Aku Richie, pria jomblo tampan, kaya raya yang tak mau menikah. Ayah ku memaksa aku menikahi Alya, gadis cantik yang sabar, tegar dan keras hati.
Entah sejak kapan Alya mencintai ku aku tak tahu. Aku sangat membenci nya, Aku ingin ia hidup tersiksa bersama ku.
Ku pikir, menghadirkan Farah, sebagai kekasih bayaran untuk merusak rumah tangga ku akan membuat ia pergi dan minta cerai dari ku.
Tapi Aku salah. Aku justru terperangkap oleh drama yang ku buat sendiri.
Kehadiran Mario yang sangat tergila-gila pada istri ku membuat hati ku tak rela melepaskan Alya.
Benih-benih cinta yg mulai tumbuh di hati ku, justru membuat aku menderita.
Aku tak yakin, Alya sanggup bertahan dari godaan Mario.
Haruskah ku biarkan cinta Alya direbut oleh Mario yang berpredikat play boy?
CUSSSS,, BACA NOVEL NYA !!!
Jangan lupa, pantau juga karya ku yang lain y 🤗
SUBSCRIBE, LIKE, KOMEN,VOTE ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ Jika kamu suka y 🤗
Bantu support with GIFT Biar Author tetap semangat ❤️❤️❤️🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MARIO JATUH CINTA PADA ALYA.
Pagi hari nya di ruang tamu.
Aku tampak termenung memandang kosong ke ujung lorong yang menuju ruangan kamar Alya yang terletak cukup jauh.
Suami ku? Ucapan Alya semalam masih terngiang-ngiang di benak ku. Semenjak menikah dengan nya, baru kali ini ia menyebut ku dengan kata 'Suamiku'.
Kedengaran nya sangat aneh di telinga ku. Namun cukup membuat dada ku berdebar tak karuan. Semalaman aku tak bisa tidur memikirkan kata yang masih asing di telinga ku itu. Raut wajah Alya selalu membayangi setiap gerak gerik ku.
Dia hampir serupa dengan Mario. Pintar memikat hati orang. Kenapa mereka berdua bisa setipe? Aku jadi kesal membayangkan mereka berdua sangat serasi.
"Tuan muda!" panggil Leon dari belakang ku.
Aku membalikkan tubuh ku dan tertegun memandang Leon yang berdiri di dampingi seseorang yang sangat ku kenal. Rival ganteng yang play boy dan telah menjadi saingan terberat ku sedari dulu.
"Maaf tuan, tuan Mario memaksa saya untuk bisa bertemu Anda." ucap Leon dengan wajah tertunduk takut.
"Pergilah! Biar kami berdua bicara!" Aku mengusir Leon dengan gusar.
Hati ku teramat kesal dengan penampakan Mario yang hadir di rumah ku di pagi hari. Ia merusak mood ku yang baru saja sedikit senang dengan panggilan 'suamiku' dari bibir Alya.
"Apa yang membuatmu pagi-pagi begini sudah bertandang kerumah ku?" tanya ku pada Mario dengan raut wajah kurang senang.
Aku pun berjalan menuju sofa dan menghenyak kan pantat ku di atas sofa mewah yang ada di ruang tamu.
"Aku ingin bertemu Farah!" jawab nya tanpa basa basi dan tanpa ku suruh ikut duduk di atas sofa mewah yang ada di dekat ku.
Seperti yang ku duga. Dia pasti sangat penasaran dengan Alya.
"Kenapa kau mencari nya ke rumahku?" tanya ku pura-pura tak mengerti.
"Bukankah Farah adalah asisten pribadi mu? Itu berarti dia ada di sini bersama mu." ucap Mario seraya tersenyum simpul.
Senyuman nya membuatku muak. Tak ku sangka dia senekat itu mencari Alya kerumah ku dan itu pun masih terlalu pagi untuk menemui seorang wanita yang baru saja ia kenal.
Apakah dia begitu tertarik pada Alya?Aku tak habis pikir dengan kelakuan Mario yang sangat menyukai makhluk berwujud perempuan.
"Apa kau tidak sadar? Farah bekerja dengan ku. Kehadiran mu akan sangat mengganggu pekerjaan nya. Aku bisa saja memecat nya kapan saja jika ia tak becus bekerja." ucap ku kesal.
"Aku memang ingin menganggu nya. Agar kau memecatnya." kata Mario enteng.
Aku terpaku diam. Kata-kata Mario sangat menyebalkan.
"Masih terlalu pagi untuk mu menggoda perempuan Mario!" ujar ku menahan emosi ku dalam hati.
"Aku tak bisa menahan nya lama-lama. Satu malam saja terasa setahun bagi ku. Aku sangat merindukan wajah cantik nya. Itu sebab nya pagi-pagi aku sudah berada disini." ujar Mario tanpa mempedulikan ekspresi ku yang kurang menyukai kehadiran nya.
"Apa kau selalu bersikap seperti ini pada setiap perempuan yang baru kau kenal?" hati ku jadi penasaran dengan tingkah Mario yang sedikit janggal kurasa kan.
"Tentu saja tidak Kak Richie. Aku baru kali ini merasakan hal yang seperti ini. Setiap perempuan yang ku kenal, akan takluk dalam lima menit dan ku tinggalkan pada keesokan hari nya." ucap nya membanggakan profesi nya yang playboy kelas kakap.
