Selama sepuluh tahun hidup dalam bayang-bayang masa lalu, dikhianati klanya tanpa akhir, Xing Yi menyaksikan keluarganya dibunuh oleh anggota klannya sendiri. Bertahan hidup di bawah kekuasaan tirani, diperbudak sebagai prajurit perang, dijadikan pertahanan terakhir di ujung maut.
Xing Yi menyimpan dendam tak berujung di hatinya, bertahan di bawah siksaan tiada akhir demi membalas dendam suatu hari nanti. Pemuda yang dipenuhi kemalangan ini berubah pada malam itu, menjadi sosok yang dipenuhi oleh keberuntungan tak terbatas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nara Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 12 Ular Iblis Darah
Ekspresi Xing Yi berubah dingin, apa yang ia lihat di masa lalu sudah ia balaskan sekarang. Dendam ibunya yang di perlakukan dengan buruk dan keji oleh orang-orang di Klan Chen, hingga membuatnya bunuh diri karena tidak sanggup menanggung hinaan beserta luka mental sudah terbalaskan kepada putri Patriark Klan Chen.
Jika Patriark Klan Chen masih mempunyai istri, Xing Yi tidak segan-segan melemparnya ke wilayah kumuh untuk membiarkannya memuaskan nafsu para pria yang tinggal di wilayah kumuh.
Xing Yi mengambil tas penyimpanan milik Chen Xi yang di lempar para prajurit yang menggila menginginkan Chen Xi. Setelah cukup dengan balas dendam, ia melesat keluar dari ruangan tersebut meninggalkan ratusan prajurit yang kelaparan. Tidak peduli apa yang akan mereka lakukan dengan Chen Xi di ruangan itu, itu bukanlah urusan Xing Yi lagi, karena kematian mereka ada di tangan Patriark ketika Patriark datang untuk menyelamatkan Chen Xi.
"Mata di balas mata, darah di balas darah. Jangan harap aku bersikap lembut, aku akan membuat kalian semua merasakan penderitaan yang aku alami selama ini. Ini baru permulaan, selanjutnya adalah membunuh seluruh anggota klan tanpa terkecuali!"
Tangan yang mengepal begitu kuat, dendam yang tersimpan di hatinya tersulut keluar dari kehampaan. Kebencian yang tak terbendung yang selama ini tersegel terlepas memperlihatkan jurang maut tak berujung dalam kegelapan kekal.
Baru satu hari berlalu di ekspedisi ketiga memasuki Reruntuhan Abadi, masih ada waktu enam hari sebelum Chen Xi di temukan Patriark Klan Chen. Ia masih harus mempersiapkan dirinya untuk menghadapi Patriark Klan Chen di masa depan, untungnya ia mengambil barang-barang Chen Xi yang berisikan sumberdaya melimpah pemberian Patriark Klan Chen untuk perkembangannya di masa depan.
Sebelum Xing Yi meninggalkan Reruntuhan Abadi, ia menutup lubang di atas sana dengan batu besar. Setelah selesai, ia meninggalkan tempat tersebut mencari tempat yang aman untuk kultivasi tertutup sekaligus latihan mandiri, bagaimanapun lawan berikutnya adalah ahli yang sudah berada di medan pertempuran selama ratusan tahun, tidak mungkin baginya menang dengan cara sebelumnya.
Xing Yi membutuhkan kekuatan mutlak yang mampu mengalahkan musuhnya. Karena itu ia bergerak mencari tempat yang aman untuk latihan tertutup sekaligus menghindari mata-mata Klan Chen yang datang kesana sebelum dirinya siap menghadapi Klan Chen.
"Hebat, ada herbal alami di tempat ini!"
Tanpa sengaja menemukan herbal alami, herbal alami terbentuk dari energi matahari. Energi yang terkandung di dalamnya sangat bermanfaat untuk pemurnian sekaligus memperkuat fondasi awalnya sehingga tidak terjadi penyimpangan energi yang menyebabkan runtuhnya fondasi.
Xing Yi mengambil tanpa sepengetahuan dirinya, saat ini ia berada di tengah-tengah danau yang ia temukan. Ketika Xing Yi berhasil mengambilnya, air di danau tiba-tiba bergelombang dan gelombangnya semakin besar setiap detik.
"Apa yang terjadi?"
Di depannya, gelombang itu membentuk kubah air raksasa yang perlahan air tersebut mengalir kebawah memperlihatkan Ular Iblis Darah sedang memperhatikan kearahnya, Ular Iblis Darah mendesis dengan suara keras, Xing Yi langsung melompat kabur meninggalkan tempat tersebut untuk bersembunyi dari Ular Iblis Darah.
Dalam sekejap Ular Iblis Darah mengejarnya, ia terlempar sepuluh meter kebelakang terkena ekornya. Xing Yi terbatuk-batuk sambil memegang dadanya, "Ini sangat sakit. Kenapa Ular Iblis Darah ini ada di danau? Seharusnya dia berada di gua yang letaknya di kedalaman Hutan Spiritual?!"
