NovelToon NovelToon
Terpaksa Nikah Muda

Terpaksa Nikah Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mvin

Mita Diandra Putri adalah gadis berusia 19 tahun, seorang anak tunggal yang terkenal cerdas dan berprestasi. Dia juga terlahir dari orang tua yang kaya raya, namun dia terlalu larut dalam pergaulan bebas yang pada akhirnya ia terpaksa harus menikah diusia muda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mvin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Di sebuah kamar yang sangat luas dengan gaya arsitektur yang mewah, terlihat gadis cantik yang sedang memilih brosur pendaftaran masuk kuliah, ya dia adalah mita.

" kira-kira aku pilih fakultas apa ya, sayang banget adit ga bisa di kota ini padahal aku pengen banget bareng sama dia. "

Tiba- tiba suara ketukan pintu terdengar begitu keras.

" Mita Mita keluar dulu nak ayah mau bicara "

" Apa sih ayah ni, teriak teriak mita juga kan masih bisa denger. "

"Ayo kita keruang keluarga ayah ingin bicara penting. "

"Baik ayah, mita juga mau bicara penting sama ayah dan bunda. "

Setibanya diruang keluarga, sudah ada bunda yang tengah menunggu mita.

"duduk nak, ayah tolong bicara yang baik yah sama mita. " dengan wajah cemas bunda memohon kepada ayah.

" Ayah ga bisa janji bund, mita ini sudah keterlaluan. "

" Ada apa sih ayah sama bunda ko kaya gitu, emang aku ngelakuin apa? "

" Mita, sekarang kamu jujur sama ayah dan bunda selama ini kamu sering pergi ke club kan dan apa ini kamu chek in hotel bersama laki laki. "

Ayah melemparkan sebuah foto foto yang diduga adalah mita. Namun mita yang melihatnya begitu sangat santai.

" Oh.. Ayah sama bunda udah tau, iya emang itu aku terus gimana? "

Bunda terlihat sangat kecewa kepada putri satu satunya tersebut dalam hati bunda ada rasa sesak yang begitu dalam. Ia sadar dan menyesal karena tidak becus menjaga anak satu satunya itu. Hingga tak terasa buliran air mata jatuh begitu saja.

" nak, apa yang salah dengan kami? Selama ini kami bekerja keras untuk masa depan kamu. Kenapa kamu begitu tega mengecewakan ayah dan bunda seperti ini. " Bunda menangis dengan tatapan penuh kekecewaan dan penyesalan. Ternyata anak yang dibanggakannya selama ini bisa melakukan hal-hal yang begitu diluar kendali.

Dengan menahan tangis mita pun meluapkan segala keluh kesahnya selama ini. Mita memang anak yang berprestasi disekolah hingga orangtuanya pun tak menyangka mita akan melakukan itu.

" Ayah sama bunda kan ga punya waktu buat aku, bahkan di hari libur pun ayah dan bunda kadang masih bekerja. Dan aku? Aku juga butuh dihibur, aku juga ingin seperti anak-anak yang lain, punya waktu bersama keluarga. Cuma itu yang aku mau yah, bund. " akhirnya tangis mita pun pecah mengeluarkan segala unek uneknya selama ini.

Ayah dan bunda hanya termenung, mengingat ingat kembali betapa sibuknya mereka selama ini mengumpulkan harta yang berlimpah agar anaknya tercukupi dan senang hingga tak pernah berfikir bahwa kebersamaan mereka juga penting.

" Ayah minta maaf nak, jika karena ketidakhadiran kami, kamu harus mencari kesenangan diluar ayah sangat menyesal. " ayah terlihat sedih dan muram.

" Baiklah ayah, bunda semua sudah terjadi biarkan semua berlalu. Toh tidak bisa merubah keadaan. Dan sekarang mita ingin bicara tentang pendidikan mita. Mita ingin kuliah ke luar negri. "

Ayah terlihat sangat berfikir keras dengan keputusan mita itu. Begitupun dengan bunda yang sangat tidak setuju dengan keputusan mita.

" Tidak nak, ayah sudah punya keputusan untuk masa depan kamu, kamu akan kuliah di kota Bandung dan untuk sementara kamu harus tinggal disebuah pondok pesantren di bandung dan terpaksa ayah akan menikahkan kamu dengan laki laki baik pilihan ayah. "

Mita terlonjak kaget dengan keputusan sepihak ayahnya.