"Cih! Dasar kau baji***n tengik! Farah bukan lah perempuan yang gampang untuk kau goda. Lebih baik kau cari mangsa yang lain di luar sana." ucap ku seakan mengusir nya secara halus.
"Kau tak mengenal diri ku secara keseluruhan nya. Aku memang play boy. Tapi untuk Farah, aku berani mencopot gelar play boy ku. Kau tak tahu, wanita seperti Farah adalah intan berlian yang teramat sulit kau temui di antara batu-batu permata yang bertebaran dimana-mana." ujar Mario dengan semangat tinggi menyanjung kecantikan Alya.
"Hahaha...!"
Aku tertawa keras mendengar ucapan nya yang menggebu-gebu memuji Alya. Aku tak memungkiri jika Alya memiliki kecantikan yang luar biasa. Tapi cara Mario yang memuji nya secara berlebihan membuat ku geli dan ada rasa bangga terbersit di hati kecil ku.
Aku bangga karna bisa memiliki intan berlian itu tanpa bersusah payah seperti Mario. Aku tak perlu mencari, justru intan berlian itu sendiri yang datang menemui ku dan minta di nikahi.
"Kenapa kau tertawa? Kau pikir aku terlalu bodoh dalam mengenal seorang wanita? Mungkin bagi mu Alya istri mu adalah wanita yang cantik. Tapi Farah jauh lebih cantik. Aku bisa menilai, Farah adalah wanita yang setia dan sangat pantas untuk ku jadikan istri!" ucap Mario gusar.
Ia terlihat tersinggung dengan sikap ku yang mentertawakan nya tanpa alasan yang jelas.
Kata 'istri' yang di sebut Mario terakhir kali cukup membuat tawa dan senyuman ku langsung menghilang.
"Istri? Apa kau berniat memperistri nya?" tanya ku tak percaya dengan omongan nya yang ku rasa sudah melantur terlalu jauh.
"Ya, jika Farah bersedia, aku akan melamarnya menjadi istri ku dan menjadikan nya satu-satu nya wanita yang bertahta di hati ku." kata Mario tanpa ragu-ragu dan terlihat serius.
Aku tertegun mendengar perkataan nya. Dia benar-benar sudah melenceng jauh dari batas normal nya sebagai play boy. Akan kah ku biarkan begitu saja?.
Awal drama ku untuk menyingkirkan Alya haruskah berakhir dengan kelukaan di hati ku? Aku tak ingin Alya pergi membawa kemenangan. Keinginan ku hanya lah Alya pergi dari ku membawa penderitaan.
Jika ia pergi dan menikah dengan Mario, bukankah itu adalah kekalahan bagi ku? Aku takkan membiarkan itu terjadi. Aku tak kan memberi Mario kesempatan untuk mendekati Alya.
"Jangan katakan, kau jatuh cinta pada Farah." ucap ku dengan tatapan tajam penuh selidik pada nya.
"Aku memang sudah jatuh cinta pada nya." sahut Mario dengan tubuh tampak lemas dan tak bertenaga.
Aku terpaku di tempat duduk ku. Kekacauan sebentar lagi akan menghiasi rumah tangga ku. Dan semua ini karna ulah ku sendiri.
"Farah!"
Mendadak Mario yang tadi nya lemas langsung berdiri dan bersemangat memandang ke arah luar jendela.
Ia tampak riang dan segera berlari keluar seperti sedang memburu seseorang.
Aku cepat bangkit dari duduk ku dan ikut melihat ke arah yang sempat ia lihat. Betapa terkejutnya aku melihat pemandangan yang terpampang nyata di mata ku.
Sosok Alya yang mengenakan pakaian senam kebesaran nya di pagi hari, tampak meliuk-meliuk di taman samping mengikuti irama musik yang ia putar lewat speaker bluetooth yang ia setel dengan suara cukup keras.
Aku mengutuk Alya dalam hati. Kebiasaan nya berolah raga dengan pakaian senam yang ketat di luar rumah selalu jadi salah satu bahan perdebatan kami berdua.
Yang lebih parah nya lagi, Mario akan tambah tergoda pada nya saat ia melihat jelas body Alya yang aduhai.
Aku tak bisa berkutik sama sekali. Aku cuma tertegun seperti orang bodoh saat Mario sudah berdiri di hadapan Alya.
"Aku merindukan mu Farah!" ucap Mario menyapa Alya dengan wajah tampak berseri-seri riang gembira.
Kata-kata Mario terdengar jelas ditelinga ku. Wajah ku seketika merah padam menahan rasa bercampur aduk dalam dada ku.
Apa yang harus ku perbuat? Apakah aku harus memarahi Mario dan Alya? Atau kah aku harus pergi membiarkan semua itu terjadi?
.
.
.
BERSAMBUNG
Nah lhooo,, si Richie bingung. Mario bingung juga gak sih? Ngapain Si Alya yang di sangka asisten pribadi itu senam-senam gak jelas di rumah majikan nya? 🤣🤣🤣
Farah gak tuh? Farah lah, masak gak wkwkwk
Like dulu, baru ngintip Bab selanjut nya 👌
Berikan cinta mu, juga sayang mu, ku kan selalu menunggu hingga akhir waktu 🎤🎤🎤🎵🎶
LIKE, KOMEN, SUBSCRIBE, VOTE, GIFT,⭐⭐⭐⭐⭐
I Always wait you , thanks for all 😍😘