Khusus Area Anuu dan banyak anuu
# Jangan cari sesuatu yang faedah, ga bakal nemu😂😂😂
Arka dan Naura adalah saudara angkat yang selalu bersama, keduanya menjalin percintaan setelah bertemu kembali.
Hingga keduanya dipersatukan dalam ikatan pernikahan.
Namun keinginan mempunyai keturunan begitu syulit.
Apalagi pernikahannya tidak diketahui oleh orang tua Arka.
Bagaimana mereka berdua mendapatkan kebahagiaan dengan mempunyai keturunan.
Nahhhhh
Ikutin aja
Walau ga ada faedahnya
Banyak mengandung anuuu
harap bijak dalam membaca😂😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fransisco Fernando
"Aku dimana?"
Suara pertama kali didengar oleh Dewo yang menjaga korban kecelakaan tepat tengah malam.
Dewo yang belum tidur, karena banyak pikiran pun menoleh, kemudian berdiri dan mendatangi pasien tersebut.
"Elu di rumah sakit Ka!"
Dewo masih menganggap orang tersebut Arka, karena dari wajah sampai ke bentuk tubuh tidak ada bedanya.
Perbedaan hanya terletak di kulit mereka berdua, karena mungkin pasien ini lebih banyak berada di luar ruangan.
Sementara Arka lebih banyak didalam ruangan.
"Rumah sakit?, Ka!, siapa dia?"
"Nama elu siapa?" sahut Dewo karena tampak pasien yang bertanya tanya.
"Fransisco Fernando, biasa dipanggil Frans." Sahut Frans yang kemudian mencoba meraih bibir tempat tidur pasien.
Frans yang hobi dengan traveling pun paham dengan ucapan Dewo, karena ia juga sering ke Indonesia, meski hanya sekedar traveling dan berlibur.
"Frans!, gue Dewo!" Sahut Dewo kemudian menyodorkan untuk berjabat tangan sebagai tanda perkenalan.
Frans pun menyambut tangan Dewo.
"Mau minum?"
Frans mengangguk, karena rasanya haus sekali.
Terlebih dirinya sudah pingsan selama lebih dari delapan jam.
Dewo memberikan air minum, kemudian membantu Frans untuk meminumnya.
Frans tampak lancar berbahasa Indonesia, karena sudah biasa didik oleh papi maminya berbahasa Indonesia.
"Kenapa aku bisa begini di rumah sakit?"
"Elu kecelakaan!" Sahut Dewo, namun tidak memberitahu, jika dirinya yang menabrak.
Sebab Dewo sudah diberitahu Arka, agar untuk sementara tutup mulut terlebih dahulu.
"Ah iya, aku ingat!, aku mau nyebrang tapi lampu tiba tiba hijau." Sahut Frans.
"Beda sama di negaraku, lampu lalu lintas seperti itu akan lama, tidak seperti disini." Lanjut Frans kemudian mencoba menggerakkan bagian badan yang lain.
Ada beberapa bagian badannya yang musti di jahit, sebab bagian lengannya robek akibat terkena aspal dan bagian kendaraan bermotor, setelah tertabrak mobil Dewo.
"Memangnya elu asli mana?"
"Perancis!" Sahut Frans, kemudian Frans berusaha mencari identitasnya, selain dompet, Frans juga mencari tas miliknya.
Dokter datang, sesuai panggilan dari Dewo, kemudian memeriksa kondisi Frans yang masih terbaring lemah.
"Luka jahitan sebaiknya jangan banyak digerakkan, dan kepala yg terluka mungkin akan cepat pulih."
Dokter menjelaskan, jika kondisi Frans sebenarnya tidak mengkhawatirkan, namun perlu beberapa hal yang musti dilakukan perawatan rutin.
Selain itu, luka Frans di lengan membuat darah banyak keluar, hingga dirinya pingsan.
Hampir lima belas jahitan ada di lengan Frans, beruntung ada pendonor yang golongan darahnya sama, sehingga bisa segera diterima oleh Frans.
