Perjalanan waktu seorang wanita yang sangat luar biasa, penuh dengan talenta di setiap bidangnya bukan hanya itu dia juga menjadi rebutan semua pria dan bahkan dia adalah bos besar dari seluruh mafia.
Namun sayang dia harus berakhir dengan pengkhianatan dari keluarganya sendiri hingga membuatnya tewas, namun takdir berkata lain dia pun kembali tersadar dan berada di tubuh gadis lain yang dijuluki sampah, dengan tekadnya yang sangat kuat dia akan berusaha kembali ke puncak.
" Huff... ternyata tidak hanya di kehidupan sebelumnya bahkan dikehidupan inipun aku masih menjadi rebutan, melelahkan."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae Linge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Kembali
Satu persatu para pejabat kekaisaran beserta seluruh keluarganya pun hadir dan menduduki meja mereka masing-masing.
Tak berselang lama Masuklah para tamu undangan satu persatu, mereka pun sempat menatap ke arah Maeli Su karena merasa kagum dan sekaligus juga sangat penasaran akan rupa gadis misterius di balik kain penutup wajahnya.
Maeli Su sama sekali tak tertarik menatap ke arah para undangan yang telah berlalu dari hadapannya hingga dia tanpa sengaja melihat sosok yang sempat di temuinya dia pun dengan segera menatap ke arah sosok itu dan tanpa sadar terus memperhatikannya beberapa saat, sekedar ingin memastikan apakah laki-laki yang kini dia lihat adalah orang yang sama yang telah memberikannya sepasang anting.
Lira Su sangat marah melihat para tamu undangan berusaha melirik dan bahkan terang-terangan menatap ke arah Maeli Su sehingga membuatnya mengepalkan tangan dengan sangat kuat.
"Hormat pada kaisar, hormat pada permaisuri" ucap seluruh orang yang hadir di ruangan itu ketika melihat rombongan kaisar telah tiba, kaisar dan rombongannya pun telah duduk di meja mereka masing-masing.
Semua makanan tengah disajikan di seluruh meja, begitu banyak pelayan yang dikerahkan untuk perayaan kali ini, sembari makanan dihidangkan pertunjukan satu persatu pun di persembahkan.
Makanan telah selesai dihidangkan para pelayan mundur ke belakang dan segera keluar dari tempat penjamuan, kini semua yang berada di ruangan itu pun menikmati hidangan yang telah di sajikan.
Beberapa waktu berlalu para pelayan pun kini telah masuk kembali membereskan sisa makanan yang ada dan menggantinya dengan makanan penutup beserta teh yang diletakkan disetiap mejanya.
Kini tibalah acara puncak dimana para generasi muda akan menampilkan bakatnya, dimulai dengan putri dari kekaisaran ini Sia Lu dia dikenal sebagai wanita yang pintar, cantik,dan juga sangat ahli dibilang sastra, di satu sisi dia juga merupakan anak kandung dari permaisuri.
"Aku akan menampilkan sebuah puisi sebagai hadiah di hari ulang tahun ayah handa kaisar , semoga ayah handa kaisar menyukainya" ucap putri Sia.
Putri Sia pun membacakan puisinya dengan penuh penghayatan hingga banyak orang yang terkagum-kagum berbeda dengan kaisar negara Hong dari balik topi lebar yang tertutup kain matanya malah menatap lekat ke arah Maeli Su, dia tak menyangka jika gadis yang di temuinya sebelum ini merupakan putri dari salah satu pejabat di kekaisaran utara.
Maeli Su mengetahui dia tengah di perhatikan dia pun menatap ke arah tatapan itu berasal, dan dengan samar dia dapat melihat orang yang tengah di tatapnya tersenyum ke arahnya, melihat hal itu dia pun kembali menyibukkan diri dengan memakan cemilan yang ada dan tak menghiraukan mata yang menatap kearahnya.
"Menarik" ucap kaisar Hong.
Putri Sia telah selesai membacakan puisinya "Terimaka kasih atas tepuk tangannya, aku dengar putri kedua keluarga Su memiliki kehebatan dibidang seni, aku harap putri kedua keluarga Su mau memenuhi keinginan ku untuk menampilkan sebuah penampilan guna menghibur kita semua yang ada di ruangan ini" ucap putri Sia sembari menyumpahi hal buruk kepada Lira Su.
Lira Su pun merasa sangat senang sebab seorang putri kekaisaran mengingatnya bahkan memintanya untuk menampilkan sebuah penampilan, sehingga dengan segera dia pun berada di tempat yang telah disediakan untuk menampilkan penampilannya.
Acara utama ini merupakan ajang untuk para nona muda menunjukkan nilainya dan juga untuk menarik para tuan muda atau bahkan pangeran agar menyukainya, di satu sisi acara ini juga mereka gunakan untuk mempermalukan orang-orang yang mereka benci dihadapan banyak orang.
