Kyros Temperor sang Dewa Naga Kuno Void dia adalah awal dan akhir serta perwujudan dari Kehampaan, hingga suatu ketika dia merasa bosan dia memutuskan untuk menciptakan Mahluk Naga Kuno lainya yaitu sang Naga Kegelapan Null Temperor dan sang Naga Surgawi Nyx Temperor sebagai Adek laki-lakinya agar dia tidak merasa bosan,namun karena suatu keadaan yang tidak menguntungkan dia harus tertidur selama ribuan tahun ketika dia bangun semua berubah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizky Arifin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15: Pertarungan Tujuh Hari Tujuh Malam
Ketika Azrael, Leonis dan Ignis Berteleportasi ke Kastil Iblis, mereka hanya sampai di luar area Kastil Iblis karena Kastil Iblis dan Area sekitarnya sudah ditutupi oleh Badai Salju.
"Badai ini, Pasti ulah Frostella." gumam Azrael
"Kalian lihatlah ke atas langit."
Kata Ignis yang membuat Leonis dan Azrael melihat kearah yang ditunjukkan oleh Ignis, yah jauh diatas langit terlihat seekor naga es putih sedang melawan seorang gadis, wujud nya seperti Celestia namun sedikit berbeda dan tampak menakutkan dengan kedua sayap dipunggungnya dan sebilah pedang yang tampaknya peninggalan dari mendiang Ayahnya.
"Sial, Jika Frostella menggunakan wujud naganya pasti dia sedang serius,"
Azrael sangat frustasi dengan situasi yang ada karena dampak dari amukan Celestia mampu menghancurkan dunia kardinal.
"Minggir kau!"
Teriak Celestia sambil terus mengayunkan pedangnya kearah Frostella secara membabi-buta, amarahnya benar-benar tak terkendali bahkan energi sihirnya meningkat pesat dalam waktu singkat
Satu-satunya alasan mengapa Celestia kesulitan menghadapi Frostella karena dia belum memiliki pengalaman bertarung, Frostella juga tidak memberi waktu untuk Celestia melafalkan mantra sihirnya.
Saat Celestia sedang lengah dia tiba-tiba merasakan bahaya dibelakangnya, Mendiang Ayahnya selalu mengatakan padanya untuk selalu percaya kepada instingnya.
Kemudian dalam waktu singkat dia mengulurkan kedua tanganya kedepan dan energi sihir berwarna merah pekat berkumpul membentuk seperti bola besar.
"Cannon Dragonik!"
Dan dia berbalik sambil melepaskan serangan berbentuk laser merah pekat yang menghantam Frostella dengan keras, serangan yang sangat merusak sehingga mampu menembus pertahanan Naga Kuno sekalipun.
Frostella yang terluka parah walaupun fokus untuk menenangkan Celestia yang mengamuk akibat kematian Ayah dan Ibunya sekilas melihat kearah permukaan dimana disana ada Azrael,Leonis, dan Ignis.
"Kenapa mereka hanya melihat."
Gerutu Frostella, dia nampak kesal ketika dia merasa bahwa dirinya hanya menjadi bahan tontonan bagi Azrael dan Saudarinya.
Lalu kembali mengalihkan pandangannya kearah Celestia yang terus mengamuk tanpa henti dan dia mencoba menyerang Celestia sekali lagi namun gagal.
"Padahal aku hanya berniat menenangkannya tapi malah terjebak dalam pertarungan ini,"
"Aaaaarrrgghh,"
Celestia meraung sangat keras, meskipun kekuatan sihirnya semakin meningkat namun tampaknya dia tidak dapat mengendalikannya.
Karena Emosinya yang tidak stabil itulah energi sihirnya melonjak tajam bahkan melebihi energi sihir milik Frostella.
Aura yang dia pancarkan sangat kuat sehingga penghalang badai es yang dibuat oleh Frostella lenyap tak mampu menahan tekanan yang besar.
"Sebagai anak semata wayang dari kakak tertua, Celestia mewarisi kemampuan pamungkas Raja Kemarahan."
Tatapan Ignis terus melihat kearah medan pertempuran yang semakin kacau.
"Tapi itu bahkan dia belum menggunakan kemampuan pamungkas itu."
Azrael berkata sambil berkacak pinggang, jika situasi menjadi tak terkendali sebagai mediator dunia kardinal yang bertugas melindungi dunia kardinal dari kehancuran maka dia akan memutuskan untuk ikut campur.
Serangan dari Celestia semakin kuat dan liar dengan kecepatan dan refleksnya yang mulai tumbuh dia seperti orang gila yang mengamuk menghancurkan segalanya.
"Situasi disini semakin parah, Suruh Frostella untuk mundur sementara aku dan kekasihku akan meminimalisir kerusakan dan membuat penghalang untuk menutupi seluruh wilayah."
Leonis berkata sambil mengernyitkan dahi kemudian dia terbang Ignis yang memakai wujud naga apinya.
"Hey hey, lalu aku bagaimana?"
Terlihat Azrael mengomel dan omelanya dibalas oleh Leonis.
"Temanku, kau akan menghadang Celestia."
"Oh yah baguslah selalu saja aku"
Azrael mengumpat dia segera terbang dan berada didepan Frostella.
"Frostella, kau pergilah bantu Leonis dan Adikmu, biar aku yang akan menyadarkan bocah ini,"
Mendengar itu Frostella menurut dan sebelum pergi dia berbalik kearah Azrael.
"Jangan sampai mati."
Kemudian Azrael dengan berani datang menghadang Celestia.
"Celestia tenanglah."
Azrael masih berupaya menenangkan Celestia melalui kata-kata namun itu tampaknya tak berhasil.
