I'M The Devil'S Princess

Seperti biasa setiap pagi Seli selalu datang membantu Odeliah bersiap-siap namun hari ini terlihat dia agar murung dari pada biasa nya. Odeliah yakin dia sudah tidak berbuat kasar kepada para pelayan mana pun bahkan Odeliah membiarkan Nora pergi begitu saja setelah apa yang dia perbuat pada nya.

"Seli apa ada sesuatu yang mengusik mu?" tanya Odeliah penasaran.

"Ibu dan adik saya di desa mengalami sakit keras. saya ingin pulang tapi saya tidak bisa meninggalkan pekerjaan saya," beritahu Seli dengan nada khawatir.

Odeliah teringat dengan desa tempat tinggal Seli yang terkena wabah penyakit aneh yang membuat setiap orang yang kena perlahan bagian tubuh nya akan membusuk lalu kemudian mereka akan mati setelah seluruh tubuh mereka membusuk seperti bangkai mayat. saat itu Odeliah sama sekali tidak mengizinkan Seli pulang ke desa nya bahkan semua pelayan dan koki terus bekerja untuk nya tanpa hari libur.

"Saya akan mengizinkan mu pulang ke desa tapi apa boleh saya ikut?" tanya Odeliah memelas.

"Itu sangat berbahaya Tuan Putri. jika Tuan putri sampai terkena wabah penyakit bagaimana?" tanya Seli khawatir.

"Tenang saja wabah itu tidak mempan padaku."

"Tuan Putri yakin?" Seli tidak ingin majikan nya mati karena diri nya.

"Iya tenang saja."

"Baiklah Tuan Putri saya tidak bisa menolak permintaan Tuan Putri. Tapi bagaimana dengan izin yang mulia? pasti akan sulit," ucap Seli kebingungan.

"Tenang saja akan saya urus dengan mudah," jawab Odeliah bangga.

Di masa sebelum nya aku membuat kesalahan membiarkan ibu dan adik seli mati terkena wabah tanpa bisa bertemu dengan seli di detik ajal nya, kali ini aku memperbaiki masalah itu.

Odeliah tidak yakin mendapatkan izin dengan mudah tanpa persiapan yang matang, pasti Elvan akan mencegahnya karena memang wabah itu sangat berbahaya dan belum di temukan obat nya.

Karena belum ada obat nya maka aku akan membuat obat nya.

"Seli hingga sore nanti saya akan sibuk jadi tolong jangan ganggu saya. peringatan ini berlaku untuk semua orang yang mencari saya."

"Baik Tuan Putri."

Setelah selesai berdandan cantik Odeliah memutuskan pergi ke ruangan rahasia nya yang berada di belakang taman istana. Tempat itu menjadi markas rahasia bagi Odeliah walau sebelum nya itu hanya gudang kosong yang menyimpan berbagai buku rusak.

"Buku kegelapan dunia," ucap Odeliah sambil memejamkan mata nya lalu kemudian buku bersampul hitam dengan berlian merah pun muncul di hadapan nya.

Bagaimana kamu melakukan nya Odeliah?

Aku pun tidak tahu. Aku hanya mencoba saja dan ternyata buku yang muncul sebelum aku menjadi Vampir bisa aku panggil.

Apakah buku ini yang mengubah mu?

"Aku tidak tahu tapi aku rasa tidak ada salah nya menduga seperti itu," balas Odeliah dengan suara santai tidak peduli buku itu berbahaya atau tidak.

Odeliah membuka buku itu lalu perlahan halaman yang kosong mulai memunculkan berbagai isi dalam bentuk kalimat dan gambar yang cukup aneh.

"Buku ini tidak memiliki judul apapun."

Odeliah membaca buku itu lalu betapa terkejut nya dia. "Cara membuat ramuan obat penyembuhan wabah tubuh membusuk. Pas sekali aku sedang membutuhkan informasi ini," ucap Odeliah sangat senang dia bisa membantu Seli sekarang.

"Bahan yang di perlukan. Katak mati, air danau, bulu burung gagak, dan dua tetes darah hitam. Ini bahan membuat obat penyembuhan atau memusnahkan manusia?" gumam Odeliah heran karena semua bahan yang di butuhkan sangat aneh.

Coba saja dulu.

Dengan senang hati Odeliah pun mengumpulkan semua bahan yang dia perlukan lalu mulai meracik ramuan dengan sangat teliti memastikan tidak ada yang terlewat atau terlupakan. Odeliah tidak ingin ramuan yang dia buat menjadi ramuan gagal yang akan membunuh Ibu dan Adik Seli.

Beberapa jam kemudian....

Langit sore telah tiba dan akhir nya Odeliah berhasil menyelesaikan beberapa botol ramuan yang dia buat dengan susah payah.

"Untuk percobaan aku hanya membuat beberapa botol saja," seru Odeliah dengan bangga.

Aku tidak yakin itu ramuan yang bagus.

Kau meragukan kemampuan ku ya?

Tentu saja. Kau ini pemalas dalam belajar!

Aku sedang berusaha sebaik mungkin agar tidak ada kesalahan kali ini. tenang saja percaya padaku jika ramuan ini pasti akan bekerja dengan baik.

Jika sampai ramuan itu gagal maka dosa mu akan bertambah karena membunuh orang secara sengaja dengan ramuan aneh itu.

"Victoria kau ini memang tidak pernah berpihak padaku," gumam Odeliah kesal.

"Sampai kapan kau akan terus berbicara melalui pikiran ku? kau tidak bisa menunjukan wujud mu?" tanya Odeliah kesal karena sebenarnya dia ingin menendang wujud asli Victoria.

 Aku hanya berupa cahaya tanpa wadah. jika kamu ingin aku memiliki wujud maka kamu harus mencarikan wadah untuk ku.

"Heem sulit juga. Akan ku pikirkan nanti."

Odeliah membereskan semua nya kemudian dia segera pulang ke istana lagi namun di perjalanan dia bertemu dengan seseorang yang sangat mengejutkan nya.

"Putra Mahkota!"

"Tuan Putri Odeliah," sapa Matthias dengan senyuman hangat.

"Putra mahkota sedang apa disini?" tanya Odeliah dengan sopan walau sempat dia agak kaget berteriak.

"Mencari mu. saya ingin mengucapkan terima kasih pada Tuan Putri, tapi pelayan yang melayani Tuan Putri bilang saya harus menunggu lama karena Tuan Putri sibuk," beritahu Matthias dengan nada lembut.

Odeliah heran mengapa orang seperti Matthias sampai datang dan mau menunggu diri nya. "Maaf saya memang sedang sibuk. Mari kita bicara di ruang tamu saja," ucap Odeliah merasa tidak enak melayani tamu di koridor.

Saat Odeliah melangkah Matthias secara cepat menahan tangan Odeliah membuat langkah Odeliah terhenti. "Ada apa?" tanya Odeliah ketus dia agak kesal karena kelelahan hari ini.

"Apakah Tuan Putri tidak tertarik bertunangan dengan saya?" tanya Matthias.

"Jangan bicarakan disini. Akan saya jawab di ruang tamu," balas Odeliah melepaskan tangan Matthias lalu melangkah duluan.

Pangeran tampan itu menginginkan mu Odeliah.

Aku tidak mau bertunangan dengan dia.

Kenapa? dia sangat tampan dan memiliki jabatan bagus sebagai calon Raja berikut nya.

Aku tidak peduli dia memiliki jabatan setinggi Raja sekalipun. Karena aku tidak mau menikah sejak dini!

Hanya itu alasan nya? atau ada seseorang yang sudah kamu tandai?