NovelToon NovelToon
Demi Menjaga Kewarasan

Demi Menjaga Kewarasan

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Zia Ni

Jelita Putri Maharani adalah seorang perempuan cantik berumur 27 tahun yang menjadi piatu sejak dia masih duduk di kelas V SD.

Suatu ketika, papa Jelita sakit keras dan sebelum meninggal dia meminta putri kesayangannya itu untuk menikah dengan Rico Putra Permana, pria tampan berumur 30 tahun anak dari sahabat papanya dengan maksud agar Jelita ada yang menjaga.

Namun siapa sangka, 2 bulanan setelah pernikahan, Jelita mulai melihat sifat asli suami, mertua dan adik iparnya yang membuat emosi Jelita makin lama makin naik.

Bagaimanakah kisah selengkapnya? Yuk simak novel ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15 Rico Panik

Setelah seharian mempertimbangkan permintaan Jelita, akhirnya Elvira pun setuju untuk tinggal bersama Ratih karena rumah kontrakannya kebetulan memiliki dua kamar. Dengan dibantu Pak Seno, mantan pacar Rico itu pun pindahan ke rumah kontrakan Ratih pada hari Kamis sorenya.

"Mau-maunya sih kamu dihamilin sama laki-laki brengsek itu," kata Ratih sambil membantu membongkar dan menata barang-barang Elvira bersama Jelita.

"Aku memang salah Mbak, soalnya sudah terbujuk rayuan gombalnya dia. Sekarang rasanya nyesel banget," timpal perempuan cantik berumur 25 tahun itu apa adanya seraya menata pakaian di almari.

"Beneran nih kamu nyesel? Jangan-jangan setelah Rico diceraikan Jelita, kamu mau disuruh balikan sama dia," Ratih masih meragukan omongan Elvira.

"Aku beneran nyesel Mbak dan gak bakalan balik lagi sama dia. Siapa juga yang mau punya pacar tukang tipu dan keluarganya ruwet kayak dia," sahut mantan pacarnya Rico.

"Kata Jelita sebelum hamil kamu kerja di bank ya?" tanya Ratih.

"Iya Mbak, di Bank Jatim," jujur Elvira.

"Rasanya sayang banget lo, sudah bagus-bagus kerja di bank malah kamunya hamil di luar nikah," ujar Ratih terang-terangan.

"Bener Mbak, aku sendiri juga merasa berat dan kecewa saat resign," balas perempuan berumur 25 tahun itu.

"La terus alasanmu mengundurkan diri kemarin apa?" Ratih kepo.

"Aku bilang ke atasan kalau kena tipes, Mbak," jawab Elvira apa adanya.

"Oh ya Ta, kapan nih kamu mau bongkar boroknya Rico? Saranku ya segera saja Ta," obrolan Ratih beralih ke sahabatnya.

"Kayaknya nunggu dulu saudara mereka pulang Tih, sambil aku mau cari info ke pengadilan persyaratan untuk cerai itu apa saja," sahut Jelita.

"Jangan-jangan waktu saudaranya nginep di rumahmu, kamu dijelek-jelekin sama mereka, Ta. Ditambah lagi kamu nyuruh ke 3 ART mu pulang ke rumah masing-masing, bisa ngomel panjang mereka," imbuh Ratih.

"Aku dijelek-jelekin mereka ya biar saja lah Tih, aku gak takut, wong yang salah jelas-jelas mereka," balas perempuan berumur 27 tahun itu santai.

"Tapi kamu tetep harus waspada lo Ta, jaman sekarang kan masih ada yang namanya santet atau guna-guna. Kalau mereka sudah gelap mata karena menginginkan harta kekayaanmu, mereka bisa nekat," Ratih memperingatkan sahabatnya.

"Iya Tih, aku tetep waspada kok sama mereka," timpal Jelita.

"Kapan-kapan kalau kamu dikasih makanan atau minuman dari mereka dibuang saja Ta," tambah Ratih.

"Iya Tih."

*

Jum'at siang saat jam istirahat kerja, Rico nyamperi Jelita ke toko sembako dimana istrinya biasa standby di situ, dan untungnya siang itu hanya ada 2 pembeli di toko tersebut. Beberapa karyawan yang tahu kalau Rico adalah suami bos mereka pun merasa heran dengan kedatangan pemuda tersebut di toko.

