Citra lerasati wanita cantik, yang di nikahi oleh Dimas putra 3 tahun silam, citra membantu Dimas berjuang dari nol dengan bekerja keras tanpa lelah dan akhirnya mereka pun sukses membangun sebuah perusahaan tapi disaat bersamaan citra pun hamil, bukan kebahagian yang di terima ternyata penghianat suaminya dengan sahabat baiknya dan itu semua di dukung oleh mertuanya, saat akan melahirkan tidak ada seorang pun yang mau menolong citra dan akhirnya bayi citra meninggal saat dilahirkan karena benturan yang dialami citra terjatuh saat akan pergi ke rumah sakit , karena ketidak Adilan ini citra memiliki dendam sangat besar pada suaminya, ibu mertuanya dan juga sahabat nya, yang malah tertawa bahagia disaat dia kehilangan anaknya, "Dimas putra, aku citra Larasati bersumpah akan membalas rasa sakitku dan aku juga menyumpahimu kau tidak akan pernah jadih ayah karena kau tidak pantas dan untuk mu sahabat penghianat aku menyumpahi mu tidak akan pernah merasakan menjadi ibu seumur hidup mu karena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANATA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ketahuan
"Ohh... Ternyata ini yang kalian lakukan di belakang aku selama ini." Ucap citra memasuki ruangan kerja dimas.
"Ci---Citra kamu... Kenapa bisa ada disini." Ucap dimas tersentak kaget.
"Kenapa mas kaget, mas fikir aku gak akan kesini saat masih pagi seperti ini. Mas kira aku akan datang saat siang jam makan siang seperti biasanya. Iya!" Tanya Citra dengan wajah yang tenang.
"Iya, Eh... Em... Maksud aku kenapa kamu bisa disini." Tanya dimas gugup.
"Awalnya aku mau ajak kamu sarapan bareng diluar." Ucap Citra
"Baiklah ayo kita sarapan diluar. Kebetulan aku belum sarapan." Ucap dimas berjalan mendekati citra dan memegang lengan citra.
Namun Citra menepis tangan Dimas sambil tersenyum menyeringai. "Tunggu, sepertinya aku berubah fikiran, aku jadi ingin sarapan disini. Dan aku akan memberi kalian sarapan yang terbaik untuk suami dan sahabatku." Ucap citra lalu mendekati dimas.
Plak....
Plak....
Suara tamparan yang Citra layangkan di pipi Dimas dan Anita begitu menggema didalam ruangan itu bahkan sampai tubuh Anita terhuyung kesamping sedangkan pipi Dimas telah merah dan tergambar jelas begas jari Citra dipipi dimas.
"Itu sarapan untuk kalian pagi ini. Karena kalian berani menghianati aku." Ucap citra
"Citra berani sekali kamu menamparku," Bentak dimas dengan mata melebar dan tajam.
"Itu balasan karena kamu bermain api di belakangku bahkan itu dengan sekertarismu ini!" Tunjuk Citra mengarah Anita.
"Iya benar aku telah berselingkuh dengan Anita. Bahkan setelah aku menceraikan kamu aku akan menikahinya." Ucap Dimas sambil merangkul pundak Anita.
"Ohh, silahkan aku sungguh tidak keberatan jika kalian menikah. Kalian memang sangat cocok, sama sama penghianat dan tidak tau diri. Akan kupermudah jika kalian ingin menikah."
"Bagus memang kamu mempermudah hubungan kami, karena kamu tidak pantas menjadi istri mas dimas. Yang pantas hanya aku. Karena cuma aku yang bisa meluluhkan hati mama ratna sedangkan kamu hanya membuatnya marah dan tidak menyukaimu." Ucap Anita dengan angkuh dan menatap Citra remeh.
"Hahaha Anita Anita lelaki hasil rampas saja kamu sombong, kamu tidak ingat dulu kamu itu hanya seorang babu yang aku angkat, sampai sampai tidak ada satu pria pun yang mau pada mu dan melalui tangan ku lah derajat mu naik sedikit tapi kamu sudah mau sombong dan akhirnya setelah sekian lama aku kenal kamu, baru kali ini aku melihat rupa asli wajah dan otakmu. Diwajahmu tercetak jelas wajah wanita penggoda, berebut, dan tidak tau diri. Dan kamu benar sekali aku tidak cocok dengan dia, karena dia bre*gs*k. Dia memang hanya cocok untukmu. Nikmatilah kesenangan kalian saat ini." Ucap Citra dengan tatapan tajam namun tenang dan disertai senyum menyeringai lalu pergi meninggalkan kantor itu dengan senyum ramah kepada beberapa karyawan yang dia lewati seolah tidak terjadi apa pun.
Sedangkan didalam ruangan dimas sedang menenangkan anita yang menangis karena merasa sakit dipipinya bekas tamparan Citra. Dan dimas sedang mengompres pipi Anita, dengan air es yang dibawakan oleh Rendi assisten Dimas.
"Mas kenapa sih tadi tidak membalas tamparan Citra. Diakan istri kamu. Masa kamu kalah sih sama dia." Ucap anita kesal.
"Sayang, bukan aku tidak ingin membalas. Tapi jika aku membalasnya tadi, itu hanya akan mempersulit hubungan kita kedepannya. Jadi kamu yang sabar iya ini sakitnya tidak akan lama kok. Dan kamu dengarkan dia justru akan mempermudah hubungan kita. Jadi kita semakin dekat dengan rencana pernikahan kita." Ucap Dimas yang mencoba mengalihkan amarah Anita.
"Hemmm kamu benar mas, dengan begitu kita tidak perlu repot untuk menyembunyikan hubungan kita lagi saat didepannya karena dia telah mengetahui segalanya." Ucap anita. Tersenyum
Disisi lain.
Setelah pulang dari kantor, Citra membersihkan diri lalu duduk disofa yang ada didalam kamarnya.
"Bagaimana apakah kamu sudah mengurus surat perceraian saya!" Tanya Citra kepada orang yang sedang iya hubungi saat ini.
".......... "
"Baiklah, urus secepatnya. Dan satu lagi, lakukan langkah selanjutnya." Ucap citra kepada orang yang berada disebrang telpon sana.
***********
Bersambung
yg bener yg mana KK?