Azzura memilih meninggalkan kota yang ia tinggali beberapa tahun terakhir. Menjauh dari laki-laki yang menjadi cinta pertamanya sekaligus laki-laki yang selalu memandangnya buruk. Laki-laki itu adalah Abizar.
Di kota yang baru, ia bertemu Dokter Fatur yang akan membantunya untuk sembuh dari kelumpuhan yang ia terima karena sebuah kecelakaan. Seorang duda dua anak dimana anak bungsunya mengalami sakit berat.
Freya, putri bungsu Dokter Fatur itu menarik hati Azzura. Keduanya menjadi akrab saat sering bertemu di rumah sakit hingga gadis kecil itu memohon agar bisa memanggil Azzura dengan panggilan Mami.
" Jadilah Mami Freya sesungguhnya. Menikahlah denganku," pinta Dokter Fatur pada Azzura.
Bagaimana perjalan cinta Azzura selanjutnya? Di saat pria masa lalu datang kembali mengusik ketenangannya ketika ia sudah memutuskan pilihan?
Happy reading 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BSIS 16 Ingin Menebus Kesalahan?
Bukan Sebatas Istri Status (16)
Azzurra mengucek matanya. Ia tertidur di atas sofa. Penasaran dengan pesan dari Dara membuatnya menunggu Fatur pulang.
Namun, rasa dingin yang menusuk sampai ke tulang membuatnya terbangun.
" Jam dua pagi?," gumamnya.
Azzurra mengedarkan pandangannya. Suaminya belum pulang. Bahkan pesannya masih centang satu.
Azzurra hanya mendesah memandang layar ponselnya. Dengan tubuh lemas, ia melangkah ke kamarnya.
Satu jam berlalu, Fatur masuk ke dalam kamar. Ia melangkah ke kamar mandi sebelum ikut merebahkan tubuhnya di atas ranjang.
Deg
"Ra, kamu sakit?," Fatur membuka selimut yang menutupi wajah Azzurra.
"Hmm," gumam Azzurra.
Ia kembali menarik selimutnya dan menutupi seluruh tubuhnya. Dingin. Badannya menggigil.
Fatur mengambil termometer.
" Panasnya tinggi,"
Termometer di letakkan di atas nakas.
" Sebentar, ya," Fatur melabuhkan satu kecupan di kening azzurra sebelum keluar kamar.
Tidak lama Fatur kembali dengan baskom berisi air hangat dan handuk kecil.
Dengan telaten, ia mengompres Azzurra. Ia pun tertidur sambil terduduk di atas karpet tebal di samping ranjang.
Hingga terdengar adzan subuh berkumandang.
" Mau kemana?," tanya Fatur saat merasakan pergerakan Azzurra.
" Mau wudhu. Mau sholat," jawab Azzurra lirih. Suaranya sangat kecil.
" Kuat?,"
Azzurra hanya mengangguk.
Fatur pun membantu Azzurra. Ia bahkan membawakan mukena dan meletakkan di atas ranjang.
" Tunggu ya, mas wudhu dulu,"
Azzurra hanya mengangguk. Ia malas bersuara. Lemas.
Fatur pun memimpin sholat dengan Azzurra yang hanya shalat di atas ranjang. Tidak kuat kalau harus berdiri.
" Mas masak bubur dulu, ya. Kamu harus minum obat," Fatur melangkah ke luar kamar.
Lagi-lagi Azzurra hanya mengangguk. Ia kembali memejamkan matanya.
...******...
Fatur hanya menghela nafas saat melihat istrinya tertidur lelap. Ingin membangunkan tapi, tak tega. Akhirnya ia malah ikut merebahkan tubuhnya di samping sang istri.
Tubuh Fatur juga lelah karena sejak semalam tidak beristirahat dengan benar hingga keduanya terlelap.
" Eungggghhh,"
Azzurra melenguh saat matanya terbuka. Tubuhnya tak bisa di gerakkan dengan leluasa karena ada tangan yang memeluknya erat.
Deg
Azzurra merasakan aneh saat tangan suaminya menyentuh langsung perutnya tanpa ada penghalang.
Wajah Azzurra yang merah karena sakit, semakin merah karena malu. Ia dan sang suami tidur tanpa pakaian luar sama sekali. hanya pakaian yang menutupi bagian sensitif mereka saja yang tersisa.
" Mau kemana?," tanya Fatur dengan suara seraknya.
" Mau pakai baju. Malu," ucapnya.
Fatur tersadar dengan ulahnya tadi. Karena ingin cepat menurunkan suhu tubuh istrinya yang semakin tinggi, ia melakukan skin to skin.
" Sudah turun," Fatur langsung mengecek suhu tubuh Azzurra dengan termometer yang ia ambil di atas nakas.
" Tunggu," Fatur memakai pakaiannya sebelum akhirnya membantu Azzurra untuk memakai pakaiannya.
" Aku bisa sendiri, mas," tolak Azzurra malu.
" Mas bantu. Kamu masih lemas. Sudah ini makan bubur ya. Mas hangatkan dulu,"
Fatur tidak menerima penolakan. Ia tetap memakaikan pakaian yang ia bawa dari lemari.
Pakaian tidur istrinya sudah lembab karena keringat.
" Baik,"
Fatur keluar kamar dan tidak lama kemudian masuk membawa mangkuk berisi bubur dan menyuapi Azzurra sekalipun istrinya itu menolaknya.
" Minum obatnya,"
Azzurra menurut.
" Jangan tidur lagi, baru makan,"
" Iya,"
Fatur memakan sisa bubur yang tidak habis di makan Azzurra.