" Apa ? Menikah? Ayah ga bisa begini sama mita siapa juga yang mau menikah muda. "

" Ayah tidak menerima penolakan, anggap saja ini hukuman dan penebus kesalahan ayah dan bunda kepada kamu. Agar kamu bisa jadi manusia yang lebih baik lagi. "

" Mita gamau ayah, mita benci sama ayah. "

Mita pun berlari menuju kamarnya yang berada dilantai atas dengan perasaan yang begitu kecewa.

Dua hari kemudian

Ayah dan bunda sedang bersiap mengantar mita pergi ke bandung. Mita akhirnya menyetujui permintaan ayah karena diancam akan dikeluarkan dari kartu keluarga. Dengan berat hati mita menggeret kopernya. Hatinya begitu tak karuan karena dia yang masih berpacaran dengan Adit. Laki laki yang diketahui chek in hotel bersama mita. Yang saat ini sudah menetap di malang untuk melanjutkan pendidikannya.

"Bagaimana mungkin aku akan menikah apa aku kabur aja ya sama adit. Tapi ga mungkin adit juga pasti ga akan setuju." Batinnya terus berkecamuk dalam hati

Didalam perjalanan, tiba-tiba bunda memecahkan keheningan

" Nak, ditas warna merah bunda sudah siapkan jilbab dan baju-baju tertutup untuk kamu. Nanti kamu disana harus nurut dengan pengurus di sana ya , nanti disana juga kamu akan bertemu calon suami kamu. "

" Oh.. Calon suami aku juga disana. Baiklah kita lihat nanti apa dia mau sama aku. "

Bunda hanya menggelengkan kepala, walaupun begitu cemas tapi bunda percaya pada ayah. Ayah telah menceritakan semua. Calon suami Mita bernama Raka. Dia merupakan keponakan dari pengurus pondok yang akan Mita tinggali untuk sementara. Kebetulan seminggu yang lalu Raka baru pulang dari Mesir karena sudah menamatkan sarjananya disana. Raka laki-laki dewasa berusia 25 tahun, ia anak yatim piatu yang dari kecil diasuh oleh bu Riri dan pak Bagas yang merupakan pengurus pondok dibandung tersebut.

Sesampainya di Pondok pesantren bu Riri dan pak Bagas mempersilahkan kedua orang tua Mita untuk masuk sekaligus memperlihatkan lingkungan disana.

" Perkenalkan bu,pak ini anak kami Mita Diandra Putri mohon dibimbing ya bu, pak. Dan untuk masalah perjodohan saya harap bisa cepat diselesaikan agar saya bisa tenang. "

" kau ini seperti sama siapa saja, kita kan berteman sudah lama ya walaupun kita terhitung tak pernah bertemu. " sambil tersenyum simpul.

Pak bagas dan bu riri memang sangat ramah kepada siapapun apalagi ini kepada teman masa sekolahnya dulu. Pak Biyan, ayah Mita dan pak Bagas adalah teman sekolah waktu di SMA walaupun tak pernah ketemu mereka masih saling menyapa disosial media dan ketika Pak Biyan mengetahui pergaulan Mita diluar, ia langsung menghubungi Pak Bagas dan terjadilah ide untuk menjodohkan Mita dan Raka.

" Oh ya dimana Raka?. " Tanya pak Biyan

" Raka sepertinya sedang ada diperpustakaan desebrang masjid sana, nanti biar saya minta riri panggilkan. "

" Ibu panggilkan raka dulu ya pak. " bu Riri bergegas pergi meninggalkan ruangan itu.

Mita yang sedari tadi hanya mendengarkan obrolan para orangtua terlihat sangat tidak senang hingga datang seorang laki-laki yang membuat sepasang mata Mita membulat tak percaya.

" Assalamualaikum, om dan tante perkenalkan saya Raka. "

"Udah toh jangan dipandang terus." bunda yang menyadari Mita yang tak berhenti menatap Raka menyenggol bahu Mita. Mita yang malu pun hanya nyengir kuda.

