Tak di sangka tak di duga,mereka yang dulu awalnya bermain bersama,bersekolah di sekolah yang sama kini menjadi sepasang suami istri.
Namun bukan restu yang menghalang mereka melainkan perasaan,kedua nya bahkan tidak sadar saling mencintai hingga sama sama merasa kehilangan.
Ria Maheswari,Dendy Prasetya akan kah lamaran Dendy berujung ke pelaminan atau hanya cinta yang beda perasaan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ♍Virgo girL 🥀🌸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 25 Penasaran Noah
Ucapan Pak Wayan bahkan belum selesai, lelaki yang sudah tua tapi masih terlihat gagah itu pun sedikit berjingkat saat mendengar tanggapan jika Ria di utus untuk mencari pengganti.
Sudah membalas dengan suara yang cukup lantang dan tegas membuat Pak Wayan bingung,Ria mulai menitikkan air mata,ia menangis tersedu karena ke salah pahaman.
"Tit...tit... Nata tolong kemari sekarang cepat!" ucap Pak Wayan,lelaki itu kebingungan bagaimana cara menenangkan karyawan di depan nya.
"Ria bukan itu maksud Bapak,gini loh..Gimana cara ngomongnya yaa aduh!!!".
Ceklek!!!
"Ahh.. Untung kau cepat datang,tolong redakan tangisan Ria,bilang kalau saya bukan memecat,hanya saja meminta tolong ia mencarikan partner kerja..."
"Hah?! Jadi saya tidak di pecat,kenapa tidak bilang dari tadi?". Ria buru buru mengelap air mata nya.Ia tak jadi menangis,Nata yang berada di sana bingung.Dan lebih bingung lagi Pak Wayan,lelaki itu seketika menjatuhkan pantat nya saat tahu wajah Ria yang bersemu lagi.
"Astagaa kenapa sesepele ini?" gumam Nata,ia memutar bola mata nya jengah.
Melihat kedua nya bergantian Pak Wayan mempersilahkan Nata duduk di sebelah Ria.
"Begini,tunangan mu sudah memberitahu ku jika ruang kerja mu di batasi,dan saya memaklumi itu.Jadi saya berusaha untuk tidak membuat kamu Ria,pergi dari lingkungan hotel ini.Paham?"
Ria mengangguk,ia sudah tahu dari kemarin saat Sella membacakan poin poin penting dari Dendy.
"Maaf Pak,saya tidak bisa membantah..." ucap Ria.Dan itu tak jadi masalah bagi Pak Wayan.
"Tugas mu sekarang,Carilah seseorang yang bisa untuk itu.Karen memang posisi itu harus ada dan kalau bisa seperti mu!" tunjuk Pak Wayan pada Ria.
"Dan kau Nata,usahakan buat jadwal sesuai apa yang saya perintah.Tidak ada kerja lapangan untuk Ria mengerti?!" ucap Pak Wayan tegas.
Nata pun mengangguk,ia melirik pada Ria dan ...
Cincin? Jari manis? Apa dia pulang karena ini?
Berbagai macam pertanyaan di otak nya.Nata yang dikenal dengan nama panjang Winata,lelaki yang memiliki perawakan tinggi, maskulin, perfect,dan ia adalah teman dekat Noah.
Setelah penjelasan yang panjang dan arahan Pak Wayan,kedua nya keluar dari ruangan bersamaan.Ria menghela nafas berat,namun tidak dengan Nata.Ia bersandar di tembok menatap gadis di sebelah nya yang sedang mengibas kan tangan ke arah kerah kemeja nya dengan kancing terbuka dua paling atas.
"Lo pulang lamaran atau nikahan saudara Lo cuma untuk alasan?" pertanyaan sarkas keluar dari bibir Nata.Ria pun menoleh,ia melihat jari manis nya.
Sebenarnya gue bisa melepas mu sementara,tapi kenapa lupa.Dan...
Ria tiba tiba membayangkan jika entah bagaimana sella dan Bastian tahu gerak gerik nya.Ia pun menoleh ke sana kesini melihat cctv di tiap ujung ruangan.
Astaga, mereka pasti meretas nya.Ya ampun dasar!!
Ria menggeleng geleng sendiri membuyarkan pikiran nya.Hal itu tak luput dari pandangan Nata.
"Hei!!! Ri.. Lu lagi waras kan Ri?" ucap Nata,ia menengadahkan telapak tangan nya di depan Ria.Gadis itu pun tersadar.
"Jadi bener Lo tunangan,Lo sudah bilang ke Noah.Apa Lo menyembunyikan nya?" ucap Nata.
Ria tidak menjawab apapun ia mengedikan bahu dan berlalu begitu saja.
"Ria Lo belum jawab gue!" lantang Nata,namun Ria hanya mengayunkan tangan nya dan tetap menjauh dari lelaki itu.
.
.
.
Di kota lain,Dendy yang baru saja di kabari oleh Sella dan Bastian merasa lega Ria sudah sampai dan mulai bekerja lagi siang ini.
"Den,Lo tidak sedang bekerja kan?" ucap Bastian,Dendy terkekeh.
"Gua kerja,sudah pulang..Jarak di sana dengan disini lebih dulu di sini,pekerjaan ku tidak sampai delapan jam jadi tidak usah khawatir!".
Ia pun diam sejenak.
"Bagaimana Ria,apa dia menyusahkan? Apa ada yang aneh dengan nya? Gua mohon jaga dia jangan sampai teledor!" ucap Dendy, Bastian pun tersenyum.
"Sementara aman.. Tapi gua sebisa mungkin karena Ria terlalu lincah!"
Benar apa yang di ucapkan Bastian,Ria bahkan belum memperlihatkan kecerdikan nya di depan Sella dan Bastian.Ia masih gadis pada umum nya.
"Oke,gua percayakan dia pada kalian.Akan gua pantai terus dari sini.Gua usahain pulang cepet!"
"Oke..Oke.." ucap Bastian,ia mengangguk seolah orang di sebrang sana tahu.
Obrolan di akhiri oleh Dendy,ia sudah menyiapkan air hangat nya untuk berendam dan membersihkan diri.Hari hari ia lalui dengan bertaruh nyawa,menjadi pekerja yang membetulkan sesuatu di bawah laut tidak lah mudah namun itu sudah tanggung jawab Dendy meski sering kali ia mengeluh.
.
.
.
To be continue