NovelToon NovelToon
SEKEPING HATI UNTUK SAHABAT

SEKEPING HATI UNTUK SAHABAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Anggun

Gue sebenarnya suka sama Lo, Lo mau gak jadi pacar gue?

Mata Zea terbelalak rasa bahagia tak terkira saat mendengar ucapan Fero
Namun hanya seketika rasa bahagia itu hilang saat mendengar kelanjutan ucapan Fero
Kira-kira kalau gue ngomong begitu diterima apa gak ya sama Shena?"
"Hah, Shena?"
"Iya gue suka sama Shena, Ze. Gue mau jadiin dia pacar gue. Gimana menurut Lo?"
Zea menelan salivanya dengan susah payah. Lagi-lagi dia tertipu dengan ucapan sahabatnya yang selalu menggantung itu.
Zea gadis cantik berhidung mancung yang mencintai sahabatnya sendiri. suatu hari dia pernah tidak sengaja mengucapkan perasaannya tapi malah ditertawakan oleh Fero.
Sahabat tetaplah akan menjadi sahabat tidak pernah berubah menjadi cinta. itu yang selalu Fero usapkan pada Zea
Fero yang tidak peka terhadap perasaan Zea malah berusaha mengejar cinta Shena

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAHABAT 11

"Ah gak seru masa sih belum ada gosip apa-apa, sepi banget medsos gue" gerutu Zea sambil melempar begitu saja ponselnya di atas kasur empuknya.

Alih-alih dapat gosip dari medsosnya Zea malah justru dapat gosip dari Rini. sahabatnya itu menelpon hanya untuk mengatakan kalau Shena kini sudah punya pacar baru. Sungguh informasi yang tidak menarik dan tidak penting sama sekali

"Gue tampol bibir Lo. Informasi yang tidak penting jangan di kasih tau ke gue!" sembur Zea geram.

"Ya elah memang gosip yang lain itu bermutu ya? Sama aja kali Ze".

"Kalau si lampir itu gak ada pentingnya sama sekali. Jangan sebut nama dia di depan gue. Makin panas hati gue dengernya. Udah ah mau tidur ngantuk mata gue"

"Eh Ze denger dulu napa? Ini gosip tentang Shena "

Zea berdecak "CK.. Ogah gue kalau tentang dia udah dulu ya bye"

Zea mematikan sambungan telponnya secara sepihak. Menurutnya infomasi Rini kali ini tidak bermutu sama sekali. Meskipun gosip lainnya tidak bermutu juga tapi menurut Zea gosip tentang Shena lebih tidak bermutu.

Ponsel Zea bergetar lagi kali ini pesan masuk dari Rini. Tapi, Zea tidak membuka pesan tersebut ia memilih untuk memejamkan mata . Zea tidak tau kalau pesan yang dikirimkan Rini adalah gosip hot pagi ini.

Akhirnya setelah kurang lebih lima jam lamanya tertidur Zea bangun dan langsung menuju kamar mandi setelah mandi Zea langsung membereskan kamarnya karena ia harus langsung ke rumah sakit untuk menjemput papi nya pulang.

Andi bilang kemarin papinya minta Zea untuk ikut serta menjemputnya pulang ke rumah. Ada yang ingin dia bicarakan sama Zea.

Jam menunjukkan pukul satu siang masih ada satu jam lagi sebelum papinya keluar dari rumah sakit

Panasnya terik matahari siang ini membuat siapapun enggan untuk keluar rumah meskipun menggunakan mobil. Seperti halnya Zea. Sebelum pergi ia mengenakan sunblock dan juga Hoodie oversize agar kulit putihnya terlindungi.

Keluar dari kamar Zea terkejut bukan kepalang. Di depan kamarnya ada Fero entah sejak kapan Fero berdiri di sana.

"Astaga! Lo ngapain berdiri di situ?" pekik Zea terkejut. Gadis itu mengusap dada berkali-kali

Fero hanya diam dan membuat Zea takut sendiri. Apakah pikirannya tidak waras melihat Fero berdiri di depan kamarnya seperti ini? Bisa saja manusia yang ada di hadapannya hanyalah khayalannya saja

"Fer, ini Lo kan?" tanya Zea. Gadis itu berjalan mendekat dan berusaha menggapai wajah Fero

Fero menghela napas dan memandang wajah Zea tanpa berkedip.

Zea yang mendengar helaan napas bara itupun akhirnya bernapas lega. Ia sadar bahwa dia tidak sedang berhayal.

