NovelToon NovelToon
MY BEAUTIFUL SOLDIER

MY BEAUTIFUL SOLDIER

Status: tamat
Genre:Tamat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Dokter Genius / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: PimCherry

Rafael Graziano Frederick, seorang dokter spesialis bedah, tak menyangka bahwa ia bisa kembali bertemu dengan seorang gadis yang dulu selalu menempel dan menginginkan perhatiannya.

Namun, pertemuannya kali ini sangatlah berbeda karena gadis manja itu telah berubah mandiri, bahkan tak membutuhkan perhatiannya lagi.

Mirelle Kyler, gadis manja yang sejak kecil selalu ingin berada di dekat Rafael, kini telah berubah menjadi gadis mandiri yang luar biasa. Ia tergabung dalam pasukan khusus dan menjadi seorang sniper.

Pertemuan keduanya dalam sebuah medan pertempuran guna misi perdamaian, membuat Rafael terus mencoba mendekati gadis yang bahkan tak mempedulikan keselamatan dirinya lagi. Akankah Mirelle kembali meminta perhatian dari Rafael?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKU MERINDUKANMU

Marco meninggalkan pekerjaannya. Ia langsung pulang ke Kediaman Kyler lalu membereskan beberapa pakaiannya. Ia akan pergi ke markas tentara di mana Mirelle berada. Lama perjalanannya sekitar tiga jam dari Kota Munich.

“Mar, kamu mau ke mana?” tanya Lea.

“Ada pekerjaan yang harus kuselesaikan dulu, Mom,” jawab Marco.

Meskipun Dad Miles dan Mom Lea tahu bahwa Mirelle mengikuti ketentaraan, tapi yang mereka ketahui adalah bahwa Mirelle hanya bertugas di bagian administrasi.

“Mar, apa Elle sudah menghubungimu? Sepertinya ia sangat sibuk sekali hingga tak menghubungi Mommy selama satu bulan ini,” ucap Lea.

“Justru saat ini aku mau pergi untuk memeriksa keadaannya, Mom. Aku akan mengabarimu jika aku sudah yakin dengan kondisinya, apalagi sepertinya Elle sudah bertemu dengan Rafael,” batin Marco.

“Sudah, Mom. Ia sedang sangat sibuk sekali karena katanya banyak laporan yang harus ia kerjakan. Ia akan segera menghubungi Mommy begitu ia sedikit lebih santai,” ucap Marco yang tak ingin membuat Mom Lea khawatir.

Mom Lea menghela nafasnya pelan. Ia merindukan putrinya, Mirelle yang selalu ceria, yang memenuhi Kediaman Keluarga Kyler dengan tawanya.

“Mom akan menunggu telepon darinya kalau begitu,” ucap Lea.

“Aku pergi dulu, Mom,” pamit Marco.

“Berapa hari kamu pergi, sayang?” tanya Mom Lea lagi.

“Aku belum tahu, Mom. Hanya sedikit pekerjaan, kuharap paling lama sekitar dua sampai tiga hari,” jawab Marco.

“Baiklah kalau begitu. Kamu harus berhati-hati, jangan mengemudi terlalu cepat dan beristirahatlah kalau sudah mengantuk,” pesan Mom Lea.

“Okay, Mom,” Marco segera memasukkan kopernya ke kursi belakang lalu duduk di balik kemudi. Kini ia sudah siap pergi untuk menemui Mirelle. Tak lupa ia menitipkan pesan pada sekretarisnya untuk sementara waktu meng-handle pekerjaannya.

*****

Rafael menepuk daddanya yang terasa sesak. Ntah mengapa penolakan Mirelle begitu menyakitkan baginya.

Kamu mencintainya, Raf! Aku yakin sekali kamu sudah mencintai Elle, bahkan sebelum kamu menyadarinya. - rafael mengingat ucapan Yasa waktu itu. Namun ia selalu menepis dan menganggap bahwa rasa yang timbul di dalam dirinya hanyalah sebuah rasa bersalah dan rasa kehilangan.