Azzurra hanya melihat itu tanpa melarang. Mereka sering melakukan hal serupa. Tanpa merasa jijik sedikitpun.
" Semalam pulang jam berapa?," tanya Azzurra akhirnya. Ia penasaran.
" Jam tiga pagi,"
Berarti satu jam setelah aku kembali ke kamar. Batin Azzurra.
" Mas semalam pergi ke tempat acara dengan siapa?,"
" Sendiri. Tapi, di sana mas bertemu teman-teman kampus dulu."
Azzurra terdiam. Dara dan suaminya pun berasal dari kampus yang sama. Walaupun pilihan jurusan mereka berbeda. Itu yang pernah ia dengar dari ibu mertuanya.
" Bertemu mbak Dara juga?,"
Fatur melihat ke samping. Ia sudah ikut duduk di atas ranjang di samping istrinya.
" Ya. Dia ada di sana. Dia juga di undang karena kenal dengan pemilik acara,"
Azzurra manggut-manggut karena ia sudah bisa menebak.
" Mas dan Mbak Dara tidak sengaja bertemu di sana atau janjian?," tanya Azzurra. entah keberanian dari mana ia menanyakan hal itu.
" Bertemu di sana tentu saja. Mana mungkin janjian,"
" Ada apa? Apa yang kamu pikirkan tentang kami?," tanya Fatur. Sadar jika sang istri melamun.
...******...
Sementara itu, di depan halaman sekolah, Freya mengerutkan keningnya saat melihat sosok yang dulu ia rindukan. Namun, tidak dengan sekarang.
" Yaya, kamu tidak mau memeluk Mommy?," tanya Dara pada Freya yang hanya berdiam diri melihat ke arahnya.
Freya diam. Ia malah mengeratkan genggaman tangannya pada neneknya. Hari ini ia berangkat sekolah dari rumah sang nenek.
" Ada apa kamu menemui Yaya?," tanya Sukma, ibunda Fatur.
" Apa salah jika aku menemui anak kandung sendiri?," Dara menatap balik mata mantan ibu mertuanya. Ia tidak merasa terintimidasi sekalipun ada perasaan takut di hatinya.
" Jika kamu melakukan sejak dulu, mungkin aku tidak akan mempertanyakan ini. Tapi, ini bukan kebiasaan mu," Sukma tersenyum sinis.
" Aku hanya merindukan Yaya."
Apa Sukma percaya? Jawabannya tidak sama sekali. Aneh, karena sejak dilahirkan saja, Freya tak pernah di anggap sama sekali keberadaannya. Lalu saat ini kenapa tiba-tiba Dara datang dan ingin bertemu dengan Freya dengan alasan rindu.
Sukma membuka mulutnya. Ia menebak sesuatu.
" Rindu? Benarkah? Bukan karena ingin memanfaatkan Yaya agar bisa dekat dengan Fatur lagi?," tatapan menyelidik itu membuat Dara salah tingkah.
Sukma hanya terkekeh kecil. Tebakannya benar.
" Jangan ganggu lagi Fatur. Dia sudah menikah dengan wanita yang mau menerima Yaya. Wanita hebat yang bahkan tanpa harus mengandung dulu, dia sudah memiliki jiwa keibuan,"
Dara mendengus.
" Aku tahu kalau Fatur menikah hanya untuk mencarikan ibu untuk Yaya. Aku akui selama ini aku abai. Tapi, kini aku sadar. Aku akan menembus kesalahan ku," jawab Dara dengan yakin.
" Dengan cara apa kamu menebus semua kesalahanmu?," Sukma tak akan pernah menerima jika maksud dari ucapan Dara adalah kembali pada kehidupan anak dan kedua cucunya.
" Menjalankan peran ibu untuk anak-anakku tentunya."
" Lakukan saja. Itu memang tugasmu. Namun, hanya sebatas itu. Jangan pernah bermimpi untuk kembali menjadi menantu ku," tegas Sukma. Tidak ada kesempatan kedua untuk Dara.
Selain mengkhianati Fatur, dia juga telah membuat putra kandungnya yang tidak lain ayah kandung dari Freya itu membangkang padanya hanya demi membela wanita sepertinya.
" Anak-anak butuh keluarga yang lengkap. Mereka butuh orang tua kandungnya,"
Sukma terkekeh sinis.
" Lalu? Kamu mau apa?,"
" Aku mau menjadi istri Fatur lagi,"
Sukma menggelengkan kepalanya tidak percaya.
" Yaya cuma mau Mami Zura yang jadi istri Daddy." celetuk Freya membuat Sukma sadar jika di antara mereka ada sosok kecil yang harusnya tidak mendengarkan pembicaraan orang dewasa.
"Tapi, mommy ini ibu kandungmu, Yaya!," Dara tidak menyukai penolakan Freya.
" Tapi, cuma Mami Zura yang sayang Yaya. Bukan Mommy,"
Deg
.
.
.
TBC
olivia pst mlu krna klkuannya yg viral,prshaan bpknya bngkrut trs kthuan slingkuh sm istrinya....mna smp hmil,mskpn trnyta bkn anknya jonathan....dara otw jd gmbel dong...
😛😛😛....
Smga fathur cpt dtng y,biar baby jg cpt liat dnia....Smngttt...
nah Jonathan kamu serakah si dan sama kaya anaknya terobsesi jd sekarang sdh jatuh tertimpa tangga pula jd nikmatin aja
mungkin bayinya azzura nunggu fathur datang