Sama seperti putri Sia dia menggunakan acara ini untuk mempermalukan nona kedua keluarga Su yang telah membuat kakak kandungnya yaitu pangeran pertama mati, dia sangat membenci Lira Su sehingga dia akan berusaha menjatuhkannya dengan cara apapun, begitu pula anak lain dari permaisuri yang juga merupakan kakak kandung dari putri Sia.
Lira Su pun segera memainkan kecapinya dengan sangat memukau, membuat para pria maupun wanita terpukau hingga ada seseorang yang berkata di dalam hatinya "Aku pasti akan mendapatkan mu walaupun sebagai selir ku" ucap pangeran ke empat dengan penuh keyakinan.
Lira Su sangat senang karena di sepanjang penampilannya banyak laki-laki yang tak henti-hentinya melihat ke arahnya bahkan dia juga melihat bahwa pangeran keempat terus menerus menatap kearahnya tanpa memalingkan wajah sedetik pun "Walaupun reputasi ku buruk tapi dengan penampilan ku kali ini bahkan seorang pangeran pun masih memandang ke arah ku apalagi tuan muda yang lain" batin Lira Su lalu kemudian memberikan senyuman manisnya di akhir penampilan hingga membuat ruangan banyak dipenuhi dengan tepuk tangan yang meriah.
"Kurang ajar, ternyata perempuan pembawa sial itu masih tetap bagus dalam seni aku kira dengan kematian kakak pertama dia akan terpuruk sehingga dia tak akan bisa menampilkan apa pun, baiklah tidak apa-apa Sia kali ini mungkin perhitungan mu salah namun kamu masih punya banyak kesempatan untuk menjatuhkannya" batin putri Sia sembari menenangkan amarah yang tengah bergejolak di dalam hatinya.
Lira Su pun mengucapkan terima kasih karena telah diberikan kesempatan untuk tampil, awalnya ingin memberikan kesempatan tampil untuk adiknya Mira Su, namun seketika dia berubah pikiran setelah melihat ke arah Maeli Su.
Timbul niat jahat di dalam hatinya untuk mempermalukan Maeli Su di depan umum, karena dari apa yang dia tau Maeli Su sama sekali tidak memiliki keahlian apapun.
Maeli Su yang melihat Lira Su menatap ke arahnya membuatnya segera tau jika Lira Su pasti akan berusaha mempermalukannya di perayaan ini bahkan dia tak akan mungkin melepaskannya sama sekali jika dilihat dari begitu besar kebencian dari Lira Su untuk dirinya.
"Untuk penampilan selanjutnya aku berharap kepada nona pertama keluarga Su yang merupakan kakak ku sendiri untuk menampilkan sebuah penampilan apapun yang dia biasa agar nantinya dapat menghibur kita semua" ucap Lira Su yang tersenyum penuh kemenangan ke arah Maeli Su.
"Benar-benar perempuan licik, dia berkata seolah-olah aku tak memiliki kemampuan apapun, baiklah karena kamu yang memulai maka aku tak akan sungkan membuat mu malu di depan semua orang ini" batin Maeli Su yang menatap ke arah Lira Su dengan tatapan tajamnya.
"Kamu kira aku takut dengan tatapan tajam mu itu, bersiap-siaplah untuk kehancuran mu" ucap Lira Su di dalam hatinya sembari tersenyum lebar penuh kemenangan.
"Mohon maaf jika saya lancang, saya mewakili putri pertama saya untuk meminta kepada putri kedua saya agar putri pertama saya tidak menampilkan penampilan apapun, dan sebagai gantinya putri ketiga saya yang akan menampilkan tarian pedang" ucap Ray Su yang berdiri dari duduknya, dia melakukan itu karena dia tak mau anak kesayangannya itu dipermalukan di depan umum.
Mendengar hal itu ruangan pun menjadi sangat ricuh karena di penuhi bisikan-bisikan yang menjatuhkan Maeli Su, melihat kericuhan yang terjadi selir Zia Le pun tak tinggal diam dia pun segera berdiri sembari berkata "Maaf tuan besar, anak kita hanya ingin membuat kakaknya menampilkan bakat yang selama ini kakaknya pendam, jadi tak salah jika nona pertama menampilkan bakatnya dihadapan kita semua".
"Kurang ajar, mereka sengaja ingin mempermalukan putri ku, dasar wanita-wanita ular" ucap nyonya rumah yang mulai kesal sembari menggenggam erat gelas teh yang tengah di pegangnya.
Ray Su pun tak berani berkata-kata sebab jika dia menolak apa yang dikatakan selir durjananya, itu sama saja dengan dia mengakui jika putri kesayangannya itu tak memiliki bakat sama sekali.
***
Kira kira Maeli Su bakalan ikut tampil gak ya?
Ikuti terus kelanjutan ceritanya ya.
Salam hangat dari EL😊