NovelToon NovelToon
Dicintai Duda Impoten

Dicintai Duda Impoten

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Disfungsi Ereksi
Popularitas:730.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

" Aku menyukaimu Ran. Aku sungguh-sungguh mencintaimu?"
" Pak, eling pak. Iih ngaco deh Pak Raga."
" Ran, aku serius."
Kieran Sahna Abinawa, ia tidak pernah menyangka akan mendapat ungkapan cinta dari seorang duda.
Duda itu adalah guru sejarah yang dulu mengajarnya di tingkat sekolah menengah atas. Araga Yusuf Satria, pria berusia 36 tahun itu belum lama menjadi duda. Dia diceraikan oleh istrinya karena katanya menderita IMPOTEN.
Jadi bagaiman Ran akan menanggapi perasaan pria yang merupakan mantan guru dan juga pernah menjadi kliennya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DDI 16: Menjemput Gadis Cantik

Akhir pekan yang cerah, angin berhembus begitu menyegarkan dan sinar mentari menerpa tubuh menjadikan terasa hangat. Raga tersenyum menyambut paginya yang menurutnya begitu menyenangkan. Ia merasa bebas dan beban yang kemarin begitu menyumpal hati dan pikirannya hilang sepenuhnya.

" Mari kita jemput gadis cantik buat diajak jalan-jalan," ucap Raga penuh semangat. Sebuah bingkisan sudah disiapkan untuk diberikan kepada Ummi nya Ran sebagai ucapan terimakasih atas pemberian sambel teri yang kemarin diberikan.

Sungguh Raga terlihat sangat bersemangat dan antusias. Bahkan sepanjang jalan dia terus bersenandung mengikuti lagi yang diputar di radio. Lagu dengan judul " Selamat Pagi" milik grup musik RAN sangat pas menggembirakan suasana hati Raga.

Akan tetapi sepertinya perasaan itu tidak berlangsung lama. Semangatnya yang begitu menggebu tadi hilang sirna saat dirinya duduk di depan seorang Kai Bhumi Abinawa. Pria yang sudah berusia 54 tahun ( oh no, Kai udah tua hahaha) itu memiliki karisma yang tidak pernah hilang. Bahkan malah semakin kuat, atmosfir yang ada di ruangan itu begitu menekan, membuat Raga seperti kesulitan untuk bernafas. Padahal saat di depan pintu kediaman Abinawa tadi dia masih bisa tersenyum cerah.

" Jadi, bagaimana Pak Raga. Ada keperluan apa Pak Guru datang kemari?"

Gluph!

Raga menelan saliva nya dengan susah payah. Ia tidak pernah menyangka berhadapan dengan Kai lebih menegangkan ketimbang dengan dosen penguji saat sudah disertasi dirinya dulu. Ya meskipun Raga merupakan guru SMA di DIS tapi dia sudah mengantongi gelar magister beberapa tahun yang lalu.

" Saya kemari untuk mengucapkan terimakasih kepada Ran dan juga Nyonya Kirana karena pemberian sambel teri beberapa hari yang lalu."

Shaaaah

Kai langsung mengerutkan alisnya mendengar nama istrinya di sebut. Ia mengalihkan pandangannya dari Raga ke Kirana yang saat ini duduk di ruang makan. Kirana mengangkat bahu nya tanda ia tidak tahu.

" Bi, yang ngasih aku. Katanya Pak Raga suka sambel, jadi aku minta dibuatin Ummi."

Ran datang tepat pada waktunya, sebuah kelegaan terlihat pada wajah Raga. " Huuft, untung kamu cepet Dateng Ran," batin Raga. Ia merasa terselamatkan dari sebuah bahaya yang seperti akan terjadi di depan mata.

" Iya Tuan Kai, saya menyukai sambel. Dan ternyata sambel buatan Nyonya Kirana hampir mirip dengan buatan ibu saya di kampung."

" Oh begitu, jadi Pak Guru tidak asli sini ya. Lalu dari mana asal Pak Guru."

" Magelang Tuan Kai."

Sraak

Tap tap tap

Kirana yang awalnya duduk di meja makan kini berjalan dan duduk di samping suaminya saat nama kota tempat kelahirannya di sebut. Ya, Kirana juga berasal dari sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Magelang, kota kecil namun berusia cukup tua. Kota ini merupakan salah satu kota tertua di Indonesia. Magelang menempati urutan nomor 4 setelah Palembang, Salatiga, dan Kediri dan saat ini berusia 1118 tahun.

" Lho Pak Guru, saya juga dari Magelang. Pak Guru Magelang nya mana?"

Pertanyaan Kirana membuat pembicaraan yang awalnya kaku menjadi mencair. Mungkin karena ummi dari Ran itu merindukan kampung halamannya, jadi membuat wanita berusia 48 tahun itu sangat antusias. Pun dengan Ran, ia tidak pernah menyangka bahwa kampung halaman sang ibu sama dengan gurunya.

Setelah setidaknya satu jam lebih berbincang, kini Raga memiliki keberanian untuk meminta izin membawa Ran pergi. Kai mengizinkan dengan catatan bahwa mereka tidak kembali larut malam. Kai menyadari bahwa anak gadisnya ini sudah dewasa tapi bagi Kai tetaplah seperti anak kecil dimatanya.

" Terimakasih untuk izinnya Tuan dan Nyonya, saya akan mengantarkan Ran kembali dengan baik tanpa kurang."

" Abi, Ummi, kami pergi dulu ya. Assalamu'alaikum."

" Waalaikumsalam."