Awalnya Rafael menghubungi Marco karena ingin meminta bantuan pada sahabatnya itu, yang tak lain adalah Kakak Mirelle. Namun ia juga teringat bagaimana Marco selalu menyembunyikan keberadaan Mirelle. Ia pun langsung memutus sambungan ponselnya, lalu mematikan ponselnya.

“Ia pasti akan kembali menjauhkan Mirelle dariku jika ia sampai mengetahui bahwa aku kini ada di dekat adiknya. Tidak! Tidak boleh! Marco tak boleh tahu aku berada di sini dan aku tak boleh meminta bantuannya,” gumam Rafael.

Sore ini adalah jadwal pemeriksaan bagi semua anggota kesatuan tentara itu sebelum merek pergi berlatih. Komandan mereka ingin memastikan bahwa yang ikut serta adalah mereka mereka yang memiliki kondisi tubuh yang fit.

“Duduklah,” perintah Rafael pada seorang tentara. Ia memeriksa denyut nadi, tekanan darah, dan kondisi lainnya. Jika tak ada masalah, maka ia akan langsung memberikan tanda centang tanda tentara tersebut layak untuk berangkat.

Ada tiga orang dokter yang memeriksa mereka semua, Mirelle berharap ia tak akan diperiksa oleh Rafael. Namun lagi dan lagi, ia seperti harus berhadapan dengan pria itu.

“Duduklah, Elle,” ucap Rafael dengan lembut.

Mirelle duduk dan meletakkan sebelah tangannya di atas meja. Rafael langsung memeriksa denyut nadi, kemudian tekanan darah Mirelle.

“Kaki dan tanganmu masih sakit?” tanya Rafael.

“Tidak, Dokter.”

“Kamu yakin?”

“Tentu saja, dokter,” jawab Mirelle.

“Tapi sepertinya aku tak akan memberikanmu izin untuk pergi berlatih,” ucap Rafael.

Hal itu tentu saja membuat Mirelle menatap Rafael dengan tajam. Rafael mendekat ke arah Mirelle lalu berbisik, “Aku suka saat kamu melihatku seperti itu. Kamu semakin cantik, Elle.”

Mirelle mengepalkan tangannya. Kalau saja tidak ada tentara lain, ia tentu akan memberikan bogem mentah pada Rafael karena telah menggodanya, bahkan membuatnya tak bisa pergi.

“Apa maksud anda tak memberiku izin?” tanya Mirelle.

“Kondisimu belum sembuh benar dan sudah sepatutnya kamu tetap berada di sini agar kondisimu semakin baik. Kaki dan tanganmu akan cepat pulih.”

“Aku sudah tidak apa apa, Dok.”

“Tidak, Elle. Aku tak bisa mengizinkanmu.”

“Terserah padamu saja, Dokter!”

Mirelle semakin bertambah kesal. Ia langsung bangkit berdiri dan meninggalkan tempat itu. Jika itu Lion, Snake, dan Xena, mereka tentu akan memberikan support pada dirinya. Bahkan mereka akan membantu Mirelle berlatih.

Rafael menatap kepergian Mirelle, “Ini demi dirimu, Elle. Aku tak ingin kamu melakukan gal hal berbahaya lagi yang akan membuatmu terluka. Akan lebih aman jika kamu tetap berada di sini.”

*****

Satu jam sudah Mirelle duduk bersandar di sebuah pohon. Ia menatap ke area latihan menembak. Ingin sekali ia pergi ke sana dan berlatih. Tapi langit mulai gelap dan ia pasti tak akan diizinkan, apalagi besok para tentara akan pergi ke tempat latihan.

“Mengesalkan!” gerutu Mirelle.

“Elle!” Mirelle menoleh saat ada seseorang yang memanggil namanya.

“Kak!”

