Aku takkan pernah mengantarmu
pamit pada bait-bait puisi terakhirku ~
Hanya saja bila di batas kejenuhan
ini datang kembali,....
Tolong carikan aku secarik lirik
yang bisa membuatku bertahan
dengan keresahanmu ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miphz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#16 Hati yang mulai terisi
Untuk sebuah alasan✿
Ada yang harus dilupakan untuk tahu rasanya kehilangan .........
Ada yang harus dilepas untuk tahu rasanya sakit .........
Ada yang harus menghilang untuk tahu rasanya sesal .........
Ada yang harus direlakan selamanya pergi ............
untuk tahu rasanya sendiri ...........
Beginilah cara Allah menegur dan menyapa kita .........
Agar kita tidak mudah terhanyut dengan perasaan kita sendiri
atau hanya karena emosi sesaat........
🍂
Siang itu matahari yang terik tak mampu menerangi wajah Rini yang lebih terpancar menyilaukan,
Entah mungkin hanya Rini yang keluar dari Kantor Pengadilan Agama yang kesekian kalinya dengan wajah yang begitu bahagia.
Sungguh awal yang sangat mengherankan untuk Pak Slamet dan Bu Mona melihat anaknya yang sedang mengurus perceraiannya dengan penuh rasa bahagia.
"Bu,ekspresi Rini bukan karna menutupi kesedihannya untuk kita kan,?" Tanya Pak Slamet
"Insyaallah Rini anak kita anak yang kuat Pak,kita sebagai orangtua jangan memperlihatkan kesedihan kita,Rini yang menjalani saja bisa melewati,harusnya kita support dengan senyum kita yang paling bahagia juga." Jawab Bu Mona dengan penuh renungan.
"Alhamdulillah kalo Rini bisa menerima semuanya." ucap Pak Slamet lega.
"Paaaaakkkkk......ibuuuuuuu.......!!!!!!!." Teriak Rini sambil melebarkan tangannya memeluk orang tuannya itu.
"Pak..Bu aku akan mulai dari awal lagi," ucap Rini dengan wajah sumringahnya.
"Doa ibu dan bapak menyertaimu nak".ucap Bu Mona dengan penuh haru.
Mereka yang kini mau pulang dikagetkan dengan kedatangan Pak Samsul.
Pak Samsul yang mengendarai mobilnya itu memberikan tumpangan kepada Pak Slamet,Bu Mona dan Rini.
Rini yang belum mengetahui siapa Pak Samsul itu hanya bengong dan menatap heran kedekatan orangtuanya itu kepada Pak Samsul.
"Sungguh tak disangka aku bertemu dengan Rini lagi" Batin Pak Samsul yang sangat bahagia melihat Rini,.
Kini Pak Samsul merasa dirinya kembali menemukan Cinta lagi setelah bertahun tahun kepergian Alma yaitu istrinya.
"eeehhh Pak Slamet dan Ibu Mona yaaa,.mau kemana atau dari mana Pak.? Tanya Pak Samsul.
"Kami mau pulang pak,rencana mau duduk di taman situ sambil mau memesan taksi" Jawab Pak Slamet.
"Kebetulan aku juga mau pulang dan arah kita sama,ayo kalian masuk"
Ucap Samsul yang sudah membukakan pintu dan mempersilahkan Pak Slamet dan Bu Mona tentunya Rini yang juga dibukakan pintu.
Rini yang terdiam hanya menatapnya sambil menunduk senyum.
"Maaf ya Pak Samsul kami jadi merepotkan" Ucap Ibu Mona.
"Tidak Bu,saya justru malah senang bisa kebetulan begini bertemu kalian." jawab Pak Samsul.
"Ngomong ngomong untuk Rini maaf kita belum sempat berkenalan di pernikahannya Vino dan adikmu,saya Samsul kakak dari Ibunya Vino,.tapi anak anak dari Anis panggil saya Om,"
Jelas Pak Samsul sambil tertawa.
