NovelToon NovelToon
TUAN ARGA

TUAN ARGA

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: sheisca_4

Perjuangan seorang Raisa dalam bertahan hidup di sebuah istana yang penuh dengan caci maki

langsung saja yaaa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sheisca_4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Halo-haloo gimana cerita ini? Seru kah? Atau bosen kah? Ceritakan pendapat kalian tentang cerita ini di komenan yaaa. Jangan lupa tinggalkan jejak like di setiap bab-nya

Selamat membaca ><

Raisa sudah berada di rumah, dia sedang menyisir rambutnya yang cukup panjang dengan sedikit kesulitan. Biasanya jika di rumah Raisa hanya mengikat asal-asalan rambutnya dengan jepit jedai. Tapi kali ini dia mengikatnya tinggi-tinggi dengan hiasan pita.

Dia juga telah memakai pakaian yang telah di sediakan di lemari bajunya. Pakaian dengan brand itu yang Raisa ketahui harga berkali-kali dari baju yang sering dia beli. Sayang sekali baju semahal ini hanya di pakai untuk tidur saja.

Ponsel di meja bergetar.

"Tuan muda sudah sampai di pintu depan."

Pesan dari sekertaris Jou.

Astaga! Gila ya! Kenapa kau memberitahu aku saat Tuan muda sudah di depan pintu, tidak sekalian saja memberitahuku saat sudah sampai di depan pintu kamar. Dasar si wajah datar.

Raisa menggerutu dalam hati sambil berlari keluar, saat menuruni tangga dia melihat Busil menghampirinya.

"Nona Tuan muda sudah pulang."

Tahu! Aku tahu! Makanya aku berlari.

Raisa berjalan menuju pintu, dia pasrah saja kalau-kalau Tuan Muda sudah turun dari mobil lalu tidak ada yang menyambutnya. Busil juga kenapa dia baru akan menyambutnya Tuan muda kan harusnya sudah berada di depan pintu.

Busil membuka pintu. Dia melihat mobil Tuan muda terparkir di depan taman. Tak jauh dari dari sana ada Tuan Arga dan sekertaris Jou sedang memperlihatkan sepeda ontel yang tadi Raisa gunakan.

Deg!

Mau apa dia? Kenapa dua orang itu sangat tertarik pada sepeda tua. Tidak lihat apa Mang Dirman sedang gemetar ketakutan.

"Tuan Muda." Mang Dirman menghampiri Tuan Muda dan sekertaris Jou, dia menunduk sopan.

"Maaf ya sepeda saya menghalangi pemandangan, saya akan memindahkannya." Mang Dirman akan mengambil alih sepeda-nya. Dia pasrah saja ketika Tuan Arga mencekal sepeda-nya dengan erat.

Mang Dirman sudah pasrah saja, jika Tuan muda akan membuang sepeda-nya. Ini memang salahnya karena menyimpan sepeda di mana saja. Baru kali ini dia ceroboh. Karena kelupaan menyiram tanaman jadinya begini.

Jou melirik, Jou tahu dia tukang kebun. Jou juga tidak tahu apa yang membuat Tuan Muda begitu tertarik pada sepeda tua itu.

"Ini punya kau?"

Arga bertanya, Mang Dirman semakin gemetar ketakutan. Dia tidak pernah sedekat ini berinteraksi dengan Tuan muda.

"I-iya Tuan."

"Ini sudah Tua. Jou ganti sepeda-nya dengan yang baru."

Iya?

"Baik Tuan."

Mang Dirman terkejut dengan kalimat yang Tuan Arga ucapkan?

"Apa yang kau lakukan. Cepat berterima kasih pada Tuan Arga." Ujar Jou.

"Te-terima kasih Tuan. Terima kasih atas kebaikan anda. Saya akan menggunakan sepeda dengan sebaik mungkin." Mang Dirman membungkuk berkali-kali mengucapkan rasa syukurnya.

"hm, bekerjalah dengan baik, jangan sampai ada tanaman yang mati."

"Baik Tuan! Saya akan merawat tanaman dengan sepenuh hati."

Raisa yang melihat interaksi antara Mang Dirman, seketaris Jou dan Tuan muda membuatnya merinding.

.

.

"Kenapa diam di situ?" Arga menoleh ke belakang melihat Raisa yang diam saja.

Kini mereka sudah berada di dalam kamar.

