NovelToon NovelToon
ARGRAVEN

ARGRAVEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Eva

WARNING ⚠️

Mengandung beberapa adegan kekerasan yang mungkin dapat memicu atau menimbulkan rasa tidak nyaman bagi sebagian pembaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eva, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16.>>Ephemeral

Ephemeral [sesuatu yang berlangsung dalam waktu yang sangat singkat/tidak kekal]

***

"Bibit saya unggul, jadi tidak mungkin gagal," ungkap Agraven melanjutkan. Terpatri seringaian puas yang masih setia menghiasi wajah tampannya.

Mendengar itu, Aza langsung gemetaran. Ia sungguh takut. "Kamu jahat! Kamu laki-laki brengsek! Kamu nggak punya hati! Kamu udah hancurin hidup aku hiks, masa depan aku udah hancur! Sesuatu yang paling berharga yang aku punya dan aku juga udah kamu ambil! Udah kamu rusakin! Kamu jahat!" ungkap Aza dengan tatapan penuh kehancuran menatap lelaki di hadapannya. Tubuhnya luruh ke lantai. Ia memeluk tubuhnya sendiri. Dirinya yang semulanya memang sudah rapuh, sekarang semakin hancur.

Laki-laki tersebut langsung berjongkok di depan Aza. Ia menatap iba wanita itu, tetapi ia tidak mempunyai niatan sedikitpun untuk membiarkan Aza terbebas darinya. Dengan lembut ia menarik tubuh Aza ke dalam dekapannya.

Aza tersentak kaget karena perlakuan dari Agraven yang memeluknya dengan sangat lembut, seakan-akan dirinya adalah berlian yang mudah pecah jika ditarik dengan asal.

"Lepasin aku, hiks," mohon Aza sambil memberontak untuk dilepaskan. Namun, nihil. Jelas saja tenaganya tidak sebanding dengan laki-laki tersebut.

"Menikah dengan saya, apa itu susah?"

Dengan keberanian yang sangat tipis, Aza mendongak. "SUSAH! KARENA AKU NGGAK CINTA SAMA KAMU! AKU NGGAK KENAL SAMA KAMU! DAN ...." Aza menjeda ucapannya. Ia kembali mengumpulkan keberaniannya saat ditatap tajam oleh lawan bicaranya, nyalinya sempat menciut, tetapi ia harus berani mengungkapkan apa yang ada di hati dan pikirannya.

"DAN PERNIKAHAN ITU NGGAK AKAN PERNAH TERJADI, KAMU ITU ORANG JAHAT! KAMU PSIKOPAT! DAN KITA BEDA AGAMA!" lanjut si gadis berteriak.

Selama seminggu dikurung, ia cukup tau mengenai kebiasaan laki-laki tersebut. Si pemaksa yang terus-menerus meminta dirinya untuk menikah. Sudah dua kali laki-laki tersebut melakukan hal yang tidak pernah ia duga tepat di depan matanya. Hal itu cukup membuatnya sangat ketakutan. Bahkan, bayang-bayang itu terus menghantui pikirannya. Laki-laki yang tidak mempunyai hati. Laki-laki paling menyeramkan yang pernah ia temui. Laki-laki brengsek dan berbahaya yang harus ia hindari.

"Okay," balas laki-laki tersebut.

Semudah itu?

Namun, cukup membuat Aza merasa lega. Setidaknya ia masih mempunyai peluang untuk terlepas, walau kecil harapannya untuk bisa bebas. Ia berharap Agraven bisa segera melepaskannya. Namun, harapannya seketika sirna ketika laki-laki tersebut melanjutkan perkataannya.

"Saya akan pindah keyakinan. Setelah itu kita akan menikah," lanjutnya santai. Terdapat seringaian licik dari sudut bibirnya.

Gila.

"Agama ataupun keyakinan bukan mainan! Jangan pernah lakukan itu karena paksaan-"

"Saya tidak pernah bilang kalau saya mempermainkan agama ataupun keyakinan."

Aza menggeleng keras. "Aku nggak mau, hiks." Dia kembali menangis karena ia kira akan terbebas. Namun, situasi semuanya seakan bertambah rumit. Bagaimana ia bisa terbebas?

"Menikah dengan saya atau hidupmu tidak akan tenang. Untuk bernapas sekalipun," ancam laki-laki tersebut penuh penekanan.

