Adeeva Rachella..
Dia terlahir sebagai Gadis Bisu, namun hal itu Adeeva sangat disayangi oleh kedua orang tuanya..
Hingga disuatu kejadian yang membuatnya tidak bisa untuk berbicara tentang keadilan kedua orang tuanya yang dibunuh oleh Pamannya sendiri..
Pamannya itu adalah Adik dari Ibunya Adeeva, dia adalah seorang gila dengan kekayaan itulah sebabnya dia membunuh kedua orang tuanya Adeeva karena ingin mengambil kekayaannya..
Hidup Adeeva berubah daratis saat kepergian kedua orang tuanya, dia tinggal bersama Pamannya namun dijadikan Pembantu oleh Istri dan Anak Pamannya..
Adeeva juga mendapat perilaku yang tidak pantas seperti sering dibully, disiksa dan lebih parahnya lagi dibuat hingga hampir mati oleh mereka..
Adeeva ingin menyerah, namun pada malam itu seorang Pria bernama Dellson Arden mengajaknya untuk keluar dari Neraka itu..
Adeeva setuju dengan hal itu, tetapi apakah kehidupan Adeeva akan berubah setelah bersama Dellson?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30-Gudang tua
Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, dimana Dellson sudah tiba di gedung tua yang ada dimimpinya itu.
Dellson memarkirkan mobilnya setelah itu dia turun dari mobilnya melihat kearah sekelilingnya, tempatnya begitu sangat sepi Dellson merasa heran mengapa seseorang mengatakan Adeeva ada disini?
" Apakah ini tempatnya?".. Lirih Dellson sambil melihat kembali sekelilingnya
Kini Dellson mengambil ponselnya dan menghubungi Ben untuk menyusulnya kemari, Dellson mengirimkan lokasinya kepada Ben setelah itu Dellson kembali memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.
Dellson melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam gedung tua itu, saat dia masuk Dellson mencium sesuatu yang sangat menyengat sekali hal itu membuatnya ingin muntah namun ditahan oleh dirinya.
Dellson melangkahkan kakinya terus-menerus, didalam sana sangatlah gelap sehingga membuat Dellson menggunakan lampu dari ponselnya.
Saat dikedalaman, Dellson melihat sesuatu yang bergeletak dilantai disertai darah Dellson melangkah kakinya lebih kedepan lagi saat tiba beberapa meter Dellson mencoba memberi cahaya kepada sesuatu itu.
Saat tiba mendapatkan cahaya, betapa terkejutnya Dellson bahwa itu adalah Adeeva.
" Adeeva".. Teriak Dellson sambil mendekat kearah Adeeva
Wajah Adeeva tidak terlihat lagi semuanya penuh darah, begitu juga dibadannya sudah berlumuran darah semuanya.
Dellson menaruh kepala Adeeva tepat diatas pangkuannya..
" Adeeva bangun, ini aku Dellson".. Lirih Dellson sambil mengguncang-guncang Adeeva
Namun tidak ada jawaban satupun dari Adeeva, Dellson mencoba memeriksa nadinya Adeeva ternyata saat dia memeriksanya keadaannya Adeeva sudahlah sangat lemah.
" Bertahanlah Adeeva, aku akan membawamu kerumah sakit"..
Dengan cepatnya Dellson menggendong Adeeva, setelah itu dia berlari kearah depan walaupun semuanya gelap Dellson hanya menggunakan instingnya agar bisa melewati gedung tua itu.
***
Tepat 15menit akhirnya Ben tiba disana, dimana saat Ben turun dari mobilnya betapa terkejutnya Ben melihat Dellson keluar sambil menggendong Adeeva sudah berlumuran darah.
" Tuan apa yang terjadi?"..
" Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang, kamu masuk dan ambil bukti yang dia pakai untuk mencelakai Adeeva setelah itu laporkan kepada pihak polisi biarkan mereka melackanya"..
" Baik tuan"
Dellson menaruh Adeeva dikursi penumpang setelah itu memasangkan sabuk pengamannya untuk Adeeva, setelah itu Dellson berjalan kearah kursi pengemudi dan menyusul ikut masuk.
Dengan cepatnya Dellson menyalahkan mesinnya dan menancapkan gasnya begitu cepat.
Begitu juga Ben dia langsung masuk kedalam gudang tua tersebut, ingin mengambil bukti agar dia bisa melaporkan kepada pihak polisi.
***
Hanya memakan waktu 30 menit, akhirnya Dellson sudah tiba dirumah sakit terdekat dengan cepat Dellson turun dari mobilnya dan berjalan kearah pintu Adeeva.
Kini Dellson menggendong Adeeva dan berlari kembali membawa Adeeva masuk kedalam IGD.
" Dokter" teriak Dellson saat tiba didalam IGD
Dokter dan perawat lainnya dengan cepat berlari kearah Adeeva, setelah itu mereka mendorong brankarnya Adeeva kearah ruang tindakkan.
Dellson mengikuti langkah kakinya mereka saat mendorong brankarnya Adeeva, kini saat brankarnya Adeeva masuk kedalam ruang tindakkan Dellson ditahan oleh perawat agar menunggu diluar ruangan.
" Mohon maaf tuan, anda tidak bisa masuk"..
" Tolong selamatkan dia".
" Baik tuan, mohon anda tunggu disini sampai kami selesai melakukan perawatan untuknya"..
Perawat itu pun menutup pintunya dan masuk, kini Dellson duduk dibangku tepat didepannya ruang tindakkan itu.
Wajahnya benar-benar sangat panik, dia berharap Adeeva bisa selamat.
" Ku pastikan orang yang sudah melukaimu dia akan mendapatkan balasannya dari ku, tunggu saja sampai aku ketemu siapa pelakunya". Lirih Dellson dalam hatinya