NovelToon NovelToon
CINTA SEDALAM LUKA

CINTA SEDALAM LUKA

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Nikahmuda / Cintamanis / Duda / Reinkarnasi
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: ylfrna

Apa yang kau harapkan dari seseorang yang pergi tanpa pamit?Tidak menyangka Naura bertemu kembali dengan sang mantan suami. Ardan,
saat anaknya menceritakan seorang pria baik yang ia kenal. Namun, di balik kemarahannya pada Ardan, ada perasaan yang sulit di mengerti oleh Naura.
memutuskan untuk menghilang tetapi takdir selalu mempertemukan. Meski masih tidak suka dengan kelakuan Ardan. Rasa bersalah yang di tunjukkan Ardan, membuat Naura mencoba memaafkan kembali.
Dan Ardan juga mencari tahu alasan pergi tanpa pamit yang di lakukan oleh Naura.
Ketika keduanya sudah mendapatkan jawabannya. Apakah dunia akan setuju bahwa itu adalah hal yang tepat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ylfrna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kau Dan Aku, Pemilik Malam Ini

Kadang kala Ardan merasa dirinya seorang pecundang. Dengan kekuasaan yang ia miliki, Ardan semena-mena kepada orang yang tidak ia sukai.

Ardan memutar arah mobilnya. Ia mencari ketenangan, memasuki club malam. Ia duduk seorang diri, kemudian meneguk beberapa gelas minuman. Kepalanya terasa berat, dari kejauhan beberapa wanita menggodanya melalui kedipan mata. Namun, tidak ada yang berani mendekatinya.

Musik bergemuruh memecah sunyi. Asap rokok memenuhi ruang tersebut. Malam semakin tinggi, setelah puas Ardan kembali ke rumahnya.

Ardan memasuki rumah yang terasa sunyi. Satu persatu kakinya melangkah menaiki anak tangga. Ardan membuka pintu kamar dan melihat Naura sudah terlelap dalam mimpinya.

Kamar luas dengan penerangan yang cukup di penuhi oleh aroma parfum istrinya. Angin malam menyelusup masuk di antara celah gorden yang tersingkap. Ardan sengaja membuka jendela untuk mengeluarkan bau alkohol yang menempel di tubuhnya.

Ia yang tadi bersandar pada jendela, kini memandang iba pada tubuh yang tergolek di atas ranjang. Pikirannya berkecamuk tentang banyak hal, terutama tentang Naura yang selalu ia sakiti.

Malam ini, hati kecilnya berbisik, Ardan ingin memberikan kelonggaran kepada wanita yang sudah menjadi istrinya itu.

Sesaat, pikiran itu melintas, ia merasa Naura benar-benar kesepian. Apa dengan memberikannya anak dapat membuat Naura bertahan di rumah ini? Apa dengan kehadiran seorang anak dapat membuat Naura tersenyum setiap hari?

Benar yang di katakan Naura bahwa ia adalah suami yang tidak tahu diri. Ardan tenggelam dalam lamunan. Ardan menggeleng, mengamati Naura yang terlihat menutupi badannya dengan selimut.

Tiba-tiba selimut Naura sedikit tertarik oleh kakinya.

Gundukan wajah nan cantik menyembul menggoda perasaan Ardan. Gaun satin putih itu masih melekat di tubuh Naura. Ardan tertegun, kulit putih dengan paras yang amat sempurna membuat gairah Ardan bangkit. Ardan mendesah sembari tersenyum, kemudian ia mengganti lampu dengan cahaya Remang-remang.

"Naura, kau selalu bisa menggodaku!"

Lalu ia melangkah mendekati ranjang, tanpa sadar ia tersenyum teramat manis dan meraih tangan Naura.

Naura terbangun, ia tersentak melihat Ardan sudah berada di dekatnya.

Lalu Ardan berucap pelan "Aku tidak bisa menahannya lagi!"

Naura kebingungan, sampai semua sudah tidak terkendali. Naura membiarkan Ardan memperlakukannya sesuka hati.

Hasrat tak terbendung, angin malam ikut menyaksikan betapa berbedanya Ardan malam ini, secara perlahan Ardan membelai Naura. Bibir bergerak untuk mengulum mesra.

Naura mengerang melihat Ardan, hari ini Ardan terlalu bersemangat. Lalu ia bergerak turun ke bawah, bibirnya tidak berhenti tersenyum.

Saat tangan Ardan ingin membuka semuanya, Naura menolak. Kata makian yang terucap dari Ardan seolah memenuhi kepalanya. Tetapi Ardan memaksanya dengan perlawanan bertubi-tubi. Erangan keluar dari mulut Naura, saat tangan Ardan bermain sesukanya.

Ardan mendesah sembari tersenyum hangat, kehangatan demi kehangatan keluar. Naura telah menjaga selama ini. Namun, saat ini Ardan mengambilnya. Ardan berteriak karena Gairah

"Sayang" ucap Ardan

Naura mendesah kesal.

"Kau kesakitan?" tanya Ardan, tangannya masih bergerak sesukanya

"Sedikit!"

Ardan tersenyum, pipi Naura memerah menyaksikan bukti gairah Ardan menegang. Naura kembali mendesah kesal saat Ardan memaksanya

"Untuk pertama kalinya kau melihat lelaki tampan ini seperti ini" bisik Ardan sembari tersenyum

"Kau masih takut kepadaku?"

"Iya" jawab Naura

"Jika kau masih perawan, maka semua hutang keluargamu akan lunas malam ini!"