Parah sekali memang perasaan dan pikiran Zea. sekarang ia jadi gugup setengah mati ketika berhadapan dengan Fero

Ternyata tidak semudah itu menyembunyikan perasaan kepada seseorang yang kita suka. walaupun sudah dua kali Fero mencium Zea tapi Fero belum pernah mengatakan kalau menyukai Zea.

"Bang Andi minta Gue untuk nemenin Lo ke rumah sakit." ujar Fero. Ia menarik tangan Zea karena gadis itu dari tadi hanya diam tidak bergerak "Ayo, kenapa Lo bengong?"

"A-ayo. Tadi gue tadi cuma mastiin kalau memang Lo. Bukan dedemit yang nyamar jadi Lo" sahut Zea sambil narik tangannya dari genggaman Fero

Tidak baik untuk kesehatan hati kalau Fero masih memegang tangannya.

"Ze, gue minta maaf" ucap Fero pelan.

"Untuk?" Zea mengernyit

"untuk...untuk yang kemarin malam itu"

"Yaudah lupakan aja Fer anggap aja gak pernah terjadi apa-apa"

...ΩΩΩΩΩΩΩ...

Besok paginya Fero sudah stay di depan rumah Zea. Karena sekarang Fero harus mengantar jemput dan mengawal kemanapun Zea pergi

Mengantar jemput Zea seperti ini sudah biasa buat Fero " Kenapa gue gugup begini? Bego!" gumam Fero seraya menepuk keningnya. "jangan bilang gue suka sama Zea" pemuda itu menepuk-nepuk keningnya.

tak lama kemudian Zea keluar rumah dan melihat Fero menepuk-nepuk keningnya

"Lo kenapa Fer? Pusing? Kalau pusing gak usah sekolah"

Fero terkejut dan menoleh pada Zea "Gak kok, tadi gue lagi mukulin semut" dusta Fero "Yuk berangkat!"

Zea mengangguk tapi beberapa saat kemudian dia mengernyit melihat motor yang bara bawa "katanya motor Lo disita kok ini ada. Gak jelas Lo. Masa disitanya sehari doang"

Fero terkekeh dia pun terkejut saat papanya memberikan kunci motornya dan meminta maaf kepadanya.

"Gak tau gue. Papa kayanya udah pikun. Ayo!" ajak Fero sambil memberikan helm pada Zea.

Zea mengambil helm dari tangan Fero dan memakainya. Sebenarnya Zea gak mau pergi sama Fero tapi mengingat perkataan Andi Zea pun mau tidak mau harus bersama Fero demi keselamatannya.

"Pegangan Ze! Gue mau ngebut takut telat"

Zea menelan saliva nya susah payah. Apa yang mau di pegang? Apakah haru memeluk pinggang Fero seperti yang Shena lakukan? Ah, kenapa jadi canggung seperti ini? Biasanya Zea santai saja memegang bahu Fero.

...*********...

Sesampainya di sekolah Zea langsung melesat ke kelas lebih dahulu dengan alasan kalau hari ini dia piket. Padahal, itu hanya alasannya saja supaya ia tidak berjalan bersama Fero

"Mau ngibulin gue Lo. Hari ini bukan jadwal Lo piket." teriak Fero tapi Zea tidak mendengar karena ia sudah jauh dan tidak terlihat lagi.

Di depan pintu kelas Zea bertabrakan dengan Leon. Tubuhnya hampir terpelanting menabrak tubuh kekar Leon.

"AW.. Sakit banget sumpah" Zea memegang punggungnya

"Astaga Zea. Maaf gue lagi buru-buru" Leon membantu Zea untuk berdiri

" Sekali lagi maaf Ze, gue benar-benar gak sengaja" Leon kembali meminta maaf setelah membantu Zea untuk berdiri.

Leon dan Zea terdiam setelah mendengar bisik-bisik para siswi yang sedang berkumpul di kursi depan kelas.

Siswa-siswi itu menyebut nama Shena. Zea yang penasaran pun mendekat ke arah siswa-siswi itu dan meninggalkan Leon sendirian "Hayo! Lagi ngegosipin apa?"

"Ngagetin aja Lo Ze. Sini Ze kita punya berita hot" ucap Aura si ratu gosip kelas ll IPS 1

Tapi baru saja Aura mau memberikan informasi yang katanya baru itu bel tanda masuk jam pertama berbunyi.

"Ah sial, nanti aja pas jam istirahat ya Ze"

Zea harus menahan rasa penasarannya sampai jam istirahat datang

1
ZeNa
🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!