NovelToon NovelToon
Usai Sebelum Dimulai

Usai Sebelum Dimulai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Pengganti / Teen Angst / Diam-Diam Cinta / Slice of Life
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Roshni Bright

Layaknya matahari dan bulan yang saling bertemu disaat pergantian petang dan malam, namun tidak pernah saling berdampingan indah di langit angkasa, seperti itulah kita, dekat, saling mengenal, tapi tidak pernah ditakdirkan untuk bersama.

Aku akan selalu mencintaimu layaknya bulan yang selalu menemani bintang di langit malam. Diantara ribuan bintang di langit malam, mungkin aku tidak akan pernah terlihat olehmu, karena terhalau oleh gemerlapnya cahaya bintang yang indah nan memikat hati itu.

Aku memiliki seorang kekasih saat ini, dia sangat baik padaku, dan kita berencana untuk menikah, tetapi mengapa hatiku terasa pilu mendengar kabar kepergianmu lagi.

Bertahun-tahun lamanya aku menunggu kedatanganmu, namun hubungan kita yang dulu sedekat bulan dan bintang di langit malam, justru menjadi se-asing bulan dan matahari.

Kisah kita bahkan harus usai, sebelum sempat dimulai, hanya karena jarak yang memisahkan kita selama ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roshni Bright, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nikah-nikahan

Aisyah teringat saat dirinya sedang bermain nikah-nikahan dengan Ji-hyeon.

“Aisyah,” panggil Ji-hyeon di depan rumah Aisyah.

“Iya, sebentar!” pinta Aisyah.

Aisyah membukakan pintu dan menghampiri Ji-hyeon.

“Ada apa?” tanya Aisyah.

“Main yuk!” ajak Ji-hyeon menarik tangannya.

“Eh Fadly, Dimas, Kalian ada di sini juga?” tanya Aisyah.

“Diundang Dia tuh!” jawab Dimas menunjuk Ji-hyeon.

“Kita mau main apa sih sebenarnya?” tanya Aisyah kebingungan menatap Ji-hyeon.

“Selesai! yok!” ajak Ji-hyeon.

Jolie meletakkan kain yang menutupi setengah kepala Ji-hyeon dan Aisyah.

Ji-hyeon menjabat tangan Dimas dan Dimas pun memulai acaranya.

“Saya nikahkan dan kawinkan Kamu dengan Aisyah Halwatuzahra dengan mas kawin satu buah cincin dibayar tunai,” ucap Dimas menikahkan keduanya.

“Eh.. Nikah?” tanya Aisyah terkejut.

“Saya terima nikah dan kawinnya dengan maskawin tersebut dibayar tunai,” jawab Ji-hyeon dengan lantang.

“Bagaimana para saksi? Sah?” tanya Dimas.

“Sah,” jawab teman-teman Ji-hyeon yang hadir di sana.

Di sana juga ada keluarga Ji-hyeon dan keluarga Aisyah.

Ji-hyeon benar-benar mempersiapkan semuanya, dari mulai makanan, cincin, bahkan keluarga keduanya.

Ji-hyeon dan Aisyah duduk di kursi pengantin, sedangkan para tamu makan makanan yang sudah Ji-hyeon sediakan yaitu berupa ciki dan jajanan warung lainnya.

Para tamu undangan pulang ke rumah masing-masing dan permainan itu masih berlanjut.

Ji-hyeon mengajak Aisyah ke kamar dan memintanya untuk tidur.

“Tidur!” pinta Ji-hyeon.

“Aku gak ngantuk,” jawab Aisyah.

“Merem aja!”

“Hm, oke!”

“Jangan buka mata ya!”

“Iya!”

Ji-hyeon memasukkan boneka ke dalam baju Aisyah.

“Eh Kamu ngapain?” tanya Aisyah panik.

“Buka mata!” pinta Ji-hyeon.

Aisyah terkejut melihatnya dan menanyakannya pada Ji-hyeon “Ini apa? Kenapa taruh di dalam?” tanya Aisyah memegangi perutnya.

“HEHEHE! Kan kita tadi main nikah-nikahan, ya selanjutnya anak-anakan lah, masa iya nikah doang, gak punya anak,” jawab Ji-hyeon.