"Untuk apa kamu ke sini?" tanya Jelita pelan dengan raut wajah tidak senang.

"Makan siang bareng yuk Dik, aku yang traktir, sekalian aku pingin ngomong sesuatu sama kamu," balas Rico.

"Males," timpal perempuan berumur 27 tahun itu singkat.

"Kalau kamu dingin begitu terus masalahnya gak bakalan selesai, Dik," sok bijaknya Rico keluar lagi yang membuat Jelita jadi tambah muak.

"Gak urusan. Mending kamu siap-siap saja karena aku mau menggugat cerai kamu," perempuan berumur 27 tahun itu mulai menyampaikan niatnya yang langsung membuat Rico kaget campur panik.

"Kamu mau menggugat cerai aku Dik? Kenapa?" pemuda tersebut tidak terima.

"Bisa-bisanya kamu tanya kenapa. Kamu memang pinter acting, Ric," sampai detik ini Rico masih tidak mau mengakui kesalahannya.

"Aku pinter acting gimana sih, Dik? Aku bener-bener gak paham dengan maksud perkataanmu," pemuda itu tetap bertahan dengan kepura-puraan nya.

"Oke, karena kamu gak mau ngaku juga, aku bongkar sekalian saja sekarang. Waktu kamu nikahin aku, kamu punya pacar yang lagi hamil trus baru seminggunan kemarin kamu suruh dia aborsi kan?" serang Jelita to the point yang membuat wajah Rico langsung tegang karena kaget dikira istrinya belum tahu hubungan dia dengan Elvira.

Sekalipun suara Jelita dan Rico terdengar seperti orang yang sedang berbisik-bisik, namun percakapan mereka cukup bisa didengar oleh Arum, salah satu karyawan toko sembako tersebut, yang saat itu sedang duduk sambil menimbang tepung terigu di kantong plastik ukuran 1 kilonan, tidak jauh dari kasir dimana Jelita dan Rico sedang ngobrol di tempat tersebut.

Meskipun Arum tidak ada maksud untuk menguping, tapi saat dia tidak sengaja mendengar kalimat bos nya yang terakhir, perempuan itu pun lumayan kaget karena ternyata bos nya sudah ditipu oleh suaminya.

"Bukan hanya itu saja, Papaku tega jodohkan aku sama kamu ternyata karena Bapakmu punya hutang puluhan juta ke Papaku kan? Tega bener ya kalian sudah membohongi dan memanfaatkan mendiang Papaku dan aku," lanjut Jelita yang membuat Rico bungkam tak berani bersuara lagi.

"Mendingan kamu pergi dari sini deh, lihat mukamu saja aku sudah muak," hardik perempuan itu yang langsung dituruti oleh pemuda tersebut.

Dengan pikiran tak karuan, Rico pun melajukan motornya menuju ke rumah kontrakan Elvira. Pemuda itu curiga jangan-jangan Elvira lah yang membocorkan kelakuannya pada Jelita. Tapi saat Rico sudah tiba di rumah kontrakan mantan pacarnya, rumah itu ternyata tidak ada penghuninya, segera saja Rico pun mengambil HP dari saku celananya lalu menelpon nomer Elvira, namun nomernya tidak aktif.

Sambil mengemudikan motornya ke tempat kerjanya kembali, pemuda itu memikirkan cara bagaimana agar dia lolos dari amukan kedua orang tuanya. Setelah sekian menit memutar otak, akhirnya dia pun mengambil keputusan untuk resign dan kabur ke luar kota dengan sisa uang pinjamannya yang masih 3 jutaan.

Rico berharap saat dia pulang nanti Jelita belum membongkar kebusukannya pada kedua orang tuanya, jika itu sampai terjadi, pemuda tersebut pasti bukan hanya kena omelan panjang dari kedua orang tuanya tapi juga bakal dapat tamparan dari bapaknya.

1
Saad Kusumo Saksono SH
bagus
Kezia Suhartini: trimakasih untuk apresiasinya... 🙏
total 1 replies
Idahas 3105
sdh numpang gak mau bantu2 lagi
Idahas 3105
beuhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!