" Akh Sakit, lepaskan tanganku pak. "
" Diam! dan jangan pernah memanggil saya dengan sebutan pak karena saya tidak pernah menikah dengan ibumu."
Gadis itu bungkam mendengar bentakan dari pria dewasa yang kini sedang menyeret nya dengan kasar menuju sebuah ruangan bawah tanah yang terlihat gelap dan amat menyeramkan. di ruangan tersebut hanya terdapat sebuah sel dan satu meja lengkap dengan dua kursi yang terlihat usang. Pria itu melempar gadis tersebut ke dalam sel tahan dengan kasar hingga sang gadis jatuh tersungkur kemudian mengunci sel tahanan dari luar.
" Aaaaa... " gadis itu berteriak karena di dalam sel tahanan itu banyak sekali kecoa dan tikus.
" Aaaaaa... lepaskan saya pak, tolong."
Sementara sang pria hanya tersenyum puas sambil memainkan kunci gembok yang ada di tangannya.
" Mengapa anda tega terhadap gadis kecil yang tidak berdosa seperti saya. "
" Hahaha... tidak berdosa katamu? justru semua ini terjadi karena dosa yang telah kau lakukan."
Dosa apakah??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindasarie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peri cantik
" Hiks..hiks..hiks .. Mama.. tolong Daisy "
Setelah Sam melakukan hal tidak senonoh kepada Daisy dan kini pria itu pergi entah kemana. Daisy hanya meringkuk di balik selimut yang menutupi tubuh polosnya. Ia terlalu lemas untuk menggerakkan badannya. Dan area sensitifnya pun terasa perih karena Sam melakukannya dengan kasar.
" Daisy sudah hancur ma.. hiks.. hiks "
" Apa salahku? sehingga aku harus berada di posisi seperti ini "
" Mama.. Papa.. Nazwa ... apakah kalian mencariku? " Daisy terus saja bermonolog menyebut orang orang terdekat nya dan meratapi nasibnya. Kelelahan menangis kini Daisy tertidur dengan keadaan masih polos. Ia sudah tidak peduli lagi jika pria itu meninggalkannya. Karena ia sudah pasrah dengan hidupnya. ia berfikir mungkin lama lama ia akan mati dengan sendirinya di villa itu. Daisy sudah tidak mau lagi memperjuangkan hidupnya ia sudah benar-benar lelah kepada takdir baik yang seolah tidak berpihak padanya.
Rupanya Sam tidak benar-benar meninggalkan Daisy, ia hanya pergi ke kamar lain untuk membersihkan diri. Dan setelah selesai, Sam kembali ke kamar yang di tempati oleh Daisy. Setelah memasuki kamar, terlihat gadis cantik itu sedang tertidur dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya dan hanya menampakkan kepala nya saja. Entah kenapa hati Sam tiba tiba merasa sakit mengingat hal yang sudah ia lakukan terhadap gadis itu.
" Arrrgh sial! Apa yang sudah aku lakukan. Mengapa aku tidak bisa mengontrol diriku? " Sam merutuki ke tidak berdayaan nya oleh amarah yang di campuri dengan gair*h kepada Daisy.
" Bagaimana jika suatu saat Albi sembuh dan mendapati gadis yang sangat dia cintai sudah di nodai oleh kakaknya sendiri? " Sam frustasi meratapi kebodohannya.
Akan tetapi entah kenapa di dalam lubuk hati Sam. Sam berharap jika bukan Daisy gadis yang di cintai oleh adiknya. Meskipun wajah gadis yang ada di gambar yang selalu di ratapi oleh adiknya 90% adalah wajah gadis ayu yang kini sedang tertidur pulas.
Sam kini tengah duduk di sofa yang ada di kamar tersebut.
[ Hallo Al, belikan pakaian ganti juga makanan untuk Daisy dan bawa ke villa pribadiku yang ada di xxx ]
[ Baik tuan ]
Setelah menghubungi asistennya. Tiba tiba Sam mengingat sesuatu yang ia simpan di villa itu. Kini Sam menuju sebuah laci yang terdapat di kamar itu kemudian membuka nya dan mencari sesuatu di sana. Sam menemukan sebuah gelang kecil ber ukuran anak 7 tahun. Sam mengambil gelang tersebut dan membawanya menuju balkon.
" Hai peri cantik ku, Apa kabar? Pasti saat ini kau sudah tumbuh menjadi gadis cantik yang sangat mempesona " Sam bermonolog sambil menatap gelang kecil yang ia pegang saat ini.
Flashback on
11 tahun yang lalu, saat Sam baru berusia 18 tahun. Saat itu dirinya tinggal di Dubai. Karena sang ayah merupakan seorang sultan di negaranya yaitu Dubai. Sementara sang ibu asli tanah air, jadi Sam adalah belasteran Indo - Dubai.