"Kenapa hiks ... kenapa aku? Kenapa harus menikah dengan aku? Aku jelek! Aku bodoh! Aku miskin! Masih banyak gadis lain-"

"Karena yang saya mau itu kamu. Bukan gadis lain."

Gadis itu sudah kehabisan akal. Percuma saja ia membantah, menyanggah ataupun menolak, karena pada akhirnya hasilnya nihil. Ditambah lagi diberi pilihan yang mampu membuatnya diam tak berkutik.

"Marry me or die?"

Setelah beberapa saat terdiam untuk memikirkan jawaban yang menyangkut hidupnya, si gadis mulai memberanikan diri untuk menjawab.

"AKU PILIH ΜΑΤΙ!!"

Agraven justru terkekeh mendengar pilihan wanitanya. Ia lantas kembali berjongkok di depan Aza.

"Sayangnya saya sudah menabung anak di sini." Agraven menunjuk perut rata Aza. "Saya nggak akan bunuh kamu ...."

"Ingat itu," lanjutnya.

Aza sangat kesal, marah, takut, perasaannya bercampur aduk.

"Kakak! Tolong bunuh aja Aza sekarang! Aza udah nggak berguna jadi manusia, Aza udah hina ...."

"Ssttt!" Tanpa aba-aba Agraven meraih tubuh Aza ke dalam gendongannya. Ingin memberontak, tapi Aza tidak mampu.

Agraven membawa Aza ke kolam renang halaman belakang rumahnya.

Byuurr

Dengan santai ia melempar tubuh Aza ke dalam kolam renang.

Laki-laki satu ini memang sudah gila sepertinya.

"Kakak!" Aza berteriak sambil melambaikan tangannya meminta pertolongan.

Bukannya menolong Aza, Agraven justru terkekeh melihat Aza yang kelabakan. Pria tersebut duduk santai di pinggir kolam renang sambil memperhatikan Aza yang sesekali muncul di permukaan air.

"Hufftt ... A-Aza nggak bisa renang! T-tolong hiks ...."

"Ini hukuman buat kamu!" balas Agraven santai. "Tunggu, bukannya tadi kamu pilih mati? Kenapa sekarang minta tolong, hm?" sambung Agraven. Kakinya melangkah santai di pinggiran kolam renang. Tidak ada niat membantu Aza yang sedang ketakutan.

Cowok kejam! pikir Aza.

Aza merasakan kakinya mulai kram. Ia tidak bisa bergerak bebas. Gadis malang, ralat! Wanita malang tersebut terus berteriak meminta pertolongan dari dalam hati.

Kolam renang hanya sebatas dada Agraven tersebut mulai menelan tubuh Aza. Ia mulai kehabisan tenaga dan napas. Namun, Agraven masih diam melihatnya.

Sepertinya pria tersebut memang tidak mempunyai hati nurani. Ia seakan-akan memang menginginkan kematian Aza.

Setelah melihat Aza yang tidak memberontak di dalam air, barulah Agraven terjun ke kolam renang. Ia mengangkat tubuh lemah Aza ke pinggir kolam.

Agraven duduk di sisi kolam renang, sedangkan Aza yang sudah pingsan ia sandarkan pada dadanya. Agraven belum berniat membawa Aza dari sana. Ia masih diam memperhatikan wajah Aza yang tertutupi oleh rambutnya yang basah.

Tangan Agraven menyapu wajah Aza dengan lembut. Berbagai pikiran berkecamuk di kepalanya. Dan semuanya tentang Aza.

Dilihat dari tindakannya, Agraven sangatlah tenang. Namun, tidak di hatinya.

"Saya lakuin ini karena sesuatu," ungkap Agraven dengan tangannya yang masih menyapu lembut wajah Azalea.

Kilasan masa lalu sangat dibencinya terlintas begitu saja dalam benaknya. Dengan cepat Agraven menepis segala pikiran itu.

Bukan kesalahan dirinya, tetapi ia yang harus membenarkannya.

Tubuh Aza segera Agraven bawa menuju kamarnya. Laki-laki tersebut dengan lancang mengganti pakaian Aza yang telah basah.

Hanya mengganti, tidak lebih.

Setelah mengganti pakaian Aza, ia segera mandi.