" ganteng juga ni cowok, tapi penampilannya ga banget deh. Ga sesuai umur. " batin Mita

" Raka, perkenalkan ini pak Biyan dan bu Dewi mereka dari Jakarta dan ini Mita. Seperti yang sudah pakde ceritakan kamu sudah tau kan maksud kedatangan mereka?. "

" Tentu pakde tapi izinkan saya mengutarakan pendapat saya untuk masalah perjodohan. Saya meminta waktu dua minggu untuk istiqhoroh. Bolehkan om, pakde?"

" Tentu saja nak, tapi pakde yakin kamu pasti bisa membimbing dan membahagiakan Mita".

Raka hanya tersenyum simpul sambil sesekali melirik ke arah Mita yang terlihat memajukan bibirnya sampai lima senti. Namun dasarnya memang cantik mau manyun berapa sentimeter pun masih terlihat cantik.

" iissh kepedean banget ini orang. Siapa juga yang mau nikah sama loe ampe minta waktu segala." batin Mita berbicara sambil menunjukan wajah tak suka.

Setelah selesai mengobrol, sampai pada akhirnya perpisahan antara Mita dan orangtuanya. Bunda terlihat terisak menangis dan banyak berpesan kepada Mita diantaranya untuk tetap taat pada aturan di Pondok dan tetap memakai jilbab dan pakaian tertutup seperti sekarang. Ada rasa haru dan penyesalan. Haru karena anak satu satunya sebentar lagi akan jadi milik orang lain dan penyesalan yang dalam karena baru sekarang merasakan bisa begitu dekat dengan Mita.

Pagi pertama di Bandung, Mita baru saja terbangun karena suara bel asrama yang berdenting kencang ditelinga.

" iissh jam berapa ini? Kencang sekali suara bel itu". Dilihatnya jam dinding yang ternyata masih menunjukan pukul 03.30

" Aah ini kan masih gelap, kenapa harus bangun di jam enak-enaknya tidur". Sambil menguap Mita siap untuk menarik selimutnya kembali. Tiba-tiba ada suara ketukan pintu dari luar.

" Kak, kak Mita. ke Masjid yu sudah ditunggu bu Riri, kita akan melaksanakan shalat tahajud bersama. Aku tunggu didepan kamar kakak ya". Terdengar suara dari balik pintu yang ternyata merupakan salah satu santri yang ada disana.

" Aah iya iya sebentar yaa". Walaupun sangat malas akhirnya Mita tetap bangun karena dia merasa tidak enak hati pada anak tersebut, yang sudah mau membangunkannya bahkan mau menunggu.

Selesai shalat subuh dan mengaji, terlihat beberapa anak santri yang sedang telaten bersih-bersih. Tak sengaja Mita melihat ada seorang anak yang begitu murung dipojok serambi masjid. Mita ingat jika anak itu adalah anak yang tadi pagi membangunkannya. Akhirnya tanpa pikir panjang Mita menghampirinya.

" Dek, kamu kenapa? kamu yang tadi pagi bangunin kakak kan? Salam kenal ya aku Mita". Mita tersenyum ramah pada anak itu.

" hah iya kak, aku Andin". Sambil tertunduk lesu Andin tetap berusaha tersenyum pada Mita. karena Andin sebenarnya tahu bahwa Mita adalah calon istri Raka gosip disana memang cepat menyebar.

" Kamu bisa cerita sama kaka Andin. Aku bisa jaga rahasia kok". Mita tersenyum tulus seakan dia mengeeti perasaan lawan bicaranya.

" Aku sedang sedih kak, aku teringat ayah yang sudah tiada. Ayah baru meninggal sebulan yang lalu. Aku merasa belum jadi anak yang baik buat ayah". Andin pun menangis dipelukan Mita. Mita yang merasa tertampar dengan omongan Andin hanya bisa diam. Dia tersadar dengan apa yang selama ini dilakukannya. Mita tiba-tiba merasa takut akan kehilangan orang tersayangnya, seperti Andin.

" Sabar yaa dek, maaf kakak ga bisa bantu apa-apa. Disini ada kantin ga ya? Kita beli sesuatu yuu". Mita terlihat berusaha untuk mengalihkan kesedihan Andin dengan berniat mebelikan makanan-makanan enak yang ada disana. Mita memang gadis yang baik hanya saja pergaulannya yang salah.

Tanpa mereka sadari, dari kejauhan ada sepasang mata yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua. Siapa dia? Benar, dia adalah Raka. Raka yang tak sengaja lewat dan melihat betapa Mita berusaha membahagiakan orang-orang disekelilingnya membuat hati Raka bergetar.

