NovelToon NovelToon
The Marriage Of Moon And Dew

The Marriage Of Moon And Dew

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: dzataasabrn

Terlahir dari orang tua yang membenci dirinya sejak kecil, Embun Sanubari tumbuh menjadi laki-laki yang pendiam. Di balik sifat lembut dan wajah tampannya, tersimpan begitu banyak rasa sakit di hatinya.

Ia tak pernah bisa mengambil pilihannya sendiri sepanjang hidup lantaran belenggu sang ayah. Hingga saat ia memasuki usia dewasa, sang ayah menjodohkannya dengan gadis yang tak pernah ia temui sebelumnya.

Ia tak akan pernah menyangka bahwa Rembulan Saraswati Sanasesa, istrinya yang angkuh dan misterius itu akan memberikan begitu banyak kejutan di sepanjang hidupnya. Embun Sanubari yang sebelumnya menjalani hidup layaknya boneka, mulai merasakan gelenyar perasaan aneh yang dinamakan cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dzataasabrn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

He Is Back

Berhari-hari aku mencari dan menunggu Sanu kembali. Kini setelah tepat seminggu ia pergi, ia berdiri di hadapanku dengan membawa sebuah backpack di punggungnya serta dua buah tas kertas di tangan kanan dan kirinya. Ia mengenakan kemeja putih dan celana kain hitam, penampilannya benar-benar seperti orang yang hendak melamar kerja.

Ia menatapku dengan bibir terkatup, kurasa ia ingin mengatakan sesuatu tapi ia berusaha menahannya. Aku menyilangkan tanganku dan menatap tajam ke arahnya, menuntut penjelasan atas kepergiannya yang tanpa kabar dan amat sangat tiba-tiba.

"Apakah kamu baik-baik saja? Maaf aku pergi terlalu lama. Aku pergi ke Singapura untuk mengikuti babak final kompetisi Business Plan Internasional, aku berniat mengatakannya padamu tetapi aku lupa membawa ponsel. Saat tiba di sana pun aku tidak sempat-"

"Ya, baiklah. Lagipula itu juga bukan urusanku." ujarku ke arahnya, dingin seperti biasa.

Ekspresinya yang semula cerah mendadak muram. Ia berjalan dengan tertunduk dan meletakkan dua tas kertas yang ia tenteng ke atas meja makan.

Dengan suara yang sangat amat pelan, ia berbisik, "Maafkan aku."

Tanpa menunggu respon dariku, ia berjalan naik ke kamar. Aku memijat pelipisku dengan geram. Bisa-bisanya ia pergi selama satu minggu tanpa kabar dan tiba-tiba muncul begitu saja di hadapanku seperti barusan? Aku nyaris jantungan saat melihat ia telah berdiri di sana. Bahkan aku sempat mengira bahwa sosoknya hanyalah halusinasiku karena terlampau sering membayangkan dirinya kembali.

Kini setelah ia benar-benar kembali ke rumah, sejujurnya aku merasa sedikit lega. Kupikir ia pergi menghabiskan waktu bersama perempuan-perempuan, clubbing, dan melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh pemuda kalangan atas lainnya. Lagipula ia masih muda, seharusnya ia memang sedang giat-giatnya pergi ke club seperti laki-laki normal lainnya.

Hampir semua teman priaku adalah laki-laki yang seperti itu. Yang selalu menghabiskan waktu dengan mabuk, liburan, melakukan sex bebas, dan menghabiskan uang orang tua mereka. Kupikir Sanu pergi karena melakukan hal semacam itu. Aku tidak menyangka alasan ia pergi selama itu ternyata adalah sebuah lomba bisnis? Sangat diluar dugaan sekali dia.

Apakah itu sebabnya ia selalu sibuk memandangi tabletnya selama ini? Apakah selama ini ia sedang mengerjakan sebuah tugas besar untuk kompetisinya itu?

Hah... aku menghela napas tertahan saat membayangkan betapa kacaunya aku satu minggu belakangan ini. Sungguh kekhawatiran yang sia-sia.

 

"Bukankah itu Embun Sanubari?" Dania nyaris memekik di sebelah telingaku, membuatku memukul lengannya lantaran terkejut.

"Ada apa sih?" aku meliriknya jengah, sejak tadi aku sibuk memperhatikan ponselku hingga tak menyadari apa yang dibicarakannya dengan dua temanku yang lain, Stefi dan Queency.

Dania mengatupkan kedua tangannya di pipiku, menarik wajahku dengan cepat untuk menoleh ke arah seorang lelaki yang tengah berdiri di lantai dua gedung yang bersebelahan dengan gedung kami saat ini. Ia terlihat bersadar di tembok dengan tas punggung tersampir di satu bahunya serta sebuah buku di tangannya.

*Ilustrasi ootd Sanu (cr : pinterest)

"Sungguh indah ciptaan Tuhan!"

"Jika melihat buku yang membosankan itu membuatnya begitu fokus, apalagi jika dia melihatku? Hahaha"

"Aku ingin merasakan tangannya itu di tubuhku!"

Aku melirik tajam ke arah gadis-gadis sosialita di belakangku.

