Masa depan yang bahagia telah tiada, Yuki dengan alat sihir yang diberikan oleh ayahnya kembali ke masa lalu untuk memperbaiki masa depan yang rusak.
Yuki terlempar ke tahun 2099 dimana dia dijual sebagai seorang budak dan dibeli oleh wanita dari keluarga bangsawan bernama Theresa Clorish dan diangkat menjadi penjaga keluarga Clorish.
Selain menjadi penjaga keluarga Clorish, Yuki juga harus menghentikan sesuatu yang akan menghancurkan masa depan dengan kekuatan mutan miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aidiel Batagor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran yang Disembunyikan
"Aldrian, apa yang kau lakukan?."
Aldrian yang sedang menangisi Velicia terkejut dengan kehadiran Codex. Seakan tidak percaya dengan apa yang disaksikan nya, Codex berlari menghampiri Aldrian dengan perasaan yang campur aduk.
"Dasar bajingan kenapa kau tega melakukan ini?."
Aldrian tidak menjawab pertanyaan Codex sama sekali. Mulutnya seperti terkunci rapat hingga tidak bisa mengeluarkan satu patah kata pun.
"Hei sialan jawab pertanyaan ku! Kenapa? Kenapa kau tega.....kau membunuh Velicia.... tepat di depan mata ku?."
"Ini adalah... satu-satunya pilihan yang aku miliki."
Mendengar hal itu membuat Codex semakin murka dan memukul Aldrian hingga wajahnya berdarah, namun Aldrian tidak membalasnya sedikitpun. Aldrian berdiri dan berjalan ke arah gua tempat mereka bersembunyi tadi sambil menggendong mayat Velicia.
"Kau sama sekali tidak menjawab pertanyaan ku dan pergi begitu saja? Apa yang ingin kau lakukan?."
Aldrian berbalik dan menatap Codex yang marah dengan mata sayu. Air mata kembali mengalir membasahi wajahnya yang dipenuhi oleh bekas luka akibat pertarungan.
"Mengistirahatkan Velicia...dengan layak, kurasa."
Mendengar hal itu, Codex tidak bisa berkata apa-apa lagi. Codex mulai menangis dan berteriak menghadapi kenyataan bahwa Velicia telah pergi meninggalkan mereka untuk selamanya.
Aldrian menggali tanah dengan tangannya sendiri untuk membuat kuburan Velicia. Codex yang melihat itupun membantunya umtuk menggali. Setelah cukup dalam, Aldrian membaringkan tubuh Velicia dan mengambil belati yang tertancap di tubuhnya.
Mereka menutup kuburan Velicia dengan tanah dan memberikan tumpukan batu sebagai penanda yang dihiasi dengan ranting kayu yang membentuk huruf v sebagai penghormatan terhadap Velicia.
Setelah pemakaman selesai, Aldrian pergi meninggalkan Codex tanpa mengatakan apapun. Melihat sikap Aldrian membuat Codex semakin marah dan kesal.
"Dasar pengecut! Setelah yang kau lakukan kau hanya pergi tanpa penjelasan apapun? Dimana Aldrian yang kukenal sebagai orang yang banyak omong itu?."
Aldrian sama sekali tidak menanggapi semua hal yang dikatakan oleh Codex tentang dirinya. Dia hanya terus berjalan tanpa melihat ke arah belakang dan itu membuat amarah Codex memuncak dan berlari ke arahnya.
Mendengar suara Codex yang berlari sambil berteriak padanya, Aldrian melihat kebelakang dan Codex langsung menerjang wajahnya dengan pedang plasma miliknya hingga membuat mata kiri Aldrian terluka parah.
"Jika kau pergi tanpa menjelaskan apapun, aku bisa melakukan ini seharian."
"Bajingan, kau ingin berkelahi?."
"Itu adalah maksudku dari awal."
Aldrian mengepalkan tangannya kemudian dengan cepat memukul perut Codex. Codex terjatuh akibat pukulan kuat yang dilayangkan oleh Aldrian.
Aldrian mengangkat kepala Codex lalu menghajar wajahnya habis-habisan. Darah bercucuran dari hidung Codex hingga dia pingsan tanpa perlawanan.
Aldrian menggotong Codex ke gua di dekat mereka memakamkan Velicia tadi. Aldrian hanya menatap wajah Codex yang dia hajar tadi.
"Maaf, tapi untuk sekarang lebih baik kau tidak perlu tahu alasannya."