Raga dan Ran masuk mobil lalu pergi meninggalkan kediaman. Kai tampak menghela nafasnya, dan hal itu tidak lepas dari penglihatan sang istri. Kai masih melihat ke arah jalan padahal mobil milik Raga sudah tidak tampak lagi.

" Bang, anakmu itu cuma mau main bukannya menempuh hidup baru," gurau Kirana sambil mengusap punggung sang suami.

" Haah, padahal usianya udah 27 tahun tapi kok ya kayak nggak rela ya kalau dia pergi dari rumah nanti jika udah nikah. Hmmm, kapan kira-kira kita akan sampai di tahap itu. Melepaskan anak perempuan kita untuk menjalani hidupnya."

Wajah sendu Kai membuat Kirana gemas sekaligus ikut haru juga. Ia tahu bahwa suaminya itu adalah tipe pria yang begitu mencintai keluarga. Dia akan melakukan hal terbaik bagi keluarganya dan akan melindungi keluarganya dari hal apapun yang buruk. Kepada adik-adik nya saja pria itu begitu sayang dan melindungi, jadi dengan anak-anaknya dia bisa berlaku lebih.

" Bang, tugas kita selama ini menjadi orang tua insyaaAllah sudah baik, dan jika Ran menemukan jodohnya nanti maka tugas kita sudah selesai. Kita sudah banyak memberi bekal kepada anak kita, jadi aku yakin Ran akan bisa menjalani kehidupan keluarganya sendiri dengan baik pula. Semoga dia mendapatkan pria yang begitu menyayanginya. Seperti Abang, yang menyayangi dan mencintaiku hingga saat ini."

Greb

Kai memeluk sang istri dengan erat. Ia juga mencium pucuk kepala Kirana yang berbalut hijab sambil mengangguk kecil. Ya, Kai berharap bahwa suatu hari nanti jika jodoh Ran muncul, pria itu bisa memperlakukan Ran seperti dia memperlakukan sang istri. Ia ingin pria itu mencintai dan menyayangi serta melindungi Ran.

" Ohoo Abi Ummi, please lah jangan mesra-mesraan di depan pintu!" Kamal mengucapkan hal tersebut sambil menyusup di antara Kai dan Kirana.

" Ho oh tuh, Abi dan Ummi itu memancing keributan tahu," sahut Kamil. Ucapan yang baru saja cukup membuat Kai dan Kirana terkejut, mereka langsung memandang putra kembar mereka bergantian yang berarti meminta penjelasan dari ucapan yang baru saja dikeluarkan.

" Gini Bi, Mi, ibu-ibu di komplek tuh sering banget ngomongin Ummi dan Abi, katanya keluarga Ummi dan Abi harmonis dan mesra terus. Mereka juga pengen begitu. Nah protes lah ke suami mereka tapi malah katanya nggak digubris. Mereka bilang mesra-mesraan cuma buat orang yang duitnya banyak."

Kirana tentu terhenyak mendengar ucapan dari Kamil. Usia Kamil sudah 10 tahun jadi dia sudah bisa menyerap informasi dengan baik. Dan mungkin putranya itu mendengar para tetangga yang berbicara ketika tengah main di luar.

" Sayang, harmonis itu tidak selamanya karena materi yang dimiliki seseorang. Meskipun terkadang ada faktor itu juga yang memengaruhi. Tapi yang utama adalah bersyukur dan terus berusaha, itu kunci dari harmonisnya dalam sebuah keluarga. Bersyukur dengan apa yang dimiliki dan berusaha untuk memenuhi setiap kebutuhan yang ada di dalamnya."

Kamil dan Kemal mengangguk, kedua putra nya itu juga cerdas seperti kedua kakaknya jadi Kirana yakin Kamil dan Kemal pasti akan mengerti apa yang diucapkan oleh dirinya tadi.

" Jadi apakah Abi dan Ummi merasa begini," ucap Kai sambil mendekap erat istrinya."

" Tidak! Ummi punya kami." Kamil dan Kemal mengucapkan secara bersamaan sambil menarik tangan ibu mereka dan membawanya masuk ke dalam. Kai hanya terkekeh geli melihat tingkah putra kembarnya itu. Dia bersyukur bahwa anak-anak nya selalu dekat dengan Kirana dan juga dirinya.

TBC

1
Esih Mulyasih
Luar biasa
Baper kusut
baru baca novel author satu ini,,, seruuu, jadi pingin baca novel author yg lainnya
Damar Pawitra IG@anns_indri: Hallo Kak, terimakasih sudah membaca 🤗

Silakan mampir di karya aku yang lainnya juga ya.

Terimakasih
total 1 replies
Pa Muhsid
woy semakin di depan itu mah jargon nya BEBEK
scala sora
arep ngoceh opo meneh?
scala sora
hajar pak ben gk kokean omong
scala sora
maybe...
scala sora
cinta tp gk nafsu, yo susah leh...
💞mom'snya devadhamian💞
luar biasa
💞mom'snya devadhamian💞
iya bener duren mateng...aku mah dong 1 duren mateng kaya gtu thor.. kira kira di keranjang oren ada yang jual ga ya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Hilda Vivo
Kecewa
Hilda Vivo
Buruk
key
Luar biasa
Tarwiyah Nasa
🤣🤣🤣 normal ya Ga si joni
Lilik Setiyowati
Luar biasa
Lilik Setiyowati
Lumayan
Niafitriani Nia
Luar biasa
Shyfa Andira Rahmi
mampusss....
Shyfa Andira Rahmi
mahalininya keluar wkwkwkwk.....
Shyfa Andira Rahmi
kan udah soak duluan kena ulti 🤣🤣🤣
Fajar Ayu Kurniawati
.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!