"oh ya Dody" Lionel melirik ke arah setiap peserta rapat "bukannya aku dengar ada pegawai baru ya, kok aku gak lihat dia " tanya Lionel yang tak mendapati keberadaan Safiya di sana

"dia tidak hadir mungkin masih lelah karena kemarin dia ikut untuk survei lokasi " jawab Dody dengan datar

Lionel melirik ke arah Danica " tapi Danica bisa hadir kok, kan dia ikut kamu survei lokasi " heran Lionel

"aku tidak tahu Lionel, tanyakan saja langsung padanya, kan kamu yang nerima kerja dia di sini " ucap Dody dengan acuh

Lionel melirik tajam ke arah Dody "ngapain juga aku tanya sama pegawai biasa secara langsung" Lionel berkata dengan sinis "kalau dia tidak bisa bekerja dengan baik, kamu berhak memecatnya Dody " setelah mengatakan hal itu, Lionel pun pergi dari ruang rapat di divisi marketing

***

Sesampainya di ruangan kerjanya, Lionel langsung menghubungi Al sebagai kakak dari Safiya "kakak" panggil Lionel kala Lionel sudah mengangkat panggilannya

"adik kamu sudah gak masuk tanpa izin sekali ya kak, kalau dia buat kesalahan dua kali, beneran aku pecat dia " ucap Lionel yang lebih terdengar seperti suara rajukan

"pecat saja, toh yang rugi juga dia karena dia akan di kirim ke Afrika " balas Al dengan santainya

Lionel mengernyitkan dahinya heran dengan pendapat Al mengenai Safiya yang jelas adalah adik kandung Al "kakak yakin tega biarin adik kakak tinggal di Afrika " tanya Lionel

"yakinlah, dia memang adikku Lionel tapi kelakuannya tidak mencerminkan adikku, jadi biarkan saja dia di Afrika biar dia tahu seberapa susahnya untuk bertahan hidup" balas Al

"terserah kakak saja" Lionel pun segera mengakhiri pangggilannya

***

Danica merasakan begitu lelah setelah bekerja seharian, rasanya dia ingin cepat tidur

"pengen cepat tidur tapi belum makan " gerutu Danica sambil mengusap perutnya "kenapa tadi tidak beli makanan jadi saat pulang ya, kalau kaya gini kan harus masak dulu dan bikin nambah lama istirahatnya " ucap Danica panjang lebar pada dirinya sendiri

"kamu lapar" Tiba-tiba saja ada suara membuat Danica cukup terkejut di buatnya

"astaga" Danica mengusap dadanya yang berdebar karena terkejut

"kak Al ternyata " ucap Danica

Al menyodorkan beberapa paper bag di tanganya pada Danica "kebetulan aku dapat beberapa makanan dan bingung mau di apakan semua ini, jadi buat kamu sebagian saja" ucap Al

Danica melirik ke arah tangan Al "ini beneran buat aku " tanya Danica

"kalau kamu gak mau nanti aku kasih satpam apartemen saja, karena gak mungkin juga aku ngabisinnya " balas Al

Buku-buku Danica mengambil makanan itu dari tangan Al "Terima kasih banyak atas makananya kak Al" ucap Danica

"hmmm" bertepatan dengan itu pintu lift terbuka dan Al segera keluar pintu lift dengan di susul Danica di belakang

"lumayan lah" gumam Danica dengan senang mendapatkan makanan untuk ia makan malam

Danica menatap punggung Al yang makin terlihat menjauh "jantungku rasanya kurang baik" Danica memegangi dadanya yang trus berdebar dengan kencang karena Al

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!