***

Hari sudah mulai gelap, tetapi Aza belum sadarkan diri.

Agraven duduk setia di samping Aza yang terbaring. Mata laki-laki tersebut menatap lurus ke wajah Aza.

Melihat mata yang mulai mengerjap itu Agraven segera terduduk tegap menghadap ke arah Aza.

Masih menyesuaikan cahaya yang masuk ke netra matanya, Aza melirik ke sampingnya.

Wanita tersebut terperanjat kaget setelah tau ada Agraven di sampingnya. Dengan tenaga yang belum terkumpul, Aza berusaha duduk. Ia memberi jarak dengan Agraven.

"Berhenti sakitin Aza. Bunuh aja langsung, jangan siksa Aza," lirih Aza memohon. Terpancar tatapan ketakutan yang sangat kentara dari matanya.

Agraven mendekat ke arah Aza. Namun, wanita itu langsung menghindar.

Saat tangan Agraven ingin meraih pergelangan tangan Aza, si blaze pisau kesayangannya terjatuh dari saku celananya.

Aza yang melihat itu semakin takut. Jantungnya berdebar berkali-lipat lebih cepat dari biasanya, tubuhnya terasa panas dan berkeringat, tangannya gemetaran, untuk sekedar menelan saliva saja Aza tak mampu.

Ada apa dengannya?

Rasanya Aza tidak mampu mengendalikan ketakutannya.

Melihat ada yang aneh dengan diri Aza, Agraven langsung mendekap wanitanya.

Refleks Aza berteriak dan memberontak.

"LEPASIN!!"

"TOLONG!"

Agraven menahan tubuh Aza yang memberontak. Dapat ia rasakan ketakutan yang luar biasa pada diri Aza. Ia tidak mengerti. Ada yang aneh pada Aza.

"T-takut ...." Aza berkata dengan begitu lirih.

"Hei!" Agraven menepuk pipi Aza pelan. Berniat menyadarkan.

"Hei, tenang. Saya nggak ngapa-ngapain kamu," tutur Agraven dengan lembut. Rambut belakang Aza, ia usap dengan lembut.

"Sakit ...." lirih Aza menekan dadanya. "Takut," lirihnya lagi.

Agraven menggenggam tangan Aza dengan erat. Gemetar dari tangan wanita itu dapat ia rasakan.

"Kamu kenapa?"

Tidak menjawab jawaban karena lagi dan lagi, Aza kehilangan kesadarannya.

Agraven merasakan tubuh Aza yang melemah dan tidak lagi memberontak dalam kukungannya, lantas menunduk untuk melihat wajah itu. Dan benar saja, Aza kehilangan kesadarannya.

Dengan lembut Agraven membaringkan kembali tubuh Aza.

Keringat bercucuran di dahi wanita itu. Ia usap dengan telaten. Perkataan Galva tempo hari kembali terlintas di benaknya.

"Gue kasih tau, nih, Rav! Mental orang itu berbeda-beda, apalagi kayak Degem. Dia kayaknya tipe cewek yang lembut hatinya, ngomongnya aja lembut. Lo nggak tau mental dia kuat apa enggak setelah lihat adegan yang mengerikan tepat di depan kepala matanya sendiri! eh, dengan mata kepalanya sendiri."

"Gimana setelah ini dia trauma? Atau bisa juga dia depresi! Bisa gila juga, Rav! Nah, loh, gimana?"

Suara Galva terdengar berulang kali bagai kaset rusak di benaknya.

"Apa Aza depresi?" gumamnya menatap wajah Azalea Kananta.

"Azananta! lo nggak depresi, 'kan?"

To be continue....

Kata-kata buat Aza

Kata-kata buat Argraven

Spam next!

1
Los Dol TV
Keren dan Inspiratif.... semoga sudi singgah ke Karyaku , Rindu Gugat
Neneng Dwi Nurhayati
ini cerita nya Agra sama Ara itu beda agama gmna Kak,
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
opiko
Sudah menunggu dengan tidak sabar lanjutan cerita selanjutnya! Teruslah berkarya, author!
Rosalie: udah up yah🤗
total 1 replies
Rakka
Jangan bikin saya penasaran thor, update secepat mungkin ya! 🙏😊
Rosalie: Silahkan follow akun ini buat dapetin update an terbaru dari cerita ARGRAVEN 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!