“Iya juga sih,” jawab Aisyah.

“Kita ke luar, Kamu pegangin ya, biar bonekanya gak jatuh.”

“Iya!”

Ji-hyeon dan Aisyah ke luar dengan Aisyah memegangi perutnya.

Setibanya di luar, Aisyah berpura-pura jika perutnya merasa sakit, dan Jolie pun membantu mengeluarkan bayinya.

Aisyah dan Ji-hyeon memiliki dua anak kembar yang masing-masing berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

“Selamat ya Pak, Bu, anaknya kembar sepasang,” ucap Jolie memberikan anak Ji-hyeon dan Aisyah.

Anak berupa boneka Dora the Explorer dan boots.

Kembali masa kini, Aisyah nampak tersenyum mengingat masa-masa pernikahan pura-pura Mereka.

“Aku tahu, jika itu hanyalah sebuah permainan, namun permainan itu cukup berkesan dihatiku. Aku tahu, kalau aku salah, karena aku telah berpikir jika Kamu suamiku, padahal itu hanyalah sebuah permainan, tapi pernah gak sih, Kamu berpikir bagaimana rasanya menjadi aku? ...”

“... Aku yang hanyut di dalam setiap kegiatan bersamamu. Semuanya terasa indah dimataku, aku tidak tahu mengapa, padahal teman laki-laki ku bukan hanya Kamu saja, tapi mengapa denganmu paling berkesan dihatiku ...”

“... Tuan, aku harus apa? Aku merindukanmu, namun hanya sebatas itu, karena rasa gengsi ini jauh lebih tinggi dari pegunungan Himalaya, dan lebih dalam dibandingkan lautan ...”

“... Maaf Tuan, jika aku lancang menyebut namamu terus-menerus, tapi aku mencintaimu,” ucap Aisyah yang nampak bersedih.

“Aku selalu melihatmu, walaupun aku berada di tengah keramaian, karena hatiku yang membentuk ilusi tentang dirimu yang selalu ada di dekatku.”

“Walaupun Kamu hanyalah sebuah ilusi, namun ilusi itu yang membuatku bahagia, karena aku bisa selalu dekat denganmu.”

“Namamu punya tempat tersendiri di dalam hatiku yang aku sendiri merasa kesulitan untuk mengeluarkan namamu dari dalam sana.”

“Aku tahu, kalau aku salah, Kamu mau membenciku juga tak apa bagiku, tapi itulah yang aku rasakan, aku sangat merindukanmu, walaupun aku tahu, masa Kita telah lama usai, dan kini, ada masa baru kehidupanku bersama dengan Dia.”

“Aku bersama Dia, dan mungkin sekarang Kamu juga sedang bersama Dia. Dia sebagai orang ketiga yang memisahkan jarak diantara Kita.”

“Aku tahu, itu bukan salah Dia, tapi salah Kita yang tidak mampu mempertahankan keharmonisan hubungan.”

“Tahun depan, aku akan menikah dengan Dia, tapi hati dan memoriku justru memutar saat-saat indah bersamamu, entahlah! ...”

“... Tapi aku akan terus mencoba menghilangkan segala tentangmu, demi Dia yang mencintaiku, karena aku tahu, bagaimana rasanya mencintai, tapi tidak dicintai ...”

“... Walaupun masih setengah hati, tapi aku akan terus mencoba untuk membuat seluruh hatiku mencintainya dan menghilangkan segala tentangmu ...”

“... maaf masih terus menyebut namamu ya Tuan! Aku berjanji tidak akan lama lagi aku menghilangkan bayangan tentangmu itu,” ucap Aisyah yang nampak bersedih.

Aisyah mendapatkan WhatsApp dari kekasihnya yang mengajaknya jalan nanti malam.

“Sayang, nanti malam jalan yuk!” ajak Devano Raymond kekasihnya.

“Mau ke mana Mas?” tanya Aisyah.

“Kamu maunya ke mana?” tanya Ray.

“Terserah Kamu saja Mas, aku ngikut aja!” jawab Aisyah.