Saat itu Sam sedang tidak baik baik saja, ia baru saja kehilangan sang ibunda tercinta yang meninggal saat Sam baru menginjak usia 18 tahun. Sam sangat dekat dengan ibundanya maka dari itu Sam sangat terpuruk ketika kehilangan ibundanya yang bernama Eliza.
Setiap hari Sam pergi ke sebuah taman yang sering ia kunjungi bersama bunda Eliza, Untuk sekedar mengenang kisah bersama bundanya. Sam sering menangis di taman tersebut, ketika rasa rindunya benar-benar menyesakkan dada.
Suatu ketika Sam sedang menangis di bangku yang ada di taman tersebut. akan tetapi tiba tiba ia di kagetkan dengan suara teriakan anak kecil.
" Aaaaaaaa " Suara anak kecil berteriak.
Sam mencari sumber suara itu dan tidak jauh dari tempat Sam duduk, ia menemukan anak kecil perempuan cantik yang baru berusia 7 tahun sedang ketakutan.
" Hey.. kamu kenapa ? " Sam bertanya kepada anak kecil cantik itu.
" Aku takut kodok kak, tadi loncat ke sana " Anak kecil itu menunjuk semak semak yang ada di sana.
Sam tersenyum melihat ekspresi lucu anak kecil itu. Terlihat sangat imut di mata Sam.
" Mana? sudah tidak ada kodoknya. Lebih baik sekarang kita duduk yu di bangku itu " Sam menunjuk bangku yang tadi ia duduki. Anak kecil itu menganggukan kepalanya.
" Nama kamu siapa, anak cantik? "
" Namaku Sisy kak "
" Nama yang bagus " Sam mengangguk anggukan kepalanya. Entah kenapa melihat anak kecil bernama Sisy itu membuat dirinya sedikit melupakan kesedihannya.
" Ngomong ngomong, Sisy kenapa sendirian saja? orang tua kamu mana? " Sam terus saja bertanya kepada Sisy.
" Papa sama mama lagi kerja kak, aku main sama Sus, tapi sekarang Sus nya lagi antar adik kembarku beli es krim " Sisy menjawab pertanyaan Sam dengan polosnya sambil mengayun Ayun kaki mungilnya.
" Sisy punya kembaran? "
Sisy mengangguk, akan tetapi tiba tiba Sisy menatap dalam manik mata Sam. Anak sekecil itu sudah mengerti apa yang tengah di rasakan oleh Sam.
" Kakak habis menangis ya? "
Sam memalingkan wajah nya karena di tanya seperti itu oleh anak kecil. " Tidak, kakak hanya kelilipan " Kilah Sam.
Akan tetapi Sisy malah menyipitkan matanya dan terus memandangi Sam. " Kalau kakak sedang ada masalah jangan menangis, kakak kan sudah besar. Sisy aja kalau ada masalah ngga cengeng kaya kakak " Anak kecil itu berbicara dengan polosnya.
Sam terkejut mendengar penuturan Sisy akan tetapi ia merasa geli sebab di Katai cengeng oleh anak sekecil Sisy.
" Kakak harus tetap tersenyum kayak Sisy " anak kecil itu menunjukan smile di bibir mungilnya.
" Siap peri cantik " Sam mencubit gemas hidung mungil Sisy. Dan entah mengapa setelah bertemu Sisy Sam menjadi lebih baik. Ia merasa lebih ikhlas menerima kenyataan bahwa setiap manusia pasti akan mati. Ia berusaha untuk bangkit dan tidak terpuruk terus menerus karena kehilangan ibundanya.
Setiap hari Sam mengunjungi taman itu, namun kini bukan untuk bersedih melainkan untuk bertemu Sisy si peri cantik yang mampu menghidupkan hatinya. Aneh memang, Sam menyukai anak kecil yang baru berusia 7 tahun. Akan tetapi terkadang semesta punya cara yang unik untuk mempertemukan takdirnya.
Hingga suatu ketika, Sisy pamit kepada Sam untuk kembali ke Indonesia bersama dengan orang tuanya karena urusan pekerjaan orang tua Sisy di Dubai sudah selesai. Anak kecil polos itu memberikan gelang kecil miliknya kepada Sam sebagai tanda perpisahan. Awalnya Sam sangat sedih akan tetapi ia malah bertekad menunggu Sisy dewasa dan suatu hari akan mencari Sisy dan menikahi nya. Aneh memang, tapi seperti itulah khayalan othor🤭
Flashback off
Hai🖐️ ada yang bisa menebak Sisy itu siapa? tulis di kolom komentar yaaa🤗