Keadaan Hutan Spiritual akhir-akhir ini begitu aneh, monster-monster yang seharusnya ada di kedalaman Hutan Spiritual malah muncul di wilayah dangkal. Hal tersebut menyebabkan kekacauan eksternal bagi klan yang ada di sekitar hutan dan membuat banyak kultivator tidak dapat masuk secara leluasa mencari herbal ketika bahaya mengintai di sekitar mereka setiap saat.
"Tidak! Untuk apa aku memikirkan masalah Hutan Spiritual, itu bukan urusanku. Sekarang waktunya bagiku memikirkan cara bagaimana aku keluar dari masalah ini?! Dengan kekuatanku sekarang, aku tidak mungkin menang melawannya selain kabur dengan menerima luka-luka fatal."
Mendesis!
Ular Iblis Darah meluncur kedepan, kepalanya membentur tanah hingga meledak. Xing Yi berhasil menghindarinya, tetapi ekor monster tersebut menyerang dari samping, Xing Yi tidak dapat menghindar kecepatan tersebut ketika ia harus mengawasi pergerakan kepala Ular Iblis Darah.
Tubuhnya terseret beberapa meter lagi, Xing Yi menarik pedangnya keluar. Meluncur kedepan dengan gerakan halus mengayunkan pedangnya, udara terbelah menjadi dua, siluet bulan sabit tercipta dari energinya membentur sisik Ular Iblis Darah, ledakan yang cukup besar terdengar di tengah hutan.
Tetapi serangan itu tidak memberikan sedikitpun goresan, Ular Iblis Darah mendesis kemudian menyemburkan racun dari giginya. Xing Yi berhasil menghindarinya meski racun itu sedikit mengenai pergelangan tangannya yang melarutkan pakaiannya, Xing Yi buru-buru merobek pakaiannya dan melemparnya menjauh darinya.
Ia terduduk dengan memegang tangan kanannya, "Sialan, racun itu bahkan begitu korosif, seberapa mengerikan racun itu sampai dapat meleburkan benda." Ketika ia sedang bergumam, energi yang meledak di depannya membentuk bola api begitu besar di mulut Ular Iblis Darah Xing Yi termenung sesaat ketika melihatnya dari dekat.
"Kau bercanda, kan?"
Semburan itu bergerak begitu cepat mengenai Xing Yi dan meledak di tempat, Xing Yi terlempar cukup jauh dari tempat awalnya berdiri. Tubuhnya hanya mengalami sedikit luka-luka karena ia sempat menyelimuti dirinya dengan Stempel Surga dan Bumi.
Mendapatkan kesempatan untuk kabur, Xing Yi tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, ia kabur dari medan pertempuran karena ia kehabisan tenaga. Ia sudah bertarung dengan monster dan Komandan Yang Bo, hal tersebut menguras banyak energi dalam diri, setidaknya berikan ia waktu sehari untuk pulih sepenuhnya sebelum bertarung untuk kedua kalinya.
Ular Iblis Darah mendesis, ia sekarang berada tepat di belakangnya mengejar Xing Yi bahkan di ujung dunia sekalipun. Xing Yi yang berlari itu seperti orang gila, napasnya tidak beraturan sampai ia berhenti di samping tebing curam. Xing Yi melihat ada danau di bawah sana, tetapi ia tidak tahu kedalam danau tersebut. Jika langsung melompat tanpa perhitungan sedikitpun ia bisa saja mati terbentur bebatuan di dasar danau.
"Sial, ini adalah taruhan."
Ular Iblis Darah mendesis pelan mendekati Xing Yi, sedangkan Xing Yi mengumpulkan energi langit dan bumi yang tersisa dalam dirinya untuk melakukan serangan terakhir, mungkin ia akan kehilangan kesadarannya karena memaksa dirinya untuk memenuhi kondisi puncaknya, ketika energi besar itu terkumpul, Xing Yi sedikit terhuyung dengan rasa sakit di kepalanya.
"Hahaha ... Aku tidak pernah melakukan tindakan yang begitu menyiksa diriku sendiri. Kau adalah monster yang membuatku seperti ini, aku menginginkan dirimu mati sekarang!"
Dengan gerakan cepat meluncur kedepan, tangan kanannya menarik kebelakang menyerang Ular Iblis Darah. Dari segala arah ia memberikan pukulan telak di samping itu ia menggunakan Stempel Surga dan Bumi yang ia persiapkan di atas mereka sana.
Ia mencoba mengalihkan perhatian Ular Iblis Darah agar tidak melihat tekniknya yang dapat membuat Ular Iblis Darah kabur dari pertempuran, Ular Iblis Darah mendesis kesakitan karena pukulannya menghantam satu tempat hingga menyebabkan luka.
Mendesis!
...
*Bersambung ...