Kita tidak pernah tau takdir apa yang akan menghampiri hidup kita kelak. Semua skenario sudah Allah atur sesuai kapasitas masing - masing.
Saatnya diatas siapapun mengaku saudara,teman atau apalah. Tapi saat kita terpuruk mana tadi yang mengaku saudara. Semuanya perlahan pergi menjauh.
Begitulah kehidupan Keluarga Derel,pasca pendemi merubah segalanya. Saat kedua orang tuanya telah tiada kakak dan adik - adiknya seakan tidak mengenal dirinya lagi.
Dulu waktu ia punya semuanya kakak dan adiknya rajin datang kerumah berkumpul. Itu semua tinggal kenangan. Bagaimana kehidupan Derel dan keluarganya selanjutnya?akankah ia kembali sukses? apa yang terjadi pada orang - orang yang menghina dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Sinta bersiap cuek pada adik iparnya. Rasanya sakit hati juga di perlakukan seperti itu. Lebih baik diam dari pada terpancing emosinya. Sinta merapikan piring bekas makan suami dan anak - anaknya. Beru ikut bergabung dengan yang lain duduk di ruang tengah.
"Dek,tolong buatkan abang kopi ya?" perintah Derel pada istrinya.
Sinta berbalik kembali ke dapur membuat pesanan suaminya. Dan meletakkan di meja.
"Aku taro di sini ya,bang."
"Iya dek,makasih." ucap Derel.
Sinta bergabung dengan Mercy dan Mira yang masih cemberut gara - gara tadi. Sinta cuek saja dan tanganya dengan cekatan mulai memasukkan besek kedalam kantong satu persatu.
"Berapa banyak kresek yang akan dibuat, Mer?" tanya Sinta.
"Seratusan aja,teh. Takutnya banyak yang datang." jawab Mercy.
Sementara itu Derel duduk bersama Rafi dan anak - anaknya sambil menonton TV.
"Bang, rokok buat acara besok gimana?" tanya Rafi.
"Emang belum di beli apa?" tanya Derel.
"Belum bang,duitnya juga belum ada." jawab Rafi cemberut.
"Minta sama Gani atau pada Mercy. Mereka pasti pegang uang toh. Kalau abang ga ada uang." jawab Derel jujur.
"Tapi bang,susah minta sama aa Gani apalagi teteh, mulutnya ga berhenti nyerocos kaya panjang kereta api." sungut Rafi.
"Kalau gitu nanti abang yang mintain deh. Ngomong - ngomong Gani kemana? Dari tadi tidak kelihatan batang hidungnya." tanya Derel pada adik bungsunya.
"Di kamar kayanya ,bang. Katanya sih ga enak badan." jawab Rafi.
"Loh tadi kayanya sehat - sehat aja,tiba- tiba ga enak badan gitu." celetuk Derel yang paham kalau adik keduanya menghindar dari dirinya.
"Ga tau ,bang."
"Panggil Mercy kemari." suruh Derel. Rafi langsung memanggil Mercy.
"Ada apa,bang? "tanya Mercy saat sudah duduk di depan abangnya.
"Rokok buat besok sudah kamu beli belum?" tanya Derel.
"Belum ,bang. Uang Mercy tadi ga cukup,bang. "
"Ambil tabungan mak,buat tambahin beli rokok besok. Kasih uangnya pada Rafi biar Rafi yang beli." tegas Derel.
"Tapi bang...."
"Tapi apa?" sorot mata tajam Derel membuat Mercy takut membantah perkataan abangnya.
"Ga jadi, bang. Besok biar suami Mercy aja yang beli." ujar Mercy menundukkan kepalanya.
"Baik kalau begitu, yang penting sebelum dzuhur sudah ada barangnya." suara tegas Derel membuat Mercy dan Rafi diam.
Mercy kembali keruang tengah memasukkan besek kedalam kantong. Wajahnya nampak murung. Sinta tidak ingin bertanya hanya melihat saja.
Jam sambil lebih lima belas menit kerjaan memasukan besek selesai. Sinta merapikan sisa bahan - bahan dan merapikannya.
"Ibu,acaranya besok jam berapa?" tanya Dafa.
"Habis dzuhur, nak."
"Kita pulang kapan,bu?" tanya Dhani yang sudah tidak betah berada disana. Ia tau bagaiman sikap adik - adik ayahnya terhadap orang tuanya makanya ia malas berlama - lama bersama mereka.
"Nanti habis acara selesai kita pulang?Kenapa?" tanya Sinta.
"Pengen pulang aja,bu." jawab Dhani.
"Adek ada sesuatu yang di sembunyikan?" tanya Sinta lembut. Ia tau persis watak anak keduanya ,pasti ada sesuatu yang membuatnya bersikap seperti ini
"Ga ada ibu,adek lupa belum mengerjakan tugas buat hari senen." bohong Dhani.
Sinta tidak bertanya lagi pada anaknya,nanti saja setelah pulang kerumah baru ia akan bertanya. Mungkin sekarang Dhani belum mau jujur,nanti pasti akan bicara juga. Karna hari semakin larut Sinta memutuskan untuk tidur dan menyuruh kedua putranya juga tidur.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Teri.kasoh sudh menunggu, up lg ya kk.
Jangan lupa pencet tombol like dan komen serta vote yang banyak biar thor makin semangat😊😘😘😘🙏🙏🙏
klu Darel selamat
malah tokoh utamanya dimatiin...
ke ce wa... left..
ya ngak seru klu Darelnya meninggal.. Thor