Mirelle melihat Xena datang mendekatinya, “kamu sendirian di sini?”

“Hmm … aku sedang kesal. Dokter itu tak mengizinkanku pergi berlatih, Kak. Aku tidak lolos test kesehatan,” ujar Mirelle.

Xena merangkul Mirelle, “Aku yakin dokter itu pasti punya alasan. Ia pasti ingin tangan dan kakimu sembuh terlebih dahulu seperti sedia kala.”

“Tidak! Aku sangat yakin bukan itu alasannya. Ia pasti sengaja ingin mencari gara gara denganku! “ batin Mirelle.

Mirelle menghela nafasnya pelan, “Ada apa kakak ke sini mencariku?”

“Ah ya, ada tamu yang ingin menemuimu.”

“Tamu?” tanya Mirelle sambil menautkan kedua alisnya.

“Hmm … seorang pria tampan,” jawab Xena.

Mirelle tak dapat menebak jadi ia langsung saja bangkit dan melangkah menuju ke bangunan depan di mana biasa digunakan untuk menerima tamu.

Matanya membulat saat melihat siapa yang berdiri di teras ruang bertemu itu. Enam tahun mereka tak bertemu dan hanya sesekali bertatap muka melalui panggilan video. Betapa ia sangat merindukan sosok itu.

“Kak! Kak Marco!” teriak Mirelle.

Marco menoleh dan langsung memberikan senyum terbaiknya pada adiknya itu. Mirelle berlari memeluk pria yang terlihat sangat tampan dan gagah itu.

“Apa kabarmu, Elle?” tanya Marco sambil memeluk Mirelle dan mengusap punggung adik kecilnya.

“Aku merindukanmu, Kak. Aku sangat merindukanmu.”

“Aku juga sangat merindukanmu, Elle. Bagaimana kalau malam ini kita pergi hmm?”

“Pergi?”

“Ya, aku telah meminta izin pada komandanmu. Kita akan pergi selama dua tiga hari. Kamu mau?”

Mirelle tampak berpikir. Jika Rafael benar tidak mengizinkannya untuk pergi berlatih, itu artinya ia akan tetap berada di markas selama satu bulan ke depan dan ia tak mau itu.

“Aku mau!” Jadi Mirelle merasa akan lebih baik jika ia menghabiskan waktu bersama kakak yang ia sayangi dan ia rindukan.

“Ambilah beberapa pakaiannmu, kita segera berangkat!”

“Hmm,” Mirelle pun segera menganggukkan kepala dan pergi ke kamar tidurnya.

🧡🧡🧡

1
Olive Ova Ambitan
kerennnnn
Anonymous
keren
Indah Koesman
Extra part dong Thor ✌🏼🙏🏼
Lii Art
Luar biasa
#ayu.kurniaa_
.
sinta gurusejarah
Luar biasa
Wini Hilal
nih Rafael BKN nya membantu tp malah bikin ribet
Verawati Khaira
Luar biasa
Cesar Manuel Ris Costa
kecerewetan
🍉💜
Jadi inget quote "seseorang yg ketawanya paling kencang, ia menyimpan luka yg paling dalam"
Semangat yass gak mungkin author nya bikin lu jomblo terus😅
Laela Pombang
Luar biasa
Ita rahmawati
otw lah 🤣
Ita rahmawati
sllu suka pokoknya 🥰🥰
Ita rahmawati
kok sllu sedih sm kata2 nya si bliss 🥺🥺
berjodoh kah sm matt 🤣
Ita rahmawati
masih suka smpe bab ini gk monotin byk tokoh dn semua diceritain 🤗
Ita rahmawati
kok sedih sih 😭😭
Ita rahmawati
srdih amat sih nasib mereka 🥺🥺
Ita rahmawati
salahmu yasa yasa 🤦‍♀️🤦‍♀️
Ita rahmawati
🥴🥴🥴🥴
Pipin - Theofillo
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!