"Tentu saja" jawab Naura dengan berani

Naura akan memegang ucapan Ardan, Ardan kembali melakukan serangan bertubi-tubi kepada Naura tanpa henti. Ardan lupa diri, Naura terdiam pasrah saat tangan Ardan membuka apa yang di inginkan.

"Aaahhgghk"

"Kau kesakitan?" tanya Ardan, Naura mengangguk

"Maafkan aku , aku akan mencoba dengan perlahan!"

Awalnya memang terasa sakit oleh Naura. Ardan menutup mata merasakan kenikmatan saat tubuh menyatu dengan hebat. Keduanya mulai bergerak intens, desahan memenuhi kamar mereka. Gerakan semakin cepat, keringat pun membanjiri keduanya.

Sudah lama Ardan menahan semua ini. Dan saat bersama Naura semua terasa nikmat. Keduanya tak mampu membendung diri, ia puas dengan hasrat yang membara. Desahan panjang, membuat keduanya tergeletak tidak berdaya.

...----------------...

Paginya Naura terbangun, Naura menarik napas panjang, mengutuk dirinya atas kejadian semalam. Melihat Ardan di sampingnya menambah rasa sesak di hati Naura.

Sesaat Ardan membuka mata, ia tersenyum seperti orang yang sangat ramah. Tiba-tiba Ardan mencubit pipi Naura karena gemas. Naura berteriak, lalu giginya maju untuk menggigit lengan Ardan. Bukannya kena, Naura malah kena jitak, Naura meringis, Ardan tertawa

"Ada yang ingin kau katakan kepadaku?"

"Apa?" tanya Ardan sembari memainkan rambut panjang Naura

"Kau tidak melupakan janji yang semalam?"

"Soal apa?" Ardan berpura-pura lupa

"Hutang ayahku?"

Ardan mendengus, lalu memasang jari telunjuk di depan bibir Naura "Diam!" katanya

Naura menatap sinis, menepis tangan Ardan "Kaaan kau ingkar janji lagi?"

Ardan membalas hanya menggerakkan bahu, lagi-lagi ia tertawa. Kemudian jari telunjuknya mengangkat dagu Naura

"Kuberikan kau anak. Adil bukan?"

"Ardan!" jerit Naura saking jengkelnya

"Katanya kau ingin memiliki anak dariku!"

"Iya itu kemarin, tetapi hari ini tidak"

"Kenapa?"

"Kau tahu, untuk punya anak, aku butuh jiwa yang sehat dan kebebasan dalam hidup ini"

Ardan tertawa "Tidak seperti itu Naura, kau hanya butuh Aku, rahim dan sperma untuk mendapatkan anak"

Begitulaah Ardan dengan berbagai alasannya

"Tetapi untuk membesarkan anak, kita butuh cinta dan kasih sayang, saling mengerti dan saling menjaga, baik dalam hal aman dan kenyamanan"

"Ya Tuhan! Aku ini kaya Naura"

"Apa hubungannya? Apa dengan kaya anakmu akan bahagia" tanya Naura

"Tentu saja!"

"Ardan pahami aku?"

"Naura kau jangan berbicara soal cinta, karena cinta itu menyakitkan, cinta itu penuh pengkhianatan"

"Aaa, itu karena kau pernah mengalaminya dengan wanita yang pernah kita temui di hotel itu"

Ardan langsung diam, lalu bangkit dari tidurnya, berpindah di tepi kasur. Ardan membelakangi Naura "Kau tidak akan pernah mengerti betapa besarnya pengorbanan seseorang, demi untuk menjalankan pernikahan yang di rencanakan oleh satu pihak"

Naura terdiam, menyimak ucapan Ardan

"Penyebab aku membenci dirimu, karena kau seperti putri yang tidak tahu malu, masuk ke dalam hidupku! Meruntuhkan cinta yang telah aku bangun selama ini, merusak kebahagiaanku dengan seseorang yang aku cintai!"

Naura merasa tersinggung, bukankah kata Zizi, cintanya kandas sebelum pernikahan itu terjadi dan hari ini kenapa dia menyalahkan Naura.

Naura juga terpaksa menikah dengan dirinya.

"Kalau begitu kita bercerai saja" kata Naura

Ardan menatapnya sekilas lalu membuang muka

"Kau mau kita akhiri pernikahan ini dan kembali kepada orang yang kau cintai. Aku berjanji akan menghilang dari pandanganmu. Soal nanti aku hamil atau tidak, aku tidak akan menyusahkan mu" ucap Naura bersungguh-sungguh

Ardan menghela nafas "Aku mau mandi dulu" katanya.

Aku bukan kurang cantik, tetapi aku hanya kurang beruntung, yang menjadi pemenang tetaplah masa lalunya.

1
Anonymous
❤️
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Nok Muripah
udah donk masalalu Mulu up.nya bosen.
Meysha
p
Irma Rofi'ah
list cewek ardan: zizi, naura, Bilqis,
siapa yg mo daftar lagi masih dibuka nih😌
Ylfrna: 3 aja udh pusing Ardan, kena gampar mulu🤣
total 1 replies
Irma Rofi'ah
kalo papa pengangguran nggak usah di cari naura, dimana mna banyak 😭😭😭
🌟~Emp🌾
cari penyakit saja Naura 🤦
🌟~Emp🌾
kejam nya dikau 😪
🌟~Emp🌾
jangan berharap lagi setelah menyakiti. yang pergi belum tentu kembali 😢
🌟~Emp🌾
mampir thor, slm knl 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!