"Eh iya Tuan maaf. "

Raisa mengambil sandal rumah lalu berjongkok melepaskan sepatu suaminya. Sekarang kaki itu sudah memakai sandai ,dia berjalan menuju rak sepatu.

"Duduk!"

Eh? Apa? Dia mau mengsidangku? Apa aku melakukan kesalahan? Apa ini gara-gara aku memakai sepeda Mang Dirman?

"Jangan sampai aku mengulangi kata-kataku."

Raisa segera melakukan apa yang dikatakan Arga, dia duduk di sofa yang berbeda dari Arga.

"Aku menjijikan!?"

Salah lagi.

"Pindah!"

"Iya Tuan."

Kali ini dia duduk di sofa yang sama dengan Arga, dia duduk di pojok agar tidak terlalu dekat. Arga tak lagi protes.

"Apa yang kau lakukan hari ini?"

Kenapa dia bertanya? Katanya kau tidak pedulu dengan apa yang aku lakukan. Aku bisa pergi dan melakukan apapun yang aku inginkan.

"Kau memiliki penyakit telinga ya?"

"Maaf Tuan, hari ini saya hanya melakukan kegiatan saya seperti biasanya. Pergi bekerja itu saja." Oke, awali setiap kalimatmu dengan kata maaf.

"Benarkah?" Arga menatap Raisa dengan sorot mata mengiris, seperti mengatakan berani sekali kau berbohong pada Tuanmu

Kenapa dengan sorot matanya itu, apakah dia tahu aku bertemu dengan Dirga hari ini? Dia memata-mataiku?!

"Saya bertemu dengan adik saya Dirga di toko. Kami berbincang sebentar lalu sarapan bersama di dekat toko. Setelah itu saya kembali ke toko lalu bekerja."

"Siapa yang peduli kau pergi dengan siapa!?"

Heh tadi kau kan yang bertanya!? Kenapa sekarang terlihat begitu kesal! Kenapa pula kau bertanya jelas-jelas kau mengatakan tidak peduli.

"Aku mau mandi."

"Baik." Setelah menjawab Raisa langsung masuk ke dalam kamar mandi dan menyiapkan air.

Raisa terperanjat ketika Arga sudah masuk ke dalam kamar mandi dengan tubuh telanjang pula.

Astaga mataku ternodai. Gila yaa bagaimana bisa dia telanjang bulat di depanku tanpa malu sedikit pun.

Raisa menundukan kepala agar tidak melihat tubuh telanjang Arga melewatinya. Raisa masih berdiri mematung ketika Arga sudah masuk ke dalam bak mandi.

"Keluarlah! Katakan pada pelayan aku ingin makan mie dengan kuah kaldu yang pedas."

"Baik." Raisa segera berlalu.

Setelah menutup pintu dia langsing bernafas normal.

Benar-benar gila bagaimana begitu santai telanjang di depan wanita. Iya aku tahu aku ini istrimu, tapi apa dia lupa alasan kami menikah. Tak apa jika kami saling mencintai. Hei! Raisa! Kau bicara apa, jangan berbicara hal yang mengerikan seperti itu. Dia mengatakan apa tadi? Ingin makan malam dengan semangkuk mie kuah pedas? Kenapa terdengarnya makan malam ini akan sangat merepotkan ya. Apa dia mau di buatkan mie sendiri ya? Heii gila aja kalo bener.

Raisa menyampaikan pesan dari suaminya kepada pelayan dengan benar, Busil nampak terkejut dengan pesan yang Raisa katakan. Dia langsung memanggil semua koki di dapur. Dan kesibukan luar biasa terjadi di dapur.

Jadi benar mie-nya harus di buat dulu dasar sinting. Astaga maaf aku banyak memaki ya hari ini. Laki-laki gila itu memang pantas di maki sih. Siapa juga yang makan mie harus di buat dulu mie-nya. Aku belum pernah sama sekali membuat mie. Buat apa dia punya pabrik mie kalau mau makan mie perlu buat dulu.

Raisa melihat Jou keluar dari ruang kerja Arga.

Pas sekali, aku memang ingin menggampar wajah datarnya itu

"Permisi sekertaris Jou, bisa kita bicara sebentar?"

Jou menundukan kepala sopan, artinya dia mempersilahkan Raisa untuk bicara.

"Maag sebelumnya, apakah anda tahu maksud saya untuk memberitahu saya informasi kapan tuan Arga pulang."

