Sebagai satu-satunya penerus keluarga Parker, Justin Midas Parker dikenal dengan sikap dingin dan kejamnya namun memiliki trauma terhadap sentuhan fisik. Haphephobia yang dialaminya sangat parah sehingga dia tidak bisa bersentuhan bahkan dengan keluarga nya sendiri.
Suatu hari, saat Justin sedang melakukan terapi pengobatan, ia tanpa sengaja bertemu dengan dokter wanita yang berhasil menyentuhnya tanpa membuat penyakitnya kambuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16-Tidak Ada Kesamaan
Satu minggu telah berlalu, dari kejadian yang minggu lalu membuat Justin dengan berusahanya untuk mencari bukti yang membuat Elora akan percaya bahwa dia mengenal Elora dimasa lalunya.
Justin yang tengah fokus dengan laptopnya mencari tau tentang keluarga Wilder, namun sayangnya Keluarga Wilder tidak pernah mengumbar informasi tentang keluarga nya secara detail.
Itulah mengapa Justin tidak bisa langsung percaya bahwa Mathew adalah orang tua angkatnya Elora. Hanya persamaan saja Marganya.
Ditengah kesibukkannya Justin terdengar suara ketukkan pintu, hal itu membuat Justin menatap kearah pintu.
" Masuk "
Setelah Justin memerintahkan pada seseorang untuk masuk, terdengar suara pintu terbuka masuklah seseorang pria berpakaian yang sangat rapi dengan tubuh tegapnya.
Iya pria itu adalah Joshua, yang kemarin diperintahkan oleh Justin untuk mencari foto tentang Hazel dan Elora.
Justin menatap Joshua tanpa berekspresi dan langsung melontarkan pertanyaan kepada Joshua.
" Bagaimana apakah kamu mendapatkan apa yang kemarin aku minta?".
Joshua menganggukkan kepalanya". Tentu, saya mendapatkan foto saat Nona Hazel bersama Keluarga Angkatnya setelah diadopsi tuan".
" Kemarilah".
Joshua memberikan sebuah map coklat yang berisi foto Keluarga Easton setelah mengadopsi Hazel dan dari pertumbuhan Hazel hingga sampai sekarang.
Justin melihat semua foto yang Joshua dapat dan menyamakan dengan foto yang ada didaftar hasil pencarian Jonas kemarin.
Awalnya Justin biasa-biasa saja melihatnya, namun lama-kelamaan merasa ada yang aneh tidak ada satupun persamaan dari foto itu.
Dari kecil hingga sekarang wajah Hazel sangat berubah daratis. Justin benar-benar merasakan sangat aneh dengan hal itu.
" Lalu, bagaimana untuk Keluarga Wilder?"
" Saya hanya berhasil mendapatkan satu foto hanya Nyonya Wilder dengan gadis berusia 8tahun". Jawab Joshua sambil memberikan map lainnya
Justin dengan cepat mengambil map yang diberikan Joshua tadi, setelah menerimanya Justin membuka map tersebut.
Saat dia melihat kearah foto itu betapa terkejutnya Justin.
" Elle". Lirih Justin sambil menatap foto itu
Justin merasa sangat penasaran bagaimana bisa hanya Nyonya Wilder dan gadis berumur 8tahun saja yang berfoto, dimana Tuan Wilder.
Perasaan Justin benar-benar mencari tercampur aduk setelah melihat laporan dari Joshua, dia sangat kebingungan rasa kepalanya ingin meledak.
" Yang mana diantar kalian berdua Elleku". Gumam Justin
****
Dikediamannya Easton, Hazel merasa akan takut dengan apa yang dikatakan Justin kemarin saat dirumah sakit dia masih dihantui dengan Elora.
" Apakah Dokter itu adalah Elle waktu dipanti asuhan itu?". Lirih Hazel dengan nada khawatirnya
Wanita itu bermondar-mandir memikirkan tentang Elora, wanita itu tidak akan rela jika Justin menemukan Elle waktu dipanti asuhan itu.
" Aku harus menyakinkan Justin, bahwa aku adalah Ellenya waktu dimasa lalu tapi". Lirih Hazel terhenti
Dia teringat sesuatu bahwa dia tidak bisa bersentuhan dengan Justin, wanita itu memikirkan bagaimana bisa caranya agar dia bisa bersentuhan dengan Justin dan membuktikan kepada Justin bahwa dia adalah orang dimasa lalunya.
****
Disisi lain, Elora juga memikirkan perkataan Justin yang minggu lalu dia masih dihantui juga dengan pembicaraan Justin bahwa dia adalah orang dimasa lalunya.
" Apa yang sudah terjadi dimasa lalu sehingga Tuan Parker mengatakan bahwa dia mengenali ku di masa lalu". Lirih Elora dengan memegangi kepalanya
Elora benar-benar tidak bisa mengingatnya kembali semakin dia berpikir semakin rasa sakit dikepalanya datang.
