LUNE WALLACE -- soorang wanita cantik yang mengalami koma selama hampir 5 tahun lamanya.
Dia merasa diberikan kesempatan untuk hidup kembali karena ingin mencari cinta dalam hidupnya hingga akhirnya bertemu LOUIS VUITTON KINGSFORD.
(Alur mundur)
Instagram author : @zarin violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
LL 27
"Louis?" panggil Lune lagi dengan suara yang sedikit lembut.
"Kita akan makan siang, temani aku," jawab Louis akhirnya.
Lune terdiam lalu tersenyum.
"Baiklah, aku sangat suka makan apalagi jika gratis," sahut Lune tersenyum karena senang akhirnya Louis menemuinya.
"Sorry," ucap Louis akhirnya.
"Untuk apa?" tanya Lune.
"Semalam," jawab Louis singkat.
"Ah itu, tak masalah. Aku sangat mengerti dan seharusnya aku yang minta maaf padamu," sahut Lune.
Lalu Louis tak mengatakan apa pun lagi dan Lune pun ikut diam karena tak ingin mendapat bentakan lagi dari Louis karena mulut cerewetnya yang sangat tak disukai Louis.
"Bicaralah, aku lebih suka jika kau bicara," ucap Louis ketika tak mendengar suara Lune.
Lune menoleh ke arah Louis dan matanya bersinar.
"Boleh aku mengatakan sesuatu, Louis? Tapi apa pun jawabanmu kita akan tetap berteman. Berjanjilah dulu," ucap Lune.
"Apa yang ingin kau katakan? Kau mau membuat ulah?" tanya Louis sambil fokus menyetir.
"Bukan itu," sahut Lune.
"Berjanjilah kita akan tetap berteman setelah aku mengatakan hal ini," ucap Lune.
"Hmm, katakanlah," sahut Louis.
"Hmmm ..." ucap Lune.
"Apa?" sahut Louis.
"Aku menyukaimu," kata Lune tersenyum tanpa dosa.
Louis tertawa kecil.
"Kau cukup berani mengatakan hal itu," ucap Louis.
"Ya, aku memang pemberani," sahut Lune.
Louis kembali tertawa.
"Ya, aku juga menyukaimu dan kita berteman, bukan?" jawab Louis.
Lune terpaku dan diam.
"Ya, aku menyukaimu dan sangat senang kita bisa berteman," ucap Lune yang tahu arti dari ucapan Louis.
Lalu Louis mengacak rambut Lune.
Dengan interaksi seperti itu saja sudah membuat Lune senang.
'Baiklah, status teman tak terlalu buruk, bukan?' batin Lune.
"Kita makan di sini?" tanya Lune ketika Louis menghentikan mobilnya di depan restoran kecil.
"Ya, makanana di sini enak," jawab Louis.
Louis membuka jas nya dan melipat lengan bajunya. Lune melihat hal itu.
Hanya seperti saja sudah menbuat Lune begitu menyukai gerak tubuh Louis.
'Oh God, sepertinya aku sudah jatuh cinta padanya,' batin Lune yang kemudian menggeleng gelengkan kepalanya.
"Ada apa? Kepalamu pusing?" tanya Louis.
"Tidak, aku hanya lapar," jawab Lune yang merasa menjadi bodoh karena rasa sukanya pada Louis.
"Ayo," ucap Louis dan mereka sama sama keluar dari mobil.
Louis kembali menggandeng tangan Lune yang sebenarnya tak perlu dilakukannya karena jaraknya ke restoran hanya beberapa meter saja.
Lune pun tak protes karena senang dengan hal itu.
Mereka masuk ke dalam restoran dan duduk di kursi pojok. Lalu mata Lune melihat ke arah seorang pria berambut putih yang ada di seberang mejanya.
"Pesanlah," kata Louis.
Lune mengangguk dan memesan makanannya.
Sembari menunggu makanan mereka datang, pandangan Lune kembali ke arah pria tua yang sedang duduk sendirian itu.
"Ada apa? Kau mengenalnya?" tanya Louis karena sejak tadi Lune melihat ke arah pria itu.
"Tidak. Louis, bolehkah dia bergabung dengan kita di sini?" tanya Lune.
"Why?" tanya Louis.
"Dia terlihat sendirian dan kesepian," jawab Lune pelan.
"Baiklah, terserah kau saja," sahut Louis.
Lalu Lune beranjak berdiri dan menghampiri pria itu. Louis tak tahu apa yang dikatakan oleh Lune pada pria itu hingga akhirnya pria itu pun duduk satu meja bersama mereka.
"Terima kasih," ucap pria itu yang cara jalannya saja sudah terbungkuk bungkuk.
Lune bahkan memegang tangannya dan membantunya duduk.