"Terus Dok!" Frans menghela nafas, berfikir tentang keadaannya saat ini.
Terlebih sekarang terbaring di rumah sakit, entah harus berbuat apa?, Frans masih kalut dengan keadaannya.
Dokter pun keluar ruangan setelah selesai memeriksa Frans.
Kini kembali hanya berdua, Dewo dan Frans yang masih tetap berbicara, meski Dewo agak canggung, karena merasa bersalah.
Tak lama kemudian, Dewo memberikan tas milik Frans, dan memberikan beberapa barang yang dibawa Frans, termasuk ponsel serta lainnya.
Beruntung, dompet milik Frans masih setia di kantong celana, sehingga Frans merasa lega karena susah mendapatkannya.
"Ponsel sepertinya pecah, dan tidak bisa dinyalakan, gue coba tadi!, karena ingin menghubungi keluarga elu!"
Dewo yang berkeinginan untuk menghubungi keluarga Frans dengan menyalakan ponsel milik Frans namun tidak bisa, mungkin kehabisan baterai atau karena pecah akibat kecelakaan.
Tak lama kemudian, Dewo pamit undur diri karena sudah mengantuk, dan Dewo tidur di sofa ruangan itu.
Arka memberikan ruangan VIP untuk Frans dan Dewo yang menunggunya saat ini.
Sebelum benar-benar tertidur, Dewo memberikan kabar kepada Arka, tentang perkembangan kondisi korban kecelakaan terkini.
Dewo juga sudah memberikan kabar kepada ibunya, jika hari ini hingga beberapa hari kedepan tidak pulang, dan tadi sore Dewo meminta adiknya untuk datang.
Dewo memberikan beberapa uang untuk adiknya serta keluarganya, karena sangat membutuhkannya.
Akhirnya Dewo pun tertidur, karena sudah sangat mengantuk.
Sementara Frans sejak tadi memperhatikan Dewo yang menunggunya saat ini.
"Siapa mereka yang menolongku?, bahkan dirinya rela menungguku, padahal aku bukan siapa-siapanya." Batin Frans dalam keadaan mata terpejam, Frans pun lambat-laun tertidur.
Hingga pagi harinya, Dewo bangun terlebih dahulu, sebab dokter sedang berkunjung untuk memeriksa Frans.
Setelah dokter keluar, Frans pun terbangun mendapati Dewo sudah rapi.
Tampak keduanya bercengkrama, layaknya teman yang sedang bertemu.
Frans menceritakan perjalanannya ke Indonesia, bahkan ia sering ke Indonesia, selain traveling, ia juga ingin mencari keluarga kandungnya.
"Jadi elu kesini mencari saudara kandung elu, bahkan orang tua elu?, begitu?"
Frans mengangguk, karena semua yang ia ceritakan ternyata dipahami oleh Dewo.
Dewo belum memberitahu Frans, jika Arka lebih dahulu mengira, bahwa Frans adalah saudaranya yang hilang.
Bahkan Dewo tidak tahu jika Arka telah melakukan tes DNA terhadap Frans, untuk mengetahui jika Frans adalah saudara kandungnya atau tidak.
***
Sementara itu Arka dan Naura kembali bekerja, dan seperti biasa Arka masih menggunakan sepeda motor dan tidak bersama Naura.
Karena memang tidak ingin terlihat, jika keduanya mempunyai ikatan.
Meski Angga dan Selvi sudah tahu kenyataannya, jika Arka adalah suami Naura.
Naura bercerita, jika Arka saat itu mabuk, dan menginap dirumahnya, sehingga hari berikutnya diketahui oleh kakek Naura yang selama ini merawatnya, kemudian dinikahkan nya.
Namun seiring berjalannya waktu, Naura dan Arka saling jatuh cinta, hingga saat ini benar-benar serius dengan hubungannya.
Dan hanya itu yang diceritakan oleh Naura kepada Angga dan Selvi.
