Menantu Yang Di Remehkan

"Ayo kita pergi ke Jepang."

"Ke Jepang?"

"Ya, kita akan hidup bahagia di sana. Aku ingin hidup denganmu di sana," ucap Jiro seakan memberikan harapan indah dengan gadis yang benar-benar membuatnya harus melakukan apa pun yang tidak sesuai dengan dirinya yang asli.

"Heh, aneh. Bukankah asalmu itu di Korea? Kamu model negara itu, kenapa pergi ke Jepang? Dan siapa kamu sebenarnya?" tanya Namira.

"Nanti kamu akan tahu siapa aku, kamu akan takjub dengan diriku. Lagi pula, tidak ada tawaran untuk menolak pergi ke Jepang, di sini kamu hanya jadi seorang pecundang dan tidak di inginkan. Kamu hanya seorang gadis terbuang yang harus mengikuti kemauan keluargamu tanpa memikirkan dirimu," ucap Jiro.

"Jangan menghina keluargaku, meski begitu. Aku sangat sayang pada keluargaku," ucap Namira mengelak apa yang di katakan Jiro.

"Ya baiklah anak baik, tapi kamu harus ikut denganku ke Jepang. Bersiaplah kamu besok untuk pergi ke Jepang denganku," ucap Jiro lagi.

Dengan berlalu tanpa menghiraukan kekesalan Namira, sedangkan gadis itu menghentakkan kakinya karena kesal.

"Aargh! Kenapa aku selalu saja bertemu dengan orang-orang aneh? Orang-orang menyebalkan!" umpat Namira berteriak.

Gadis itu melangkah menuju ranjangnya dan membanting tubuhnya di sana, dia benar-benar kesal. Meski dia mengakui kalau Jiro adalah penyelamatnya dari paksaan papa dan mamanya, hidup di rumahnya bagaikan neraka baginya. Tapi kali ini dia benar-benar kesal pada Jiro.

_

Tuan Zema adalah produser dari sebuah rumah produksi film dan iklan, dia mengecek artis yang sudah syuting beberapa minggu lalu. Dia mengecek semuanya karena waktu yang tidak bisa mendampingi sutradara syuting artis.

Laptop di depannya menyala, tangannya memegang mause. Matanya menatap layar laptop memperhatikan semua foto, tapi katanya memicing ketika melihat salah satu artis model yang tidak di kenalnya.

Langsung saja dia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Halo?"

"Rena, kamu sudah mengecek artis yang dua minggu lalu take gambar?" tanya tuan Zema.

"Memang kenapa pak? Apa ada kesalahan?"

"Ya, kupikir artis model iklannya salah. Apa kamu sudah memeriksanya?"

"Belum, tapi kata sutradara sudah selesai semua untuk iklan minuman itu dan hasilnya bagus."

"Ya memang bagus, tapi perjanjiannya bukan model itu. Kamu tahu siapa modelnya?"

"Lee Do Hyun, artis Korea kan?"

"Bukan dia, tapi orang lain. Coba kamu ke ruanganku, kamu lihat. Kenapa bisa salah model artis sih," ucap tuan Zema.

"Baik pak."

Klik!

Tuan Zema menarik napas panjang, dia heran kenapa model iklannya bukan artis yang sudah kontrak kerja. Tapi bukan model Lee Do Hyun, entah siapa dia. Sedang kebingungan ponselnya berbunyi, tuan Zema pun menjawab sambungan telepon itu.

"Halo."

"Maaf sekali tuan Zema, agen kami telat memberi tahu pada anda kalau artis kami Lee Do Hyun membatalkan kontrak kerja sama untuk membintangi iklan produk minuman itu karena ada sesuatu. Mungkin ini telat dan melanggar kesepakatan. Tapi kami siap untuk membayar kompensasinya," ucap seseorang di seberang sana.

"Lho, kenapa baru mengatakan sekarang? Atau anda mengganti artisnya?"

"Tidak. Kami tidak mengirim artis penggantinya," ucap orang di seberang sana.

"Kami sebenarnya marah sekali anda membatalkan kontrak, dan memberitahunya dengan telat. Bagaimana bisa anda bertindak seperti ini? Apa anda menganggap rumah produksi kami ini abal-abal? Jangan karena tidak bisa menuruti permintaan Lee Do Hyun, anda bisa berbuat seenaknya saja!"

"Ya tuan Zema, maafkan kami. Kami sangat menyesal tapi kami siap untuk membayar kompensasi berapa pun yang anda minta."

Tuan Zema pun mendengus kesal, benar-benar dia di buat bingung dan marah. Di sisi lain dia akan mendapatkan uang dari kompensasi, tapi dia bingung artis model siapa yang menjadi bintang iklan itu.

Setelah berbincang cukup lama, akhirnya sambungan telepon terputus. Pintu terbuka, masuk seorang gadis dengan membawa map di tangannya. Dia melihat tuan Zema tampak kesal di wajahnya, ragu dia mendekat.

"Sini kamu Rena, bisa-bisanya kamu tidak tahu model dua minggu lalu take gambar. Apa kamu tidak mendampingi sutradaranya?" tanya tuan Zema.

"Saya sedang pergi ke Bali pak, menemani nona Rania. Jadi saya tidak bisa mendampingi sutradara, memangnya kenapa pak?" Rena balik bertanya.

"Lihat ini siapa model yang take gambar, dia bukan artis Lee Do Hyun. Dan kamu tahu kenapa aku kesal tadi?"

"Kenapa?"

"Manajer model Lee Do Hyun menghubungiku dan membatalkan tiba-tiba, aku marah dan dia siap membayar kompensasi pelanggaran kontrak kerja," ucap tuan Zema.

Rena pun melihat layar laptop memperhatikan dengan seksama, dan dia pun juga kaget dengan model di layar bukan artis Lee Do Hyun dari Korea.

"Dia siapa?" tanya Rena.

"Saya juga tidak tahu, kenapa bisa artis lain yang jadi modelnya? Apa tidak di beritahu sama sutradaranya?"

"Saya sudah kasih tahu, tapi saya sudah beritahu sutradaranya waktu itu."

"Ini benar-benar petaka, bagaimana kalau nona Rania tahu masalah ini? Kita yang akan kena semprot," ucap tuan Zema lagi.

Keduanya pun diam, masih memikirkan siapa model asing itu yang menggantikan Lee Do Hyun itu.

Siapa dia?

_

_

******