Dia suamiku bitch! Bisakah kalian tenang dan tutup mulut sial kalian itu?

Aku menggertak ke arah mereka, memandang dengan tatapan tak suka. Salah satu dari mereka melihat tatapanku yang mengerikan dan menarik dua temannya yang lain untuk kembali duduk ke kursi mereka.

Aku kembali memutar kepala, memperhatikan Sanu yang masih berdiri di sana sembari sesekali membalik halaman buku di tangannya. Aku akui dia memang sangat tampan. Bahkan dari jarak puluhan meter pun ia terlihat bersinar di sana.

Aku belum sempat mengalihkan pandangan saat rintik hujan mulai turun. Yang mulanya hanya beberapa tetes, mendadak turun dengan amat derasnya. Sanu yang awalnya masih berdiri di sana pun memundurkan langkah, menutup bukunya dan memasukkannya ke dalam tas punggungnya. Ia memasukkan tangannya ke dalam saku dan beejalan menjauh. Menghilang dari pandangan kami.

Oh hujan! Bisakah kau turun di waktu yang sedikit lebih tepat?

Aku menggeram dalam hati, merutuki hujan yang turun tiba-tiba dan membuyarkan aksi orang-orang di kelas ini.

Dania menatapku penuh selidik, entah sejak kapan ia memandangku dengan ngeri seperti itu yang pasti aku benar-benar bergidik dibuatnya, "Apa?" aku mengangkat bahu.

"Bukannya selama ini kau tidak tertarik dengan dia ya? Kenapa tiba-tiba kau menatapnya tanpa berkedip begitu?" Dania kini terlihat seperti sebuah tanda tanya hidup.

Aku hendak membuang muka ke samping saat di kudapati dua temanku yang lain juga sedang memelototiku dengan wajah penuh pertanyaan.

"Jangan bilang kau...."

"Ada apa sih dengan kalian? Aku hanya menatapnya karena aku punya mata!" aku berusaha memalingkan wajah.

Selama ini aku berlagak tak pernah tertarik saat mereka membicarakan Sanu. Tapi ya bagaimana lagi. Mereka tidak tahu bahwa aku dan Sanu sudah menikah. Kutebak mereka pasti akan menyeretku ke laut jika mereka mengetahui fakta itu.

"Selama ini kau juga punya mata tapi kau tidak pernah mau memandangnya. Lalu sekarang kenapa kau tiba-tiba menatapnya dengan penuh hasrat seperti itu?" Stefi melotot ke arahku, ia seperti enggan menambah saingan sebagai penggemar seorang Embun Sanubari.

"Sudah cukup seluruh gadis kampus ini sebagai saingan, aku tidak mau menambah saingan lagi. Kau jelas lebih cantik dan hot dari seluruh gadis di sini! Kalau kau juga mengejarnya, siapapun akan kalah..." Queency mengerjap beberapa kali, matanya berkaca-kaca.

Astaga? Apakah mereka benar-benar sesuka itu dengan suamiku?

Aku menahan tawa kemudian berkata, "Baiklah. Lihatlah dosen sudah masuk," ujarku lirih, menunjuk ke arah seoarang pria paruh baya yang baru saja memasuki kelas kami.

Melihat hal itu, teman-temanku beserta gadis-gadis lain yang masih berdiri di sekitar jendela pun kembali ke tempat duduk masing-masing. Aku hendak kembali memainkan ponselku saat tanpa sengaja melihat Dania yang mengacungkan jari tengahnya padaku, menatapku dengan tatapan penuh kecurigaan. Hahaha, aku benar-benar akan diseret ke laut jika mereka mengetahui faktanya!

1
thieewiee
semangat kk
thieewiee
menyala author Q/Drool/
sisdelb: aaa maacii kaak🥰
total 1 replies
Aisyah Siti
nextt kak
thieewiee
lope lope sebakul buat autor udah crazy up
sisdelb: 😭😭 jadii semangat nulisnya karena pada antusias minta updatee. makasii banyak yaa buat supportnyaaa, lopee sekebon💞
total 1 replies
Culprit Heart
yaampun saras kamu janga Nethink duluuu
Culprit Heart
ya Tuhan😭😭😭 Author beneran isunya tendang pelecehan mulu yaaa
sisdelb: sorryy kaak😭. sejujurnya aku mau bikin reader kita aware aja sama isu sexual abuse karena aku pun pernah ngalamin hal serupa. entah itu orang asing atau orang terdekat, kita pokonya harus selalu aware dan waspada
total 1 replies
Culprit Heart
ati ati kemakan omongan sendiri neng
Culprit Heart
kocak banget😭
Culprit Heart
hahahaha sanuu gemes banget dah
Culprit Heart
wkwk avvvv
Culprit Heart
beneran cowok langka
Culprit Heart
astogenggg naksir ini mah
Culprit Heart
wkwkw jokes bapak bapak bgt jir
..
lanjuut
..
udah lama gk bca cerita author ini. menarik dan bikin penasaran
Culprit Heart
gaya penceritaannya bagus
Culprit Heart
lanjuttt thoorr
Culprit Heart
hahahah ketawanya ang ang ang dong😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!