Emosi dan amarah Celestia membuat kekuatanya tak terkendali secara tak sengaja memicu kemampuan pamungkas Raja Kemarahan terlepas.
Kemampuan itu membuat energi sihir meningkat menjadi yang paling banyak di dunia ini setelah mendiang Ayahnya
Dunia terkena amarah dan amukan dari Putri sang Naga Surgawi, sebagai Putrinya tentu dia memiliki kekuatan yang besar.
"Dia kuat seperti Ayahnya yah."
Azrael kemudian mengeluarkan pedangnya dan maju menghadapi Celestia dan Pertarungan Raja Iblis melawan Putri Naga Surgawi dimulai.
Suara dentangan dan benturan pedang terjadi, kedua sosok itu bergerak dengan kecepatan yang tak bisa dilihat oleh manusia biasa, dari sudut pandang mata biasa itu terlihat seperti berbagai ledakan yang muncul di sekitar area pertempuran, kedua sosok itu benar-benar tak terlihat.
Namun semakin lama pertarungan pedang terjadi itu menjadi tak seimbang dengan Celestia yang berhasil mematahkan pedang milik Azrael.
Azrael kemudian mengepalkan satu tangan yang telah diselimuti oleh sihir api hitam yang dapat membakar apapun.
"Pukulan api hitam"
Dengan cepat dia menerjang kearah Celestia dan menghantamkan pukulan kearahnya sehingga terjadi ledakan besar dan itu merubah area sekitar dipenuhi oleh kawah hitam pekat.
Namun setelah asap ledakan lenyap terlihat sebuah tangan Celestia menangkis pukulannya dan itu membuat Azrael terkejut.
Belum sempat dia bereaksi tetapi sebuah pukulan keras mendarat di dagunya membuat dia terpental jauh.
Disaat dia terpental itu Celestia tiba-tiba berada di sampingnya dan kemudian menendang dada Azrael hingga dia jatuh ke tanah.
"Sial, aku malah terjebak amukannya."
Kata Azrael sambil menjilat darah yang mengalir keluar dari bibirnya, baginya ini semakin berbahaya namun dia tak punya pilihan lain selain menghadapi Celestia sampai dia kembali tenang.
Duel itu yang berjalan tidak seimbang itu berlangsung selama enam hari, sementara Azrael berusaha mati-matian menenangkan Celestia, Leonis dan kawan-kawannya bertugas menjaga penghalang yang mereka buat.
Sampai di hari ketujuh pemandangan dalam medan pertempuran sangat kacau dan semuanya hancur, Bahkan terlihat Azrael terluka sangat parah dan sudah mencapai batasnya sedangkan Celestia terlihat tak terluka sedikitpun.
Sementara itu disebuah pohon raksasa terlihat Spiritea yang sedang tertidur pulas tetapi dia terbangun setelah merasakan tekanan yang begitu.
"Energi yang saling berbenturan ini milik Azrael dan Celestia ya."
Dia segera terbang meninggalkan rumahnya untuk melihat apa yang terjadi diluar sana.
"Iblis tua itu seenaknya saja memulai pertarungan jika diteruskan maka dunia akan hancur."
Sesampainya Spiritea dimedan perang dia melihat Leonis, Frostella, dan Ignis yang menjaga penghalang tampak seperti kehabisan energi.
Kemudian dia memberi kode kepada Leonis agar dirinya dapat memasuki Penghalang, setelah dia masuk pandanganya mengarah kepada Azrael yang tubuhnya sudah hampir hancur dan melihat wujud mengerikan dari Celestia dengan sayap naga dipunggungnya.
Melihat pancaran energi sihir yang begitu kuat, Spiritea nekad menyerap seluruh kekuatan sihir yang terlepas dari Celestia dan Azrael kemudian membuangnya ke hutan yang ditinggali oleh Ras Orc.
Hal itu membuat Hutan berubah warna menjadi hitam pekat serta itu menimbulkan sebuah efek samping.
Spiritea yang melakukan tindakan beresiko dengan menyerap energi Raja Iblis dan Putri Naga Surgawi kehilangan hampir seluruh kekuatannya dan membuatnya hanya satu tingkat diatas roh tingkat tinggi.
Dia tak akan bisa menggunakan kekuatanya selama seribu tahun lamanya, tapi berkat usaha dari Spiritea ini membuat Celestia seketika menjadi tenang kembali namun dia masih menangis di pelukan Spiritea.
"K-kenapa mereka membunuh ayah dan ibuku? Mereka tidak salah apapun."
Air mata masih mengalir dari mata Celestia yang kehilangan kedua orang tuanya yang masih menempel pada Spiritea dan dibelakangnya ada Azrael, Frostella, Leonis dan Ignis yang ikut menenangkan tangisan Celestia, mereka juga ikut merasakan sebuah kesedihan.
"Kau telah menyelamatkanku peri bodoh."
Ya Azrael masih tetap menyombongkan dirinya dan itu membuat Spiritea kesal.
"Heh Iblis tua gara-gara dirimu aku kehilangan hampir seluruh kekuatanku."
"Jangan khawatir Spiritea kami akan melindungimu sampai kekuatanmu pulih kembali."
Jawab Frostella yang ditimpali juga oleh Ignis,
"Anggap saja sebagai balas budi."
Mereka kemudian bekerjasama memulihkan semua kerusakan yang terjadi akibat pertempuran.
Tetapi Hutan tempat tinggal Ras Orc yang dicemari oleh energi sihir Azrael dan Celestia tak bisa dipulihkan kembali dan itu membuat Orc di tempat itu berevolusi lebih kuat dan mereka dipimpin oleh sang Raja Orc.