Naura tidak bercerita, jika sebenarnya Arka adalah cucu kandung dari Kakek Abimana Mahendra Atmajaya, pemilik Mahendra Hospital dan Mahendra Grup, tempat bekerjanya saat ini.
Bahkan Arka adalah calon CEO yang ditunggu-tunggu selama ini.
"Kaga bareng Lo Ka!" Ucap Angga ketika bertemu Arka diparkiran kendaraan lantai bawah.
"Kaga!"
"Lah kenapa tidak bareng aja sih!"
"Males, entar pada kepo kaya lu, mas Angga!" Celetuk Arka.
Kemudian Arka berjalan bersama dengan Angga menuju ruangan kantornya, yang berada di lantai sepuluh.
Sesampainya di ruangan, tampak Selvi sudah datang, kemudian memberikan tugas kepada Arka.
Kali ini berbeda dengan hari sebelumnya, sebab biasanya Selvi ngomel terlebih dahulu sebelum memberikan tugas.
Namun hari ini Selvi memberikan tugas kepada Arka tanpa ngomel dan langsung ke pokok pekerjaan.
"Tumben Lo, kagak ngomel seperti biasanya!" Celetuk Arka, sambil menerima berkas yang diberikan oleh Selvi.
"Mana berani gue, ngomel dulu sama suami CEO Naura, coba elu lapor!, bisa dipecat gue!"
"CK, ga segitunya juga kali!, biasa aja napa!, emang gue suka lapor hal begituan ke ayang beb!, engga lah!"
Arka kemudian duduk bangku tempatnya bekerja, kemudian menyalakan monitor, dan mempelajari berkas yang diberikan Selvi.
"Ya kali!, kalo elu sebel sama gue!, bisa juga kan!"
"Masih dibahas!, Naura tidak punya kuasa apa-apa disini, karena CEO sebenarnya belum datang kan!" Sahut Arka perlahan, khawatir teman yang lainnya mendengar perkataannya.
"Iya sih!"
"Dan perkataan gue juga ga bakal mempan, buat mengelabuhi Naura, bagaimanapun itu!, Naura pasti cari tahu penyebabnya."
Arka kini menatap Selvi yang berada disebelahnya.
"Elu kan sudah bersama semenjak kuliah!, dan sudah tahu watak Naura bagaimana!" Lanjut Arka, membicarakan Naura dahulu dan sekarang.
Selvi mengangguk membenarkan perkataan Arka, sebab Selvi sering saling bertukar pendapat, walau hanya sebatas pembicaraan keseharian keduanya.
"Orang yang kompeten, dan tidak kompeten akan dilihat langsung oleh CEO sebenarnya, meski dia tidak ada disini!" Lanjut Arka kembali membicarakan tentang calon pemimpin perusahaan itu.
Meski Arka sendiri tidak yakin, jika dirinya yang nantinya menggantikan Naura karena ada banyak orang yang lebih pantas memimpin perusahaan, termasuk istrinya.
Namun papanya pernah berkata, jika dirinya harus menggantikannya, dan itu sebelum papanya Arka sakit jantung kala itu.
Dan kini, Arka masih belajar untuk meyakinkan papa, serta kakeknya dalam dunia bisnis yang digelutinya, di perusahaan ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
..."Di mana bunga yang kembang di situlah banyak kumbang"...
...Di mana banyak wanita cantik, maka di situ pula banyak lelaki....
...Biasanya sih buaya🤣🤣🤣...
" 𝙼𝚊𝚜𝚊? "
"𝙺𝚊𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚒𝚑 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞! "
"𝙻𝚒𝚑𝚊𝚝 𝚊𝚓𝚊 𝚝𝚞𝚑 𝚍𝚒𝚜𝚊𝚗𝚊?"
"𝙳𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊? "
"𝙰𝚗𝚞𝚞𝚞..! "
вєяѕαмвυηg...
ati" loh, jangan sampe nanti malahan jatuh cinta
awas aja kalau ketemu yang lebih anu, kamu anu/Hammer/
sepertinya ceritanya menarik...