Elora juga ingin mengingatnya, rasa dihatinya sangat mengatakan bahwa Justin pria yang sangat familiar bagi dirinya.
Namun dipikirannya dia tidak bisa mengingat sama sekali dimasa lalunya. Rasanya Elora ingin memaksanya tetapi itu tidak mungkin karena Dokter sudah mengatakan bahwa Elora amnesia permanen.
Akhirnya Elora yang merasa pusing akibat terlalu banyak berpikir, memutuskan untuk melakukan visit kepada salah satu pasien nya.
Elora menyusuri lorong rumah sakit untuk menuju salah satu bangsal ruangan khusus pasien pasca operasi. Namun tiba-tiba langkah nya terhenti karena seseorang menghadang.
Elora menatap bingung ke arah wanita yang berdiri di hadapan nya itu. Wanita tersebut menatap nya dengan penuh kebencian, padahal dia tidak terlalu mengenalnya.
"Nona Easton." sapa Elora seraya menampilkan senyum ramah nya.
Ya, yang berdiri dihadapan Elora saat ini adalah Hazel. Wanita itu merasa muak melihat senyum yang ditunjukan oleh Elora.
"Siapa kau sebenarnya, dokter? Dan apa hubungan mu dengan Justin?" tanya Hazel dengan tatapan permusuhan yang ia tuju kan kepada Elora.
Elora mengernyitkan kening nya, dia tidak mengerti apa maksud dari pertanyaan Hazel.
"Maaf, maksud anda hubungan apa? Saya bahkan baru mengenal tuan Parker belum satu bulan ini. Bagaimana bisa anda bertanya tentang hubungan saya dengan nya?" jawab Elora.
Hazel merasa tidak puas dengan jawaban yang diberikan oleh Elora.
"Kau seorang dokter, pasti sangat mengerti dengan apa yang aku maksudkan." ucap Hazel dengan nada penuh intimidasi.
"Aku tidak punya hubungan apa-apa dengan tuan Parker. Maaf, saat ini aku harus melakukan visit kepada pasien ku. Kalau begitu aku pergi lebih dulu." ujar Elora yang sudah tidak berbicara seformal sebelum nya karena merasa kesal dengan tingkah nona muda dari keluarga Easton itu.
Elora beranjak dari posisi nya, namun tanpa dia duga Hazel mendorong tubuhnya hingga menabrak dinding.
"Aku peringkatkan kau, jangan coba-coba mendekati Justin. Aku dan dia adalah jodoh yang sudah terikat oleh takdir semenjak kecil. Jadi kau, jangan lagi berharap bisa merebut Justin dari ku." Hazel berkata dengan penuh penekanan di setiap kalimatnya.
Elora benar-benar tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh Hazel, tubuhnya merasakan sakit saat Hazel mendorongnya.
Elora menatap Hazel dengan tatapan yang sangat tajam wanita itu sangat tidak terima atas perilakunya Hazel kepadanya.
" Hazel, Elora". Panggil seseorang membuat Hazel menoleh kearah suara itu
Seseorang tiba dengan membuat mereka berdua menoleh kearah suara tersebut.
Suara yang sangat familiar bagi Hazel maupun Elora, seseorang itu adalah Justin hari ini ditiba dirumah sakit untuk melakukan terapi ulang karena minggu lalu Justin tidak jadi untuk terapi.
" Ada apa ini?". Tanya Justin saat tiba disana
Hazel saat melihat Justin tiba dia merasa kepanikan, namun Elora masih berdiri tegap dengan memegangi lengannya merasa sakit yang menabrak dinding tadi.
Justin menatap kearah Elora seperti menahan sakit, pria itu berniat untuk menanyakan keadaannya Justin pun mendekat kearah Elora namun saat Justin ingin mendekat Elora sudah lebih dahulu menghindar.
Justin merasa bingung dengan tingkahnya Elora, sebelumnya Elora tidak pernah begini.
" Elora ada apa?".
Elora menggelengkan kepalanya". Tolong jangan mendekat Tuan Parker, karena wanita Tuan Parker sangat marah dan menuduh saya mempunyai hubungan kepada Tuan Parker"
Justin mengernyitkan keningnya dia merasa bingung dengan percakapannya Elora.
" Wanitaku? Maksud kamu siapa?".. Tanya Justin dengan bingungnya
Hazel hanya terdiam saja dia tidak berani membuka suaranya karena dia tau bahwa Justin belum mengakui dirinya seutuhnya sebagai orang didalam hatinya.
Elora juga terdiam saat Justin bertanya kepadanya. Kali ini Justin dibuat kebingungan dengan kedua wanita tersebut sebenarnya apa yang terjadi sebelum dia tiba.