"Iya, bukankah saya sudah melakukanya. Mengirim anda pesan"

"Maksud saya bukan begitu!" Protes Raisa.

"Lalu?"

"Beritahu saya kalau Tuan Arga kembali satu jam sebelumnya. Atau minimal sekali 30 menit. Bukan seperti tadi, bagaimana kalau saya belum kembali ke rumah." Ujar Raisa berapi-api.

"Kenapa saya harus melakukan itu?"

Apa!? Lalu maksudnya anda sopan kepada saya apa itu? Jadi selama ini anda pura-pura.

"Untuk mempermudah tugas anda dan saya."

"Kenapa tugas saya?"

"Tugas anda kan mengatur segala hal agar semua yang ada di sekitar Tuan Arga berjalan dengan semestinya. Bukankah begitu?"

Raisa melihat bibir pria itu menyeringai. Terlihat puas dengan jawaban lugas Raisa.

"Baik, lain kali saya akan memberikan informasi kepada Nona satu jam sebelumnya. Sekarang saya permisi."

Pergi sana! Pergi jauh-jauh. Kau dan Tuan kau sama-sama menyebalkan!

"Oh iya Nona. Anda bisa menggunakan mobil di garasi jika anda akan pergi bekerja." Ucap Jou berbalik lagi.

Raisa tersenyum paksa, "terima kasih atas tawaran anda sekertaris Jou, tapi saya akan menggunakan ojek online saja."

Jou mengangguk, "baiklah. aku sudah menyiapkan sepeda untukmu jika memang tidak mau menggunakan mobil."

Setelah mengatakan itu Jou berlalu pergi tanpa mendengarkan jawaban Raisa.

Apasi.

...****************...

Setelah berdiskusi dengan sekertaris Jou Raisa kembali ke kamar, dia melihat Arga baru saja keluar dari kamar mandi menggunakan jubah mandi.

"Kenapa lama sekali menyampaikan pesan singkat saja."

Raisa mengigit bibirnya mencari jawaban yang tepat, "maaf saya tadi berbincang sebentar dengan sekertaris Jou mengenai aturan yang belum saya mengerti."

"Aturan se-simple itu kau tidak mengerti. Bodoh sekali." Ujar Arga menggerutu.

"Keringkan rambutku!" Arga melemparkan handuk kecil tepat mengenai wajah Raisa.

Astaga ngga sopan! Bisakan dia melemparnya biasa saja jangan ke muka aku. Dasar sinting.

"Baik."

"Apa yang tidak kau mengerti?" Tanya Arga sambil memejamkan matanya menikmati usapan tangan Raisa.

Raisa membeku, dia harus jawab apa coba jika seperti ini. Kenapa juga Tuan Arga begitu ikut campur tentang dirinya.

"emmm..."

"Kau berbohong ya!?"

"Tidak Tuan. Tadi saya bertanya pada sekertaris Jou apakah boleh saya menggunakan fasilitas di rumah ini." Ucapnya berbohong, semoga saja sekertaris Jou tidak mengadu bisa habis dia kalau ketahuan berbohong.

"Seperti menggunakan sepeda tukang kebun?"

"Eh iya."

"Itu terserah Kau! Kenapa kau masih bertanya pada sekertaris Jou. Merepotkan saja!"

Apasi aku bertanya pada sekertaris Jou, kenapa pula kau yang marah. Lagian kenapa bertanya sih!

"Iya Tuan maaf, sekertaris Jou juga berkata seperti itu."

"Sudahlah! Siapkan bajuku!"

"Baik.

1
si cuek
bagussss seruuuuuu. sering up bab yaaa
si cuek
ayoooo up lagiii
si cuek
ko makin pendek si kak babnyaaa
si cuek
udah aku likee
si cuek
Itu kan rumah Arga😭
si cuek
memang nikah benerankann, pernikahan kalian tercatat di hukum yaaaa😭😭
si cuek
Arga di sini keren haha
si cuek
sekertaris Jou aku kaget ternyata anda bisa marah juga yaaa
si cuek
hei Raisa putuskan lah pacarmu itu tidak ada apa-apanya di banding Arga
si cuek
wanita jelek itu nanti yang akan jadi istrimu Arga. hati-hati jatuh cinta nantinya
si cuek
benar bagaimanapun sikap dia pada kita, dia tetaplah ayah. cinta pertama anak gadisnya.
sheisca_4: sepertinya ini ngena bgt di kmu yaa
total 1 replies
sheisca_4
oke lah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!