"Berasa Muda lagi jadinya saya Pak Buk" sambungnya lagi dibarengi tawa Pak Slamet dan Ibu Mona,.
Sedangkan Rini hanya tersenyum,.
"Saya Rini kakaknya Rani Om" jawab Rini kaku.
"Jangan panggil Om juga dong,kita mungkin gak jauh umurnya".
Jawab Pak Samsul sedikit mengoda Rini,dilihatnya dari spion depan Pak Samsul benar benar dibuat jatuh cinta terhadap senyuman Rini.
Pak Slamet dan Bu Mona seakan tau apa yang sedang dirasakan Pak Samsul,namun mereka tetap pada pikiran positifnya.
Rini hanya diam tak menjawab pertanyaan dari Pak Samsul.
Beberapa menit kemudian mereka sampai depan rumah Pak Slamet.
"Mari mampir dulu Pak,terima kasih atas tumpangannya,sekali lagi maaf merepotkan" Ucap Pak Hadi dan Bu Mona.
"Sama sama pak bu,tidak merepotkan kan,saya senang,lain kali saja saya mampir,.saya masih ada urusan."
Jawab Pak samsul berbohong,sebenarnya masih ingin berlama lama dekat dengan Rini,namun dia cukup tau diri,makanya dia beralasan ada urusan.
Rini yang sudah masuk rumah duluan merasa aneh,seketika hilang ingatannya terhadap Andre di hatinya itu,Pak Samsul seperti obat baginya.
Namun dia masih bingung dengan apa sebenarnya yang terjadi.
"dddrrrrrrd........ddrrrrrd........drrrrd".
Rani yang melihat ponselnya ternyata dapat pesan dari Andre.
"Besok saya sampai dirumah,dan saya akan kerumah orangtuamu sebagai mana yang saya katakan kemarin untuk mengembalikan mu dengan baik baik-baik" pesan Andre.
Entah Rini kini tak pernah lagi merasakan sakit hati,dia selalu menghadapi Andre dengan santai,.apalagi setelah bertemu Pak Samsul.
"Maaf Andre,.sepertinya tidak usah toh perceraian kita sudah sah dan selesai sampai sini saja" balas Rini dengan enjoy.
Andre yang kaget dengan isi pesan Rini merasa tak terima dengan panggilan namanya itu,sebab kebiasaan Rini dari sebelum menikah sampai detik kemarin masih memanggil dirinya "Mas" sekarang berbalik arah sangat jauh dengan memanggil namanya.
Entah Andre merasa sangat tak terima dengan kemudahan Rini melupakan semua yang terjadi.
"Harusnya kamu memohon seperti kemarin kemarin Rini..!!!!!!!!!" geram Andre sambil meremas teleponnya itu.
"Mas.....!!!" Panggil Novi sambil memeluk Andre dari belakang.
Sebenarnya Andre yang sudah pulang dan tinggal di apartemen miliknya yang bahkan tak diketahui Rini, apartemen itu memang dikhususkan untuk Novi awal dia berselingkuh.
"Kamu seperti sedang marah kenapa Mas,?"
Tanya Novi sambil mengoda Andre dan perlahan mengelus dadanya..
Andre yang memang lagi capek merasakan belaian Novi membuat dia ingin menuntaskan hasratnya.
Andre yang sudah merangkul Novi mulai meraba pinggang Novi.
Novi memang sengaja selalu berpakaian seksi jika bersama Andre,.
Saat itulah Andre dan Novi menuntaskan hasratnya untuk yang kesekian kalinya.
Dan saat ini Andre yang memang lagi kesal kepada Rini membuat dirinya lupa memakai pengaman,.
Novi pun menyadarinya namun karena mereka sedang diburu nafsu yang menggebu tak memperdulikannya.
Bahkan Novi akan senang jika memang dirinya akan Hamil,.maka Andre akan segera menikahinya.