Aldrian pergi meninggalkan Codex yang tak sadarkan diri. Menyusuri padang pasir yang luas, rasa penyesalan sekaligus dendam berada dalam dirinya.
Beberapa bulan telah berlalu, Aldrian yang dicari oleh beberapa anggota revolusi lain tidak bisa menemukannya setelah insiden yang menimpa mereka di Mesir dan sama sekali tidak mengetahui jika Velicia telah tiada. Pada akhirnya Aldrian dinyatakan hilang dan hal itu menjadi perbincangan hangat di seluruh penjuru Nexus, hal itu dikarenakan oleh Aldrian yang sama sekali tidak takut menyatakan pendapatnya jika hal tersebut bertentangan dengan masyarakat, karena itulah banyak orang mendukung tindakan yang dilakukan oleh Phantom Revolution dan hilangnya Aldrian menjadi tanda tanya besar bagi orang-orang.
Sementara Codex yang ditemukan tak sadarkan diri ditemukan oleh anggota revolusi yang membuntuti Codex secara diam-diam dan dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan.
Pembangunan gerbang Nexus telah dimulai namun dibalik nya masih ada bayang-bayang keluarga Nexorian yang memiliki niat jahat dengan gerbang Nexus itu.
Di daerah distrik 16 yang kumuh, Aldrian bersembunyi di sana selama berbulan-bulan dan menyamar sebagai seorang gelandangan. Hal ini dilakukan agar dia mengetahui lebih banyak informasi tentang rencana keluarga Nexorian.
Pada sebuah bar, Aldrian bertemu dengan informan yang telah dibayarnya untuk mengorek informasi tentang orang-orang di pemerintahan.
Beberapa konflik terjadi karena beberapa keluarga bangsawan tidak setuju dengan pembangunan gerbang Nexus karena sependapat dengan keluarga Nexorian karena mereka takut hal tersebut akan menjadi incaran negara lain. Pemberontakan tak lama lagi pasti akan terjadi, dan dalam kejadian itu Aldrian akan mengambil aksi dan berupaya menghentikan rencana keluarga Nexorian.
Setelah mendapatkan informasi Aldrian pun pergi meninggalkan bar. Disaat dia sedang berjalan, sang informan kembali memberitahukan sebuah informasi melewati ponselnya dan mengatakan bahwa Codex telah sadarkan diri dan akan kembali ke Nexus dalam beberapa hari ini.
Mendengar berita itu Aldrian merasa sedikit lega, dia ingin mengunjungi Codex jika dia sudah tiba di Nexus untuk meminta maaf, tetapi dia mengurungkan niatnya untuk fokus pada tujuannya. Tetapi untuk mengalahkan keluarga Nexorian, Aldrian memerlukan dukungan yang sangat kuat untuk melindunginya, hingga pada akhirnya dia tahu kemana harus pergi.
Aldrian memutuskan untuk pergi ke distrik 24 dan meminta bantuan kepada sang penguasa, Matrix Graves.
Setelah perjalanan yang cukup memakan waktu, Aldrian tiba didepan salah satu bar milik Matrix Graves. Penjaga berbadan kekar menghalangi Aldrian untuk masuk ke dalam.
"Maaf, tetapi gelandangan sepertimu tidak boleh masuk."
Aldrian langsung menumbangkan penjaga tersebut hanya dengan satu pukulan dan langsung menerobos masuk. Di dalam, suasananya sangat suram dan dipenuhi aroma alkohol yang menyengat. Orang-orang menatap Aldrian dengan pandangan mata yang tajam namun Aldrian tetap tenang dan berjalan menuju ke meja bartender.
"Aku ingin bertemu dengan Graves sekarang."
"Maafkan aku tetapi pak bos tidak menerima gelandangan sepertimu."
Aldrian hanya tersenyum licik terhadap sang bartender itu dan berbalik menuju pintu keluar, semua orang yang berada di tempat itu heran dengan apa yang dilakukan oleh Aldrian. Disaat Aldrian membuka pintu untuk keluar, dia menjatuhkan sebuah granat dan membuat semua orang menjadi panik.
"Sebelum aku pergi tolong katakan pesan ku pada Graves, Deathskull kembali untuk menagih hutangnya."
Tepat setelah Aldrian keluar dan berjalan beberapa langkah, bar tersebut meledak dengan sangat dahsyat. Aldrian berjalan dengan rasa senang lalu tertawa seperti orang gila.
"Ini satu-satunya cara untuk bertemu denganmu, hahahahahaha."