" Dia cantik dan baik". Gumam Raka dalam hati.

Seminggu berlalu, Mita sudah terbiasa dengan lingkungan disana. Bahkan dia banyak belajar dari kehidupan anak-anak disana. Seperti saat ini, Mita sedang diajari mengepel lantai oleh Andin. Maklum saja selama ini dia tak pernah sekalipun melakukan pekerjaan rumah, karena semua sudah dikerjakan oleh Asisten rumah tangga.

Disisi lain, ada Raka yang sedang memantapkan diri untuk segera meminang Mita. Pagi ini dia menghadap pakde Bagas untuk mengutarakan niat tulusnya menyetujui perjodohan ini sekaligus ingin mempercepat akad nikah.

" Pakde, Raka sudah yakin dengan Mita. Jika boleh Raka ingin mempercepat prosesnya".

" Alhamdulillah baiklah nak, besok pakde akan undang orang tua Mita untuk datang kesini. Sekaligus membicarakan perihal pernikahan kalian".

" Terimakasih pakde". Raka tersenyum bahagia karena sebentar lagi dia akan membina rumah tangga dengan Mita. Entah kapan rasa itu ada, namun Raka hanya yakin jika Mita memang yang terbaik untuknya.

Mendengar telpon dari pakde Bagas, ayah dan bunda sangat senang. Akhirnya ayah dan bunda akan punya menantu idaman yang pastinya bisa membimbing Mita jadi lebih baik.

" Alhamdulillah yah, bunda senang sekali semoga ini keputusan yang terbaik untuk Mita".

" Aamiin bund. Kita usahakan perbaiki kembali semuanya, semoga Mita juga bisa menerima Raka dengan baik. Malam ini kita siap-siap ya kita besok akan berangkat pagi".

" Iya yah bunda akan persiapkan segala kebutuhan kita untuk selama disana".

"Bundaaa, ayaaah.. Mita kangen banget sama bunda dan ayah". Mita begitu antusias menyambut kedatangan ayah dan bunda. Padahal hanya seminggu mereka berpisah tapi Mita merasa seperti sudah berpisah bertahun-tahun lamanya. Mungkin karena segala fasilitas yang selama ini ada dan mudah jadi tidak ada. Mita tak tahu saja jika sebenarnya kedatangan ayah dan bunda tak lain untuk mempercepat proses pernikahannya dengan Raka.

Sampailah di proses kumpul keluarga yang tentunya semua sudah hadir disana, termasuk Mita dan Raka. Pakde Bagas terlebih dahulu memulai pembicaraan.

" Baiklah pak Biyan, saya sebagai wali Raka ingin menyampaikan maksud undangan kami, kami berencana untuk meminang Mita putri pak Biyan".

Mita yang sedang minum jus jeruk terlonjak kaget hingga tak sengaja jus jeruk tersembur membasahi jilbab yang dikenakannya. Bunda yang disebelah Mita langsung memberikan tisu pada Mita sambil berbisik "Hati-hati nak".

" Sebentar om Bagas, tante saya ingin bicara dulu dengan Raka".

Raka yang merasa terpanggil pun langsung berdiri dan izin untuk berbicara diluar bersama Mita. Ini pertama kalinya mereka berbicara berdua selama ini Mita dan Raka hanya saling memperhatikan dari jauh. Bahkan Mita terkesan memasang muka masam jika tak sengaja bertemu dengan Raka.

" Baik, silahkan jika ada yang dipertanyakan? ". Raka terlihat dingin dan santai

" Langsung saja pada intinya, gue ga mau nikah sama lo".

" lalu?".

" Ya lo bilanglah kalo lo juga gamu nikah sama gue, lagian gue udah ga per*wan. Emang lo masih tetep mau sama gue".

1
Wayan Sriani
lanjutan ceritanya mana?
Rakka
Gak nyangka bakal sampai kehabisan jari buat ketikin review ini... cerita ini einfach supeerrr👏
mviin: Terimakasih atas dukungannya ☺
total 1 replies
mviin
Terimakasih, tunggu kelanjutannya ya ☺
Aran
Ughh, bagus banget, aku suka banget sama tokohnya 😍.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!