Mereka begitu semangat melakukan aktifitasnya,bagaimana tidak mereka sebulan tak bertemu,.mereka melampiaskan kerinduan mereka dengan ganasnya.
Kini mereka menyadarinya setelah selesai.
"Mas....bagaimana kalo aku hamil,?" Tanya Novi
"Kita akan segera menikah sayang" Jawab Andre yang sebenarnya bertujuan untuk membalas Rini.
Matahari yang terik semakin memalingkan sinarnya yang diganti dengan senja yang begitu indah,.
Rini yang duduk di teras rumah pun tiba tiba membayangkan wajah Pak Samsul.
Dia tidak sadar saat ini dia sedang senyum senyum sendiri.
"Apa apaan ini,kenapa jadi terbayang wajah konyolnya dia,???" Batin Rini sambil memukul mukul kepalanya.
"Ada Apa Rin,apakah Andre berulah lagi,.dia jadi kesini untuk ngomong sama ibu dan bapak secara kekeluargaan.??" Tanya Bu Mona.
"Gpp Bu,.telingaku berdenging,jadi saya pukul pukul kepala."
Jawabnya Rini berbohong,bagaimana bisa dia jujur kalo perkara dia membayangkan wajah Pak Samsul.
Rini yang gemes dengan pemikirannya sendiri dibuat malu dengan pertanyaan ibunya itu.
"Sebenarnya besok Mas Andre mau kesini Bu,tapi saya larang,.toh perceraian kita sudah selesai,dan aku mau sampai disini saja,aku tidak mau melihat wajahnya lagi,aku lagi ingin mengubah nasibku bu,jika q melihatnya lagi mungkin aku harus kembali dari nol lagi untuk menata hati ini Bu."
Jelas Rani yang membuat Bu Mona sangat memahaminya.
Dilain tempat Pak Samsul yang sedang duduk bersama Pak Hadi hanya melamun sambil senyum senyum.
Meskipun Pak Hadi lebih tua dari Pak Samsul Pak Hadi sangat menghormati Pak Samsul,karena disisi lain dia adalah kakak iparnya.
"Kak,mau saya buatkan kopi.?" tawaran Pak Hadi tak digubris sama Pak Samsul.
Dilihatnya Pak Samsul masih saja tersenyum sendiri sambil melihat teleponnya itu.
"Hadiiiii....bisa saya minta nomer kontaknya Pak Slamet.?" tanya Pak Samsul kepada Pak Hadi..
"Tiba tiba sekali,ada apa,?" Tanya balik Pak Hadi.
"emmmm....aaah cepet sini saya ada urusan pribadi dengan Pak Slamet" jawab Pak Samsul dengan alasannya itu.
Tanpa banyak pertanyaan lagi Pak Hadi mengirim nomer Pak Slamet lewat whatsapp.
Pak Samsul yang sangat bahagia beranjak masuk ke kamarnya,melewati Bu Anis yang sedang membawa minuman teh hangat beserta cemilannya itu.
Bu Anis yang melihat kakaknya senyum sendiri merasa ada yang aneh.
"Senyuman ini seperti senyuman pertama kali kakak jatuh cinta kepada Alma." Batin Bu Anis.
"Lalu saat ini dia sedang jatuh hati sama siapa.?" Batin lagi Bu Anis.
Bu Anis yang masih sedang berjalan dengan teh dan camilannya itu sedang riuh menebak siapa wanita yang bisa meluluhkan hati kakaknya itu.
Karena bertahun tahun menutup hati,baru kali ini dia melihatnya jatuh cinta lagi.
mampir juga dikarya aku ya jika berkenan/Smile//Pray/
Mampir juga di novel ku ya kak/Rose/
selisih 12 tahun, yayaya
kalau selisih 16 tahun cocok ga ya?🤔🤔🤔
😆😆😆😂😂😂😂