“Hm bakso yuk, enak nih makan bakso habis hujan kayak gini, mendukung banget suasananya.”

“Aku malah pengen soto Mas.”

“Soto? Ya udah nanti Kita beli soto, Kamu siap-siap sana, nanti aku jemput.”

“Jalan jam berapa Mas?”

“Kayak biasa aja.”

“Oh oke!”

“Iya.”

“Kayak biasa berarti jam tujuh, ini udah mau jam enam, aku cari bajunya dulu deh, kalau semuanya habis Maghrib nanti kelamaan,” ucap Aisyah bangun dari tempat tidur dan mencari baju yang akan Ia pakai.

“Ray sangat baik padaku, aku tidak mau menyakitinya, lagipula semuanya juga sudah berakhir, untuk apa aku terus mengkhawatirkan kondisi Ji-hyeon? ...”

“... Sedangkan Ji-hyeon juga di sana tidak memikirkanku sama sekali, Ji-hyeon saja bisa melanjutkan hidupnya tanpa aku, masa iya aku harus menderita hidup tanpanya? ...”

“... Gak banget deh! Udahlah! Mending aku siap-siap saja! Pakai baju apa ya enaknya?” tanya Aisyah memilih semua baju yang ada di lemarinya.

“Ah udahlah! Pakai baju yang ini lagi aja, ribet banget, gonta-ganti baju, lagipula ini masih wangi kok! Ah tapi enggak deh! Yang ini aja, biar lebih lama dikit!” pilihan Aisyah jatuh pada baju yang dua Minggu lalu Ia pakai untuk malmingan bersama dengan Ray.

Aisyah mandi dan bersiap-siap memakai skincare miliknya, agar nanti, ia bisa tinggal langsung memakai make-up saja.

Setelah selesai mandi dan memakai skincare, Aisyah rebahan diatas kasur melihat foto kebersamaannya dengan Ray kekasihnya sembari menunggu adzan Maghrib berkumandang.

Aisyah nampak tersenyum melihat foto dirinya dan kekasihnya.

“Maafkan aku Ray, aku berjanji, aku tidak akan menyakiti hatimu, aku yakin, ini hanya kerinduan sesaat saja, karena sebenarnya aku mencintaimu, dan tidak lama lagi, Kita akan menikah,” Aisyah tersenyum menatap foto kebersamaannya dengan kekasihnya.

1
JAESAHI😎
ceritanya bagus👍
Nini 🐻: makasih kak 🥰
total 1 replies
JAESAHI😎
dah mampir ya kaka
Nini 🐻: iyaa kak, makasih 🥰
total 1 replies
Angel
aku suka puisinya indah banget puisinya 🥰
Nini 🐻: makasih kak 🥰
total 1 replies
Setia R
wauuu indah!
Nini 🐻: makasih kak 🥰
total 1 replies
LISA🌟
definisi cinta monyet 🐒😭😭
Nini 🐻: tidak ada salahnya kan jika monyet jatuh cinta? wkwk
total 1 replies
Fahri
Ji-hyeon? kayak kenal deh 🤭
Nini 🐻: Ri, diem gak lu 🫵🏻😭😭
total 1 replies
Sayang Kamu 🌷
kau kesambet apaan Ni? lama ngilang sekalinya dateng puitis sekali 😭😭
Nini 🐻: kesambet rinduku padamu duhai sayangku 🤣🤣
total 1 replies
范妮·廉姆
hi sy mampir
Nini 🐻: makasih udah mampir kak 🥰
total 1 replies
Vinaaa 👸
tuh tak vote, karna Nini sedang berusaha menjadi seorang wanita yang puitis 🤣🤣
Nini 🐻: gimana? gimana? ngakak gak? nulisnya geli² gimana gitu, ngakak sendiri wehh 🤌🏻😭🤣
total 1 replies
Vinaaa 👸
sejak kapan Nini jadi puitis sekali 🙄😂
Nini 🐻: sejak saat ini sayangku 😂
total 1 replies
Feyza
aku heran covernya org indo tp tokohnya namanya ke koreaan
Nini 🐻: follback ya
Nini 🐻: oke kak
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!